Anda di halaman 1dari 18

 

MAKALAH KESETIMBANGANKIMIA

Disusun oleh KELOMPOK

I SULISTIANI THAMRIN

KEVINANUGRAHBATTI

YESKIHIEL BARA SANTIKA

SHAFWAN MONANDA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS TEKNIK

PARODI TEKNIK SIPIL

2018/2019
KATA PENGANTAR

PujidansyukurpenulispanjatkankehadiratTuhanYangMahaEsayangtelah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan karya tulis
ilmiahdenganjudulKESETIMBANGANKIMIA.Karyatulisilmiahinidisusundalamrangka
memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliahan Kimia.

Atas bimbingan bapak/ibu dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah
karya tulis ilmiah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna
bagikamisemuadalammemenuhisalahsatusyarattugaskamidiperkuliahan.Karyatulis ini
diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam prosesperkuliahan.

Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai
pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam
menyusun karya tulis ini penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk
membuat karya tulis yang sebaik-baiknya.

Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini,
oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih
baik.

Demikianlah kata pengantar karya tulis ini dan penulis berharap semoga karya
ilmiah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin.
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.............................................................................................................. i

DAFTARISI......................................................................................................................... ii

BABI PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................................................... 1

B.RumusanMasalah.......................................................................................................... 2

C. TujuanPenulisan............................................................................................................. 2

D. ManfaatPenulisan.......................................................................................................... 2

BABII PEMBAHASAN........................................................................................................ 3

A.   DefinisiKesetimbanganKimia......................................................................................3

B.   Reaksi Satu Arah danBolakBalik..........................................................................3 

C.  KeadaanKesetimbangan................................................................................................5

D.  PergeseranKesetimbangan...................................................................................7 

E.  TetapanKesetimbangan................................................................................................ 10

BABIII PENUTUP.............................................................................................................. 15

A. Kesimpulan.................................................................................................................... 15

B.Saran.............................................................................................................................. 15
DAFTARPUSTAKA16 
BAB

I PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang 

Di alam sekitar kita banyak terjadi reaksi-reaksi kimia, seperti fotosintesis.

 Fotosintesis adalah proses kimia yang mengubah karbon dioksida dan air menjadi

karbohidratdanoksigen,dimanareaksiiniberkataliskanklorofildanmenggunakan sinar

matahari sebagai energi untukreaksi. 

6 CO2(g) + 6 H2O(l) --> C6H12O6(s) + 6 O2(g) 

glukosa 
Reaksi pembakaran bahan bakar bensin menghasilkan energi untuk
menjalankan kendaraan. Reaksi perkaratan logam (misal besi) terjadi karena reaksi antara logam dengan oksigen d
amoniak dikembangkan dengan menggunakan suhu dan tekanan tinggi. 

Dari reaksi-reaksi tersebut, apakah zat hasil reaksi dapat kembali lagi
menjadi zat semula? Apakah glukosa dapat kembali menjadi klorofil? Apaka
 bensin? Apakah besi berkarat dapat kembali menjadi besi yang bersih sepe
zat semula. 

B.T

1.  Sebagai syarat untuk memenuhi nilai tugas kimia fisika I 

2.  Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia. 

 Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. 


 Untukmengetahuisepertiapakahtetapankesetimbangankimiadan
 bagaimana caranya menghitung kesetimbangan kimia. 

C.RumusanMasalah 

 Apakah yang dimaksud dengan Kesetimbangan Kimia? 


2. Bagaimanakah contoh-contoh kesetimbangan kimia dalam kehidupansehari-
hari ? 

3.  Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ? 

4.  Bagaimana tetapan kesetimbangan Kimia dan cara untuk menghitungnya ? 

D.Manfaat 

 Dapat mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangankimia. 


 Dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. 

3. Dapatmengetahuisepertiapakahtetapankesetimbangankimiadan
 bagaimana caranya menghitung kesetimbangan kimia. 

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi KesetimbanganKimia

Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan di mana tidak ada


perubahanyang teramati selama bertambahnya waktu reaksi. Jika suatu kimia telah
mencapai keadaan kesetimbangan maka konsentrasi reaktan dan produk menjadi
konstan sehingga tidak ada perubahan yang teramati dalam sistem. Meskipun
demikian, aktivitas molekul tetap berjalan, molekul-molekul reaktan berubah
mnjadi produk secara terus-menerus sambil molekul-molekul produk berubah
menjadi reaktan kembali dengan kecepatan yang sama.

Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu


arahsaja,kebanyakanadalahreaksidapatbalik.Padaawalreaksidapatbalik,reaksiberjala
nkearah
 pembentukanproduk.Sesaatsetelahproduktersebut,pembentukanreaktanproduk
 juga mulai berjalan. Jika kecepatan reaksi maju dan reaksi balik adalah sama,dan
dikatakan bahwa kesetimbangan kimia telah dicapai. Harus diingat bahwa
kesetimbangankimiamelibatkanbeberapazatyangberbedasebagaireaktandan
 produk. Kesetimbangan antara dua fase zat-zat yang sama disebut kesetimbangan
fisika, perubahan yang terjadi adalah proses fisika. Dalam peristiwa ini, molekulair
yang meninggalkan fase cair adalah sama dengan jumlah molekul yang kembali ke
fase cair.

B. ReaksiSearahdanReaksidapatBalik

Menurut Konsep Stoikiometri, suatu zat yang direaksikan akan habis


 bereaksi jika perbandingan mol zat itu sama dengan perbandingan koefisiennya.
Contohnya adalah reaksi berikut:

Mg(s) + 2HCl(aq)-->  MgCl2(aq) + H2(g)

Pada reaksi tersebut, jika perbandingan mol Mg dan HCl yang direaksikan
adalah 1:2 maka Mg dan HCl habis bereaksi. Reaksi yang seperti ini disebut reaksi
satu arah atau irreversible. Adakalanya pada reaksi kimia, reaktan tidak habis
 bereaksi, walaupun zat yang direaksikan sama dengan perbandingan koefisiennya.
Contohnya adalah pada campuran gas nitrogen dan hidrogen jika dipanaskan
menghasilkan gas amonia sesuai dengan persamaan reaksi.

 N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

Pada reaksi tersebut, setelah campuran dibiarkan beberapa lama terdapat campuran
gas N2, gas H2, dan gas NH3. Ternyata gas NH3 yang terbentuk terurai kembali
menjadi gas N2 dan gas H2 berdasarkan reaksi berikut.

2NH3(g) --> N2(g) + 3H2(g)

Dalam hal ini reaksi tidak hanya berlangsung dari kiri ke kanan tetapi juga
dari kanan ke kiri. Reaksi yang berlangsung dari kiri ke kanan maupun dari kanan
kekiridisebutreaksidapatbalikataureversible.Jikalajureaksikekirisamadengan laju
reaksi ke kanan maka terjadikesetimbangan.

1.   Reaksi Satu Arah(Irreversible)

Pada peristiwa reaksi satu arah, zat-zat hasil reaksi tidak dapat bereaksi
kembali membentuk zat pereksi. Ciri-ciri reaksi satu arah adalah sebagai berikut.

a. Reaksi ditulis dengan satu anakpanah.

 b. Reaksi berlangsung satu arah dari kiri kekanan


c. Zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan seperti zatmula-mula

d. Reaksi baru berhenti apabila salah satu atau semua reaktan habis.

Contoh:

Zn(s) + 2HCl(aq) -->  ZnCl2(aq) + H2(g)

Pada reaksi tersebut Zn habis bereaksi dengan HCl menghasilkan ZnCl2 dan gas
H2. ZnCl2 dan gas H2 tidak dapat bereaksi kembali membentuk Zn danHCl.

2.   Reaksi Dapat Balik(Reversible)

Pada reaksi dua arah, zat-zat hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali
membentuk zat pereaksi. Reaksi kesetimbangan kimia dapat terjadi bila reaksi yang
terjadi merupakan reaksi dapat balik (reversible) . Ciri-ciri reaksi dapat balik adalah
sebagai berikut:

·Reaksi ditulis dengan dua anak panah yangberlawanan


·Reaksiberlangsungdariduaarah,yaitudarikirikekanandandarikanankekiri.

·Zat hasil reaksi dapat dikembalikan seperti zatmula-mula

·Reaksi tidak pernah berhenti karena komponen zat tidak pernahhabis.

Contoh :

PbSO4(aq) + 2NaI(aq)⇌  PbI2(s) + Na2SO4(l)

Endapan PbI2 yang terbentuk dapat direaksikan dengan cara

menambahkan larutan Na2SO4 berlebih.

PbI2(s) + Na2SO4(l) ⇌ PbSO4(aq) + 2NaI(aq)

Dalampenulisanreaksidapatbalik,keduareaksidapat

digabung sebagaiberikut.

