Anda di halaman 1dari 11

 

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Ilmu
Pangan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih pada Bapak Sugeng Wiyono SKM.M.Kes selaku Dosen mata kuliah Kimia Dasar yang

telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai asam basa dan aplikasinya. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
 perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

i
 

Daftar Isi

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………i


…………………………………………………………………………………i  

Daftar isi..................................................
isi........................................................................
............................................
............................................
........................................ii
..................ii

Materi

Pengertian Asam Basa…………………………………………………………………………1


Basa …………………………………………………………………………1  

Sifat Asam Basa ……………………………………………………………………………….1


……………………………………………………………………………….1  

Teori Asam Basa ………………………………………………………………………………2


………………………………………………………………………………2  

Titrasi Asam Basa ……………………………………………………………………………..5


……………………………………………………………………………..5  

Aplikasi Asam Basa …………………………………………………………………………5  


…………………………………………………………………………5

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………8


…………………………………………………………………………………8  

ii
 

1.  Pengertia
Pengertian
n Asam Basa

Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin Acetum yang berarti cuka. Sedangkan istilah
alkali (sebutan lain untuk basa) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam
 pembuatan sabun. Asam dan basa memiliki sifat khas yang saling menetralkan.
menetralkan. Dialam, asam
ditemukan dalam buah-buahan dan produk lain dari tanaman. Asam mineral yang lebih kuat telah
dibuat pada pertengahan abad 19, seperti aqua forti (asam nitrat) yang digunakan dalam proses
 pemisahan emas.
emas.

Sifat asam dan basa juga sangat berpengaruh terhada


terhadap
p kondisi lingkungan dan makhluk hidup
 pada lingkungan
l ingkungan tersebut. Keasam
Keasamanan tanah akan akan berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang
ada diatasnya. Kualitas air juga ditentukan dengan mengukur tingkat keasamannya. Hujan asam
 bahkan akan
akan menyebabkan
menyebabkan kerusakan
kerusakan lingkungan yang
yang signifikan.

Umumnya senyawa asam atau basa murni (tidak bercampur dengan senyawa lain) yang ada
dialam berbentuk larutan. Begitupun dalam keperluan analisis, umumnya dilakukan dalam bentuk
larutannya.

Asam-basa adalah sub bahasan yang hampir selalu ada dalam setiap materi perluliahan kimia.
Menurut pengertian yang umum digunakan asam adalah senyawa yang menghasilkan H + jika didalam
air, dan basa adalah senyawa yang menghasilkan ion OH -  didalam air, namun perlu diperhatikan
 bahwa itu hanyalah satu dari sekian banyak pengertian dari asam dan basa. Namun asam basa ini
masih sangat kurang pemahaman atau aplikasinya di dalam kehidupan sehari-hari. Padahal dalam
kenyataanya asam dan basa yang banyak terdapat dalam kehidupan sekitar kita.

2.  Sifat Asam Basa

Secara umum asam dan basa memiliki sifat yang berbeda dan berlawanan.

a.  Sifat-sifat asam: 


asam: 

1.  Rasanya masam ketika dilarutkan dalam air


2.  Asam terasa menyengat saat disentuh, terutama bila asam tersebut adalah asam kuat
3.  Dari segi reaktivitasnya, asam bereaksi kuat dengan kebanyakan logam, atau bersifat korosif
terhadap logam
4.  Dari segi daya hantar listriknya, asam walaupun tidak selalu ionik, ia bersifat elektrolit atau
dapat menghantarkan arus listrik.
5.  Bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H+ atau ion ion hidrogen dan ion sisa asam
yang bermuatan negatif. Peristiwa terurainya asam menjadi ion-ion dapat di tuliskan sebagai
 berikut: HA (aq) → H+ (aq) + A- (aq)
6.  Bila diuji dengan indikator kertas lakmus biru dapat mengubah lakmus tersebut menjadi
merah. Sedangkan jika diuji dengan indikator kertas lakmus yang berwarna merah, kertas
lakmus tersebut tidak akan berubah warna. Indikator adalah suatu alat untuk menunjukkan
suatu zat apakah bersifat asam maupun basa.

b.  Sifat-sifat basa: 


basa: 

1.  Rasanya pahit


2.  Terasa licin seperti sabun saat disentuh
3.  Dari segi reaktivitasnya, senyawa basa bersifat kaustik yaitu dapat merusak kulit jika senyawa
 basa tersebut
tersebut berkadar tinggi
tinggi

1
 

4.  Basa juga merupakan senyawa elektrolit atau dapat menghantarkan


menghantarkan arus listrik
5.  Bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH- atau ion hidroksil dan ion logam atau
gugus lain yang bermuatan negatif. Apabila ion OH-  hampir seluruhnya dilepaskan atau
ionisasinya sempurna, maka termasuk basa kuat atau dikatakan memiliki derajat keasaman
yang rendah dan begitu juga sebaliknya. Secara umum peristiwa peruraian basa menjadi ion-
ion dapat dituliskan sebagai berikut: BOH (aq) → B+ (aq) + OH- (aq)
6.  Bila diuji dengan indikator yang berupa lakmus merah, maka akan mengubah warna lakmus

tersebut menjadi warna biru, sedangkan dengan kertas lakmus biru, tidak akan mengubah
warna kertas lakmus tersebut.

Berkaitan dengn asam basa ini, suatu larutan dapat dikelompokan menjadi larutan asam, basa dan
netral. Meskipun larutan asam dan basa memiliki rasa yang sangat berbeda, namun membedakan
senyawa asam dan basa dengan cara mencicipinya, bukanah cara yang bijaksana dan sanga tidak
dianjurkan. Karena banyak senyawa asam atau basa tersebut yang akan menimbulkan efek merugikan
yang berarti terhadap kesehatan. Sebagai contoh asam sulfat (H 2SO4) dapat menyebabkan luka bakar
yang serius. Penggunaan indikator asam basa adalah cara terbaik saat ini yang dapat digunakan untuk
mengetahui apakah larutan tersebut bersifat asam, basa, atau netral.
Sifat asam dan basa suatu larutan juga dapat ditunjukan dengan mengukur PHnya. PH merupakan
suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam
mempunyai PH yang lebih kecil dari 7, larutan basa mempunya PH lebih dari 7 dan larutan netral
memiliki PH 7. Untuk mengukur PH dapat digunakan alat PH meter atau indikator PH (indikator
universal).

3.  Teori Asam Basa

Dipertengah an abad ke 17, Kimiawan Jerman Johann Rudolf Glauber


Dipertengahan Glauber yang tinggal di Belanda,
menghasilkan dan menjual berbagai bahan kimia asam dan basa. Dia dikenal sebagai insinyur kimia
 pertama. Pada masa itu pulalah dimulai studi mendalam
mendalam mengenai asam dan basa ini. Boylem, rekan
sezaman Glauber menemukan metode penggunaan pewarna yang diperoleh dari tanaman Roccella
sebagai indikator asam dan basa. Pada saat itu telah diketahui bahwa senyawa asam dan basa
memiliki sifat yang berlawanan dan dapat meniadakan satu sama lain. Sebelum perkembangan kimia
asam didefinisikan sebagai sesuatu yang masam, dan alkali atau basa sebagai sesuatu yang akan
menghilangkan atau menetralkan efek asam.

Awalnya ada kebingungan tentang sifat dasar asam. Pada saat itu oksigen dianggap sebagai
komponen penting dari asam. Bahkan nama "Oksigen" yang dalam bahasa Yunani berarti "sesuatu
yang masam" diambil karena adanya anggapan tersebut.

Pada pertengahan abad 19, Davy menemukan bahwa hidrogen klorida (HCl) dalam larutan air
memberikan sifat asam, namun senyawa ini tidak mengandung komponen oksigen. Fakta tersebut pun
kemudian mematahkan anggapan sebelumnya yang menganggap bahwa sifat asam ditentukan oleh
adanya unsur oksigen. Dan sebagai gantinya, ia mengusulkan bahwa hidrogen adalah komponen
 penting dalam asam.

Sifat asam pertama dapat diketahu secara kuantitatif pada akhir abad 19. Tahun 1884, Kimiawan
Swedia Svante August Arrhenius mengemukan teori disosiasi elektrolit yang menyatakan bahwa
elektrolit semacam asam,
asam, basa dan garam terdisosiasi menjadi ion-ion komponennya dalam air. Lebih
lanjut ia mengatakn bahwa beberapa elektrolit terdisosiasi sempurna (elektrolit kuat) dan beberapa

2
 

diantaranya hanya akan terdisosiasi sebagian (elektrolit lemah). Teori asam basa berkembang pesat
sejak diungkapkannya teori ini.

Hingga kini, terdapat tiga 3 teori asam basa yang terkenal dan digunakan secara umum dalam
dunia pendidikan. Teori tersebut adalah Teori Arrhenius, Teori Bronste-Lowry, dan Teori Lewis.

a.  Teo
Teorr i Asam B asa A r r heni
henius
us 

Tahun 1886, Arrhenius mengungkapkan teori asam basanya berdasarkan teori disosiasi
elektrolit. Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen (H +) dalam
larutan. Sedangkan basa adalah zat yang menghasilkan ion hdroksida (OH -) dalam larutan. Penetralan
antara asam dan basa dapat terjadi karena ion H+ dan OH- bereaksi membentuk molekul air (H2O).

Suatu senyawa asam seperti asam klorida (HCl) akan dinetralkan oleh natrium hidroksida
(NaOH) dalam larutan amonia. Dalam kasus tersebut, akan diperoleh larutan jernih yang dapat
dikristalkan untuk memisahkan senyawa natrium klorida (NaCl) maupun amonium klorida (NH4Cl)
sebagai produk reaksi tersebut. Dalam kasus tersebut HCl bereaksi dengan NaOH membentuk garam
 NaCl dan air, dan dengan amonia (NH4OH) HCl bereaksi
bereaksi membentuk NH4Cl dan air. Prinsip reaksi
 pada keduanya
keduanya adalah sama,
sama, yaitu reaksi
reaksi netralisasi.
netralisasi.

Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion
negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H +  disebut ion sisa asam. Contoh-contoh

senyawa asam adalah:


1.  HF (asam fluorida), bervalensi 1 dengan ion sisa F-
2.  HCl (asam klorida), valensi 1, ion sisa Cl-
3.  HBr (asam bromida), valensi 1, ion sisa Br-
4.  HCN (asam sianida), valensi 1, ion sisa CN-
5.  H2S (asam sulfida), valensi 2, ion sisa S2-
6.  HNO3 (asam nitrat), valensi 1, ion sisa NO3-
7.  H2SO4 (asam sulfat), valensi 2, ion sisa Sulfat
8.  H3PO4 (asam fosfat), valensi 3, ion sisa fosfat
9.  CH3COOH (asam asetat), valensi 1, ion sisa asetat

Basa Arrhenius adalah senyawa hidroksida logam M(OH)x yang dalam air terurai menjadi :

M(OH)x -----> Mx+ + xOH-

Jumlah ion OH-  yang dapat dilepaskan oleh molekul basa disebut valensi basa. Contoh beberapa
senyawa basa adalah:

1.   NaOH (natrium hidroksida)


2.  KOH (kalium hidroksida)
3.  Mg(OH)2 (magnesium hidroksida)
4.  Ca(OH)2 (kalsium hidroksida)
5.  Fe(OH)3 (besi(III) hidroksida)
6.  Al(OH)3 (aluminium hidroksida)

3
 

b.  T eori A sam


sam B asa B r onste
onsted
d-L owr
owr y  

Hidrogen klorida (HCl) dalam air bersifat asam dengan melepaskan ion H+, namun dalam
 benzena HCl tidak dapat melepaskan
melepaskan ion
i on H+. Hal ini disebabkan
disebabkan airlah yang menarik atau mengikat
mengikat
ion H+ (proton) dari HCl. Sedangkan benzena, tidak memiliki kecenderungan untuk menarik ion H+,
sehingga HCl tak terdisosiasi dalam benzena. Jadi dalam air, HCl terionisasi membentuk ion H3O+.

Menurut teori Bronsted-Lowry, asam adalah zat yang dapat menghasilkan dan mendonorkan

 proton (H+) pada zat lain, sedangkan


sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima
menerima proton dari zat lain.
Menurut teori ini, setiap zat dapat berperan sebagai asam maupun basa. Bila zat tertentu lebih mudah
melepas proton, maka zat ini akan berperan sebagai asam, dan zat lainnya akan berperan sebagai basa,
dan demikin pula sebaliknya. Dalam suatu larutan asam, air berepran sebagai basa.

