B Arab Kel 2 Smt1-1
B Arab Kel 2 Smt1-1
DOSEN PENGAMPU
Disusun Oleh :
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat serta salam
kami panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga,
sahabat, dan para umatnya yang insyaallah masih setia sampai akhir jaman.
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas “Bahasa Arab”. Dalam penyusunan
makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan banyak pihak. Kami sudah
berusaha untuk memberikan dan mencapai hasil yang semaksimal mungkin dan
sesuai dengan harapan. Walaupun dalam hal penyusunan makalah ini kami
mengalami berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu yang kami miliki.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memperlancar pembuatan
makalah ini. Kami menyadari bahwa penulisan dan pembuatan makalah ini jauh
dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya
butuhkan untuk dapat menyempurnakan dimasa yang akan datang. Semoga apa
yang dihasilkan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan teman-teman
maupun pihak lain yang berkepentingan.
Penyusun
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu nahwu sangat berperan penting dalam pembelajaran kitab. Terutama
untuk mendalami suatu kitab. Kita harus faham betul bacaan-bacaan yang
terkandung dalam kitab tersebut. Seperti pada pembahasan kali ini. Kita akan
menerangkan tentang i’rab.
Seperti halnya bahasa-bahasa yang lain, Bahasa Arab mempunyai kaidah-
kaidah tersendiri di dalam mengungkapkan atau menuliskan sesuatu hal, baik
berupa komunikasi atau informasi. Terutama dalam memahami ilmu agama yang
mana bersumber dari Al-qur’an dan Al-hadist yang mana diperlukan kaidah
nahwu yang mana di dalamnya terdapat kajian tentang I’rab.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, sebagai berikut :
1. Apa pengertian i’rab?
2. Apa saja pembagiannya?
3. Apa saja i’rab isim?
4. Apa saja I’rab fi’il?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian I’rab
"I'rab ialah perubahan akhir kalimah karena perbedaan amil yang memasukinya,
baik secara lafazh ataupun secara perkiraan."
perubahan
Maksudnya adalah perubahan dari dhommah ke fathah, dari fathah ke kasroh,
dari dhommah ke sukun, dst.
akhir kalimah
I'rob hanya membahas akhir kata saja, tidak di depan dan tidak di tengah kata.
Lafazh
ُ لَ ْم لَ ْن َرأَي
ْت َجا َء
namanya amil, yang mengubah atau yang mempengaruhi akhir kalimah.
secara lafadz
Tanda akhir katanya jelas, terlihat, dan terbaca, seperti dhommah, fathah,
kasroh.
3
atau muqoddaroh.
Tanda akhir katanya tidak terlihat dan tidak terbaca, dan ini dialami oleh kata-
kata yang berakhiran huruf 'illah (huruf berpenyakit). Huruf-huruf 'illah ada
3 : alif ( ا/ )ى, ya ()ي, dan wawu ()و.
Karena 'amil dari kalimat ini (yaitu = َجـا َءtelah datang) menyebabkan
kedudukan Zaid menjadi subjek (yang datang adalah si Zaid). bahwa
subjek ber-i'rob rofa', dan tanda rofa' adalah dhommah.
ُ = َرأَي
دًاvvْْت زَ ي aku telah
melihat Zaid;
4
ُ َْم َرر
ت بِ َز ْي ٍد = aku telah berpapasan
dengan Zaid;
Karena 'amil dari kalimat ini adalah huruf jarr (yaitu : ب
ِ (bi) = dengan),
dan setiap kata benda yang didahului oleh huruf jarr, maka i'robnya adalah
jarr (khofadh), dan tandanya adalah dengan kasroh.
kata ُموْ َسى mengandung huruf 'illah di akhirnya , yaitu alif ( )ى. Maka
kalimatnya akan menjadi:
ُ ْ( َم َررmarortu
ىvت بِ ُموْ َس bi Muusa) = Saya berpapasan dengan
Musa.
5
= لَ ْن يَ ْخ َشىdia tidak akan merasa takut;
ْت ْالفَتَى
ُ = َو َرأَيaku telah melihat seorang pemuda.
B. Pembagian I'rab
I'rab terbagi menjadi empat macam, yaitu I'rab rafa', I'rab nashab, I'rab khafadh
dan I'rab jazm.
1. I'rab rafa', adalah I’rab yang ditandai oleh dhommah dan penggantinya yaitu
wawu, alif, dan nun. Rafa’ merupakan I’rab dasar jadi pada awalnya semua
isim mu’rab i’rabnya rafa’. Contohnya:
2. I'rab nashab, adalah I’rab yang ditandai oleh fathah dan penggantinya yaitu
alif, kasroh, ya’ dan membuang nun. Contohnya:
ُ = َرأَي
دًاvvvْْت َزي aku telah
melihat Zaid
3. I'rab khafadh, adalah I’rab yang ditandai oleh kasroh dan penggantinya ya’
dan fathah. Contohnya:
6
ُ َْم َرر
ت بِ َز ْي ٍد = aku telah berpapasan
dengan Zaid
4. I'rab jazm, adalah I’rab yang ditandai oleh sukun dan membuang huruf.
Contohnya:
ْ َ= لَ ْم ي
ْ ِربvvvض dia tidak
memukul
Catatan :
Catatan pertama:
o isim (kata benda) hanya memiliki 3 jenis i'rob, yaitu rofa', nashob,
dan jarr.
o fi'il mudhori' (kata kerja masa sekarang/akan datang), i'robnya juga
3, yaitu rofa', nashob, dan jazm.
o fi'il madhi (kata kerja masa lampau), i'robnya tidak ada, karena fi'il
madhi tidak bisa mengalami perubahan pada akhir katanya.
o huruf, i'rabnya juga tidak ada, huruf dihukumi mabni seperti fi'il
madhi, yaitu tidak bisa mengalami perubahan pada akhir katanya.
Catatan kedua:
Ada beberapa isim yang tidak bisa mengalami perubahan di akhir katanya,
Catatan ketiga:
7
o Tidak semua tanda rofa' itu dhommah, tanda nashob itu fathah, tanda jarr itu
kasroh, tanda jazm itu sukun.
C. I'rab Isim
Diantara i'rab empat macam yang boleh memasuki isim hanyalah i'rab rafa', i'rab
nashab dan i'rab khafadh. Sedangkah i'rab jazm tidak boleh memasuki isim.
D. I'rab Fi’il
Diantara i’rab empat macamyang boleh memasuki i’rab fi’il adalah i’rab rafa’,
i’rab nashab, dan i’rab jazm. Sedangkan i’rab khafadz tidak boleh memasuki fi’il.
Maksudnya, diantara empat macam i’rab yang sering memasuki fi’il ialah i’rab:
1. Rafa’, contoh:
ُ = يَ ْنdia menolong
ص ُر
ُ = يَ ْق َرأdia membaca
2. Nashab
8
ص َر ُ = أَ ْن يَ ْنhendaknya dia menolong
َ = أَ ْن يَ ْق َرأhendaknya dia membaca
3. Jazm
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
I'rab terbagi menjadi empat macam, yaitu I'rab rafa', I'rab nashab, I'rab
khafadh dan I'rab jazm. Tanda i’rab rafa’ yaitu dhammah, wawu, alif dan nun.
Tanda I’rab Nasab yaitu fathah, alif, kasrah, ya', membuang nun. Tanda i’rab
khafadh yaitu kasroh, ya, dan fathah. Dan tanda i’rab jazm yaitu, sukun dan
membuang huruf ‘illat atau nun tanda rafa’.
10
DAFTAR PUSTAKA
11