Anda di halaman 1dari 5

STUDI KASUS EKONOMI LINGKUNGAN

KELOMPOK 10:
1. APRIANUS DAWING
2. LATIFAH NURJANAH
3. TARA SABRINA
4. SHEMLI ROMBE P.
ANALISIS SWOT PARIWISATA DI BALIKPAPAN
KALIMANTAN TIMUR
Kalimantan Timur merupakan daerah tujuan wisata di Indonesia, memiliki
potensi budaya dan pariwisata yang tak kalah menariknya dengan tujuan wisata
lain di Indonesia. Hampir 90% objek wisata yang ada disediakan oleh alam
Kalimantan, dan 10% lainnya adalah obyek wisata buatan untuk mendukung
kepariwisataan di daerah ini.

Ketersediaan obyek wisata berupa alam dengan flora dan faunanya


(hutan,sungai, danau, jeram dan pantai) yang dibaur dengan budaya dan sejarah,
serta dikemas dalam paket wisata ecotourism, menjadikan Kalimantan Timur
sebagai tempat tujuan wisata, dan menempatkan posisinya pada segmen special
interest group.

Saat ini sektor pariwisata merupakan salah satu sektor primadona dalam
menghasilkan devisa negara. Selain itu juga diharapkan sebagai sektor yang
padat karya yakni sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, dan diharapkan
berperan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Tercatat bahwa museum
Negeri Mulawarman yang merupakan salah satu obyek pariwisata yang menarik
baik bagi wisatawan domestik maupun asing mengalami peningkatan
pengunjung sepanjang tahun 2006-2012. Pada tahun 2012 jumlah pengunjung di
museum ini kembali meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang
mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2009. Pengunjung museum
tahun 2012 sebanyak 88.867 orang, dan masih didominasi oleh pengunjung
domestik. Sektor kepariwisataan tidak terlepas dari dukungan sektor perhotelan.
Sepanjang tahun 2010 tingkat penghunian kamar hotel berbintang sebesar 58,83
persen, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 54,78 persen.
Jumlah wisatawan dalam negeri (wisnus) dan manca negara (wisman) adalah
tolak ukur dari semakin diminatinya kalimantan timur sebagai salah satu tujuan
wisata. Tahun 2012 jumlah wisatawan mencapai 1.022.597 orang, terdiri dari
19.622 orang wisman dan 1.002.975 orang wisnus.
Analisis SWOT Kota Balikpapan

Analisis SWOT adalah alat yang berguna untuk melakukan analisis strategis


dan juga untuk memahami posisi terkini suatu organisasi (PS) dalam
lingkungannya baik internal maupun eksternal. SWOT adalah singkatan dari
Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity (peluang), dan
Threats (ancaman).

Analisis SWOT mencakup tiga langkah utama :

1. Memahami kekuatan dan kelemahan organisasi atau PS (lingkungan internal)

2. Mempelajari lingkungan organisasi (PS) dan memahami peluang serta


ancaman yang ada dalam lingkungan tersebut (lingkungan eksternal)

3. Menganalisis kekuatan mana yang dapat digunakan untuk mengambil


keuntungan dari peluang yang khusus, dan kelemahan mana yang dapat
membuat PS rawan pada saat menghadapi ancaman tertentu, sehingga PS dapat
merencanakan opsi strategis yang lebih baik.

Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam analisis SWOT. Jika S >
W dan O > T , maka diperlukan perluasan. Namun, jika S < W dan O < T, maka
perlu adanya konsolidasi.

A. Kekuatan

Dalam tindakan yang menghasilkan strategi tentu hal tersebut didahului


oleh dimilikinya elemen penunjang yang kuat. Begitu juga dengan Kota
Balikpapan, kota yang juga mencanangkan diri untuk menjadi kota wisata ini
memiliki beberapa kekuatan dalam bidang pariwisata.

Berdasarkan hasil penelitian yang ada, dapat diketahui bahwa dalam


pelaksanaan strategi  hal ini diperkuat dengan kekuatan itu terdapat pada lokasi
kota Balikpapan yang strategis sebagai pintu gerbang kota-kota di daerah
Kalimantan Timur. Balikpapan juga ditunjang oleh bandara bertaraf
internasional yang mendukung penerbangan dalam dan luar negeri. Selain itu
kota ini juga didukung dengan banyaknya restauran, hotel dan area hiburan.
Tentu ini menjadi nilai tambah bagi dunia pariwisata kota Balikpapan dalam
menangani peluang dan ancaman.
B. Kelemahan

Kelemahan dari strategi yang diterapkan Kota Balikpapan adalah masih


kurang dioptimalkannya usaha hiburan dan reklame dalam menunjang
peningkatan PAD, dan penghasilan dari pajak ini masih dianggap sebagai
penunjang atau pelengkap. Kota Balikpapan juga masih lemah dalam mengelola
SDM yang berkualitas. Dan sarana prasarana wisata seperti aksesbilitas,
akomodasi, dan penunjang lainnya masih harus dibenahi. Hal tersebut sangat di
sayangkan mengingat Balikpapan memiliki sejumlah fasilitas yang sudah
bertaraf internasional.

C. Peluang

Peluang yang besar pengaruhnya dalam usaha meningkatkan PAD kota


Balikpapan adalah seperti dengan mewujudkan Balikpapan sebagai kota MICE,
kota industri dan jasa, pusat penelitian hutan tropis dan mangrove, serta
terwujudnya Balikpapan sebagai pusat informasi yang mengakomodir objek
wisata Kaltim. Dengan dikondisikannya sumber daya yang memiliki peluang
memberikan peningkatan pendapatan asli daerah kota Balikpapan guna
menunjang kesejahteraan masyarakat.

D. Ancaman

  Dengan diketahuinya peluang dalam suatu strategi, tentu hal tersebut juga


dapat menimbulkan ancaman atau dampak negatif dari peluang
tersebut. Adapun ancaman-ancaman yang dapat terjadi adalah ancaman akan
adanya bandara baru di kota kabupaten lain yang berpotensi mengurangi jumlah
penerbangan melalui Balikpapan. Selain itu, berkurangnya lahan hijau untuk
pembangunan yang akan dilakukan di kota Balikpapan,  serta akan adanya
ancaman berupa SDM lokal yang terancam keberadaannya dengan adanya
AFTA. Dan jika hal ini terjadi tentu akan ada kesulitan-kesulitan dalam strategi
peningkatan PAD kota melalui pajak daerah sektor pariwisata yang akan
meminimkan keuntungan bahkan merugikan

Anda mungkin juga menyukai