Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH HUKUM NUN SUKUN / TANWIN, MIM SUKUN, IDZHAR DAN IDGHOM

MAKALAH

HUKUM NUN SUKUN / TANWIN

Tugas Terstruktur Mata Kuliah

QIRO’ATUL QUR’AN

Dosen : Bpk. Muharyana S.pd.il

Disusun oleh:

KELOMPOK 3

1. Firga Firdaus Herdiana

2. Hasya Mutiara Rifasya

PROGRAM S1 / P.A.I / B 1
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL FALAH BANDUNG BARAT

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan
pembuatan Makalah yang berjudul “Hukum Nun Sukun / Tanwin, Idzhar dan Idhgom”.

Dalam pembuatan Makalah ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bp. Muharyana S.pd.i selaku
Dosen Mata Kuliah Qira’atul Qur’an, yang telah memberikan kesempatan dan dukungan sehingga
Makalah ini dapat selesai dengan lancar. Sahabat sahabati kampus yang telah memberikan bantuan
materil maupun doanya, sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan. Dan untuk semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga pembuatan Makalah ini dapat terselesaikan
dengan lancar.

Akhir kata semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya, penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan Makalah ini masih jauh dari sempurna
maka dari itu penulis menerima saran dan kritik yeng bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.

Bandung, 5 Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

· Cover ........................................................................ 1

· Kata Pengantar ......................................................................... 2

· Daftar Isi ......................................................................... 3

· Hukum Nun Sukun dan Tanwin ......................................................................... 4 - 6

· Penutup ......................................................................... 7

· Kesimpulan ......................................................................... 7
· PEMBAHASAN

1.HUKUM NUN SUKUN DAN TANWIN

‫) ٌ ٍ ً ( ْن‬

Dalam hukum tajwid, bacaan nun sukun dan tanwin di bagi menjadi 4 bagian yaitu:

A. Idzhar Halqi

Yang dinamakan idzhar halqi adalah apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu salah satu huruf halqi
(yang keluar dari tenggorokan), yaitu : ‫ء ح خ ع غ ﻫ‬

Adapun cara membacanya adalah harus dibaca jelas.

Contoh :

ٍ َ‫ ِم ْن َخال‬- ‫ ِم ْن ح َِمي ٍْم خ‬- ‫ َم ْن ٰا َم ْن ح‬- ‫ء‬


‫ق‬

َ‫ َم ْن هَلَك‬- ‫ ِم ْن ِغس ٍْل ﻫ‬- ‫ اَ ْن َع ْمتَ غ‬- ‫ع‬

B. Iqlab

Yang dinamakan iqlab adalah apabila ada nun mati dan tanwin bertemu dengan huruf ba'.

cara membacanya adalah mengganti suara nun sukun atau tanwin menjadi mim sukun dan disertai
dengan dengung selama 2 harakat.

Contoh : ‫ص ْي ٌر‬
ِ َ‫َس ِم ْي ٌع ب‬

C. Idghom Bighunnah

Yang dimaksud dengan idghom bighunnah adalah apabila ada nun sukun atau tanwiin bertemu dengan
salah satu huruf 4, yaitu : ‫ي ن م و‬
Adapun cara membacanya adalah dengan meleburkan/ memasukkan bunyi huruf yang pertama kepada
huruf sesudahnya, sehingga bunyi huruf yang pertama tidak terdengar lagi dan harus dibaca dengan
dengung sepanjang 2 harakat.

Contoh :

‫ قُلُوْ بٌ يَّوْ َمئِ ٍذ م – َع َذابٌ ُّمقِ ْي ٌم‬- ‫ي‬

‫ن – ع َْن نَّ ْف ِس ِه و – ِم ْن و ََّرائِ ِه ْم‬

D. Idghom Bila Ghunnah

Yang dinamakan idghom bila ghunnah adalah apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu salah satu
huruf

‫لر‬.

Adapun cara membacanya adalah dengan meleburkan/ memasukkan bunyi huruf yang pertama kepada
huruf sesudahnya sehingga bunyi huruf yang pertama tidak terdengar lagi, tapi tidak boleh dibaca
dengung.

