NIM: 81930554
Hasil Ringkasan Materi Kuliah Umum Senin, 11 Mei 2020 Tentang “The Perspective
of ASEAN and the European Union on COVID-19 Issues”
ASEAN
Yang menjadi focal point dalam sektor kesehatan adalah Kementrian Kesehatan.
Tahun 2019-2022, kementrian kesehatan menjadi ketua dari ASEAN Senior Official Meeting
on Health Development atau pertemuan setingkat pejabat menteri ASEAN dan ASEAN
Health Minister Meeting atau pertemuan setingkat menteri. Sehingga pembahasan mengenai
Covid-19 di ASEAN saat ini dimpimpin oleh Kementerian Kesehatan RI. Dalam skema
kerjasama kesehatan, tidak saja dilakukan oleh antar negara ASEAN tetapi juga dengan
Asian Plus Three seperti Cina, Korea dan Jepang.
Ada 4 klaster kerjasama dibawah ASEAN, pertama yaitu promoting healthy lifestyle,
kedua responding to all hazaards and emerging threats, ketiga strengthening health systems
and acces to care, keempat ensuring food safety. Sedangakan penanganan bencana kesehatan
itu berada pada ASEAN health cluster kedua yaitu responding to all hazaards and emerging
threats.
Virus corona pertama kali ditemukan di Wuhan pada 31 desember 2019. Sebulan
kemudian WHO mendeklarasikan covid-19 sebagai public health emergency of international
concern pada 30 Januari 2020. Di kawasan Asia tenggara, virus pertama kali telah
menginfeksi warga Thailand pada 30 januari 2020. Sedangkan di Indonesia, kasus covid-19
pertama kali ditemukan pada 2 maret. Kemudian WHO mengumumkan covid-19 sebagai
pandemi pada 11 Maret 2020.
Menteri luar negeri, Retno Marsudi telah mengadakan pertemuan divideo conference
dengan seluruh perwakilan RI di luar negeri. Perwakilan Indonesia diminta untuk meberikan
dukungan kekonsuleran bagi warga ASEAN. Itu juga merupakan sebuah komitmen yang
disampaikan oleh ibu menteri luar negeri maupun presiden Joko Widodo, bahwa sudah
waktunya untuk menunjukan rasa solidaritas yang tinggi, memberikan perlindungan dan
proteksi bagi warga ASEAN dimanapun mereka berada, Kerana tidak semua negara anggota
ASEAN memiliki kedutaan besar.
1 bulan sebelum WHO menyatakan covid-19 sebagai pandemic yang melanda dunia,
pada tanggal 15 Pebruari 2020 para pemimpin ASEAN telah melakukan aksi kolektif, jadi
mereka telah mengeluarkan statement bersama untuk menanggapi penyebaran covid-19.
Diantaranya adalah memastikan kehidupan lingkungan yang aman dan damai bagi seluruh
masyrakat ASEAN, menekankan pentingnya solidaritas, menegaskan peran penting WHO,
mendorong peran sektor kesehatan di ASEAN.
Uni Eropa
Di wilayah Uni Eropa sudah terjadi sekitar 1,2 juta kasus, dan yang meninggal 146
ribu. Pandemi ini mengancam sistem kesehatan masyarakat dan ekonomi global dan bahkan
WTO sudah memperkirakan angka perdagangan dunia akan turun antara 13%-35%.
Tetapi ada perbedaan dari anggota negara-negara eropa terkait cara mereka
menghadapi covid-19. Misanya seperti di Jerman, dan perancis ada yang melakukan
lockodown, tetapi negara-negara eropa yang lain juga ada yang tidak melakukan itu. Uni
Eropa sebagai organisasi regional beperan sebagai penentu standar medis dan obat-obatan
serta memberikan masukan-masukan kepada negara-negara anggotanya melalui badan-badan
yang khusus menangani pandemi adalah European Centre for Disease Prevention and Control
(ECDC).