ORGANISASI”
“STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI”
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, shalawat serta salam senan
tiasa tercurah kepada Rasullullah S.A.W karena berkah rahmat serta hidayahnya kami
dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Desain dan Struktur Organisasi,
Perubahan dan Pengembangan Organisasi” ini.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
memberi bantuan, dorongan, dan arahan kepada penyusun. Ucapan terimakasih
tersebut
kami sampaikan kepada:
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala
saran
dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah
ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Bekasi, 8 Juni 2015
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1-2
1.3 Tujuan Makalah........................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Struktur dan Desain Organisasi.........................................................3
2.2 keputusan manajerial dan tiga dimensi struktur organisasi..................................3-8
2.3 Dimensi Struktur..................................................................................................8-10
2.4 Model Desain Organisasi.....................................................................................10-11
2.5 Implikasi Manajerial ............................................................................................11-12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apakah itu struktur organisasi? Struktur organisasi ialah susunan pembagian tugas secara
formal yang ada dalam sebuah organisasi. Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain
organisasi
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Desain dan struktur organisasi ini adalah sebuah proses yang meliputi enam elemen :
- Spesialisasi kerja : adanya pembagian kerja yang dibagi menjadi beberapa bagian.
- Pembagian departemen : Berdasarkan fungsi, produk, letak geografis, proses, dan jenis costumer
- Ada rantai komando : Sehingga banyaknya karyawan yang dibawahi harus dibatasi agar efektif
dan efisien
- Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi : pengambilan keputusan secara terpusat pada level atas perusahaan
Desentralisasi : pengambilan keputusan dari level bawah yang terkait langsung dengan aksi
- Formalisasi : ada standardisasi pada setiap organisasi sehingga perilaku karyawan mengikuti
aturan dan prosedur yang telah ditentukan
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian struktur dan desain organisasi?
2. Apa saja empat keputusan manajerial dan tiga dimensi struktur organisasi?
3. Apakah dimensi struktur itu?
4. Apa saja model desain organisasi?
1.3 Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian struktur dan desain organisasi
2. Mengetahui empat keputusan manajerial dan tiga dimensi struktur organisasi
Memahami dimensi struktur
Memahami Perubahan dan Pengembangan Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
Semakin besar dan kompleks suatu organisasi, akan sangat logis bila digunankan tipe
Departementasi organisasi kombinasi berbagai tipe diatas, yang dikenal segabai desain organisasi
campuran (hybird design) atau sering juga disebutmixed departementation. Sebagai contoh, suatu
perusahaan industri besar mungkin diorganisasi menurut wilayah pada tingkat horizontal pertama,
dan tingkatan-tingkatan selanjutnya diorganisasi atas dasar produk, fungsi, peralatan dan waktu.
Departementasi fungsional. Pendekatan fungsional untuk mengelompokan kegiatan-kegiatan
organisasi ini mungkin merupakan tie Departementasi yang paling umum dan luas digunakan dalam
merancang struktur organisasi. Departementasi fungsional dapat dijumpai dalam semua tipe
organisasi. Sebagai contoh, dalam suatu organisasi Manufacturing, fungsi-fungsi vital yang
memungkinkan perusahaan beroperasi dan menjaga kelangsungan hidupnya.
Kebaikan utama Departementasi fungsional adalah berkaitan denan aspek-aspek positif spesialisasi
. secara teoritis, fungsionalisme akan mengingkatkan efisiensi dan memungkinkan pemanfaatan
karyawan dan peralatan paling ekonomis.
Departementasi produk. Dengan berkembangnya organisasi formal departemetasi fungsional
menjadi semkain sulit dan tidak praktis lagi. Dalam hal ini, manajemen dapat membentukdivisi-divisi
setengah otonom, yang masing-masing dirancang, memproduksi dan memasarkan sendiri produk-
produknya. Setiap produk atau lini produk dikelola oleh seorang manajer yang bertanggung jawab
kepada direktur organisasi.
Departementasi wilayah. Bila organisasi beroperasi diwilayah-wilayah yang tersebar, maka
Departementasi atas dasar wilayah akan diperlukan. Kegiatan pemasaran yang beroperasi dibanyak
daerah dalam suatu negara sering dibagi menjadi kelompok-kelompok wilayah dengan manajer
pemasaran tersendiri (Area Manajer) untuk setiap lokasi.
Tipe organisasi divisional ini mempunyai berbagai kebaikan dan kelemahan. Kebaikan-kebaikan
antara lain: pengambilan keputusan lebih cepat dan dengan kemungkinan kualitas lebih baik,
koordinasi tugas lebih mudah dilaksanakan, karena ada pemusatan kegiatan, beban manajemen
pusat menjadi lebih ringan, karena ada pendelegasian wewenang; dan pertanggung jawaban lebih
jelas. Sedangkan kelemahan-kelemahanya antara lain: kepentingan seluruh organisasi kurang
diperhatikan, karena kepentingan terpusat pada ukuran prestasi divisi; meningkatkan biaya
operasional organisasi, karena cenderung terjadinya kelebihan staff, duplikasi sumber daya dan
peralatan; dan mem persulit alokasi sumber daya dan konsistensi kebijaksanaan.
4. Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. rentang ini merupakan
satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi.
2.FORMALISASI
Formalisasi yaitu sejauhmana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur
untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Formalisasi merujuk pada tingkat sejauh mana
pekejaan dalam organisasi itu distandarisasikan. Jika sebuah pekerjaan sangat diformalisasikan
maka pemegang pekerjaan itu hanya mempunyai sedikit kebebasan mengenai apa yang harus
dikerjakan, bilamana mengerjakannya dan bagaimana harus melakukannya.Dengan demikian
formalisasi adalah suatu ukuran tentang standarisasi.Formalisasi akan diukur dengan menentukan
apakah organisasi tersebut mempunyai manual mengenai kebijakan dan prosedur, menilai jumlah
keistimewaan peraturannya, melihat kembali uraian pekerjaan untuk melihat tingkat kerumitan. Jika
kita berbicara mengenai formalisasi maka kita merujuk pada peraturan tertulis organisasi.
3.SENTRALISASI VS DESENTRALISASI
Sentralisasi, merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada
suatu titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang tinggi menyatakan adanya sentralisasi
yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang rendah menunjukkan sentralisasi yang rendah atau yang
disebut Desentralisasi. Dalam Sentralisasi harus memperhatikan Sentralisasi hanya
memperhatikan struktur formal dan bukan dengan organisasi informal.
Hambatan sentralisasi :
— Hanya memperhatikan struktur formal.
— Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
— Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
— Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota tingkat rendah.
Keuntungan desentralisasi :
— setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah informasi
— Dapat menanggapi perubahan dengan cepat.
— Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan.
— Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm pengambilan keputusan.
— Memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah.
Keuntungan sentralisasi :
— Keputusan komprehensif yang akan diambil.
— Penghematan dan lebih efektif
Situasi yang terjadi menjadikan pembelajaran bahwa permasalahan tidak tumbuh secara linier,
dimana banyak seklai hal-hal yang tidak pernah diduga sebelumnya. Dengan demikian organisasi
dituntut untuk terus menerus mempersiapkan dirinya mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan
perubahan. Pengalaman yang dialami berbagai organisasi di Negara maju menunjukkan bahwa
hanya organisasi yang secara konsisten terus meningkatkan dirinya melalui pengembangan
organisasi yang dapat bertahan.
Dalam kenyataannya organisasi seringkali terjadi keadaan yang tidak mengalami pertumbuhan yang
disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan dianggap bisa
menyebabkan dis equilibrium (hilangnya keseimbangan moral). Hal ini mengakibatkan penyakit
masyarakat atau tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam organisasi
sehingga perlu dilakukan pengembangan organisasi untuk melakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi
dan inovasi.
Pengertian Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang telah mapan,yang
selama ini berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi
dalam melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini ada dan telah berlaku dalam
organisasi.
Faktor-faktor Perubahan Organisasi
Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan siapapun tidak terkecuali
dengan organisasi. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan namun tidak
dapat dihindari namun harus dihadapi.
Faktor perubahan terjadi karena ada 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
a. Faktor Internal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat
berasal dari berbagai sumber.Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesama
anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masing-
masing anggota.Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang
merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah
sistem kerjasamanya dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan.
Sistem kerja sama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi
menjadi tidak efisien. System birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota menjadi
impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas
menurun, demikian sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan menyangkut struktur
organisasi yang digunakan.
Kekuatan-kekuatan Internal yaitu:
1. Perubahan kebijakan lingkungan
2. Perubahan tujuan
3. Perluasan wilayah operasi tujuan
4. Volume kegiatan bertambah banyak
5. Sikap dan perilaku dari para anggota organisasi.
b. Faktor eksternal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi
bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali
suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari
lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu.
Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan
teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Kekuatan-kekuatan eksternal yaitu:
1. Politik
2. Hukum
3. Kebudayaan
4. Teknologi
5. Sumberdaya alam
6. Demografi
7. Sosiologi
Metode Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Manajer senantiasa harus mengintisipasi perubahan dalam lingkungan yang akan mensyaratkan
penyesuaian – penyesuaian disain organisasi di waktu yang akan datang. Perubahan-perubahan
dalam lingkungan organisasi dapat di sebabkan oleh kekuatan internal dan kekuatan eksternal.
Berbagai kekuatan eksternal dapat menekan organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan
operasinya.
Tujuan utama Pengembangan Organisasi adalah untuk perbaikan fungsi organisasi itu sendiri.
Peningkatan produktivitas dan keefektifan organisasi membawa implikasi terhadap kapabilitas
organisasi dalam membuat keputusan berkualitas dengan melakukan perubahan terhadap struktur,
kultur, tugas, teknologi dan sumber daya manusia. Pendekatan utama terhadap hal ini adalah
mengembangkan budaya organisasi yang dapat memaksimalkan keterlibatan orang dalam
pembuatan keputusan yang efektif dalam organisasi.
Menurut Robbins (1984), usaha PO pada umumnya diarahkan pada dua tujuan akhir, yaitu
peningkatan keefektifan organisasi dan peningkatan kepuasan anggotanya. Lebih lanjut, Robbins
merinci tujuan PO sebagai berikut:
a. Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi.
b. Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam kelompok maupun
antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to sweeping problem under the rug.
c. Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan otoritas
berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.
d. Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal.
e. Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi.
f. Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah dan Menaikkan tingkat responsibilitas diri dan
kelompok dalam perencanaan dan implementasi.
Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-
sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan
rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini
dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap
kedua inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat
melaluikomunikasi dalam organisasi.
Tahap 3 : mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk
mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-
faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau
yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan
kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari
proses perencanaan.
Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan
untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan alternatif terbaik (paling
memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.
D.IMPLIKASI MANAJERIAL
Pada bagian ini peneliti menyajian bergagai implikasi kebijakan yang dapat dihubungkan dengan
temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini. Implikasi manajerial memberikan kontribusi
praksis bagi manajemen.
Kekuatan-kekuatan Eksternal yaitu Kompetisi yang semakin tajam dalam organisasi, Perkembagan
IPTEK, Perubahan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat organisasi
berfikir, bagaimana mendaptkan sumber diluar organisasi untuk masa depan organisasi.Kekuatan-
kekuatan Internal yaitu Struktur, Sistem dan prosedur, Perlengkapan dan fasilitas, Proses dan saran
apabila tidak cocok akan membuat organisasi melalui perbaikan. Perubahan organisasi dilakukan
untuk mencocokan dengan kebutuhan yang ada
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi
yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Desain
organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk
memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian,
keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://idviosafrisca.blogspot.com/2013/06/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html