Anda di halaman 1dari 12

LATIHAN PENERAPAN METODE SIMULASI 1

(Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodik Khusus PAI
Dosen pengampu : Apin, M.Ag

Disusun oleh :
MIFTAH ULUMUDDIN (2019.01.031)
TAMI SURYA LESTARI (2019.01.074)
ENDANG SUGANDI (2019.01.015)

SEMESTER V/B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-FALAH CICALENGKA
BANDUNG 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. karena atas berkat Rahmat-Nya kit
a dapat hidup dalam iman dan islam sampai saat ini. Sholawat dan salam semoga t
etap dilimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. seb
agai suri tauladan dan rahmat bagi seluruh alam semesta.

Ucapan terima kasih yang tiada hingga kepada segenap pihak yang telah
membantu dalam pembentukan makalah berjudul “Latihan Penerapan Metode
Simulasi 1 (Mata Pelajaran Al-qur’an Hadits)” yang ditugaskan pada mata kuliah
Metodik Khusus Pai. Tak lupa juga kepada dosen pengampu mata kuliah
Metodik Khusus Pai yang memberikan masukan, serta kawan-kawan yang ikut
berkontribusi dalam tersusunnya makalah ini yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Garut, 1 Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................1


B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

A. Metode Simulasi.....................................................................................3
B. Penerapan Metode Simulasi Pada Pembelajaran Al-Qur’an Hadits......5

BAB III PENUTUP...............................................................................................7

A. Kesimpulan.............................................................................................7
B. Saran.......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaannya membutuhkan metode
yang tepat untuk menghantarkan kegiatan pendidikan ke arah tujuan yang
dicita-citakan.Bahkan metode sebagai seni dalam mentransfer ilmu
pengetahuan kepada anak didik dianggap lebih signifikan dibanding dengan
materi itu sendiri.
Sebuah filosofis mengatakan bahwa “al-Thariqat Ahamm Min al-
Maddah” metode jauh lebih penting dari materi adalah sebuah realita bahwa
cara penyampaian yang komunikatif lebih disenangi anak didik walaupun
sebenarnya materi yangdisampaikan tidak terlalu menarik. Sebaliknya, materi
yang cukup baik, karena disampaikan dengan cara yang kurang menarik maka
materi itu sendiri kurang dapat dicerna oleh anak didik. Oleh karena itu,
penerapan metode yang tepat sangat mempengaruhi pencapaian keberhasilan
dalam proses pembelajaran.
Misalnya pembelajaran materi akhlak, karena akhlak tidak hanya bersifat
intelektual melainkan juga bersifat emosional. Penggunaan metode yang tidak
sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai
tujuan yang telah dirumuskan dalam kompetensi dasar. Cukup banyak bahan
pelajaran yang terbuang percuma hanya karena penggunaan metode menurut
kehendak guru dan mengabaikan kebutuhan siswa, fasilitas, serta situasi
kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu metode simulasi ?
2. Bagaimna penerapan Metode Simulasi Pada Pembelajaran Al-qur’an
Hadits
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu metode simulasi
2. Untuk mengetahui penerapan Metode Simulasi Pada Pembelajaran Al-
Qur’an Hadits

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Simulasi
1. Pengertian Metode Simulasi
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu
metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan
(imakan) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi:
penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model
statistic atau pemeran.
Adapun yang dikemukakan menurut para ahli sebagai berikut :
Udin Syaefudin Sa’ud (2005: 129) simulasi adalah sebuah replikasi
atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan
pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat
dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi
seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan
yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang
menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara nyata.1
Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah
satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi
cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya,
melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi
dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode simulasi adalah model
pembelajaran yang membuat suatu peniruan terhadap sesuatu yang nyata,
terhadap keadaan sekelilingnya (state of affaris) atau proses.

1
Lentera Kecil, “Pengertian Metode Simulasi”, 22 Mei 2021, https://lenterakecil.com/pengertian-
metode-simulasi/.
3

2. Pelaksanaan metode simulasi


Menurut Wina Sanjaya langkah-langkah simulasi terdiri atas 3
bagian yaitu persiapan simulasi, pelaksanaan simulasi dan penutup
simulasi. Untuk lebih jelasnya dijabarkan sebagai berikut ini:
1) Persiapan Simulasi
a) Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai
oleh simulasi
b) Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan
disimulasikan
c) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi,
peranan yang harus dimainkan oleh pemeran, serta waktu yang
disediakan
d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeran simulasi
2) Pelaksanaan Simulasi
a) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran
b) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian
c) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang
mendapatkan kesulitan
d) Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini
dimaksudkan untuk mendorong siswa berfikir dalam
menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan.
3) Penutup Simulasi
a) Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi
cerita yang disimulasikan.
b) Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan
c) tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi

Berdasarkan pendapat diatas, dapat dielaskan bahwa secara garis besar


langkah-langkah pembelajaran dengan metode simulasi dari 3
kegiatan utama yaitu persiapan, pelaksanaan dan penutup.
4

3. Tujuan Kegiatan Simulasi


Metode pembelajaran simulasi bertujuan untuk :
a. Melatih keterampilan tertentu baik bersifat professional maupun bagi
kehidupan sehari-hari
b. Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep
c. Melatih memecahkan masalah
d. Meningkatkan keaktifan belajar
e. Memberikan motivasi belajar kepada siswa
f. Melatih siswa untuk mengadakan kerja sama dalam situasi kelompok
g. Menumbuhkan daya kreatif siswa
h. Melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.

4. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Simulasi


Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi
sebagai metode belajar diantaranya :
a) Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi
situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga,
masyarakat maupun menghadapi dunia kerja.
b) Simulasi dapat engembangkan kreatifitas siswa, karena melalui
simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai
dengan topic yang disimulasikan
c) Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siwa
d) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan
dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis
e) Simulasi dapat meningkatkan gaairah siswa dalam proses
pembelajaran

Disamping memiliki kelebihan simulasi juga mempunyai kelemahan,


diantaanya :

a) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan


sesuai dengan kenyataan dilapangan
b) Pengelolahan ang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat
hiburan, sehingga tujuan pembelajaran jadi terbengkalai
5

c) Faktor pisikologis seperti rasamalu dan takut sering mempengaruhi


siswa dalam melakukan simulasi.2

B. Penerapan Metode Simulasi Pada Pembelajaran Al-Qur’an Hadits


Mata pelajaran al-qur’an hadis merupakan salah satu mata pelajaran
PAI yang menekankan pada kempuan membaca dan menulis Al-qur’an hadis
dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam A-qur’an.
Pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut
dan hadis-hadis tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan. Mata pelajaran Al-qur’an
hadis merupakan salah satu rumpun mata pelajaran agama islam yang
menjadi dasar bagi mata pelajaran lain yang diajarkan.
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya “berpura-pura atau
berbuat seakan-akan”.3 Di dalam Kamus Bahasa InggrisIndonesia dinyatakan
bahwa simulate adalah “pekerjaan tiruan atau meniru, sedang simulate artinya
menirukan, pura-pura atau berbuat seolah-olah”4 Sebagai metode mengajar,
simulasi dapat diartikan “cara penyajian pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau
keterampilan tertentu”.
Menurut Udin Syaefudin Sa’ud, simulasi dalam perspektif model
pembelajaran adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah
sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun
waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah
model yang berisi seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari
sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-
keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi
secara nyata.
Sementara menurut Sri Anitah, W. dkk, metode simulasi merupakan
salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi

2
“Metode Simulasi”, http://repository.uin-suska.ac.id/4669/3/BAB%20II.pdf, hal. 12.
3
Desy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia, 2003), 443
4
Echols dan Shadily, Kamus Bahasa Inggris-Indonesia, (Jakarta: Pustaka Amani, 2007), 527
6

cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan


kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan
oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.
Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi
tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek
yang sebenarnya.
Metode simulasi sebagai metode mengajar merupakan kegiatan untuk
menirukan suatu perbuatan atau kegiatan. Peniruan tersebut hanyalah bersifat
pura-pura, namun dapat memperjelas materi pelajaran yang besangkutan. 
Agar simulasi terlaksana dengan lancar,maka kepada para siswa perlu diberi
petunjuk tentang bagaimana prosedur yang akan dilakukan,dan bagaimana
gambaran situasi yang diinginkan. Topik hendaknya disesuaikan dengan
tingkat pengetahuan dan kemampuan siswa. Penentuan topik dirundingkan
oleh guru dan siswa. Simulasi dilakukan oleh kelompok siswa.
Pada Intinya, penerapan metode simulasi pada mata pelajaran Al-qur’an
Hadits dapat melalui beberapa tahapan, seperti tahap orientasi, tahap
partisipasi, dan kemudian tahap simulasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah dipahami isi dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
dalam pembelajaran sangat dibutuhkan metode agar berjalannya sebuah
pembelajaran dengan lancar.
Salah satu tujuan metode ini diterapkan adalah melatih keterampilan
tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari. Oleh
sebab itu metode ini tentu memiliki karakteristik tersendiri dan dapat
digunakan untuk bidang-bidang studi tertentu. Dalam pelaksanaannya
diperlukan perencanaan dan peralatan yang memadai dan yang tidak kalah
penting adalah diperlukan kemampuan guru sebagai sutradara dalam
menetapkan, mengarahkan, dan menilai pelaksanaan simulasi agar metode
yang digunakan benar-benar dapat mempengaruhi kehidupan peserta didik.
Simulasi dapat meningkatkan motivasi dan perhatian peserta didik
terhadap topik dan belajar peserta didik, serta meningkatkan keterlibatan
langsung dan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran,
Meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar kognitif, meliputi informasi
faktual, konsep, prinsip dan keterampilan membuat keputusan belajar siswa
lebih bermakna. Meningkatkan afektif atau sikap dan persepsi anak terhadap
isu yang berkembang di masyarakat. Meningkatkan sikap empatik dan
pemahaman adanya perbedaan antara dirinya dengan orang lain. Afeksi
umum anak meningkat, kesadaran diri dan pandangan terhadap orang lain
lebih efektif.
Metode simulasi adalah cara penyajian pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau
ketrampilan tertentu. Dengan menggunakan metode simulasi maka proses
belajar mengajar semakin memudahkan peserta didik dalam belajar sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Selain itu dengan metode simulasi,
peserta didik tidak hanya memahami materi secara konsep saja, akan tetapi
siswa dituntut mampu menampilkan konsep-konsep itu dalam bentuk tingkah

7
8

laku, sehingga materi yang disampaikan akan semakin jelas dan dapat
menumbuhkan motivasi belajar peserta didik
B. SARAN
Kepada guru disarankan untuk lebih meningkatkan pendekatan
individual dalam proses pembelajaran sehingga apa yang diinginkan bisa
tercapai dengan baik.
Kepada orangtua siswa untuk selalau membimbing dan
memberikanmotivasi dan dorongan kepada anak-anaknya untuk lebih giat
dalambelajar.
Kepada siswa disarankan lebih meningkatkan belajarnya dirumah agar
supaya menjadi sukses.
DAFTAR PUSTAKA

Lentera Kecil. (2021). Pengertian Metode Simulasi. Diakses pada 22 Mei


2021, dari https://lenterakecil.com/pengertian-metode-simulasi/.

Ahmad, Muhammad Abdul Qadir, Metodologi Pengajaran Agama Islam,


Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Ahmadi, Abu (et, al), Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV Pustaka


setia, 2005.

Anitah, Sri, W, dkk., Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta: Universitas


Terbuka, 2007. Anissatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta:
Teras, 2009.

Anwar, Desy,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Amelia. 2003.


Arief, Armai,Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat
Press. 2002.

Daradjat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Islam. Jakarta: Bumi


Aksara,1995. Echols dan Shadily, Kamus Bahasa Inggris-Indonesia, Jakarta:
Pustaka Amani, 2007.

Udin Syaefudin, Perencanaan Pendidikan Pendekatan Komprehensif,


Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005. Qutb, Muhammad, Manhaj al-Tarbiyyah
al-Islamiyyah. Mesir: Maktab al-Kutub al-Ilmiyah, 1977.

Anda mungkin juga menyukai