ِ ‫ ِم ْن لَّ ُد ْنهُ ر– َربٍّ ر‬- ‫ل‬


Contoh : ‫َّحي ٍْم‬

E. Ikhfa' Haqiqi

Yang dimaksud dengan ikhfa' haqiqi adalah apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu salah satu huruf
lima belas, selain huruf-huruf yang telah disebutkan di atas yaitu:‫ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك‬

Cara membacanya adalah dengan dengan samar-samar disertai dengan dengung yang sempurna selama
2 harakat.

Contoh :

‫ اَ ْن َج ْينَا ُك ْم‬- ‫ َما ًء ثَجَّاجًا ج‬- ‫ ِم ْن تَحْ تِها َ ث‬- ‫ت‬

ْ‫ش – َع َذابًا َش ِديْداً د – ِم ْن ُدوْ ِن هللاِ ذ – َم ْن َذاالَّ ِذي‬

َ ‫س – اِ َّن ااْل ِ ْنسَانَ ش – َع َذابٌ َش ِد ْي ٌد ص – َولَدًا‬


‫صالِحًا‬

‫ق ظ – ع َْن ظُهُوْ ِر ِه ْم‬


ُ ‫ض – َم ْنضُوْ ٍد ط – َو َما يَ ْن ِط‬

َ‫ف – ُع ْم ٌي فَهُ ْم ق – ِر ْزقًاقَالُوْ ا ك – ِك َرا ًماكَاتِبِ ْين‬

adapun ikhfa' sendiri dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:

1. ikhfa' a'la/aqrob

yang dimaksud ikhfa' a'la adalah apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ‫ط د ت‬
cara membacanya adalah ketika menyuarakan nun mati, ujung lidah hampir menyentuh pangkal dua
buah gigi atas sesuai makhroj ‫ط د ت‬

2. ikhfa' Ausath

yang di maksud ikhfa' ausath adalah:apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf
ikhfa' berikut ini ‫ث ج ذ ز س ش ص ض ظ ف‬

cara membacanya pada waktu mengucapkan nun mati, sikap lidah/bibir dipersiapkan menempati
makhroj huruf yang di hadapi.

3. ikhfa' adna/ab'ad

yaitu apabila ada nun mati dan tanwin bertemu dengan huruf ‫ق ك‬

cara membacanya menjadi seperti “ng”.

3.HUKUM IDZHAR

Idzhar Halqi Menurut bahasa, idzhar artinya jelas. Sedangkan menurut istilah, idzhar artinya membaca
nun mati atau tanwin tanpa disertai dengungan yang sempurna. Idzhar terjadi apabila nun mati bertemu
dengan huruf-huruf yang dibaca di bagian tenggorokan. Terdapat 6 huruf yang diberikan hukum idzhar,
huruf-huruf tersebut adalah alif, hamzah, ‘ain, ghoin, ha (tebal), ha (tipis).

Berikut adalah contoh dari idzhar:

‫ط الَّ ِذينَ أَ ْن َع ْمتَ َعلَيْهم‬


َ ‫ص َرا‬
ِ contoh ini terdapat pada al fatihah ayat 7. terbaca, shiraathalladzina an ‘amta
‘alaihim. Di situ ada pertemuan antara nun mati dengan ‘ain, maka membacanya “n” harus terdengar
jelas. Contoh hanya saya berikan satu karena cara membaca idzhar pada tiap huruf adalah sama.

Ada 3 hal yang harus diperhatikan oleh seorang pembaca Qur’an ketika bertemu dengan idzhar, di
antaranya tidak boleh memantulkan bacaan nun mati atau tanwin seperti hukum qolqolah, tidak boleh
memanjangkan atau memberi dengungan sehingga terdengar lebih dari 1 harokat, dan tidak boleh pula
mengambil jeda di antara nun mati atau tanwin dengan idzhar

4.HUKUM IDHGOM

Pengertian Idhgom menurut lughoh ( bahasa ) adalah :‫إدخال الشيء فى الشيء‬


( IDKHOOLUSYSYAY-I FISYSYAY-I ) artinya : memasukan sesuatu

didalam sesuatu yang lain.

sedangkan pengertian Idhgom menurut Ishtilah adalah :

‫خلط الحرفين المتماثلين أوالمتقاربين أوالمتجانسين وإدخال أحدهما فى االخر فيصيران حرفا واحدا مشددا يرتفع اللسان عند النطق بهما‬
‫ ( ارتفاعة واحدة‬KHOLTHUL-HARFAINIL-MUTAMAATSILAINI AWIL-MUTAQOORIBAINI AWIL-
MUTAJAANISAINI WA-IDKHOOLU AHADIHIMAA FIL-AAKHIRI FAYASHIIROONI HARFAN WAAHIDAN
MUSYADDADAN YARTAFI'ULLISAANU 'INDANNUTHQI BIHIMAA IRTIFAA'ATAN WAAHIDATAN ) artinya :
mencampurkan dua Huruf yang sama, atau dua Huruf yang berdekatan, atau dua Huruf yang sejenis,
dan memasukan salah satunya kepada Huruf yang lain, sehingga menjadi satu Huruf yang bertasydid,
dan ketika lidah mengucapkannya maka menjadi satu ucapan.

Ø Hukum Idghom dibagi menjadi 3 macam, antara lain:

a) Idghom Mutamatsilain

Artinya: jika ada huruf yang sama, yang pertama sukun dan yang kedua hidup.

Contoh:

ِ – ْ‫ك ( ب‬
)‫ب‬ َ ‫اِضْ ِر بْ بِ َع‬
َ ‫صا‬

b) Idghom Mutajanisain

Dinamakan Idghom Mutajanisain jika TA sukun bertemu THA, THA sukun bertemu TA, TA sukun bertemu
DAL, DAL sukun bertemu TA, LAM sukun bertemu RA, DZAL sukun bertemu ZHA.

Contoh:

ْ َ‫ د ) اَ ْثقَل‬-‫ت‬
ْ ) ‫ت َد َع َوا‬
(‫ ط‬-‫ت‬ ْ ‫ ت ) لَئِ ْن بَ َس‬-‫ط‬
ْ ( َ‫طت‬ ْ ( ٌ ‫ت طَا ئِفَة‬
ْ َ‫قَال‬

( ‫ ت‬-‫ ظ ) اِ ْذ ظَلَ ُموْ ا ) ْد‬-‫ ر ) قُلْ َربِّ ( ْذ‬- ْ‫قَ ْد تَبَيَّنَ ( ل‬

c) Idghom Mutaqorribain

Dinamakan Idghom Mutaqorribain jika TSA sukun bertemu DZAL, QAF sukun bertemu KAF, BA sukun
bertemu MIM.

Contoh:

ْ ) ‫ي ارْ كَبْ َم َعنَا‬


( ‫ ذ‬-‫ث‬ َّ َ‫ م ) يبُن‬- ْ‫ ك ) اَلَ ْم ن َْخلُ ْق ُك ْم ( ب‬-‫ك ( ْق‬ ْ َ‫يَ ْله‬
َ ِ‫ث ذ ل‬
Demikian beberapa penjelasan dan contoh singkat tentang “Hukum Nun Sukun / Tanwin, Mim Sukun,
Idzhar dan Idhgom”.

Semoga menambah sedikit wawasan tentang ilmu tajwid, dalam penjelasan ini.

PENUTUP

Kesimpulan :

Dari pembahasan Hukum-hukum Tajwid diatas yang sudah disebutkan seperti halnya “Hukum Nun
Sukun / Tanwin, Mim Sukun, Idzhar dan Idhgom”. Kami dapat mengambil kesimpulan bahwa kita
sebagai manusia harus dapat membaca kitab suci Al-Qur’an sesuai hukum-hukum tajwid yang sudah
diketahui ,karena Hukum mempelajari ilmu Tajwid adalah Wajib bagi seorang Muslim.

Semoga kita senantiasa selalu didalam jalan kebenaran . Aminn....

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai