Anda di halaman 1dari 9

Mayang Gadih Ranti, Hj.

Indah Budiarti, Benny Nawa Trisna e-ISSN 2579-3977

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR (SELF REGULATED LEARNING)


TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA
PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR

Mayang Gadih Ranti, Indah Budiarti, Benny Nawa Trisna


Pendidikan Matematika STKIP PGRI Banjarmasin
mayang_gadih_ranti@stkipbjm.ac.id, indah_b@stkipbjm.ac.id, benny@stkipbjm.ac.id

Abstrak: Berbagai faktor mempengaruhi hasil pencapaian suatu proses pembelajaran, baik secara
internal maupun secara eksternal. Pentingnya mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelajaran menjadi modal penting dalam menentukan langkah-langkah dan strategi yang diambil
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kemandirian dalam belajar berarti siswa memiliki
kesadaran sendiri untuk belajar, mampu menentukan sendiri langkah-langkah yang harus diambil
dalam belajar, mampu memperoleh sumber belajar sendiri, dan melakukan kegiatan evaluasi diri serta
refleksi atas kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah ada pengaruh kemandirian belajar (self regulated learning) terhadap hasil belajar mahasiswa
pada mata kuliah struktur aljabar semester genap tahun akademik 2015/2016. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu angket dan tes. Data
dianalisis dengan menggunakan uji regresi linier sederhana setelah sebelumnya dilakukan uji
prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji linearitas. Analisis data
dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar mahasiswa.

Kata Kunci: Kemandirian Belajar, Hasil Belajar

Berbagai faktor mempengaruhi hasil (2008, hal. 77), kemandirian adalah


pencapaian suatu proses pembelajaran, baik kemampuan untuk mengarahkan dan
secara internal maupun secara eksternal. Long mengendalikan diri sendiri dalam berpikir dan
(dalam Kerlin, 1992, hal. 1) memandang bertindak, serta tidak merasa bergantung pada
belajar sebagai proses kognitif yang orang lain secara emosional. Kemandirian
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti dalam belajar berarti siswa memiliki
keadaan individu, pengetahuan sebelumnya, kesadaran sendiri untuk belajar, mampu
konten dan cara penyajian. Pentingnya menentukan sendiri langkah-langkah yang
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harus diambil dalam belajar, mampu
pembelajaran menjadi modal penting dalam memperoleh sumber belajar sendiri, dan
menentukan langkah-langkah dan strategi melakukan kegiatan evaluasi diri serta refleksi
yang diambil untuk meningkatkan kualitas atas kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran. dilakukan. Siswa yang mandiri akan memiliki
Kemandirian belajar (Self Regulated kepercayaan yang tinggi.
Learning) adalah salah satu faktor penting Menurut Brookfield (2000, hal. 130)
dalam suatu pembelajaran. Menurut Uno mengemukakan bahwa kemandirian belajar

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 75 Vol. 3 No. 1, Januari - April 2017
Pengaruh Kemandirian Belajar (Self Regulated Learning) terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur
Aljabar

merupakan kesadaran diri, digerakkan oleh mengambil tindakan.Individu memikirkan


diri sendiri, kemampuan belajar untuk ide untuk dapat mengambil keputusan yang
mencapai tujuannya. Susilawati, (2009, hal. 7- baik dan memikirkan keputusan agar
8) menndeskrepsikan tentang kemandirian mendapatkan hasil yang diharapkan. Individu
belajar sebagai berikut: (1) Siswa berusaha juga memikirkan proses – proses yang akan
untuk meningkatkan tanggung jawab dalam mereka jalani, solusi dari masalah yang
mengambil berbagai keputusan, (2) dihadapi dan strategi untuk mengembangkan
Kemandirian dipandang sebagai suatu sifat kemampuannya.
yang sudah ada pada setiap orang dan situasi Russefendi (1993, hal. 35)
pembelajaran, (3) Kemandirian bukan berarti mengemukakan bahwa matematika
memisahkankan diri dari orang lain, (4) merupakan ilmu deduktif yang tidak
Pembelajaran mandiri dapat mentransfer hasil menerima generalisasi yang didasarkan
belajarnya yang berupa pengetahuan dan kepada pengamatan atau observasi (induktif)
keterampilan dalam berbagai situasi, (5) tetapi generalisasi itu harus didasarkan
Siswa yang belajar mandiri dapat melibatkan kepada pembuktian secara dedukti.
berbagai sumber daya dan aktivitas seperti Selanjutnya dinyatakan secara singkat bahwa
membaca sendiri, belajar kelompok, latihan matematika berkenaan dengan ide-
dan kegiatan korespondensi, (6) Peran efektif ide/konsep-konsep abstrak yang tersusun
guru dalam belajar mandiri masih secara hirarkis dan penalarannya deduktif.
dimungkinkan seperti berdialog dengan siswa, Hal ini tentu saja membawa akibat kepada
mencari sumber, mengevaluasi hasil dan bagaimana terjadinya proses belajar
mengembangkan berfikir kritis dan (7) matematika itu. Senada dengan Sumarmo
Beberapa institusi pendidikan menemukan (2006, hal. 1) dinyatakan bahwa Matematika
cara untuk mengembangkanbelajar mandiri merupakan cabang ilmu yang mempelajari
melalui program pembelajaran terbuka. hal-hal yang bersifat abstrak, menekankan
Menurut Thoha (2000, hal. 124) dalam proses deduktif yang memerlukan penalaran
Lizaar (2006, hal. 31-34), Orang-orang yang logis dan aksiomatik yang mungkin diawali
mandiri mempunyai ciri-ciri tertentu yang dari proses induktif, yang meliputi
tidak dimiliki orang lain. Ada delapan ciri penyusunan konjektur, model matematika,
kemandirian yaitu: Mampu berpikir secara analogi dan atau generalisasi berdasarkan
kritis, kreatif dan inovatif, 2) Tidak mudah pengamatan terhadap sejumlah data. Hal ini
terpengaruh oleh pendapat orang lain, 3) sesuai dengan tujuan pembelajaran
Tidak lari atau menghindari masalah, 4) matematika untuk membentuk alur berpikir
Memecahkan masalah, 5) Apabila ada seseorang yang logis, kritis, sistematis dan
masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta kreatif. Karakteristik lain dari matematika
bantuan orang lain, 6) Tidak rendah diri adalah merupakan ilmu terstruktur dan
apabila harus berbeda dengan orang lain, 7) sistematis. Dalam arti bagian-bagian
Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan matematika tersusun secara hierarkis dan
dan kedisiplinan, dan 8) Bertanggung jawab terjalin dalam hubungan fungsional yang
dengan penuh atas tindakannya sendiri. Di erat, sifat keteraturan yang indah dan
dalam Kemandirian belajar, individu Belajar kemampuan analisis kualitatif, yang akan
tentang pemikirannya, membuat rencana dan membantu menghasilkan model matematis

© STKIP PGRI Banjarmasin 76 Vol. 3 No. 1, Januari - April 2017


Mayang Gadih Ranti, Hj. Indah Budiarti, Benny Nawa Trisna e-ISSN 2579-3977

yang diperlukan dalam pemecahan masalah dianggap sebagai faktor penting yang
di berbagai cabang ilmu pengetahuan dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
masalah kehidupan sehari-hari. Pada setiap tingkat pendidikan, terjadi
Tujuan pembelajaran matematika kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat
dalam kurikulum 2013 terangkum dalam 4 pendidikan, maka kemandirian belajar yang
(empat) kompetensi Inti, yaitu Kompetensi dituntut semakin tinggi pula. Salah satu mata
Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, kuliah yang disajikan pada Program Studi
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Pendidikan Matematika STKIP PGRI
Keterampilan. Kompetensi sikap sosial salah Banjarmasin adalah mata kuliah struktur
satunya dikembangkan melalui kompetensi aljabar yaitu pada semester VI. Pada
rasa ingin tahu, percaya diri dan ketertarikan pembelajaran matematika tingkat pendidikan
pada matematika serta memiliki rasa percaya tinggi, konsep matematika yang kebanyakan
pada daya dan kegunaan matematika, yang abstrak harus dipelajari dengan
terbentuk melalui pengalaman belajar. memperhatikan terfasilitasinya kemandirian
Pembelajaran yang ada harus dirancang belajar mahasiswa. Hal ini dilakukan karena
sedemikian rupa agar memfasilitasi karakteristik mata kuliah struktur aljabar
tercapainya kompetensi-kompetensi tersebut. yang cenderung abstrak dan banyak menuntut
Belajar matematika adalah belajar tentang pembuktian teorema-teorema, menuntut
rangkaian-rangkaian pengertian (konsep) dan berkembangnya tingkat penalaran dari
rangkaian pertanyaan-pertanyaan (sifat, mahasiswa. Jika diajarkan dengan
teorema, dalil, prinsip). Konsep yaitu pembelajaran yang monoton serta hanya
pengertian abstrak yang memungkinkan diberikan oleh dosen, maka akan membuat
seseorang dapat membedakan suatu obyek pembelajaran menjadi kering dan
dengan yang lain. Dalam pembelajaran kemampuan penalaran mahasiswa tidak akan
matematika setiap konsep harus lebih berkembang. Di sisi lain, masih banyak
dibangun oleh siswa daripada ditanamkan mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam
oleh guru. Siswa diharapkan lebih banyak melakukan pembuktian teorema-teorema
terlibat aktif dan mandiri dalam tanpa bimbingan dari dosen. Mahasiswa
pembelajaran. terbentur pada pemahaman konsep langkah-
Akan tetapi pembelajaran yang banyak langkah yang harus diambil dalam
terjadi saat ini kebanyakan berpusat pada pembuktian teorema. Konflik ini melahirkan
guru (teacher-centered) yang cenderung perlunya penelitian untuk mengetahui apakah
kurang mendukung terhadap pencapaian kemandirian belajar (self Regulated learning)
kompetensi sosial tersebut. Siswa menjadi berpengaruh terhadap hasil belajar.Oleh
kurang mandiri dan menjadi tidak percaya karena itu, berdasarkan pemaparan di atas,
pada diri sendiri karena guru lebih banyak maka akan dilakukan penelitian yang
terlibat aktif dalam pembelajaran dan siswa berjudul PENGARUH KEMANDIRIAN
menjadi lebih banyak bergantung dengan BELAJAR (SELF REGULATED
guru. Kurangnya penekanan pada aspek LEARNING) TERHADAP HASIL
kemandirian belajar siswa mengindikasikan BELAJAR MAHASISWA PADA MATA
bahwa aspek kemandirian belajar belum KULIAH STRUKTUR ALJABAR untuk
mengetahui apakah kemandirian belajar (self

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 77 Vol. 3 No. 1, Januari - April 2017
Pengaruh Kemandirian Belajar (Self Regulated Learning) terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur
Aljabar

Regulated learning) berpengaruh terhadap independen (X) yaitu kemandirian belajar


hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah mahasiswa dan varibel dependen (Y) yaitu
Struktur Aljabar. hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah
strukur aljabar.
Teknik pengumpulan data yang
Metode Penelitian
dugunakan dalam penelitian ini adalah angket
Metode penelitian dalam penelitian ini dan tes. Angket digunakan untuk
adalah metode deskriptif kuantitatif. mengumpulkan data kemandirian belajar
Penelitian deskripsti bertujuan untuk mahasiswa dan tes digunakan untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan mengetahui hasil belajar. Angket yang
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai digunakan adalah jenis angket tertutup yaitu
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara suatu angket yang pertanyaan/ pernyataan dan
fenomena yang diselidiki. Penelitian ini alternatif jawabannya sehingga responden
termasuk jenis penelitian korelasional dan tinggal memilih jawabannya. Instrumen
expost facto dengan pendekatan kuantitatif. penelitian ini adalah angket angket
Penelitian korelasional merupakan penelitian kemandirian belajar yang disusun berdasarkan
yang dimaksudkan untuk mengetahui ada indikator-indikator kemandirian belajar dan
tidaknya hubungan antara dua atau beberapa tes hasil belajar yang disusun berdasarkan
variabel (Arikunto, 2010 hal. 36). Diatakan indikator-indikator ketercapaian hasil belajar
expost facto karena di dalam penelitian ini pada mata kuliah struktur aljabar. Indikator
tidak dibuat perlakuan pada objek penelitian kemandirian belajar yang digunakan pada
melainkan hanya mengungkapkan fakta pada angket dalam penelitian ini adalah (1)
diri responden. Pendekatan yang digunakan memiliki sikap tanggung jawab, (2) percaya
dalam penelitian ini adalah pendekatan diri, (3) mampu mengontrol dirinya sendiri,
kuantitatif, artinya semua informasi atau data (4) mengevaluasi diri dan (5) mempunyai
penelitian diwujudkan dalam bentuk angka kesadaran untuk belajar mandiri.
yang dianalisis dengan statistik dan hasilnya Data kemudian dianalisis untuk
dideskripsikan. mengetahui ada tidaknya pengaruh
Penelitian ini dilaksanakan di STKIP kemandirian belajar terhadap hasil belajar
PGRI Banjarmasin pada semester genap mahasiswa. Teknik analisis data yang
2015-2016 pada bulan Mei – Juni 2016. digunakan adalah uji regresi linier dengan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lebih dulu melakukan uji prasyarat analisis
mahasiswa program Studi pendidikan yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas,
matematika STKIP PGRI Banjarmasin yang dan uji linearitas.
mengambil mata kuliah struktur aljabar pada a. Uji normalitas
semester genap 2015/2016 yang berjumlah Uji normalitas dilakukan untuk
170 mahasiswa, sedangkan sampel penelitian mengetahui apakah dalam model regresi,
ini adalah mahasiswa kelas 06 yang variabel pengganggu atau residual memiliki
berjumlah 31 mahasiswa. Teknik distribusi normal. Model regresi yang baik
Pengambilan sampel yang digunakan adalah adalah memiliki distribusi data normal atau
teknik Purposive Sampling. Variabel dalam mendekati data normal. Hipotesis yang diuji
penelitian ini terbagi menjadi variabel adalah:

© STKIP PGRI Banjarmasin 78 Vol. 3 No. 1, Januari - April 2017


Mayang Gadih Ranti, Hj. Indah Budiarti, Benny Nawa Trisna e-ISSN 2579-3977

H0 : Data berdistribusi normal kemandirian belajar terhadap hasil belajar


H1 : Data tidak berdistribusi normal mahasiswa pada mata kuliah struktur aljabar.
Pengujian hipotesis dilakukan melalui Hipotesis yang diuji adalah:
uji kolmogorov-smirnov. Ho : Tidak terdapat pengaruh
Adapun kriteria pengambilan hipotesis kemandirian belajar terdapat hasil belajar
di atas adalah: mahasiswa pada mata kuliah struktur aljabar
1) Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak H1 : Terdapat pengaruh kemandirian
2) Jika sig > 0,05 maka Ho diterima belajar terdapat hasil belajar mahasiswa pada
Uji normalitas pada penelitian ini mata kuliah struktur aljabar
dilakukan dengan bantuan software SPSS Adapun kriteria pengambilan hipotesis
16.00. di atas adalah:
b. Uji heteroskedastisitas 1) Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak
Uji heteroskedastisitas dilakukan 2) Jika sig > 0,05 maka Ho diterima
untuk menguji apakah dalam model regresi Uji regresi linier dalam penelitian ini
terjadi ketidaksamaan variansi dari residual dilakukan dengan bantuan software SPSS
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap. 16.00.
Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi
Hasil Penelitian dan Pembahasan
heteroskedastisitas.. Jika nilai signifikansi >
0,05 maka data bebas dari heteroskedasitisitas
dan layau untuk diuji. Uji heteroskedastisitas Hasil
dalam penelitian ini dilakukan dengan Pada penelitian ini diperoleh data
bantuan software SPSS 16.00 kemandirian belajar mahasiswa dan hasil
belajar mata kuliah struktur aljabar pada
c. Uji linearitas semester genap 2015-2016. Berdasarkan hasil
Uji linearitas dilakukan untuk pengisian angket kemandirian belajar,
mengetahui apakah dua variable mempunyai diperoleh rata-rata kemandirian belajar
hubungan yang linear atau tidak secara mahasiswa yang mengambil mata kuliah
signifikan. Jika nilai Sig > 0,05 maka data struktur aljabar semester genap 2015/2016
yang digunakan dapat dijelaskan oleh regresi kelas 06 yaitu 69,71. Berikut deskripsi
linier. Uji heteroskedastisitas dalam kemandirian mahasiswa per kategori:
penelitian ini dilakukan dengan bantuan
software SPSS 16.00. Tabel 1
Selanjutnya apabila telah dipernuhi Kemandirian belajar mahasiswa
seluruh syarat uji prasyarat analisis maka
Skor Kriteria f Persentase
dilakukanlah pengujian hipotesis penelitian (%)
dengan menggunakan analisis regresi linier 85 – 100 Sangat tinggi 2 6,45
sederhana. 69 – 84 Tinggi 22 70,97
d. Uji regresi linier 53 – 68 Cukup 7 22,58
37 – 52 Rendah 0 0
Apabila uji prasyarat analisis telah 20 – 36 Sangat 0 0
terpenuhi, maka dilakukan uji regresi linear Rendah
untuk mengetahui apakah ada pengaruh Jumlah 31 100

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 79 Vol. 3 No. 1, Januari - April 2017
Pengaruh Kemandirian Belajar (Self Regulated Learning) terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur
Aljabar

Untuk hasil belajar pada mata kuliah


struktur alajabar diperoleh nilai rata-rata hasil
belajar sebesar 77,04 dengan rincian per kategori
Berdasarkan hasil di atas diperoleh
seperti pada tabel berikut:
signifikansi > 0,05 yang berarti Ho diterima
Tabel 2 sehingga diperoleh kesimpulan data
Hasil Belajar Mahasiswa berdistribusi normal

Skor Kriteria f Persentase


Hasil uji heteroskidastisitas
(%)
75 < X < 100 Baik sekali 17 54,84 Dengan menggunakan sofware SPSS
65 < X < 79 Baik 9 29,03 16.00 diperoleh hasil uji normalitas sebagai
55 < X < 65 Cukup 4 12,9 berikut:
45 < X < 55 Kurang 1 3,23 Tabel 4
0 < X < 45 Gagal 0 0 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Jumlah 31 100
(Sumber: Sudijono, 2015)

Kemudian data tersebut dianalisis


untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
kemandirian belajar terhadap hasil belajar
mahasiswa melalui uji regresi linear.
Sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis
Berdasarkan hasil di atas diperoleh
terlebih dahulu yaitu uji normalitas, uji
signifikansi > 0,05 yang berarti data bebas
heterokeditas dan uji linearitas.
dari heteroskedastisitas dan layak untuk di uji.
1) Hasil Uji prasyarat Analis Hasil Uji Linearitas
Dengan menggunakan sofware SPSS
Hasil uji normalitas 16.00 diperoleh hasil uji linearitas berupa
Dengan menggunakan sofware SPSS tabel ANOVA sebagai berikut:
16.00 diperoleh hasil uji normalitas sebagai
berikut: Tabel 5
Tabel 3 Hasil Uji Linearitas
Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan hasil diatas diperoleh nilai Sig >


0,05 sehingga data yang digunakan dapat
dijelaskan oleh regresi linier.

© STKIP PGRI Banjarmasin 80 Vol. 3 No. 1, Januari - April 2017


Mayang Gadih Ranti, Hj. Indah Budiarti, Benny Nawa Trisna e-ISSN 2579-3977

Selanjutnya apabila telah dipernuhi Pembahasan


seluruh syarat uji prasyarat analisis maka Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
dilakukanlah pengujian hipotesis penelitian bahwa tidak ada pengaruh kemandirian
dengan menggunakan analisis regresi linier belajar terhadap hasil belajar mahasiswa. Hal
sederhana. ini berarti bahwa kemandirian belajar tidak
3) Analisis Uji Hipotesis berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa
Hipotesis yang diuji pada penelitian ini pada mata kuliah struktur aljabar semester
adalah: genap 2015/2016. Berbagai faktor
Ho : Tidak terdapat pengaruh kemandirian mempengaruhi hal-hal tersebut antara lain
belajar terdapat hasil belajar mahasiswa selama ini mahasiswa dalam perkuliahan
pada mata kuliah struktur aljabar cenderung lebih banyak bergantung pada
H1 : Terdapat pengaruh kemandirian belajar pemberian materi oleh dosen. Mahasiswa
terdapat hasil belajar mahasiswa pada cenderung mengalami kesulitan mengerjakan
mata kuliah struktur aljabar dan mengembangkan kemampuan berpikirnya
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh dalam menyelesaikan soal-soal terutama yang
kemandirian belajar terhadap hasil belajar berkaitan dengan pembuktian teorema-
dilakukan dengan uji regresi linear sederhana teorema. Selain itu, ketika harus memahami
dengan menggunakan bantuan software SPSS definisi-definisi yang ada mahasiswa
16.00. Hasil uji regresi linear yang diperoleh kesulitan melakukannya tanpa bantuan atau
adalah: bimbingan dari dosen. Hal ini sesuai dengan
Sundayana (2013) yang menyatakan bahwa
Tabel 6 pada umumnya guru (dalam hal ini dosen)
Hasil Uji Regresi linear mengajarkan matematika dengan
menerangkan konsep dan operasi matematika,
memberi contoh mengerjakan soal, serta
meminta untuk mengerjakan soal yang sejenis
dengan yang sudah diterangkan oleh guru.
Unsur kemandirian dalam pembelajaran mata
kuliah struktur aljabar perlu ditingkatkan.
Kemandirian belajar yang seharusnya
menjadi salah satu faktor penting yang
mempengaruhi pembelajaran. Kemandirian
belajar adalah kondisi aktivitas belajar
mandiri yang tidak bergantung pada orang
lain, memiliki kemauan serta bertanggung
Berdasarkan tabel ANOVA di atas diperoleh
jawab sendiri dalam menyelesaikan masalah
bahwa nilai sig > 0,05 sehingga Ho diterima
belajarnya. Kemandirian belajar akan
yang berarti bahwa tidak ada pengaruh
terwujud apabila siswa aktif mengontrol
kemandirian belajar terhadap hasilbelajar
sendiri segala sesuatu yang dikerjakan,
mahasiswa pada mata kuliah struktur aljabar.
mengevaluasi dan selanjutnya merencanakan
sesuatu yang lebih dalam pembelajaran yang

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 81 Vol. 3 No. 1, Januari - April 2017
Pengaruh Kemandirian Belajar (Self Regulated Learning) terhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur
Aljabar

dilalui dan siswa juga mau aktif dalam proses Pengaruh kemandirian belajar
pembelajaran. terhadap hasil belajar dalam hal ini tidak
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh terlihat dikarenakan salah satunya
nilai terendah kemandirian belajar mahasiswa karakteristik materi dalam perkuliahan
berada pada indikator mempunyai kesadaran struktur aljabar yang cenderung abstrak
untuk belajar mandiri. Hal ini terlihat dari sangat dipengaruhi pada kemampuan
sedikitnya mahasiswa yang menyatakan mahasiswa menterjemahkan atau memahami
bahwa mereka mempelajari materi suatu konsep atau prinsip yang sulit dilakukan
perkuliahan terlebih dahulu sebelum mahasiswa tanpa bantuan bimbingan dari
dipelajari pada saat perkuliahan. Hal ini dosen. Pembelajaran pada mata kuliah
sesuai dengan fakta yang terjadi bahwa struktur aljabar erat kaitannya dengan proses
mahasiswa jarang mempersiapkan dulu materi kognitif mahasiswa.
yang akan dipelajari pada saat perkuliahan Secara umum kemandirian mahasiswa
dan hanya menunggu apa yang akan dalam pembelajaran struktur aljabar perlu
dijelaskan oleh dosen. Mahasiswa cenderung ditingkatkan. Pembelajaran matematika,
hanya belajar apabila ada tugas yang dalam hal mata kuliah struktur aljabar harus
diberikan oleh dosen. Selain itu percaya diri dikembangkan untuk mendorong kemandirian
dan keinginan bertanya mahasiswa masih belajar didalamnya. Hal ini sesuai pendapat
rendah. Mahasiswa cenderung takut bertanya Kolb (1949) (dalam Wardani, 2003 hal.3-4)
apabila ada hal-hal yang mereka belum yaitu bahwa dalam belajar siswa harus diberi
pahami. kesempatan seluas-luasnya mengkontruksi
sendiri pengetahuan yang dipelajari dan siswa
Dalam kaitannya dengan usaha harus didorong untuk aktif berinteraksi
belajar, hasil belajar ditunjukkan oleh dengan lingkungan belajarnya sehingga dapat
penguasaan yang dicapai oleh siswa terhadap memperoleh pemahaman yang lebih tinggi
materi yang diajarkan setelah kegiatan belajar dari sebelumnya. Salah satu cara yang dapat
dalam suatu kurun waktu tertentu. Edi dalam dilakukan untuk meningkatkan kemandirian
Masnaini (2003, hal. 7) mengemukakan 3 belajar dalam mata kuliah struktur aljabar
aspek yang diukur dalam hasil belajar adalah dengan memberikan latihan-latihan
meliputi (a) ingatan adalah kemungkinan kepada mahasiswa tentang pembuktian-
untuk mengingat, mengenal kembali atau pembuktian teorema.
menghafal fakta yang diajarkan, (b) Selain itu faktor lain yang juga
pemahaman adalah kemampuan mengerti. mempengaruhi antara lain pemilihan sampel
Seseorang yang memahami hal baru dapat dan instrumen penelitian yang digunakan.
memberi penjelasan atau gambaran tentang Peneliti selanjutnya dapat menggunakan
hal tersebut, baik yang bersifat umum maupun ukuran sampel yang lebih besar dan
yang bersifat khusus, (c) penerapan adalah menggunakan instrumen yang telah diujicoba
setelah siswa tahu dan mengerti hal, siswa di lapangan terlebih dahulu.
harus mampu pula menerapkan dalam
hubungan berbagai macam keadaan atau
masalah yang tiap kali timbul.

© STKIP PGRI Banjarmasin 82 Vol. 3 No. 1, Januari - April 2017


Mayang Gadih Ranti, Hj. Indah Budiarti, Benny Nawa Trisna e-ISSN 2579-3977

Simpulan dan Saran Sugiyono. (2007). Metode penelitian


kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Simpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada Sumarmo, Utari. 2004. Keterampilan
penelitian ini adalah tidak ada pengaruh Membaca Matematika Pada Sekolah
kemandirian belajar terhadap hasil belajar Menengah Atas. Diakses pada tanggal
mahasiswa pada mata kuliah struktur Aljabar. 10 April 2016 dari
http://www.docstoc.com/docs/28240951/
PEMBELAJARAN-KETERAMPILAN
Saran MEMBACA-MATEMATIKA
Bagi peneliti selanjutnya dapat
Sundayana, Rostina. (2013). Media
melakukan penelitian dengan menggunakan
Pembelajaran matematika untuk Guru,
varibael-variabel penelitian yang lain, yaitu Calon Guru,Orang Tua, dan Para
dengan meneliti faktor-faktor yang Pecinta Matematika. Bandung: Alfabeta.
mempengaruhi pembelajaran lainnya lainnya
selain kemandirian belajar, baik faktor dari Uno, Hamzah B. (2007). Teori Motivasi dan
dalam maupun dari luar, seperti self efficacy Pengukurannya Analisis di Bidang
dan self esteem. Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta

Wardani. (2003). Penelitian Tindakan Kelas.


Daftar Pustaka Universitas Terbuka: Jakarta

Arikunto, suharsimi (2010). Prosedur


penelitian: Suatu Pendekatan Praktik
(Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta

Herman, Hudojo. (1988). Mengajar belajar


matematika. Jakarta: Depdikbud.

Kerlin, B. A.(1992). Cognitive Engagemant


Style: Self-Regulated Learning and
Cooperative Learning.

Russefendi, E. T. (1993). Pendidikan


matematika 3. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor


yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.

Sudijono, A. (2015). Evaluasi Pendidikan.


Jakarta: PT Rajawali Press.

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 83 Vol. 3 No. 1, Januari - April 2017

Anda mungkin juga menyukai