PbSO4(aq) + 2NaI(aq) ⇌ PbI2(s) + Na2SO4(l)

Apabila pada reaksi dapat balik laju reaksi ke kiri sama dengan laju reaksi ke kanan
akan terjadi kesetimbangan kimia.
C. KeadaanKesetimbangan

Berbagai reaksi dapat balik tidak semuanya dapat mencapai kesetimbangan.


Untuk mencapai kesetimbangan perlu beberapa syarat khusus, yaitu reaksinya

d a p a tb a l i , s is te m n y a t e r tu t u p
si s te m r e a k si d i m a n a b a i k z a t -
, d a n b er si f a t d i n a m i s. S ist e m
z a t y an g b e r e a k s i m a u p un z a t-
t e rt u tu p m e ru p a k n
z a t h a si lr ea k si t e ta p dalam sistem. Sistem tertutup tidak selamanya
harus terjadi dalam wadah tertutup, kecuali pada reaksi gas. Keadaan setimbang
adalah suatu keadaan dimanadua
 proses yang berlawanan arah berlangsung secara simultan dan terus menerus, tetapi
tidak ada perubahan yang dapat diamati atau diukur. Cepat lambatnya suatu reaksi
mencapai kesetimbangan bergantung pada laju reaksi, semakin besar laju reaksi
maka semakin cepat. Kesetimbangan kimia hanya dapat berlangsung dalam sistem
tertutup. Sementara itu, pada umumnya proses alami berlangsung dalam sistem
terbuka. Berbagai proses alami seperti perkaratan logam, pembusukan dan lain
sebagainya.

1. Jenis Kesetimbangan Berdasarkanwujudnya

Berdasarkan wujud zat yang ada dalam keadaan setimbang. Kesetimbangan


yang semua komponennya satu fase disebut kesetimbangan homogen,
sedangkanyang terdiri dari dua fase atau lebih disebut kesetimbangan heterogen.

a.  KesetimbanganHomogen

Kesetimbangan homogen adalah reaksi kesetimbangan yang mengandung zat-


zatyang homogen (berada dalam satu fase).

·Kesetimbangan antara Gas dengan Gas

Contoh:

 N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)

2NO2(g) ⇌ N2O4(g)

H2(g) + Br2(g) ⇌ 2HBr(g)

·Kesetimbangan antara Larutan dengan Larutan

Contoh:

C2H5OH(aq)+CH3COOH(aq) ⇌ CH3COOC2H5(aq)+ H2O(aq)


 b.  KesetimbanganHeterogen

Kesetimbangan heterogen adalah reaksi kesetimbangan yang mengandung zat-zat


yang heterogen (berada dalam beberapa fase).

·Kesetimbangan antara Zat Padat dengan Gas

Contoh:

CaCO3(g) ⇌ CaO(s) + CO2(g)

·Kesetimbangan antara Gas dengan Zat Cair

Contoh:

H2O(g) ⇌ H2O(l)

·Kesetimbangan antara Zat Padat dengan Larutan

Contoh:

CuSO4. 5H2O(s) ⇌ CuSO4(s) + H2O(l)

·Kesetimbangan antara gas, Zat Cair, dan Zat Padat

Contoh:

H2CO3(aq) ⇌ H2O(s) + CO2(g)

D. PergeseranKesetimbangan

Seorang ahli kimia prancis, Henry Louis Le Chatelier(1850-1936)


 berpendapat sebagai berikut: “Jika pada kesetimbangan reaksi dilakukan aksi-aksi
tertentu, sistem akan mengadakan reaksi dengan menggeser kesetimbangan untuk
menghilangkan pengaruh aksi tersebut.” Pendapat tersebut dikenal dengan azas Le
Chatelier. Aksi-aksi yang dimaksud Chatelier adalah melakukan tindakan dengan
mengubah konsentrasi, suhu, tekanan, dan volume sistem. Selanjutnya, keempat
faktor itu disebutfaktor yang mempengaruhi kesetimbangan reaksi yang akan
diuraikan sebagai berikut.

1.   PengaruhKonsentrasi

Secara umum reaksi kesetimbangan adalah sebagai


 berikut:

A + B ⇌ C

Jika ada usaha untuk menambah konsentrasi dari salah satu zat pada reaksi
setimbang, akan terdapat reaksi yang mengkonsumsi zat tambahan terrsebut.
Sebaliknya, jika ada usaha untuk mengurangi konsentrasi salah satu zat pada reaksi
setimbang, akan terdapat reaksi untuk menambah zat yang dikurangitersebut.

·Jika salah satu perekasi/reaktan/senyawa di ruas kiri diperbesar maka


kesetimbangan akan bergeser ke ruas kanan/produk/hasil reaksi. Sebaliknya jika
salah satu produk/hasil reaksi/ruas kanan diperbesar maka kesetimbanganakan
 bergeser ke ruas kiri/pereaksi/reaktan.

·Jika salah satu pereaksi/reaktan/senyawa di ruas kiri diperkecil maka


kesetimbangan kan bergeser ke ruas kiri/pereaksi/reaktan. Sebaliknya jika salah
satuproduk/hasilekasi/senyawaruaskanandiperkecilmakakesetimbanganakan
 bergeser ke ruas anan/produk/hasil reaksi.
2.   PengaruhVolume

Secaraumumreaksikesetimbanganadalahsebagaiberikut:

A + B⇌ C

Sesuai dengan azas Le Chatelier, yaitu jika ada usaha untukmengubah


volumesistem,makaakanadareaksikearahjumlahmolzatyanglebihbesaratau
 jumlah mol yang lebih kecil. Usaha untuk menaikkan volume sistem sama dengan

memperkecil konsentrasi zat secara menyeluruh. Hal ini mengakibatkan


kesetimbangan bergeser ke jumlah mol terbesar. Sebaliknya jika ada usaha untuk
menurunkan volume sistem, hal itu sama dengan memperbesar konsentrasi zat
secara menyeluruh yang mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke jumlah mol
terkecil.

  Jikavolumediperbesarmakakesetimbanganakanbergeserkearahreaksiyang
jumlah molekulnya terbanyak atau ke ruas yang jumlah angka
koefisiennyaterbanyak.

  Jikavolumediperkecilmakakesetimbangan akan bergeserkearah reaksiyang


jumlah molekulnya terkecil atau ke ruas yang jumlah angka koefisiennya
terkecil.
   Jikajumlahangkakoefisienruaskanandanruaskirisamamaka
 penambahan atau pengurangan volume tidak akan menggeser
kesetimbangan.

3.   PengaruhTekanan

Secara umum reaksi kesetimbangan adalah sebagai berikut:

A + B --> C

Sesuai dengan azas Le Chatelier, yaitu jika ada usaha untuk mengubah
tekanansistem,makaadareaksikearahjumlahmolgasyanglebihbesaratau
 jumlah gas yang lebih kecil. Jika usaha yang dilakukan adalah menaikkan tekanan
sistem, kesetimbangan akan bergeser ke jumlah mol terkecil. Sebaliknya, jika usaha
yang dilakukan adalah menurunkkan tekanan sistem, kesetimbangan akan bergeser
ke jumlah mol terbesar. engaruh tekanan berlawanan dengan pengaruh volume:

 Jikatekanan diperbesarmakakesetimbangan akan bergeserkearahreaksi


yang jumlah molekulnya terkecil atau ke ruas yang jumlah angka


koefisiennya terkecil.

 Jikatekanandiperkecilmakakesetimbanganakanbergeserkearahreaksi

yang jumlah molekulnya terbesar atau ke ruas yang jumlah angka


koefisiennyaterbesar.

   Jikajumlahangkakoefisienruaskiridanruaskanansamamaka
 penambahan atau pengurangan tekanan tidak akan menggeser
kesetimbangan.

 
4. PengaruhSuhu
Perubahan konsentrasi, tekanan atau volume dapat mengubah
posisikesetimbangan, tetapi tidak mengubah nilai konstanta kesetimbangan. Hanya
 perubahan suhu yang dapat mengubah konstanta kesetimbangan. Pada reaksi
kesetimbangan, terdapat reaksi endotermik (menyerap kalor) dan reaksi eksotermik
(melepas kalor). Jadi peningkatan suhu menghasilkan reaksi endotermik dan
 penurunan suhu menghasilkan reaksi eksotermik. Perubahan konsentrasi, tekanan
atau volume akan menyebabkan pergeseran reaksi tetapi tidak akan merubah nilai
tetapan kesetimbangan. Hanya perubahan temperatur yang dapat menyebabkan
 perubahan tetapan kesetimbangan.
 Jikasuhusistemkesetimbangandinaikkanmakareaksisistemmenurunkansuhu
dengan cara kesetimbangan bergeser ke pihak reaksi yang menyerap
kalor(endoterm).

  Jika suhu sistem kesetimbangan diturunkan maka reaksi sistem menaikkan


suhudengancarakesetimbanganbergeserkepihakreaksiyangmelepas
kalor (eksoterm).

5. Pengaruh Katalis

Katalis meningkatkan laju terjadinya reaksi. Katalis mempengaruhi laju


reaksi maju sama besar dengan reaksi balik. Jadi, keberadaan katalis tidak
mengubah konstanta kesetimbangan, dan tidak mengeser posisi sistem
kesetimbangan. Penambahan katalis pada campuran reaksi yang tidak berada pada
kesetimbangan akan mempercepat laju reaksi maju dan reaksi balik sehingga
campuran kesetimbangan tercapai lebih cepat. Campuran kesetimbangan yang
sama dapat diperoleh tanpa katalis, tetapi kita mungkin harus menunggu lama agar
kesetimbanganterjadi.

Katalis mempengaruhi laju reaksi ke kanan maupun kekiri dan pengaruhnya


sama. Keadaan setimbang tidak berubah (tidak dipengaruhi katalis), tetapi
hanyamempercepat tercapainya kesetimbangan.

E. KetetapanKesetimbangan

1. Tetapan Kesetimbangan(Kc)

Secara umum persamaan reaksi kesetimbangan atau reaksi dapat balik dapat

dinyatakan dengan persamaan reaksi


aA + bB → cC + dD 

dimana a, b, c, dan d adalah koefisien stokiometri dari A, B, C, dan D. Pada saat


terjadi kesetimbangan maka harga tetapan kesetimbangan (K) dapat ditentukan.
 Nilainya ditentukan dengan menggunakan perbandingan konsentrasi zat-zatnya
saat tercapaikesetimbangan.

Tetapan kesetimbangan (K) untuk reaksi tersebut pada suhu tertentu dapat
dinyatakan dengan persamaan.

K=(〖[C]〗^(c)〖[D]〗^d)/(〖[A]〗^a〖[B]〗^b)

a) UntukReaksiKesetimbanganHomogen
Berdasarkan hukum kesetimbangan, perbandingan konsentrasi zat produk
dengan konsentrasi zat pereaksi, masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya
adalah tetap. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa persamaan tetapan
kesetimbangan dapat ditentukan dari ersamaan reaksikesetimbangannya.
Perhatikan contoh berikut:

Reaksi kesetimbangan: N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)

Kc=〖[NH3]〗^(2)/(〖[N2]〗^ 〖[H2]〗^3)

 b) Untuk reaksi KesetimbanganHeterogen

Reaksi kesetimbangan heterogen adalah reaksi kesetimbangan yang terdiri


dari zat-zat yang berbeda wujudnya. Reaksi kesetimbangan heterogen ada yang
terdiri dari wujud padat, gas, dan cair. Beberapa contoh kesetimbangan heterogen
dan harga Kc nya yaitu:

Reaksi kesetimbangan: CaCO3(g) ⇌ CaO(s) + CO2(g)


Kc =([CO2])/([CaCO3])

Contoh Soal:

Diketahui reaksi kesetimbangan: 2HI(g) ⇌   H2(g) + I2(g). Jika 1 mol gas HI


dimasukkan ke dalam wadah sebesar satu Liter dan dipanaskan pada suhu tertentu
terbentuk 0,2 mol gas I2, maka harga tetapan kesetimbangan Kc adalah ....

c) Hubungan Kc dari persamaan Reaksi yang sama

Persamaan reaksi setara yang dimaksud adalah beberapa persamaan reaksi


yang berasal dari satu persamaan reaksi kesetimbangan. Beberapa persamaan reaksi
kesetimbangan tersebut diperoleh dengan membalikkan persamaan
reaksikesetimbangan tertentu atau mengalikan persamaan reaksi kesetimbangan
tertentu dengan suatu bilangan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini:

Secaraumumreaksikesetimbangan:A+B ⇌ C+D Kc

=K1

Reaksi kesetimbangan di atas dibalik sehingga diperoleh reaksi kesetimbangan: C


+ D ⇌ A + B
Kc = K2

·Persamaan reaksi kesetimbangan pada (a) dikali dua sehingga diperoleh reaksi
kesetimbangan 2A + 2B ⇌ 2C +2D

Kc = K3

2. Tetapan Kesetimbangan TekananParsial

Untuk suatu sistem kesetimbangan yang melibatkan gas,


pengukurandilakukan terhadap tekanan, bukan terhadap konsentrasi. Tetapan
kesetimbanganKc diberi harga dalam konsentrasi yang dinyatakan dalam mol per
liter atau molar, sedangkan tetapan kesetimbangan gas Kp diberi harga dalam
tekanan parsial gas. Untuk menentukan persamaan tetapan kesetimbangan gas Kp,
sama seperti
menentukanpersamaantetapankesetimbanganKc,hanyasajasatuankonsentrasi
 pada Kc diganti dengan tekanan parsial gas pada Kp.


mA + nB  pC + qD
Kc = Pc PD PA PB

Kc= (〖[Pc] 〗^(P) 〖[PD]〗^q)/(〖[PA]〗^m〖[PB]〗^n)

P= tekananparsialsenyawagas

Perbandingan tekanan parsial = perbandingan mol saat setimbang

Jika diketahui tekanan total suatu reaksi gas maka tekanan parsial tiap-tiap zatnya
dapat ditentukan :

Tekanan Parsial Zat =(Mol zat setimbang)/(mol total saat setimbang ) x


tekanantotal. Hubungan Kc danKp

Untuk reaksi umum:

a A(g) + b B(g) ⇌  c C(g) + d D(g)

Harga tetapan kesetimbangan:


Kc = [(C)c . (D)d] / [(A)a .(B)b]

Kp = (PCc x PDd) / (PAa x PBb)

dimana: PA, PB, PC dan PD merupakan tekanan parsial masing-masing gas A, B.


C danD.

Secara matematis, hubungan antara Kc dan Kp dapat diturunkan sebagai:

Kp =Kc(RT) n

dimana n adalah selisih (jumlah koefisien gas kanan) dan (jumlah koefisien gas
kiri).

Contoh:

Jika diketahui reaksi kesetimbangan:

CO2(g) + C(s) ⇌  2CO(g)

Pada suhu 300o C, harga Kp= 16. Hitunglah tekanan parsial CO2, jika tekanan total
dalaun ruang 5 atm!

Jawab:

Misalkan tekanan parsial gas CO = x atm, maka tekanan parsial gas CO2 = (5  – x)
atm.

Kp = (PCO)2 / PCO2 = x2 / (5 – x) = 16 x = 4 Jadi

tekanan parsial gas CO2 = (5 – 4) = 1atm

3. KesetimbanganDisosiasi

Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain. Dalam
disosiasi juga terdapat banyaknya zat mula-mula, dipakai istilah derajat disosiasi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan di mana tidak ada


perubahanyang teramati selama bertambahnya waktu reaksi. Jika suatu kimia telah
mencapai keadaan kesetimbangan maka konsentrasi reaktan dan produk menjadi
konstan sehingga tidak ada perubahan yang teramati dalam sistem.

Untuk mencapai kesetimbangan perlu beberapa syarat khusus, yaitu


reaksinya dapat balik, sistemnya tertutup, dan bersifat dinamis. Sistem tertutup
merupakan sistem reaksi di mana baik zat-zat yang bereaksi maupun zat-zat hasil
reaksi tetap dalam sistem. Sistem tertutup tidak selamanya harus terjadi dalam
wadah tertutup, kecuali pada reaksi gas. Keadaan setimbang adalah suatu keadaan
dimana dua proses yang berlawanan arah berlangsung secara simultan dan terus
menerus, tetapi tidak ada perubahan yang dapat diamati atau diukur.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini, pemakalah mengharapkan kritikan dan saran


demikesempurnaanmakalahini.Menyadaribahwapenulismasihjauhdarikata

sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Sekian materi dari pemakalah, apabila terdapat kesalahan pemakalah memohon
maaf dengansebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA

Keena, dkk.1984. Kimia Untuk Universitas.  Jakarta: Erlangga

Mulyani, Sri.2005. Kimia Fisika 2. Surabaya: Universitas Negeri Malang

Sualami, Emi. 2006. Kimia. Jakarta: Golera Asmara Pratama

Suminar. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern. Jakarta : Erlangga.

Rahayu, Nurhayati. 2011. Kimia. Jakarta: Gagas Media 

Anda mungkin juga menyukai