Pengaruh Kemandirian Belajar (Self Regulated Learning) Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Struktur Aljabar
Pengaruh Kemandirian Belajar (Self Regulated Learning) Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Struktur Aljabar
Abstrak: Berbagai faktor mempengaruhi hasil pencapaian suatu proses pembelajaran, baik secara
internal maupun secara eksternal. Pentingnya mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelajaran menjadi modal penting dalam menentukan langkah-langkah dan strategi yang diambil
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kemandirian dalam belajar berarti siswa memiliki
kesadaran sendiri untuk belajar, mampu menentukan sendiri langkah-langkah yang harus diambil
dalam belajar, mampu memperoleh sumber belajar sendiri, dan melakukan kegiatan evaluasi diri serta
refleksi atas kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah ada pengaruh kemandirian belajar (self regulated learning) terhadap hasil belajar mahasiswa
pada mata kuliah struktur aljabar semester genap tahun akademik 2015/2016. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu angket dan tes. Data
dianalisis dengan menggunakan uji regresi linier sederhana setelah sebelumnya dilakukan uji
prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji linearitas. Analisis data
dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar mahasiswa.
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 75 Vol. 3 No. 1, Januari - April 2017
Pengaruh Kemandirian Belajar (Self Regulated Learning) terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur
Aljabar
yang diperlukan dalam pemecahan masalah dianggap sebagai faktor penting yang
di berbagai cabang ilmu pengetahuan dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
masalah kehidupan sehari-hari. Pada setiap tingkat pendidikan, terjadi
Tujuan pembelajaran matematika kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat
dalam kurikulum 2013 terangkum dalam 4 pendidikan, maka kemandirian belajar yang
(empat) kompetensi Inti, yaitu Kompetensi dituntut semakin tinggi pula. Salah satu mata
Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, kuliah yang disajikan pada Program Studi
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Pendidikan Matematika STKIP PGRI
Keterampilan. Kompetensi sikap sosial salah Banjarmasin adalah mata kuliah struktur
satunya dikembangkan melalui kompetensi aljabar yaitu pada semester VI. Pada
rasa ingin tahu, percaya diri dan ketertarikan pembelajaran matematika tingkat pendidikan
pada matematika serta memiliki rasa percaya tinggi, konsep matematika yang kebanyakan
pada daya dan kegunaan matematika, yang abstrak harus dipelajari dengan
terbentuk melalui pengalaman belajar. memperhatikan terfasilitasinya kemandirian
Pembelajaran yang ada harus dirancang belajar mahasiswa. Hal ini dilakukan karena
sedemikian rupa agar memfasilitasi karakteristik mata kuliah struktur aljabar
tercapainya kompetensi-kompetensi tersebut. yang cenderung abstrak dan banyak menuntut
Belajar matematika adalah belajar tentang pembuktian teorema-teorema, menuntut
rangkaian-rangkaian pengertian (konsep) dan berkembangnya tingkat penalaran dari
rangkaian pertanyaan-pertanyaan (sifat, mahasiswa. Jika diajarkan dengan
teorema, dalil, prinsip). Konsep yaitu pembelajaran yang monoton serta hanya
pengertian abstrak yang memungkinkan diberikan oleh dosen, maka akan membuat
seseorang dapat membedakan suatu obyek pembelajaran menjadi kering dan
dengan yang lain. Dalam pembelajaran kemampuan penalaran mahasiswa tidak akan
matematika setiap konsep harus lebih berkembang. Di sisi lain, masih banyak
dibangun oleh siswa daripada ditanamkan mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam
oleh guru. Siswa diharapkan lebih banyak melakukan pembuktian teorema-teorema
terlibat aktif dan mandiri dalam tanpa bimbingan dari dosen. Mahasiswa
pembelajaran. terbentur pada pemahaman konsep langkah-
Akan tetapi pembelajaran yang banyak langkah yang harus diambil dalam
terjadi saat ini kebanyakan berpusat pada pembuktian teorema. Konflik ini melahirkan
guru (teacher-centered) yang cenderung perlunya penelitian untuk mengetahui apakah
kurang mendukung terhadap pencapaian kemandirian belajar (self Regulated learning)
kompetensi sosial tersebut. Siswa menjadi berpengaruh terhadap hasil belajar.Oleh
kurang mandiri dan menjadi tidak percaya karena itu, berdasarkan pemaparan di atas,
pada diri sendiri karena guru lebih banyak maka akan dilakukan penelitian yang
terlibat aktif dalam pembelajaran dan siswa berjudul PENGARUH KEMANDIRIAN
menjadi lebih banyak bergantung dengan BELAJAR (SELF REGULATED
guru. Kurangnya penekanan pada aspek LEARNING) TERHADAP HASIL
kemandirian belajar siswa mengindikasikan BELAJAR MAHASISWA PADA MATA
bahwa aspek kemandirian belajar belum KULIAH STRUKTUR ALJABAR untuk
mengetahui apakah kemandirian belajar (self
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 77 Vol. 3 No. 1, Januari - April 2017
Pengaruh Kemandirian Belajar (Self Regulated Learning) terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur
Aljabar
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 79 Vol. 3 No. 1, Januari - April 2017
Pengaruh Kemandirian Belajar (Self Regulated Learning) terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur
Aljabar
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 81 Vol. 3 No. 1, Januari - April 2017
Pengaruh Kemandirian Belajar (Self Regulated Learning) terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur
Aljabar
dilalui dan siswa juga mau aktif dalam proses Pengaruh kemandirian belajar
pembelajaran. terhadap hasil belajar dalam hal ini tidak
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh terlihat dikarenakan salah satunya
nilai terendah kemandirian belajar mahasiswa karakteristik materi dalam perkuliahan
berada pada indikator mempunyai kesadaran struktur aljabar yang cenderung abstrak
untuk belajar mandiri. Hal ini terlihat dari sangat dipengaruhi pada kemampuan
sedikitnya mahasiswa yang menyatakan mahasiswa menterjemahkan atau memahami
bahwa mereka mempelajari materi suatu konsep atau prinsip yang sulit dilakukan
perkuliahan terlebih dahulu sebelum mahasiswa tanpa bantuan bimbingan dari
dipelajari pada saat perkuliahan. Hal ini dosen. Pembelajaran pada mata kuliah
sesuai dengan fakta yang terjadi bahwa struktur aljabar erat kaitannya dengan proses
mahasiswa jarang mempersiapkan dulu materi kognitif mahasiswa.
yang akan dipelajari pada saat perkuliahan Secara umum kemandirian mahasiswa
dan hanya menunggu apa yang akan dalam pembelajaran struktur aljabar perlu
dijelaskan oleh dosen. Mahasiswa cenderung ditingkatkan. Pembelajaran matematika,
hanya belajar apabila ada tugas yang dalam hal mata kuliah struktur aljabar harus
diberikan oleh dosen. Selain itu percaya diri dikembangkan untuk mendorong kemandirian
dan keinginan bertanya mahasiswa masih belajar didalamnya. Hal ini sesuai pendapat
rendah. Mahasiswa cenderung takut bertanya Kolb (1949) (dalam Wardani, 2003 hal.3-4)
apabila ada hal-hal yang mereka belum yaitu bahwa dalam belajar siswa harus diberi
pahami. kesempatan seluas-luasnya mengkontruksi
sendiri pengetahuan yang dipelajari dan siswa
Dalam kaitannya dengan usaha harus didorong untuk aktif berinteraksi
belajar, hasil belajar ditunjukkan oleh dengan lingkungan belajarnya sehingga dapat
penguasaan yang dicapai oleh siswa terhadap memperoleh pemahaman yang lebih tinggi
materi yang diajarkan setelah kegiatan belajar dari sebelumnya. Salah satu cara yang dapat
dalam suatu kurun waktu tertentu. Edi dalam dilakukan untuk meningkatkan kemandirian
Masnaini (2003, hal. 7) mengemukakan 3 belajar dalam mata kuliah struktur aljabar
aspek yang diukur dalam hasil belajar adalah dengan memberikan latihan-latihan
meliputi (a) ingatan adalah kemungkinan kepada mahasiswa tentang pembuktian-
untuk mengingat, mengenal kembali atau pembuktian teorema.
menghafal fakta yang diajarkan, (b) Selain itu faktor lain yang juga
pemahaman adalah kemampuan mengerti. mempengaruhi antara lain pemilihan sampel
Seseorang yang memahami hal baru dapat dan instrumen penelitian yang digunakan.
memberi penjelasan atau gambaran tentang Peneliti selanjutnya dapat menggunakan
hal tersebut, baik yang bersifat umum maupun ukuran sampel yang lebih besar dan
yang bersifat khusus, (c) penerapan adalah menggunakan instrumen yang telah diujicoba
setelah siswa tahu dan mengerti hal, siswa di lapangan terlebih dahulu.
harus mampu pula menerapkan dalam
hubungan berbagai macam keadaan atau
masalah yang tiap kali timbul.
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 83 Vol. 3 No. 1, Januari - April 2017