Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

UANG, BANK, PENCIPTAAN UANG DAN


PERTUMBUHAN EKONOMI

Disusun oleh :
Anang ma’ruf 2019100114
Dyah woro palupi 2019100132
Futuhi aprilia rachmawati 2019100134
Ima listiyani 2019100136
Khazimi ahmad 2019100131
Meidita indriyani 2019100031
Nasta yulia indahsari 2019100126
Salafudin 2019100115

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN
2019

1
DAFTAR ISI

Bab 1 pendahuluan
1.1.Latar belakang .................................................................................................................................. 3
1.2.Permasalahan ................................................................................................................................... 3
1.3.Tujuan .............................................................................................................................................. 4

Bab 2 pembahasan uang bank dan penciptaan uang


2.1.Pengertian uang ................................................................................................................................ 5
2.1.1Fungsi uang ..................................................................................................................................... 5
2.1.2.Jenis uang ....................................................................................................................................... 7
2.1.3.Nilai uang ...................................................................................................................................... 9
2.1.4.Teori nilai uang ............................................................................................................................ 10
2.1.5.Permintaan dan penawaran uang ............................................................................................... 11
2.2.Bank ................................................................................................................................................ 14
2.3.Penciptaan uang ............................................................................................................................. 17
2.4.Kebijakan moneter ......................................................................................................................... 18

Pembahasan ll pertumbuhan ekonomi


2.1.Konsep perumbuhan ekonomi ....................................................................................................... 21
2.2.Perbedaan dan persamaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi ....................... 22
2.3.Teori-teori pertumbuhan ekonomi ................................................................................................. 23
2.4.Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi ............................................................................................ 24

Bab 3 studi kasus


3.1.Studi Kasus ..................................................................................................................................... 27

Bab 4 penutup
4.1.Kesimpulan ..................................................................................................................................... 28
4.2.Saran ............................................................................................................................................... 28

Daftar pusaka

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara
secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Pertumbuhan
ekonomi sering disama artikan dengan pembangunan ekonomi, tetapi pada dasar nya dua hal
itu berbeda pengertiannya. Dengan ada nya pertumbuhan ekonomi maka akan ada
pembangunan ekonomi dimana dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan memuncul kan
pembangunan pembangunan ekonomi. Banyak faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan
ekonomi Indonesia,baik faktor pendorong maupun faktor penghambat.
Dalam kegiatan perekonomian ada banyak pihak dan hal yang terlibat. Dalam hal ini
uang dan lembaga perbankan memegang peranan yang sangat penting. Karena uang
merupakan alat pembayaran yang berlaku sekarang untuk semua transaksi jual-beli baik
secara langsung maupun secara tidak langsung. Keberadaan uang menyediakan alternatif
transaksi yang lebih mudah daripada barter yang tidak efisien dan kurang cocok digunakan
dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang
sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang
didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan
pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktivitas dan kemakmuran.
Lembaga perbankan berperan dalam lalu lintas uang dan surat-surat berharga dalam
perekonomian. Pada umumnya Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya adalah menerima simpanan, giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank dikenal
juga sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya.
Disamping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, atau menerima segala
bentuk pembayarab seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah dan
sebagainya.

1.2 Permasalahan
Beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini :
1) Apakah pengertian Uang dan Bank ?

3
2) Bagaimana terjadinya penciptaan uang ?
3) Apakah pengertian Bank Sentral dan Bank Umum ?
4) Apakah yang dimaksud dengan kebijakan moneter ?
5) Apakah pengertian pertumbuhan ekonomi?
6) Perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
7) Teori tentang pertumbuhan ekonomi.
8) Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan dan memberikan
informasi tentang Uang, Bank dan Penciptaan Uang serta pertumbuhan ekonomi.

4
BAB 2
PEMBAHASAN I
UANG BANK DAN PENCIPTAAN UANG

2.1 Pengertian Uang


Uang adalah alat tukar menukar yang diterima masyarakat dan digunakan sebagai alat
untuk membayar berbagai barang atau jasa secara sah. Uang dalam ilmu ekonomi
tradisional, didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat
tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat
dalam proses pertukaran barang dan jasa.
 Definisi uang menurut beberapa ahli :
1. Rollin G. Thomas menyatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang diterima
umum dalam pembayaran barang-barang, jasa-jasa dan pelunasan utang.
2. A.C. Pigou menyatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan
sebagai alat penukar.
3. DH Robertson; dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa uang adalah sesuatu
yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
Berdasarkan hukum, uang adalah benda yang dirumuskan oleh undang-undang
sebagai alat pembayaran yang sah.
Berdasarkan tujuan analisis perekonomian, uang adalah segala sesuatu yang dapat
melaksanakan fungsi-fungsi dalam perekonomian, di antaranya sebagai satuan nilai dan
standar pembayaran tertunda.
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa uang adalah suatu
benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang
sah dalam wilayah tertentu serta penggunaannya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Berlakunya suatu mata uang dibatasi oleh tempat dan waktu.
Mata uang suatu negara tertentu tidak berlaku, jika digunakan di negara lain (harus
menukarnya terlebih dahulu).

2.1.1. Fungsi Uang


Uang memiliki beberapa peranan dan fungsi. Fungsi uang dibedakan menjadi
dua, yaitu :
A. Fungsi Asli

5
1) Alat Tukar
Sebagai alat tukar, uang memungkinkan seluruh transaksi dapat dilakukan.
Misalnya, kita ingin membeli alat tulis untuk keperluan kuliah maka kita dapat
memperolehnya dengan sejumlah uang tanpa harus melakukan barter. (Barter :
kegiatan tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi tanpa perantaraan uang /
menukar barang dengan barang).
2) Alat Satuan Hitung
Sebagai satuan hitung uang dapat digunakan untuk menghitung harga sebuah
barang. Misalnya, harga sebuah televisi 14 inch Rp. 850.000,00 ini merupakan nilai
suatu barang yang dinyatakan dalam uang. Seperti juga gram untuk menyatakan berat
barang, meter untuk menyatakan panjang dan lebar suatu benda maupun liter untuk
menyatakan isi.
B. Fungsi Turunan
1) Alat penimbun kekayaan
Uang tidak hanya memberi kebebasan kepada masyarakat untuk memilih apa
yang akan dibeli, tetapi juga untuk menentukan kapan kita bisa membeli barang / jasa.
Uang yang kita miliki saat ini dapat kita gunakan untuk bulan depan atau tahun depan.
Dengan demikian, masyarakat yang mempunyai kelebihan uang dapat menyimpan
atau menimbunnya dalam bentuk tabungan atau deposito yang sewaktu-waktu dapat
diambil kembali untuk dibelikan barang maupun jasa. Misalnya, dengan uang kita
dapat membeli peralatan tulis saat ini atau bisa menunda pembelian tersebut untuk
bulan depan.

2) Alat pemindah kekayaan


Uang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah.
Sebagai contoh :
Pak Harun mempunyai rumah di desa, sementara dia bekerja di kota bersama
keluarganya. Di kota Pak Harun belum memiliki rumah sendiri, maka Pak Harun
dapat menjual rumahnya yang ada di desa untuk dibelikan rumah di kota.
Pak Hadi akan bertransmigrasi, maka dia tidak perlu membawa semua harta yang
dimilikinya ke daerah transmigran, tetapi cukup menjual barang-barang yang dimiliki
kemudian membeli lagi barang-barang tersebut di daerah transmigran.

6
3) Alat pembayaran yang ditangguhkan
Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan
datang. Transaksi dalam perekonomian sekarang ini banyak dilakukan dengan
pembayaran di kemudian hari (kredit). Sebagai alat pembayaran fungsi uang dalam
contoh kegiatan sehari-hari antara lain digunakan untuk membayar rekening listrik,
tagihan telepon, membayar pajak, membayar biaya pendidikan dan sebagainya.
2.1.2. Jenis Uang
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang
kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral.
 Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat
dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari.
 Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan
(deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di
kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak
jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini.
Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek, giro, atau telegrafic
transfer.
Uang kartal menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam
dan uang kertas.
1) Uang Logam
Uang logam ialah uang yang terbuat dari logam tertentu seperti emas, perak
dan tembaga. Karena emas dan perak memenuhi syarat-syarat uang yang efisien.
Karena harga emas dan perak yang cenderung tinggi dan stabil, emas dan perak
mudah dikenali dan diterima orang. Di samping itu, emas dan perak tidak mudah
musnah. Emas dan perak juga mudah dibagi-bagi menjadi unit yang lebih kecil. Di
zaman sekarang, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari
nominalnya. Uang logam memiliki tiga macam nilai.
 Nilai nominal, nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang
tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus
rupiah (Rp. 500,00).
 Nilai Intrinsik yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa
nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang. Menurut sejarah, uang
emas dan perak pernah dipakai sebagai uang. Ada beberapa alasan mengapa

7
emas dan perak dijadikan sebagai bahan uang antara lain : Tahan lama dan
tidak mudah rusak (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00).
 Nilai Tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu
barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan
dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan
semangkuk bakso).
Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan
nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di dalamnya.Semakin
besar kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini,
uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Uang ini
dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan nilai nominal uang yang kecil
(dikenal dengan nama uang receh). Namun ada pula uang logam yang bernilai besar
yang dibuat dalam jumlah yang terbatas.

2).Uang Kertas atau Plastik


Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap
tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23
tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang
dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas, plastik atau bahan lainnya
(yang menyerupai kertas). Uang ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan uang yang ringan dan praktis. Pada dasarnya antara uang kertas dan uang plastik
hanya berbeda dari bahan yang digunakan untuk membuatnya. Uang plastik ini
pertama kali dibuat dan diperkenalkan oleh negara Australia. Pemerintah cenderung
membuat uang dari bahan plastk untuk uang yang benilai nominal tinggi.
Uang kertas mempunyai nilai karena nominalnya. Oleh karena itu, uang kertas
hanya memiliki dua macam nilai, yaitu nilai nominal dan nilai tukar. Menurut
Undang-Undang Pokok Bank Indonesia No. 11/1953 ada 2(dua) macam uang kertas :
 Uang Kertas Negara (sudah tidak diedarkan lagi), yaitu uang kertas yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan alat pembayaran yang sah dengan jumlah
yang terbatas dan ditandatangani oleh Menteri Keuangan.
 Uang Kertas Bank, yaitu uang yang dikeluarkan oleh Bank Sentral. Beberapa
keuntungan penggunaan alat tukar (uang) dari kertas di antaranya :
1. Penghematan terhadap pemakaian logam mulia

8
Ongkos pembuatan relatif murah dibandingkan dengan ongkos
pembuatan uang logam.
Peredaran uang kertas bersifat elastis (karena mudah dicetak dan diperbanyak)
sehingga mudah diseusaikan dengan kebutuhan akan uang
2. Mempermudah pengiriman dalam jumlah besar
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang
tanda (token money):

1).Uang Penuh (full bodied money)


Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas
uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai
nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang
tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas
yang dikandungnya.
2).Uang Tanda (token money)
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera
diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau
dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya,
untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00.
2.1.3. Nilai Uang
Pada dasarnya nilai uang dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu nilai uang dilihat
dari bahan pembuatannya dan dilihat dari penggunaannya.
1. Nilai Uang Dilihat dari Bahan Pembuatannya
 Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik uang adalah nilai uang berdasarkan bahan-bahan pembuatan uang.
Contohnya, untuk membuat uang logam Rp100,00 diperlukan logam perak seberat 1
gram. Dengan demikian, uang sebesar Rp100,00 sama dengan harga yang senilai
dengan 1 gram perak. Inilah yang disebut nilai intrinsik uang.
 Nilai Nominal
Pada uang Rp100.000,00 tertera angka seratus ribu rupiah, maka nilai
nominal uang tersebut adalah seratus ribu rupiah. Nilai nominal uang adalah nilai

9
yang tertera pada setiap mata uang yang bersangkutan. Dari dua nilai uang di atas
menimbulkan dua istilah fiducier money dan full bodied money.
 Fiducier money, yaitu uang yang memiliki nilai nominal lebih besar daripada nilai
intrinsiknya. Contohnya ialah semua uang kertas.
 Full bodied money, yaitu uang yang memiliki nilai nominal sama dengan nilai
intrinsiknya. Contohnya ialah semua jenis mata uang logam sehingga uang logam
disebut juga full bodied money.
2. Dilihat dari Penggunaannya
 Nilai internal adalah kemampuan suatu mata uang apabila ditukarkan dengan
barang. Dengan kata lain, nilai internal uang adalah daya beli uang terhadap
barang dan jasa. Contoh uang sebesar Rp200.000,00 dapat ditukarkan dengan 1
gram emas. Ini berarti nilai internal uang Rp200.000,00 adalah sebesar 1 gram
emas.
 Nilai eksternal adalah kemampuan uang dalam negeri apabila dibandingkan
dengan mata uang asing (valuta asing). Dengan kata lain yang dimaksud nilai
ekster nal uang adalah daya beli uang dalam negeri terhadap mata uang
asing atau lebih dikenal dengan istilah kurs. Contohnya, uang Rp100.000,00
mampu ditukarkan dengan 10 Dollar Amerika Serikat (US$ 10 = Rp100.000,00).
Ini berarti uang Rp100.000,00 mempunyai nilai ekster nal sama dengan 10
Dollar Amerika Serikat.
2.1.4. Teori Nilai Uang
Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai
uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang
sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori
uang yang disampaikan oleh beberapa ahli. Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori
uang statis dan teori uang dinamis.
 Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga “teori kualitatif statis” bertujuan untuk
menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada
harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak
mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. Yang
termasuk teori uang statis adalah:

10
 Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan
nilai logam yang dijadikan uang itu. Contoh: uang emas dan uang perak.
 Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat
untuk mempermudah pertukaran.
 Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
 Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat
tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian
dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.
 Teori uang dinamis
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori
dinamis antara lain:
 Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung
pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat,
maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
 Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving
Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai
faktor yang memengaruhi nilai uang.
 Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
 Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan
uang itu dapat dipandang sebagai barang.
2.1.5. Permintaan dan Penawaran Uang
Agar perekonomian dapat berjalan dengan baik, harus ada cukup uang untuk membeli
barang dan jasa yang dihasilkan oleh ekonomi.
 Permintaan uang adalah jumlah uang yang diinginkan oleh seluruh masyarakat untuk
mengadakan transaksi pada suatu wilayah dan waktu tertentu.

11
 Penawaran uang adalah jumlah yang ada dan siap beredar untuk keperluan transaksi
bagi masyarakat pada suatu wilayah dan waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang :
Ada banyak hal yang mempengaruhi permintaan akan uang di pasar. Mulai dari
kepentingan pemerintah, hingga kepentingan masyarakat. Badan dan lembaga
keuangan juga bisa memengaruhi permintaan uang.
Menurut J.M Keynes dalam teorinya, Liquidity Preference, menyebutkan adanya
tiga faktor yang mempengaruhi permintaan uang.
1. Motif transaksi (transaction motive)
Orang menyimpan uang untuk membayar transaksi sehari-hari mulai dari
sekedar membeli makan hingga ketika berbisnis. Dengan adanya uang, segala
kebutuhan dan usaha dapat dilakukan dengan cepat. Keperluan untuk transaksi
tergantung pada pendapatannya. Semakin tinggi pendapatan, maka semakin banyak
pula keperluan transaksi.
2. Motif berjaga-jaga (precautionary motive)
Motif berjaga-jaga merupakan salah satu pendorong mengapa orang
menyimpan uang. Motif berjaga-jaga muncul ketika rumah tangga dan perusahaan
merasa tidak pasti terhadap penerimaan dan pembayaran. Misalnya, seseorang yang
pendapatannya tidak pasti. Ia merasa perlu memiliki uang tunai karena ia tidak selalu
memperoleh uang secara berkala, atau bisa saja orang menyimpan uang tunai untuk
keperluan mendadak seperti adanya salah satu anggota keluarga yang jatuh sakit atau
ada barang yang harus dibeli dengan segera. Kebutuhan uang karena alasan ini
semakin meningkat apabila terjadi ketegangan politik dan krisis ekonomi.
3. Motif spekulasi (speculation motive)
Bila suatu rumah tangga atau perusahaan memegang uang tunai di tangan, ia
sebenarnya melepaskan kesempatan untuk memperoleh bunga bila uang itu ditabung
atau dibelikan obligasi di pasar modal. Tapi karena suku bunga bisa naik turun, ada
risiko yang ditanggung oleh pemilik modal. Karena itu ada orang yang menahan uang
agar bisa terhindar dari risiko yang berkaitan dengan harga obligasi, maka disebut
saldo spekulasi. Motif untuk menahan uang kas itu disebut sebagai motif spekulasi.
Biasanya perusahaan tidak mengambil posisi ekstrim, yaitu menaruh semua uang di
pasar modal, atau sebaliknya menyimpan uang di kas seluruhnya. Kebanyakan
perusahaan melakukan diversifikasi, artinya ada sebagian kekayaan berapa uang dan
ada sebagian berupa obligasi.

12
 Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi jumlah penawaran uang atau jumlah
uang yang beredar di masyarakat. Faktor-faktor tersebut adalah :
1) Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh masyarakat pada jangka
waktu tertentu. Semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka semakin besar pula
jumlah uang yang beredar di masyarakat. Sebaliknya, bila pendapatan masyarakat
rendah, maka semakin kecil pula jumlah uang yang beredar di masyarakat.
2) Tingkat suku bunga
Tingkat suku bunga dapat mempengaruhi jumlah uang beredar. Bila suku
bunga rendah, maka orang cenderung malas untuk menabung di bank. Jumlah uang
yang beredar pun akan meningkat. Sebaliknya, bila suku bunga bank tinggi, banyak
orang yang tertarik untuk menyimpan uang di bank. Efeknya, jumlah uang yang
beredar juga akan berkurang.

3) Selera masyarakat
Selera masyarakat dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Pada saat
ada pergantian model atau tren tertentu, permintaan terhadap barang tersebut dapat
mempengaruhi jumlah uang yang beredar.
4) Harga barang
Pada saat harga barang naik, maka peredaran uang akan semakin cepat karena
dibutuhkan makin banyak uang untuk membeli barang tersebut.
5) Fasilitas kredit
Adanya fasilitas kredit dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di
pasar. Jika masyarakat suka akan penggunaan kredit, maka dengan sendirinya
penggunaan uang tunai akan berkurang. Begitu juga sebaliknya.
6) Kekayaan masyarakat
Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat semakin besar apabila variasi
kekayaan masyarakat sedikit. Sebaliknya, bila masyarakat memiliki banyak pilihan
bentuk kekayaan seperti kekayaan dalam bentuk tabungan, saham, tanah, dan lain-
lain, maka jumlah uang beredar di masyarakat akan menurun.

13
2.2 Bank
 Pengertian Bank
Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke
masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Pengertian bank menurut
Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang
perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu berkaitan
dengan masalah bidang keuangan.
 Fungsi Bank
Fungsi utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut
penyimpanan nilai dan perluasan kredit. Evolusi bank berawal dari awal tulisan,
dan berlanjut sampai sekarang di mana bank sebagai institusi keuangan yang
menyediakan jasa keuangan. Sekarang ini bank adalah institusi yang memegang
lisensi bank. Lisensi bank diberikan oleh otoriter supervisi keuangan dan
memberikan hak untuk melakukan jasa perbankan dasar, seperti menerima
tabungan dan memberikan pinjaman. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca
atau uang. Biasanya bank menghasilkan untung dari biaya transaksi atas jasa yang
diberikan dan bunga dari pinjaman
 Jenis Bank
 Bank Sentral
Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang
bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank
Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor
perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan.
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang
nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang,
mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan,
menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang
rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh

14
bank yang ada di Indonesia. Di Indonesia, fungsi bank sentral diselenggarakan
oleh Bank Indonesia.
 Secara umum, fungsi bank sentral dalam sistem perbankan antara lain:
(Siamat, 1993, hal:26)
1. Melaksanakan kebijakan moneter dan keuangan;
2. Memberi nasehat pada pemerintah untuk soal-soal moneter dan
keuangan;
3. Melakukan pengawasan, pembinaan,dan pengaturan perbankan;
4. Sebagai banker’s bank atau lender of last resort; (Banker’s bank :
dianggap sebagai Bank-nya Bank; Lender of last resort : pemberi
pinjaman pada tingkat terakhir (kredit likuiditas darurat)).
5. Memelihara stabilitas moneter;
6. Melancarkan pembiayaan pembangunan ekonomi;
7. Mendorong pengembangan perbankan dan sistem keuangan yang
sehat.
Pada Bab II Pasal 4 point 1 UU Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia,
dikatakan bahwa Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia.
Kemudian pada pasal 8 disebutkan tentang tugas-tugas BI adalah:
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran;
3. Mengatur dan mengawasi bank.
 Bank Umum
Para ahli perbankan di negara-negara maju mendefinisikan bank umum
sebagai institusi keuangan yang berorientasi laba. Untuk memperoleh laba
tersebut bank umum melaksanakan fungsi intermediasi. Karena diizinkan
mengumpulkan dana dalam bentuk deposito, bank umum disebut juga sebagai
lembaga keuangan depositori. Berdasarkan kemampuannya menciptakan uang
(giral), bank umum dapat juga disebut sebagai bank umum pencipta uang giral.
Pengertian Bank Umum menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, Bank
Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
Jadi, Bank Umum merupakan lembaga keuangan yang bertugas melayani
seluruh jasa-jasa perbankan dan melayani segenap lapisan masyarakat, baik

15
masyarakat perorangan maupun lembaga-lembaga lainnya dengan fungsi
menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk,
memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta
asing (Valas), menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek dan lain sebagainya.
Fungsi-fungsi bank umum yang diuraikan di bawah ini menunjukkan betapa
pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern, yaitu:
 Penciptaan uang. Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat
pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum
menciptakan uang giral menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan
kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang
beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral.
 Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran. Fungsi lain dari bank umum yang
juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini
dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa
yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal
adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas
pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan
nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.
 Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat. Dana yang paling banyak dihimpun oleh
bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat
dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih
besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan
yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan,
utamanya melalui penyaluran kredit.
 Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional. Bank umum juga sangat dibutuhkan
untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi
barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak
yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan
sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam
skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut.
Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi
internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.

16
 Penyimpanan Barang-Barang Berharga. Penyimpanan barang-barang berharga adalah
satu satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat
menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan
ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa (safety box
atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan
bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat
berharga.
 Pemberian Jasa-Jasa Lainnya. Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank
umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik,
telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji
pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.
Jasa-jasa tersebut diatas sangat memudahkan dan memberikan rasa aman dan nyaman
kepada pihak yang menggunakannya.
2.3 Penciptaan Uang
Penciptaan uang adalah proses memproduksi atau menghasilkan uang baru.
Terdapat tiga cara untuk menciptakan uang:
1. Dengan cara mencetak mata uang kertas atau uang logam,
2. Melalui pengadaan utang dan pinjaman,
3. Melalui beragam kebijakan pemerintah, misalnya seperti pelonggaran kuantitatif.
Berbagai praktik dan regulasi untuk mengatur produksi, pengeluaran, dan penarikanan
uang, adalah perhatian utama dalam ilmu ekonomi moneter (misalnya tentang persediaan
uang, mazhab monetarisme), dan memengaruhi berjalannya pasar keuangan dan daya beli
uang.
Jadi, uang tercipta saat bank memberikan kredit. Kredit adalah uang dan juga adalah
hutang, yang harus dibayar kembali plus bunga yang tidak diciptakan saat kredit
diberikan.
PERUM PERURI atau Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia
adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugasi untuk mencetak uang rupiah
(baik uang kertas maupun uang logam) bagi Republik Indonesia, sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 tahun 2006. Selain mencetak uang rupiah Republik Indonesia, juga
mencetak produk sekuriti lainnya, termasuk cetakan kertas berharga non uang dan logam
non uang.

17
PERUM PERURI atau Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia
adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugasi untuk mencetak uang rupiah
(baik uang kertas maupun uang logam) bagi Republik Indonesia, sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 tahun 2006. Selain mencetak uang rupiah Republik Indonesia, juga
mencetak produk sekuriti lainnya, termasuk cetakan kertas berharga non uang dan logam
non uang.PERUM PERURI didirikan pada tanggal 15 September 1971, dan merupakan
gabungan dari dua Perusahaan yaitu PN. Pertjetakan Kebajoran atau PN. PERKEBA, dan
PN. Artha Yasa. Pendirian ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 60 tahun
1971, selanjutnya diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 25 tahun 1982, kemudian
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2000 dan disempurnakan untuk
terakhir kalinya melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2006.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2006 di atas, Perum Percetakan Uang
Republik Indonesia (PERUM PERURI) diberikan tugas dan wewenang untuk mencetak
lima produk unggulan, yakni uang Republik Indonesia yang meliputi uang kertas dan
uang logam, paspor RI, pita cukai, meterai dan sertifikat tanah. Setiap produk yang
dicetak oleh Perum Peruri mempunyai ciri khusus yang mengutamakan segi-segi
pengamanan, mengingat dokumen tersebut merupakan dokumen negara yang sangat vital.
Oleh karena itu, Perum Peruri selalu memfokuskan unsur-unsur sekuriti atau security
feature pada setiap produk cetakannya.
2.4 Kebijakan Moneter
Yang dimaksud dengan kebijakan moneter adalah upaya mengendalikan atau
mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan (yang lebih baik)
dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Yang dimaksud dengan yang lebih baik
adalah menigkatnya output kesimbangan dan terpeliharanya stabilitas harga (inflasi
terkontrol). Melalui kebijakan moneter pemerintah dapat mempertahankan,
menambah atau menurangi jumlah uang yang beredar dalam upaya mempertahankan
kemampuan ekonomi bertumbuh, sekaligus mengendalikan inflasi.
Jika yang dilakukan adalah menambah jumlah uang yang beredar, maka
pemerintah dikatakan menempuh kebijakan moneter ekspansif (monetary expansve).
Sebaikanya jika jumlah uang yang beredar dikurangi, pemerintah menempuh
kebijakan moneter konraktif (moneter contractive). Istilah lain untuk kebijakan
moneter kontraktif adalah kebijakn uang ketat (tight omey policy).
 Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

18
1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy. Adalah suatu
kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy. Adalah suatu
kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga
dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan
moneter, yaitu antara lain :
 Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan
menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika
ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga
pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka
pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat
berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari
Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar
Uang.
1. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan
memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-
kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral.
Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga
bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang
beredar berkurang.
2. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan
memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah.
Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk
menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
3. Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang
beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti
menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit
untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang
lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

19
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7
tentang Bank Indonesia.
Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah
kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk
mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka
kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation
Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free
floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga
dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan
nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk
mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk
melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti
uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang
ditetapkan oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran
moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka
di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan
cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia
juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.

20
PEMBAHASAN II
PERTUMBUHAN EKONOMI

2.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan
dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah
pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam
jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai
akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh
pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya.
Pertambahan potensi memproduksi sering kali lebih besar dari pertambahan
produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih
lambat dari potensinya.
Prof. Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi itu adalah
kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan
semakin banyak barang barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini
tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, penyesuaian kelembagaan, dan ideologi
yang diperlukannya
 Definisi ini memiliki tiga komponen :
1. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-
menerus persediaan barang.
2. Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang
menentukan derajat kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang
kepada penduduk; dan kepada penduduk
3. Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan penyesuaan di
bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu
pengetahuan dapat dimanfaatkan secara tepat dimanfaatkan.
4. Teori pertumbuhan ekonomi sebagai penjelasan mengenai faktor mengenai
faktor – faktor apa yang menentukan kenaikan ouput per kapita dalam jangka
panjang, dan mengenai bagaimana faktor mengenai bagaimana faktor – faktor
tersebut berinteraksi faktor satu sama lain sehingga terjadi proses
pertumbuhan.

21
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah proses
perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju
keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
2.2 Perbedaan dan Persamaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Sedangkan pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikkan
pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur
ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Pembangunan ekonomi tidak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi,
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya
pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
 Perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi yaitu :
1). Pertumbuhan ekonomi :
o Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang
o Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan
o Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
o Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
o Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi

2). Pembangunan ekonomi:


o Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan
termasuk usaha meningkatkan produk per kapita
o Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya
o Memperhatikan pertambahan penduduk
o Memperhatikan pertambahan penduduk
o Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi

3). Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi memiliki persamaan yaitu :


o Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi
o Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita

22
o Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan
dukungan rakyat
o Kedua-duanya berdampak pada kesejahteraan rakyat
4). Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi yaitu :
a. Produk Domestik Bruto (PDB),yaitu nilai barang dan jasa dalam suatu
negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara
tersebut dan negara asing.
b. Produk Nasional Bruto (PNB), yaitu nilai barang dan jasa yang dihitung
hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang
dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung.

2.3 Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi


 Teori Pertumbuhan Klasik
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik ada empat faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stock barang-
barang modal, luas tanah, dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan.
Walaupun menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung kepada banyak faktor,
ahli-ahli ekonomi Klasik terutama menitikberatkan perhatiannya kepada pengaruh
pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi.
Dalam teori pertumbuhan mereka, dikemukanan suatu teori yang menjelaskan
perkaitan antara pendapatan per kapita penduduk dan jumlah penduduk. Teori
tersebut dinamakan teori penduduk optimum. Apabila terdapat kekurangan penduduk,
produksi marjinal adalah lebih tinggi daripada pendapatan per kapita. Maka
pertambahan penduduk akan menaikkan pendapatan per kapita. Akan tetapi jika
penduduk semakin banyak maka akan berlaku hukum hasil lebih yang semakin
berkurang,yaitu produksi marjinal akan mulai mengalami penurunan.
 Teori Schumpeter
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di
dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukkan bahwa para
pengusaha merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan atau
inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi : memperkenalkan barang

23
baru, mempertinggi efisien cara memproduksi dalam menghasilkan sesuatu barang,
memperluas pasar suatu barang ke pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan
mentah yang baru dan mengadakan perubahan dalam organisasi dengan tujuan
mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan. Berbagai kegiatan inovasi ini akan
memerlukan investasi baru
 Teori Harrod-Domar
Teori Harrod-Donar dalam analisisnya bertujuan menerangkan syarat yang
harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh
atau steady growth dalam jangka panjang. Teori ini beranggapan bahwa modal harus
dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan
pembentukan modal tersebut.
 Teori Pertumbuhan Neo Klasik
Abramovits dan Solow dalan teori pertumbuhan Neo Klasik mengemukakan
bahwa faktor terpenting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah
pertambahan modal dan pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting adalah
kemajuan teknologi dan pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja. (
Sadono Sukirno ; 433 )
2.4 Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
1. Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga
dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam
proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada
sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki
kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
2. Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja
tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak
didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber
daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya
kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan
laut.

24
3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang
semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih
berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas
pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada
percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan
ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau
pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat
pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap
kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang
dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros,
KKN, dan sebagainya.
5. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal
sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
 Faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi diantaranya adalah :
1. Korupsi
Korupsi akan mempersulit pembangunan karena akan membuat kekacauan
dan ketidakefisienan dalam pembelanjaan.
2. Laju inflasi
Inflasi akan berdampak pada menurunnya indeks kepercayaan konsumen
karena masyarakat cenderung mengurangi belanja karena berhati-hati terhadap
resiko kenaikkan harga tinggi.
3. Tingkat suku bunga
Tingkat suku bungan akan mempengaruhi investasi.

4. Kenaikan harga bahan bakar minyak

25
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi nasional karena dampak kebijakan tersebut menimbulkan "multiplayer
effect" menyeluruh terhadap perekonomian.

5. Situasi keamanan yang tidak kondusif


Ada beberapa pandangan untuk menciptakan kondisi ekonomi yang kokoh
dibutuhkan stabilitas politik dan keamanan. Investor yang pada saat ini dianggap
sebagai salah satu yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak
akan mau menanamkan modalnya (investasi jangka pendek maupun jangka
panjang) jika keamanan tidak stabil.

26
BAB 3
STUDI KASUS
3.1 Studi Kasus
Menurut kami, faktor beberapa orang masih membuat dan menggunakan uang
palsu adalah keadaan ekonomi. Banyak orang yang menghalalkan berbagai cara untuk
memperbaiki kehidupannya (dalam hal ekonomi). Mereka biasanya ingin
memperkaya diri sendiri tanpa memikirkan akibat yang diperbuat bagi dirinya sendiri
dan orang lain.
Tidak sedikit orang dengan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin
berkembang memanfaatkannya untuk hal yang negatif. Contoh yang menyangkut
masalah peredaran uang palsu adalah sudah banyak alat yang dirakit khusus untuk
mencetak uang palsu. Bahkan alat yang sering kita temukan seperti printer juga
digunakan untuk mencetak uang palsu.
Kasus uang palsu khususnya di Indonesia masih banyak terjadi. Hingga
sekarang mungkin diluar sana masih banyak orang yang membuat uang palsu untuk
kebahagiaan dirinya sendiri tanpa memikirkan akibat / pengaruhnya terhadap dirinya
sendiri dan orang lain.
Keberadaan uang palsu di masyarakat akan membawa dampak / pengaruh
yang sangat besar karena uang memegang peranan yang sangat penting dalam
kegiatan perekonomian. Negara kita dengan masyarakat yang mayoritas adalah
masyarakat ekonomi kelas menengah kebawah akan sangat dirugikan oleh keberadaan
uang palsu tersebut.
Kerjasama antara pihak kepolisian dan Bank Indonesia adalah cara yang
paling efektif untuk meringkus tersangka penyebar uang palsu, serta memastikan uang
tersebut sah untuk diedarkan atau tidak. Tentunya tidak lepas pula dengan bantuan
masyarakat untuk sigap dan teliti dengan lingkungan sekitarnya. Bila ada kegiatan
yang mencurigakan disekitar tempat bermukim, segera laporkan pihak yang berwajib
untuk meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan.

27
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Uang memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian.
Uang merupakan alat pembayaran yang sah. Dengan fungsi sebagai alat tukar, alat
satuan hitung, alat penimbun dan pemindah kekayaan serta pembayaran yang
ditangguhkan. Uang juga memiliki jenis yaitu uang kartal dan uang giral. Dan telah
tersedia lembaga keuangan yang menyediakan jasa untuk menyimpan uang.
Penciptaan uang merupakan proses memproduksi / menghasilkan uang baru.
Uang tercipta saat bank memberikan kredit. Pencetakkan uang dilakukan oleh
PERUM PERURI.
Bank merupakan lembaga yang menyediakan jasa menyangkut penyimpanan
nilai dan perluasan kredit. Jenis Bank yaitu Bank Sentral dan Bank Umum. Bank
Sentral bertugas mengatur peredaran uang dan sebagainya. Sedangkan Bank Umum
bertugas melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
4.2 Saran
Di zaman yang sudah modern, telah ada lembaga yang disediakan untuk
tempat dimana kita bisa menyimpan uang. Kita bisa menggunakan Bank sebagai
tempat kepercayaan kita menyimpan uang yang dimiliki. Dan kita juga harus waspada
terhadap peredaran uang palsu yang terjadi belakangan ini. Maka, berhati-hatilah
dalam melakukan transaksi uang.

28
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Penciptaan_uang
http://bohaibohai.blogspot.com/2011/06/uang-bank-dan-kebijaksanaan-moneter.html
http://forum.kompas.com/ekonomi-umum/13032-mekanika-penciptaan-uang-semua-uang-
adalah-hutang-2.html
http://jausaja.wordpress.com/2011/04/12/uang-bank-dan-penciptaan-uang/
http://liquidred.wordpress.com/2011/04/09/bank-sentral-dan-bank-umum/
http://ekonomikelasx.blogspot.com/2010/04/nilai-uang.html
http://amri-reinz.blogspot.com/2010/05/bank-sentral-dan-bank-umum.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Barter
http://id.wikipedia.org/wiki/Jenis-jenis_uang
http://id.wikipedia.org/wiki/Uang#Jenis
htt Sukirno,Sadono.2011.Makroekonomi Teori Pengantar.PT Raja Grafindo Persada:Jakarta
http://makalah-artikel-online.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
p://bagasirawanganteng.blogspot.com/2011/05/uang-bank-dan-penciptaan-uang.html
http://www.ayo-investasi.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter

29

Anda mungkin juga menyukai