HCl + H2O →  Cl-  + H3O+ 

Asam basa basa konjugat asam konjugat

Dalam reaksi diatas HCl dan Cl- adalah pasangan asam-basa konjugasi yang dapat bersifat
reversibel, dan dalam reaksi tersebut air berperan sebagai basa. Namun berbeda halnya, dengan saat
2-
air bereaksi dengan ion CO3 , ion tersebut berperan sebagai basa, sehingga air berperan sebagai asam.

H2O + CO32-  →  OH- + HCO3- 

Asam basa basa konjugat asam konjugat

Zat seperti air yang dapat berperan sebagai asam atau basa disebut sebagai zat amfoter. Air
adalah zat amfoter yang khas. Reaksi antara dua molekul air akan menghasilkan ion hidronium dan
ion hidroksida.

- +
H2O + H2O →  OH   + 3
HO 
Asam basa basakonjugat
basakonju gat asam konjugat

Teori asam basa Bronsted-Lowry ini dinyakan oleh kimiawan Denmark Johannes Nicolaus
Bronsted dan kimiawan Inggris Thomas Martin Lowry pada tahun 1923. Teori mereka
mengungkapkan konsep asam dan basa dalam lingkup yang lebih luas dari teori asam basa Arrhenius.
Suatu zat dapat dikatakan asam jika zat tersebut mampu menghasilkan dan mendonorkan proton (H+)
 pada zat lain, sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain. Berdasarkan
teori ini, maka reaksi antara HCl dan NH3 dapat ditulis dengan persamaan berikut:

HCl + NH3- →  NH4Cl

Dibandingkan dengan toeri asam basa Arrhenius, teori Bronsted-Lowry memiliki fleksibilitas
yang lebih tinggi
ti nggi dalam aplikasinya. Teori Bronsted-Lowry tidak hanya dapat diterapkan pada pelarut
air, tapi juga pada pelarut-pelarut lain yang mengandung hidrogen, bahkan dapat juga diterapkan pada

4
 

kondisi tanpa pelarut. Teori ini juga bermanfaat untuk menyatakan asam dan basa bukan hanya pada
molekul, namun dapat juga pada anion atau kation.

c.  T eori A sam


sam B asa L ewi s 

Menurut Lewis suatu zat dapat dikatakan asam jika zat tersebut dapat menerima pasangan
elektron bebas dan sebaliknya suatu zat dinyatakan basa jika zat tersebut dapat menyumbangkan
sepasang elektron bebas. Konsep asam dan basa ini sangat membantu menjelaskan reaksi senyawa

organik dan reaksi pembentukan senyawa kompleks yang tidak melibatkan ion hidrogen maupun
 proton. Sebagai contoh reaksi yang terjadi pada NH3 dan BF3 yang dapat ditulus dengan persamaan:
persamaan:

 NH3 + BF3  →  F3B-NH3 

Pada reaksi diatas NH3 dapat dikatakan basa karena memiliki sepasang elektron bebas,
sedangkan BF3 kekurangan elektron, sehingga kedua senyawa tersebut saling bereaksi melalui
sepasang elektron bebas yang digunakan bersama.

Berdasarkan kemampuan mengionnya, baik asam maupun basa dapat dibedakan kekuatannya,
yaitu asam kuat dan asam lemah, serta basa kuat dan basa lemah.

4.  Titrasi Asam Basa


Titrasi merupakan salah satu metode analisis kuantitatif untuk mengetahui kadar zat dalam
suatu larutan (sampel)
(sampel) dengan suatu larutan standar yang telah diketahui
diketahui konsentrasinya. Suatu za
zatt
yang akan ditentukan kadarnya disebut titran sedangkan
sedangkan larutan standar yang telah diketahui kadarnya
disebut titer atau pentiter.

Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat dalam proses titrasi. Titrasi
yang melibatkan senyawa asam-basa melalui reaksi netralisasi, maka disebut titrasi asam basa yang
dapat berupa asidimetri (titer berupa senyawa asam) ataupun alkalimetri (titer berupa senyawa basa).
Dalam sebuah titrasi pentiter ditambahkan tetes demi tetes hingga tercapai keadaan ekuivalen (dimana
titran tepat habis bereaksi dengan titer), kondisi tersebut disebut titik ekivalen. Dalam sebuah titrasi,
selalu diperlukan indikator yang akan berperan dalam menentukan kapan suatu titrasi harus
dihentikan, yaitu pada titik akhir titrasinya. Titik akhir titrasi seharusnya mendekati titik ekivalennya,
namun umumnya akan melebihi titik ekivalen tersebut.

Dalam menguji apakah suatu reaksi asam basa layak atau tidak untuk digunakan dalam titrasi,
tit rasi,
maka terlebih dahulu dibuat kurva titrasi. Kurva titrasi terdiri dari ploh pH atau pOH terhadap
mililiter (ml) titer. Kurva akan bermanfaat untuk menilai kelayakan titrasi dan dalam pemilihan
indikator yang tepat.

5.  Aplikasi Asam Basa

Asam dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam makanan, minuman,
 buah-buahan, air hujan bahkan di dalam tubuh kita. Berdasarka
Berdasarkan
n asalnya, asam dikelompokkan
menjadi 2 kelompok, yaitu asam organik dan asam mineral.  
Asam organik berasal dari sumber alami (tumbuhan dan hewan), umumnya bersifat asam
lemah. Contoh asam organik adalah asam sitrat terdapat dalam buah jeruk, asam format terdapat
dalam gigitan/sengatan semut dan sengatan lebah dan asam asetat yang terdapat dalam cuka makan.

5
 

Asam mineral adalah senyawa asam seperti asam klorida (asam lambung) terdapat dalam sistem
 pencernaan
 pencernaan manusia dan hewan yang dapat membunuh mikroorganisme
mikroorganisme yang terdapat pada makan
makanan
an
yang kita konsumsi. Asam mineral banyak juga dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan umumnya bersifat asam kuat. Contoh asam mineral adalah asam klorida
yang digunakan secara luas dalam industri, asam sulfat untuk aki mobil dan asam fluorida yang
 biasanya digunakan pada pabrik kaca.Sedangkan
kaca.Sedangkan sabun dan bahan pembuatan pupuk yang bersifat
 basa. Beberapa
Beberapa hewan tertentu juga mempertahank
mempertahankan
an diri dengan menghasilkan
menghasilkan basa, sepe
seperti
rti sengatan

tawon.
a.   Pemanfaatan Reaksi
Reaksi asam-basa kesehatan. 
asam-basa di bidang kesehatan.
Di bidang kesehatan, prinsip reaksi asam-basa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit maag,
sengatan lebah, dan sengatan tawon.
Sakit maag disebabkan kelebihan asam yang diproduksi lambung sehingga menyebabkan iritasi
di selaput lender lambung. Di dalam lambung, makanan digiling kembali menjadi bentuk yang lebih
kecil untuk dialirkan ke duodenum (bagian awal dari usus kecil). Lambung dapat memproduksi asam
lambung yang mengandung asam klorida dan pepsin (hormone pencernaan). Asam tersebut berfungsi
mengatur pencernaan makanan. 
Meskipun asam klorida bersifat korosif, asam klorida tidak merusak lapisan lambung karena
tubuh manusia dikaruniai Tuhan lapisan mukosa yang berfungsi melindungi lambung dan alat
 pencernaan
 pencernaa n lainnya dari kekorosifan asam. Jadi, dalam kondisi normal, asam diperlukan untuk
membantu pencernaan dalam mengolah makanan. Jika produksi asam di lambung berlebih,
menyebabkan lapisan mukosa berlubang sehingga lambung menjadi luka.  
Untuk menurunkan asam lambung yang berlebihan dapat digunakan obat maag. Obat maag yang
 biasa dikenal dengan nama antacid mengandung
mengandung senyawa basa atau garam bersifat basa. Senyawa
 basa di dalam obat maag dapat menetralkan
menetralkan asam lambung sehingga dapat mengatasi gejala sakit
maag. Senyawa basa atau garam bersifat basa yang terkandung dalam obat maag, diantaranya
magnesium hidroksida, aluminium hidroksida, aluminium karbonat, kalsium karbonat dan natrium
 bikarbonat. 
Prinsip reaksi asam dan basa juga dapat digunakan untuk mengobati sengatan lebah dan tawon.
Berdasarkan hasil penelitian, sengatan lebah mengandung campuran asam amino, asam formiat, asam
klorida, dan asam fosfat. Adapun sengatan tawon mengandung senyawa basa. Dengan mengetahui
 jenis senyawa yang terkandung dalam sengatan lebah dan tawon, kita dapat memprediksi
memprediksi cara
mengobati sengatan lebah dan tawon. Asam yang terkandung dalam sengatan lebah dapat dinetralkan

dengan mengoleskan
terkandung senyawa
dalam sengatan basa,
tawon seperti
dapat sabun dengan
dinetralkan ke kulitmenambahkan
yang tersengat. Adapun
senyawa basaseperti
asam, yang
asam cuka. 

b.   Pemanfaatan reaksi basa di bidang pertanian 


reaksi asam basa
Keasaman tanah berkaitan dengan kesuburan. Semakin asam tanah tersebut, semakin berkurang
kesuburannya. Tanah yang bersifat asam dikenal dengan istilah tanah masam. Tanah yang bersifat
asam dapat disuburkan kembali dengan cara menaburkan kapur dolomite yang mengandung CaCO3
dan MgCO3 ke dalam tanah. CaCO3 akan bereaksi dengan air di dalam tanah hingga membentuk
Ca(OH)2. Adapun MgCO3 akan bereaksi dengan air di dalam tanah sehingga membentuk Mg(OH)2.
Ca(OH)2 dan Mg(OH)2 merupakan senyawa basa yang dapat menetralkan sifat asam pada tanah.  

Bahan lain yang juga dapat digunakan untuk menurunkan keasaman adalah abu sisa
 pembakaran
 pembakaran kayu. Abu kayu kaya akan kalium. Semakin keras kayunya, semakin bagus kandungan

6
 

kaliumnya. Kalium dapat bereaksi dengan air membentuk kalium hidroksida, (KOH), yang bersifat
 basa. 
Selain keasaman, kesuburan tanah juga berkaitan dengan kebasaan. Seperti halnya tanah
masam, tanah yang terlalu basa akan mengganggu pertumbuhan tanaman bahkan dapat membuat
tanaman keracunan. Tanah yang bersifat basa dapat dinetralkan dengan penambahan belerang atau
 bahan organic yang memiliki tingkat
ti ngkat keasaman tinggi. Pemberian belerang yang bersifat asam akan
menetralkan sifat basa dari tanah.

7
 

Daftar Pustaka

http://dewilidiawati.blogspot.co.id/2015/10/ap
http://dewilidiawati.blogspot.co.id/2015/10/aplikasi-asam-
likasi-asam-basa.html
basa.html

Lilis.2012.Manfaat Asam Dan Basa(Onlain). Http://Lilis


Lilis.2012.Manfaat Basa(Onlain). Http://Lilis bogspot.Com2012/9/16.
 bogspot.Com2012/9/16. Diakses Pada
Pada
4November2014Dwi,

Riris.2012.Asam Basa Dalam Kehidupan Sehari-Hari.(Online).


Http://Ririsdwi. blogspot.Com2012/6/12.
 blogspot.Com2012/6/12. Diakses Pada
Pada 4November2014.
4November2014.

Lidiawati,Dewidkk 
Lidiawati,Dewidkk .2012.Laporan
.2012.Laporan Praktikum Netralisasi Asam Basa. Palopo

http://ruangdiskusiapoteker.blogspot.co.
http://ruangdiskusiapoteker.blogspot.co.id/2012/06/asam-
id/2012/06/asam-basa-dan-a
basa-dan-aplikasinya-dalam
plikasinya-dalam.html
.html

http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Sifat-Te
http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Sifat-Teori-Kekuatan-Ke
ori-Kekuatan-Keseimbang
seimbangan-Perbedaa
an-Perbedaan-Asam-
n-Asam-
dan-Basa-Adalah.html

8
 

Asam Basa dan Aplikasinya

Dosen Pembimbing :Sugeng Wiyono SKM.M.Kes

Disusun oleh :

1.  Alzhena Putri


2.  Monica Prawari
3.  Shabrina Fakiha Fidinillah
4.  Yusma Warifan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II

Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Tahun Akademik 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai