Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PAPER

MEMBANGUN GENERASI MUDA MASYARAKAT KOTA


DENPASAR MENJADI WARGA NEGARA DIGITAL YANG
BERDASARKAN NILAI – NILAI PANCASILA

KEAS / JURUSAN : 1A / D4 MANAJEMEN PROYEK KONTRUKSI


NOMER ABSENSI : 06
NAMA : NI KADEK AYU SUANDEWI
NIM : 2115124026

TAHUN AJARAN
2021/2022
DAFTAR ISI

SAMPUL................................................................................................................................ i
DAFTAR IS...........................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
 Latara Belakang........................................................................................................1
 Permasalahan ............................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
 Nilai-Nilai Pancasila Dalam Membangun Pemuda Generasi Digital .......................3
 Caranya Agar Nilai-Nilai Luhur Pancasila Itu Tetap Ada dan Menjadi Ciri Dalam
Kehidupan Anak Bangsa Indonesia Kedepannya .....................................................4
 Hal yang Teladan Bagi Generasi Mendatang ............................................................4
 Nilai-Nilai Luhur yang Menjadi Pedoman Dalam Kehidupan Sehari-hari di Era
Digital.........................................................................................................................4
PENUTUP..............................................................................................................................6
 Kesimpulan ...............................................................................................................6
 Saran ..........................................................................................................................6
 Daftar Pustaka...........................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kemajuan teknologi dan era digital yang melanda dunia sekarang ini telah membawa
berbagai perubahan bagi masyarakat. kemudahan untuk mengakses berbagai informasi tanpa
batas dapat dilakukan dengan mudah, kejadian apapun di belahan bumi manapun dapat
diakses dan diketahui dalam sekejap tanpa ada yang membatasi. Kemajuan teknologi adalah
sesuatu hal yang tak bisa dihindari dan dibendung, karena teknologi berkembang seiring
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan.
Indonesia termasuk salah satu negara yang juga menikmati dan dipengaruhi kemajuan
teknologi dan digital tersebut. Kemajuan zaman dan teknologi memiliki pengaruh positif dan
negatif. Meskipun banyak anak bangsa yang memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang
berguna namun pengaruh negatifnya juga telah terlihat nyata. Saat ini dampak negatif yang
nyata terlihat adalah berkembangnya budaya asing atau budaya barat yang telah menjadi
biasa di Indonesia, telah menggeser budaya luhur bangsa sendiri. Budaya asing sudah
merajalela masuk dalam pola kehidupan sehari-hari menjadi hal yang lumrah dapat ditemui
dimana-mana, mulai dari kebiasaan berpakaian, berbicara, berprilaku dan sebagainya.
Kecanggihan teknologi dapat membantu setiap aktivitas manusia, namun pesatnya
perkembangan teknologi memerlukan filter untuk dapat menyaring hal-hal yang baik
bermanfaat dan hal-hal yang sia-sia atau bahkan informasi yang memberi pengaruh buruk,
ketidak hati-hatian dan kebebasan dalam menyikapi teknologi memungkinkan terjadi
penyimpangan dan kerugian, kemerosotan nilai-nilai moral dan mengancam eksistensi nilai-
nilai luhur bangsa.
Pengaruh teknologi khususnya kecanduan  dengan gadget juga memberi pengaruh
buruk terhadap sikap manusia. Hal yang sederhana yang dapat dilihat secara langsung adalah
ketidak pedulian dengan lingkungan sekitarnya bahkan hal itu terjadi di dalam rumah tangga
anak dan orang tua sibuk dengan gadgetnya sendiri.  tidak seperti dahulu hari-hari yang
dipenuhi dengan senda gurau antar individu di dalam rumah, setiap anggota keluarga sangat
sibuk dengan gatgetnya masing-masing
Era digital telah membentuk warga negara digital yang dalam kehidupan sehari-hari
terbiasa menggunakan internet sebagai sebuah kebutuhan. Pendidikan kewarganegaraan salah
satu mata pelajran disekolah yang dirancang untuk menyiapkan warga negara muda berkaitan
dengan peran dan tangguangjawabnya, agar kelak ketika dewasa dapat berperan aktif dalam
masyarakat.
Sebagai generasi penerus bangsa serta agen perubahan, pemuda memiliki peran yang
penting dalam proses pembangunan dan berpartisipasi untuk menyelesaikan tantangan
persoalan dalam bidang sosial dan lingkungan khususnya di era digital saat ini.
Tatangan utama generasi muda dalam perkembangan digital adalah untuk tidak hanyut dan
menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi. Selain itu, pemuda berperan penting
sebagai subjek pembangunan dan menjadi agen perubahan untuk lingkungannya, melalui
partisipasi aktif pemuda dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan. 

1
Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup tentu akan memberi pengaruh dan
sangat berperan dalam membangun pemuda generasi digital yang pintar dengan berdasarkan
nilai-nilai pancasila di era digital yang sangan pesat ini. Perumusan Pancasila sebagai
paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat mutlak. Hal
ini dikarenakan pengembangan digital yang terlepas dari nilai ideoligi bangsa, justru dapat
mengakibatkan hal-hal negatif. Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat
dan tumbuh sejak lama dalam kehidupan masyarakat sehingga apabila pengembangan ilmu
tidak berbakat pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang
tanpa arah dan orientasi yang jelas. Oleh karena itu, ideologi Pancasila berperan sebagai
pedoman dalam kehidupan ilmiah bangsa Indonesia.

Permasalahan
1) Apa peran penting nilai-nilai Pancasila dalam membangun pemuda generasi digital ?
2) Bagaimana caranya agar nilai-nilai luhur pancasila itu tetap ada dan menjadi ciri
dalam kehidupan anak bangsa Indonesia kedepannya?
3) Apa yang akan menjadi teladan bagi generasi mendatang?
4) Masihkah anak-anak mempelajari, mempedomani, menghayati dan mengamalkan
dalam kehidupan sehari-hari nilai-nilai luhur bangsa. akankah nilai-nilai yang
mengikat tersebut terkikis oleh kemajuan teknologi digital dan pengetahuan serta
budaya barat? 

2
BAB II
PEMBAHASAN

Di tengah derasnya arus informasi di era digital, penggunaan formula tepat dalam
penanaman nilai-nilai Pancasila pada semua lapisan masyarakat, khususnya generasi milenial
menjadi tantangan tersendiri. "Tentu saja metodenya harus menyesuaikan perkembangan
dunia digital saat ini, di mana generasi milenial dalam satu hari menghabiskan waktu tujuh
jam dengan gadget".Oleh karena itu penanaman nilai-nilai Pancasila harus berbasis digital
sebagai alat yang efektif. Selain itu bisa pula dilakukan riset. Misalnya, mengambil beberapa
sampel konten yang paling banyak disukai, mendapatkan like maupun viewer dengan
engagement tinggi.
 Nasionalisme dan Toleransi merupakan sebuah sikap yang harus dikembangkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di era digital saat ini. Literasi digital
diperlukan untuk dapat memupuk sikap tersebut.
“Fenomena maraknya penyebaran paham radikal di ruang digital terjadi karena masyarakat
merasa kehadiran ruang digital bukan merupakan bagian dari realitas. Di sini peran penting
literasi digital, kita harus memberikan pemahaman apa yang kita lakukan secara fisik
seharusnya terefleksikan juga saat beraktivitas di ruang digital,’’ terdapat beberapa wawasan
menarik yang menunjukan sisi negatif ruang digital yang dapat mengancam pertumbuhan
sikap toleransi nasonilisme para generasi digital. Pertama, ruang digital beserta
karakteristiknya dapat digunakan untuk memfasilitasi penyebaran konten-konten yang
menghambat pertumbuhan sikap toleransi nasionalisme
Dalam era digital nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan, agar masyarakat bisa menjadikan
Pancasila sebagai dari pemahaman yang menggerus kedaulatan negara.
Ada empat dasar hal yang harus masyarakat tanamkan dalam membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila, serta Bhineka Tunggal Ika dalam dunia digital di kehidupan
sehari-hari, yakni;
1. Pengetahuan dasar akan Pancasila serta Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan
kehidupan berbudaya, berbangsa dan berbahasa Indonesia;
2. Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan dengan nilai
Pancasila pada messin telusur;
3. Pengetahuan dasar mengetahui pentingnya multikulturalisme dan kebhinekaan, serta
memahami cara melestarikan bahasa daerah, seni, dan budaya dalam ruang digital;
4. Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku mencintai produk dalam negeri, serta
memahami hak atas akses kebebasan berekspresi dan hak atas kekayaan intelektual di
dunia digital.

Pancasila yang merupakan dasar Negara yang mengandung Nilai-nilai luhur yang harus
melekat dan menjadi ciri bangsa Indonesia, harus mampu tercermin dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari. Pancasila merupakan pondasi, azas dan pandangan serta pedoman
hidup bangsa Indonesia. Pancasila memuat nilai-nilai luhur yang yang mengatur tatanan
kehidupan dan menjadi ciri bangsa yang dimiliki oleh rakyat Indonesia. Kemajuan
pengetahuan dan teknologi tersebut kiranya dapat menjadi sarana untuk memudahkan bangsa

3
Indonesia mencapai cita-citanya yakni mewujudkan masyarakat yang sejahtera mencerdaskan
kehidupan bangsa dan turut menjaga ketertiban dunia sebagaimana yang tercantum pada
alinea ke 4 pembukaan UUD 1945. Bangsa Indonesia terutama generasi muda harus
memahami, mempelajari dan menanamkan serta mempedomani nilai-nilai luhur pancasila
sebagai pondasi moral dalam kehidupan sehari-hari serta harus terus menjaga jati diri bangsa
yang berbeda dengan bangsa-bangsa yang lain.
Sejenak mari kita kembali mengenang nilai-nilai luhur dari sila-sila pancasila secara garis
besar yang harus selalu terpatri dan menjadi pedoman hidup setiap rakyat Indonesia terutama
generasi penerus yang akan melanjutkan kehidupan mengisi kelangsungan pembangunan dan
kedamaian negeri tercinta ini agar ciri khas akhlak dan budi pekertinya selalu berada dalam
koridor nilai luhur pancasila

Nilai-nilai luhur dari sila-sila Pancasila tersebut adalah :

1. Ketuhanan yang Maha Esa

Sila pertama ini mengandung arti bahwa setiap warga negara Indonesia harus mempercayai
meyakini dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena adanya keyakinan akan Tuhan
Yang Maha Esa tersebut maka seluruh warga Negara Indonesia wajib memiliki agama atau
kepercayaan. Di Indonesia terdapat beberapa agama dan kepercayaan yang dianut oleh
Bangsa Indonesia, setiap warga negara bebas melaksanakan ibadah sesuai dengan agama atau
kepercayaan yang dianutnya dengan rasa aman.
Meskipun memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda-beda namun nilai kerukunan hidup
beragama, berdampingan dengan menjaga sikap toleransi, saling menghargai kebebasan
beragama serta saling menjaga keamanan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama
masing-masing, dan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. sikap toleran telah
melahirkan akhlak yang mulia dan rasa ini telah menumbuhkan dan memupuk rasa
persaudaraan sebangsa dan se tanah air yang selalu hidup berdampingan dengan damai.
Keyakinan kepada Tuhan yang maha esa ini juga memiliki nilai luhur yang dapat menjadi
benteng diri agar selalu melakukan hal-hal yang baik serta dengan taat dan takwa pada
ajarannya dan hal ini tentunya juga akan menjauhkan diri dari perbuatan tercela.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Nilai yang terkandung dalam sila kedua ini adalah adanya persamaan hak, harkat, martabat,
derajat bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai makhluk ciptaan Tuhan tanpa membedakan
suku, agama, ras/keturunan, jenis kelamain, kedudukan sosial dan semua telah terpatri dalam
satu semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Nilai lain adalah menumbuhkan rasa saling mencintai, memiliki perilaku tenggang rasa,
toleransi, selalu memupuk rasa persaudaraan saling menghormati hak dan kewajiban.

4
3. Persatuan Indonesia

Nilai luhur pada Sila Persatuan Indonesia ini adalah merupakan nilai inti dalam bernegara
dan berbangsa yakni adanya satu arah dan satu tekat untuk menjaga kedaulatan bangsa dan
negara. Semua warga negara harus memiliki satu tujuan yakni menjaga persatuan dan negara
yang kokoh berdaulat aman dan menumbuhkan spirit cinta tanah air.
Warga negara harus siap membela negara dari berbagai ancaman persatuan Indonesia baik
ancaman dari dalam negeri sendiri maupun dari luar negeri Indonesia.
Setiap warga negara harus menempatkan kepentingan persatuan dan kesatuan dan
keselamatan bangsa diatas kepentingan pribadi, atau golongan, selalu mempertahankan rasa
nasionalisme, mengobarkan semangat untuk membela tanah air, memiliki kebanggaan pada
tanah air, mencintai perdamaian bersatu untuk persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan


Perwakilan.

Sila ini memiliki nilai luhur yang mencerminkan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa
memiliki hak dan kewajiban yang sama, Dalam mengambil keputusan harus dilaksanakan
dengan musyawarah dan tidak memaksakan kehendak, namun mendahulukan azas
musyawarah untuk mufakat dengan menjunjung tinggi dan menghargai setiap keputusan yang
diambil secara bermusyawarah.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Nilai luhur dalam sila ini adalah adanya sikap kekeluargaan, gotong royong, demokrasi yang
mengatur keseimbangan hak dan kewajiban sesama warga negara menghargai hak orang lain
dan mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan social

5
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Lahirnya Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945 merupakan karya yang digali dari nilai-
nilai luhur yang hidup dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia dan sampai sekarang
masih eksis dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
Pancasila harus dijadikan cara hidup (way of life) seluruh anak bangsa dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila tidak perlu lagi diajarkan
secara formal dengan tampilan kaku, tetapi yang terpenting ialah hakikatnya tetap terpelihara
dan diamalkan.
Manusia meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mempermudah
kehidupan manusia, namun harus diwaspadai bahwa kemajuan teknologi canggih seperti
sekarang ini dapat berdampak negatif dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Jadi, Pancasila jangan sekadar dijadikan dogma. Bagi generasi milenial, dogma sulit
dipahami sehingga perlu cara yang inovatif dan up to date agar mudah diterima

Saran
 Agar kita selalu memperdalam dan menggali makna dan arti Pancasila dalam teori
dan praktik dalam kehidupan sehari-hari.
 Agar kita generasi “old” tetap memberikan sosialisasi dan keteladanan kepada
generasi “milenium” tentang nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
 Memanfaatkan kemajuan digital di era digital ini dalam mengamalkan dan
mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
 Terpenting adalah bagaimana menyusun formula, metode untuk penanaman nilai –
nilai ideologi pancasila terutama pada generasi milenial di era digital, tentu saja
metodenya harus menyesuaikan dengan perkembangan dunia digital saat ini.
 Maka dari itu penanaman nilai – nilai Pancasila juga harus menggunakan teknologi
informasi yang berbasis digital ini sebagi tools untuk menanamkan nilai – nilai
Pancasila kepada generasi milenial dengan perkembangan yang ada.

6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kemenkopmk.go.id/tantangan-pemuda-indonesia-di-era-digital
https://aptika.kominfo.go.id/2021/02/literasi-digital-jadi-sarana-peningkatan-nasionalisme-di-
era-digital/
https://www.lpwntb.or.id/pancasila-di-era-milenial-4-0/
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-bekasi/baca-artikel/13951/Mencermati-Tantangan-
Pancasila-Sebagai-Ideologi-Negara-Di-Era-Digital.html
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/29/12263161/di-era-digital-perlu-strategi-tepat-
kenalkan-pancasila-ke-generasi-milenial?page=all
https://journalstkippgrisitubondo.ac.id/index.php/PKWU/article/view/136

Anda mungkin juga menyukai