Anda di halaman 1dari 4

Nama: Ni Luh Gede Puspita Murdani

NIM: 81930554

Fak/Jur: FHIS/Ilmu Komunikasi

UAS Mata Kuliah Sistem Politik Indonesia

Jawaban:

1. 3 kelebihan dan kelemahan partai politik di Indonesia


 Kelebihan:
- Adanya kebebasan untuk berpolitik,
Pembentukan partai-partai politik adalah implementasi nyata dari kebebasan
berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat. Kemudian, sebagai hasil
berkembangnya kebebasan berserikat yang sehat adalah terbentuknya organisasi
kemasyarakatan dan partai politik yang menjadikan masyarakat sipil lebih matang dan
dewasa. Contohnya yaitu masyarakat bebas untuk memilih pemimpin secara
demokrasi, bebas mendirikan partai politik, bebas mencalonkan diri dalam pemilihan
umum misalnya pemilihan bupati, gubernur, presiden dll.

- Parpol melakukan kontrol sosial lebih banyak


Partai politik berfungsi sebagai salah satu sarana sosialisasi politik. Untuk dapat
menjadi pemenang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) serta menguasai pemerintah
(dalam artian menjadi kepala daerah, presiden ataupun pimpinan lainnya), partai
politik harus bisa mensosialisasikan dan mendapatkan dukungan masyarakat sebanyak
mungkin dengan mengedepankan bahwa partai politik berjuang untuk masyarakat dan
kepentingan umum. Contohnya yaitu, yang dilakukan salah satu partai politik di
Indonesia yaitu partai PDIP, partai PDIP melakukan beberapa kegiatan yang di
prioritaskan kepada tiga prioritas pendidikan politik utama yaitu, kader Partai, PDIP
melakukan pendidikan politik kepada para kadernya yang aktif dalam pengusungan
bupati, walikota, dsb. Kemudian Anggota Partai, PDIP melakukan pendidikan politik
kepada anggota partai hampir sama seperti kader partai yang aktif dalam pengusungan
bupati, walikota, dsb. Dan kegiatan pendidikan PDIP kepada masyarakat lebih kepada
dengan cara merekrut masa, terlihat pada setiap kampanye yang diadakan, masa
dalam hal ini dipersiapkan untuk mendukung partai besar ini.
Demikian juga dengan partai-partai yang lainya mereka mempunyai strategi masing-
masing untuk memperkenalkan politik kepada masyarakat akan tetapi semuanya
memiliki persamaan yaitu upaya untuk mendapatkan simpati atau dukungan yang
aktif dari masyarakat.

- Masyarakat diberi banyak pilihan partai yang sesuai dengan visi politik mereka
Setiap partai politik akan membawa visi dan misi serta idealisme mereka dalam
menarik simpati rakyat, dengan demikian diharapkan akan mendapat dukungan yang
banyak dari rakyat. Dengan demikian akan dengan lancar memperoleh jabatan-jabatan
dalam pemerintahan sebagai wakil rakyat dalam rangka peranannya dalam sebuah
negara demokrasi, yang akan memberikan perubahan sosial dan pandangan politik
rakyat dengan keberadaan partai politik. Contohnya yaitu, ada 16 partai politik yang
mengikuti pemilu 2019 yakni PKB, Gerindra, PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem,
Garuda, Partai Berkarya, PKS, Perindo, PPP, PSI, PAN, Hanura, Partai Demokrat,
PBB, PKP Indonesia.  

 Kekurangan:
Penilitian yang dilakukan KPK dengan mengandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) menyebutkan kekurangan partai politik di Indonesia yaitu,
- Pertama soal keterbukaan tentang pengelolaan dana partai politik. Laode menyebut
banyak parpol yang tidak mau diaudit secara keseluruhan terkait anggaran dana
parpol tersebut. Tak satupun partai politik yang transparan, tak satupun yang mau
diaudit secara keseluruhan. Contohnya yaitu, ketika partai-partai politik kerap
mengeluhkan tidak memiliki dana yang cukup untuk menjalankan roda organisasi.
Tetapi, saat menggelar Munas, partai politik tak ragu mengeluarkan uang puluhan
miliar rupiah.

- Kedua terkait proses kaderisasi. Menurut Laode, sejumlah parpol mapan malah
mengambil dari pihak luar ketimbang kadernya sendiri saat kepala daerah atau
anggota dewan. Contohnya yaitu, ketika parpol yang sudah mapan itu jika ingin
mencalonkan menjadi kepala daerah atau anggota dewan itu seharusnya terseleksi dari
kader terbaiknya. Tapi kenyataannya kadernya tidak pernah maju, sedangkan yang
maju cabutan dari luar yang tidak pernah menjadi anggota parpol tapi dia membawa
modal yang cukup,
- Ketiga soal penegakan etik. Laode melihat belum ada ketegasan dari parpol dalam
memberikan sanksi kepada kader yang berbuat salah. Contohnya yaitu, ketika seorang
kader melanggar A, B, atau C itu harusnya ada penegakan etik yang terukur dan
terstruktur tanpa pandang bulu, tetapi hal itu tidak ada. Jadi etiknya harus ditegakkan.

2. Dampak positif dan negatif dari keterlibatan media massa dalam sistem politik
Indonesia yaitu

Dampak positif: Media Massa dapat mengamati lingkungan melalui kondisi sosial
politik yang ada. Media massa berfungsi sebagai alat kontrol sosial politik yang
memberikan berbagai informasi mengenai penyimpangan sosial itu sendiri, yang
dilakukan oleh pihak pemerintah, swasta, maupun oleh pihak masyarakat. Contohnya
seperti penyimpangan-penyimpangan praktik KKN oleh pemerintah, penjualan pasir
ke Singapura yang mengakibatkan tujuh pulau hilang dan tenggelam (suatu kerugian
yang lebih besar dari sekadar perebutan pulau Sipadan dan Ligitan), perilaku
masyarakat yang tidak tertib hukum/anarkis, polemik Susno-Polri, dan lain-lain.
Berbagai permasalahan sosial tersebut akan membuka mata kita bahwa telah terjadi
sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan yang ada. Selain itu Media massa mampu
menjadi tempat berdialog tentang perbedaan pandangan yang ada dalam masyarakat
atau diantara pemegang kekuasaan (yang sekarang maupun yang akan datang).
(kompasiana.com, 2013)

Dampak Negatif: Media massa juga memiliki kekuatan yang besar dalam menyusun
opini publik dan menjadi alat yang efektif dalam melancarkan propaganda. Dengan
media massa, seseorang atau kelompok tertentu menanamkan pesan tertentu melalui
informasi-informasi yang penyajiannya diaktifkan terlebih dahulu. Dengan media
massa orang bisa mencitrakan dirinya, menaikkan pamor tokoh tertentu atau bahkan
bisa menjatuhkan figur lawan. Media massa memiliki berbagai peran, salah satunya
adalah dalam pengaruh dan interaksi dengan setiap orang. Media yang memengaruhi
masyarakat dalam proses pembentukan opini atau sudut pandangnya. Media yang bisa
dibunyikan sebagai senjata yang ampuh untuk perebutan citra (gambar).
(pinterpolitik.com, 2017)

3. Perbandingan dinamika politik di negara-negara ASEAN dan Uni Eropa dalam


konteks penanganan COVID-19 yaitu,
Dinamika politik negara-negara ASEAN dalam hal merespon pandemi COVID-19
yaitu dengan menerapkan status darurat, pembatas bagi pendatang asing yang
memasuki negara setempat, pelarangan pertemuan masal, penutupan frekuensi
penerbangan, temasuk pembatasan mobilitas dalam negeri, kebijakan isolasi mandiri,
dan pemberlakukan persyaratan tambahan bagi pendatang asing. Melalui pertemuan
divideo conference dengan seluruh perwakilan RI di luar negeri, perwakilan Indonesia
diminta untuk meberikan dukungan kekonsuleran bagi warga ASEAN. Para
pemimpin ASEAN telah melakukan aksi kolektif, jadi mereka telah mengeluarkan
statement bersama untuk menanggapi penyebaran covid-19. Diantaranya adalah
memastikan kehidupan lingkungan yang aman dan damai bagi seluruh masyrakat
ASEAN, menekankan pentingnya solidaritas, menegaskan peran penting WHO,
mendorong peran sektor kesehatan di ASEAN.

Sementara dinamika politik Uni Eropa dalam penanganan covid-19 hampir sama
dengan yang diterapkan di negara-negara ASEAN seperti memperhatikan
ketersediaan peralatan medis dan obat-obatan, meningkatkan reset untuk vaksin, dan
menyiapkan bantalan untuk ekonominya dimana pemerintah menyiapkan stimulus
bagi dunia usaha untuk menghadapi dampak dari covid-19. Tetapi ada perbedaan dari
anggota negara-negara eropa terkait cara mereka menghadapi covid-19. Misanya
seperti di Jerman, dan perancis ada yang melakukan lockodown, tetapi negara-negara
eropa yang lain juga ada yang tidak melakukan itu. Uni Eropa sebagai organisasi
regional beperan sebagai penentu standar medis dan obat-obatan serta memberikan
masukan-masukan kepada negara-negara anggotanya melalui badan-badan yang
khusus menangani pandemi adalah European Centre for Disease Prevention and
Control (ECDC). Di internal Uni Eropa komisinya membantu negara-negara anggota
untuk mendapatkan dan menyediakan peralatan medis, memfasilitasi kerjasama antar
negara, mempermudah pergerakan orang khususnya tenaga medis seperti dokter,
perdagangan alat kesehatan, menyiapkan bantalan stimulus ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai