Anda di halaman 1dari 5

Lampiran 1: Bahan Ajar Pertemuan pertama

IILMU EKONOMI

A. Timbulnya Ilmu Ekonomi

Semenjak masyarakat primitif, telah ada pengetahun ekonomi masyarakat, karena telah
melakukan kegiatan ekonomi walaupun sangat sederhana. Pada masyarakat primitif hampir tidak
pernah menghadapi permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan karena kebutuhan mereka belum
begitu kompleks.
Jaman terus berkembang, kebutuhan manusia juga makin kompleks, berkembang dengan
cepat baik secara kunatitas maupun kualitasnya. Di lain pihak, perkembangan usaha manusia untuk
menghasilkan alat pemuas kebutuhan tidak mampu mengimbangi laju kebutuhan. Kehidupan yang
makin sulit akhirnya membuat manusia makin bijak. Manusia mulai melihat ada hubungan sebab
akibat antara apa yang dikerjakan dengan apa yang akan mereka peroleh. Hasil pemahaman
tersebut disusun secara teratur dari waktu ke waktu dan menghasilkan ilmu pengetahuan sehingga
muncullah ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi pada dasarnya bersumber dari pemahaman tentang
kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat.
Adam Smith, seorang filsuf dari negara Inggris, yang hidup antara tahun 1723-1790 adalah
orang yang pertama kali secara sistematis menyusun pengetahuan ekonomi. Menurut Adam Smith,
alam raya di jagad ini dapat bertahan karena adanya keteraturan yang menyebabkan alam dapat
berfungsi sebagaimana seharusnya. Karena itu kehidupan bermasyarakat juga dapat bertahan
karena adanya keteraturan. Keteraturan menyebabkan seseorang tidak bisa bertindak seenaknya
dalam kehidupannya. Contohnya, pedagang tidak akan menetapkan harga setinggi-tingginya
karena pasti tidak akan ada yang mau membeli. Sebaliknya pembeli juga tidak akan menawar
harga barang serendah-rendahnya karena tidak akan ada penjual yang mau melepaskan barang
dagangan pada harga yang sangat rendah. Keteraturan pada masyarakat ini menurut Adam Smith
akan menghindarkan perekonomian dari keruntuhan. Bahkan, menyebabkan perekonomian dapat
tumbuh dan berkembang.
Adam Smith menyebut kekuatan dibalik keteraturan ekonomi sebagai invisible hands atau
tangan-tangan gaib yang tidak terlihat. Ini menunjukkan adanya kekuatan atau kekuasaan yang
tidak terlihat tetapi sangat kuat pengaruhnya dalam menjaga keteraturan dalam kehidupan
perekonomian. Tangan-tangan gaib yang tidak terlihat itu adalah kekuatan permintaan dan
penawaran atau mekanisme pasar.
Pemikiran Adam Smith tentang keteraturan kehidupan perekonomian tersebut melahirkan
sebuah buku pada tahun 1776 yang berjudul “An inquiry into the Nature and Causes of the Wealth
of Nations”. Di kemudian hari, buku tersebut lebih dikenal sebagai The Wealth of Nations. Buku
tersebut mendeskripsikan penyelidikan manusia terhadap alam dan faktor-faktor yang
menyebabkan tercapainya kemakmuran bangsa. Lahirnya buku tersebut menandai lahirnya ilmu
ekonomi, sehingga Adam Smith dikenal sebagai “Bapak Ilmu Ekonomi”.
Setelah Adam Smith, bermunculan pemikiran-pemikiran ahli ekonomi selanjutnya baik
yang berasal dari Eropa maupun Amerika Serikat. Dalam dua dekade terakhir, banyak pemikiran-
pemikaran ahli ekonomi yang mengubah sendi-sendi kehidupan ekonomi. Beberapa ahli tersebut
adalah Thomas Robert Malthus yang mengajarkan tentang pentingnya pengendalian jumlah
penduduk untuk mencapai kemakmuran masyarakat. Ada pula John Maynard Keynes yang
mengajarkan pentingnya peran kebijakan ekonomi pemerintah dalam pengelolaan kehidupan
ekonomi modern. Masih ada David Ricardo, Karl Marx, dan lainnya. Pada abad 20, lahir pula ahli-
ahli ekonomi besar yang dianugerahi hadiah Nobel bidang ekonomi. Hadiah Nobel adalah hadiah
penghormatan dari negara Swedia bagi para ilmuwan dunia yang dianggap berprestasi luar biasa
dalam bidangnya yang telah menyumbangkan ilmu/pemikiran yang bermanfaat bagi dunia.
Beberapa diantaranya adalah Milton Friedman yang mengembangkan teori uang dan kebijakan
moneter, Garry S. Becker yang menyumbangkan teori investasi sumber daya manusia, Amartya
Sen yang mengembangkan pemikiran baru konsep kemiskinan dan pembangunan ekonomi, Jean
Marcel Tiroel peraih nobel ekonomi tahun 2014 yang mengemukakan tentang ekonomi mikro dan
game theory, dan Angus Deaton peraih nobel ekonomi tahun 2015 dengan pemikirannya bahwa
konsumsi barang dan jasa merupakan penentu fundamental dalam menetapkan kesejahteraan dan
tingkat kemiskinan.

B. Pengertian Ilmu Ekonomi


Istilah ekonomi berasal dari kata bahasa Yunani, yaitu oikosnomous atau oikonomia yang
artinya manajemen urusan rumah tangga, khususnya penyediaan dan administrasi pendapatan.
Pengertian ekonomi makin berkembang. Sejak penggunaan kekayaan sumber daya secara
fundamental perlu diadakan efisiensi, termasuk pekerja dan produksinya maka dalam bahasa
modern istilah ekonomi tersebut menunjuk terhadap prinsip usaha maupun metode untuk mencapai
tujuan dengan meminimalkan pengorbanan.
Menurut Albert L. Meyers, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan dan
pemuasan kebutuhan manusia. Aspek pemuas kebutuhan itulah yang menurut Richad G. Lipsey
menimbulkan masalah dalam ekonomi, yaitu adanya kenyataan yang senjang karena kebutuhan
manusia terhadap barang dan jasa jumlahnya tidak terbatas, di lain pihak barang dan jasa sebagai
alat pemuas kebutuhan sifatnya terbatas. Lipsey mengemukakan, ilmu ekonomi mempelajari
pemanfaatan sumber daya yang terbatas guna memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas.
Ahli ekonomi lainnya, J.L. Meij mengemukakan ilmu ekonomi adalah ilmu tentang usaha
manusia ke arah kemakmuran. Pendapat tersebut sangat realistik karena ditinjau dari aspek
ekonomi dimana manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus), pada hakikatnya
mengarah pada pencapaian kemakmuran. Menurut A. Samuelson, ilmu ekonomi merupakan ilmu
pilihan. Ilmu yang mempelajari bagaimana orang memilih penggunaan sumber-sumber daya yang
langka atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi dan menyalurkannya kepada berbagai
anggota masyarakat untuk segera dikonsumsi.
Selanjutnya menurut Mankiw, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang
bagaimana masyarakat mengelola sumber daya yang terbatas. Menurutnya, pada sebagian besar
masyarakat, sumber daya yang terbatas tidak dialokasikan oleh diktator dengan kekuatan yang
penuh melainkan melalui tindakan kombinasi dari berjuta-juta rumah tangga dan perusahaan. Dari
berbagai pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencapai kemakmuran dengan memilih
penggunaan sumber daya produksi yang mempunyai sifat langka atau terbatas.

C. Pembagian Ilmu Ekonomi


Menurut Samuelson dan Nordhaus, ilmu ekonomi dapat dibedakan berdasarkan fundamental
dan historisnya serta berdasar cakupan/ruang lingkup ilmu ekonomi. Untuk lebih jelasnya
perhatikan keterangan berikut ini.
1. Secara fundamental dan historis, ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Ilmu ekonomi positif
Ilmu ekonomi positif hanya membahas deskripsi mengenai fakta, situasi, dan
hubungannya yang terjadi dalam ekonomi. Ilmu ekonomi positif merupakan ilmu
yang hanya melibatkan diri dalam masalah “apakah yang terjadi”. Tidak membahas
“apa yang semestinya terjadi”. Sehingga ilmu ekonomi positif netral terhadap nilai-
nilai. Artinya, ilmu ekonomi positif “bebas nilai” (value free atau wetfrei), tidak ada
pertimbangan-pertimbangan tentang nilai dan etika. Hanya menjelaskan “apakah
yang akan terjadi jika harga jual naik atau turun”, tidak menjelaskan “apakah harga
yang ditetapkan itu adil atau tidak bagi pembeli”.
b. Ilmu ekonomi normatif
Sedangkan ilmu ekonomi normatif membahas pertimbangan-pertimbangan nilai dan
etika dalam kajian atau analisisnya. Secara umum, ilmu ekonomi normatif
berseberangan dengan ilmu ekonomi positif. Ilmu ekonomi normatif beranggapan
bahwa ilmu ekonomi harus melibatkan diri dalam mencari jawaban atas masalah
“apa yang seharusnya terjadi” atau “haruskah sistem perpajakan diarahkan pada
kaidah mengambil dari yang kaya untuk menolong yang miskin”. Esensi dasar ilmu
ekonomi normatif adalah pertimbangan nilai (value judgement). Ekonom penganut
paham etika egalitarianisme lebih suka menyebut ilmu ekonomi normatif sebagai
“ilmu ekonomi institusional”.
2. Berdasar cakupan/ruang lingkup, ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Ekonomi Deskriptif (descriptive economics)
Ekonomi deskriptif mencoba menggambarkan kondisi perekonomian yang terjadi di
masyarakat melalui pengumpulan informasi-informasi faktual yang ada sehubungan
dengan suatu persoalan ekonomi atau topik ekonomi tertentu. Misalnya: kondisi
perekonomian suatu daerah pada masa tertentu, baik itu mengenai sistem
pertaniannya, ketenagakerjaannya, perdagangannya, sektor industrinya, dan
lembaga-lembaga ekonominya. Ekonomi deskriptif hanya mendeskripsikan fakta,
tidak menjelaskan mengapa fakta itu terjadi dan tidak memberikan penilaian atau
evaluasi atas fakta-fakta tersebut.

b. Teori Ekonomi (economics theory)


Teori ekonomi berusaha menganalisis data-data ekonomi, mencari pengertian,
melihat hubungan sebab-akibat, dan bagaimana cara kerja sistem ekonomi. Teori
ekonomi merupakan kerangka konsep yang berasal dari data-data nyata yang
disusun, diolah, dan diujicobakan sehingga akhirnya membentuk asumsi yang
bersifat umum. Teori ekonomi terbagi lagi menjadi dua cabang, yaitu ekonomi
mikro dan ekonomi makro sebagai berikut.
1) Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang secara khusus
mempelajari bagian-bagian kecil dari perekonomian, misalnya konsumen,
produsen/perusahaan, pasar, harga, dan alokasi sumber daya ekonomi yang
dimiliki individu. Pokok kajian ekonomi mikro antara lain: interaksi penjual-
pembeli di pasar barang dan jasa, interaksi penjual-pembeli di pasar faktor
produksi, serta perilaku produsen dan konsumen dalam membuat keputusan-
keputusan ekonomi.
2) Ekonomi Makro
Ekonomi makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari
mekanisme perekonomian nasional secara keseluruhan. Analisanya bersifat luas
dan menyeluruh (agregate). Pokok kajian ekonomi makro antara lain:
pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi,
pengangguran, inflasi, dan interaksi perekonomian nasional dengan masyarakat
internasional/global.
c. Ekonomi Terapan (applied economics)
Ekonomi terapan adalah bagian dari ilmu ekonomi yang menggunakan hasil analisis
dari teori ekonomi untuk menjelaskan masalah ekonomi yang terjadi dan
merumuskan kebijakan-kebijakan yang tepat dalam menangani masalah ekonomi
tersebut. Ekonomi terapan bersifat praktis. Penerapan ilmu ekonomi pada masalah-
masalah tertentu memunculkan bidang keahlian ekonomi khusus, diantaranya:
ekonomi keuangan/moneter, ekonomi industri, ekonomi perbankan, ekonomi
pembangunan, ekonomi koperasi, ekonomi internasional, ekonomi pertanian,
manajemen, dan ekonomi syariah.

Anda mungkin juga menyukai