Nim : 18.23.020422
3. FUNGSI IPA
1. Penyadaran masyarakat
Menurut hasil survei, sebanyak 87 persen masyarakat secara global
percaya bahwa kita membutuhkan sains untuk menyelesaikan masalah
dunia, dan sebagian besar dari mereka juga percaya bahwa masa keemasan
ilmu sains akan datang (sebanyak 62 persen). Mereka yang tertarik pada
pengetahuan sains, percaya bahwa kemajuan sains akan bermanfaat bagi
generasi mendatang (59 persen); sains akan menyelesaikan masalah utama
dunia (42 persen); dan sains akan membantu mereka hidup lebih lama dan
lebih sehat (40 persen).
State of Science Index mengambil kesimpulan dan saran untuk terus
mengkaitkan sains terhadap dampak positifnya akan kemanusiaan,
sehingga dapat mendorong minat dan dukungan untuk perkembangan
sains.
Sains dan teknologi sangat besar manfaatnya dalam kehidupan manusia
saat ini, karena dengan perkembangannya dapat membantu pekerjaan
menjadi lebih efektif dan efisien. Begitu juga sains dan teknologi telah
memberikan pengaruh terhadap peradaban di Indonesia. Oleh karena itu
peranan IPA dalam perkembangan sangat penting dalam penyadaran
masyarakat.
2. Perkembangan sosek
Dampak IPA dan Teknologinya Terhadap Sistem Sosial dan
EkonomiAbad ke-19 merupakan abad ditemukannya mesin-mesin.
Dengan mesin berarti orang dapat memperoleh tenaga penggerak dengan
kapasitas yang besar dan oleh karena itu tumbuhlah industri-industri dalam
ukuran besar. Teknik-teknik baru juga melanda bidang pertekstilan,
pertanian, dan perkapalan. Sementara itu mesin disempurnakan, diberi
roda sehingga dapat bergerak. Maka mulailah abad
perkeretaapian. Temuan yang besar pengaruhnya di samping bidang mesin
ialah yang berkenaan dengan listrik. Awal penemuan listrik ini masih
merupakan barang aneh yang tidak diketahui kegunaannya.
Tokoh-tokoh yang patut dikenal di bidang kelistrikan ini antara lain adalah
Stephe Gray (1666 – 1736) yang menemukan konduktor dan non-
konduktor.
Dufay yang dilanjutkan oleh Franklin tentang adanya listrik positif dan
negatif. Coulomb tentang gaya tarik elektromagnet, Volta (1745 – 1827)
menemukan baterai. Oersted tentang elektromagnet, Faraday tentang
induksi elektromagnet, Maxwell tentang bidang elektromagnet. Baru pada
pertengahan abad 19 listrik dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setelah
ditemukan mesin listrik (generator) yang dipelopori oleh Siemens (1823 –
1883).
Grafik ini adalah hasil studi oleh jurnal sains Web of Science yang melihat
perkembangan sains berdasarkan jumlah referensi yang didapat dengan studi
berdasarkan tahun terbitnya. Dari situ, kita bisa liat di sini kalo makin mendekati
akhir abad ke-20, jumlah scientific paper malah meningkat terus. Jadi, melalui
data ini, kita bisa melihat bahwa scientific progress terus berkembang, terlepas
adanya frekuensi tingkat konflik yang terjadi dalam 500 tahun terakhir.
Tiga faktor yang mempengaruhi laju kita dalam kemajuan sains dan
teknologi.
1. Faktor pertama, yang cukup berhubungan dengan masa perang,
adalah motif. Kalau banyak orang mempunyai motif atau tujuan
kolektif untuk melakukan eksperimen atau menciptakan sesuatu, pasti
kemajuan sains dan teknologi akan berlipat ganda.
2. Faktor kedua, yang juga berhubungan dengan perang, adalah keberadaan
dana dan sumberdaya. PerangPerang bisa ngasih cukup dana dan
sumberdaya karena ketika perang, negara yang niat menang pasti ngasih
para ilmuwannya cukup sarana dan prasarana untuk melakukan riset. Tapi,
sebagaimana dalam motif tadi, sumberdaya bisa dateng dari sumber lain
yang sama dengan sumber motif. Bedanya, kadang negara-negara tertentu,
apalagi yang masih berkembang, memang tidak punya cukup sumberdaya
untuk bisa melakukan riset sendiri. Tapi biasanya, negara yang
teknologinya ketinggalan akan bisa dengan cepat tinggal mengadopsi sains
dan teknologi dari negara lain yang lebih maju. Misalnya Jepang, yang
setelah terisolasi dari dunia dengan cepat (1868-1904) berubah jadi salah
satu superpower dunia dalam bidang sains dan teknologi dengan mengirim
pelajarnya ke luar negeri.
3. Faktor ketiga , adalah tingkat pendidikan publik.
Karena untuk bisa melakukan eksperimen dengan metode dan teknik yang
bener itu diperlukan pengetahuan yang mendalam di bidangnya. Kalau
lulusan universitas dan tingkat yang lebih tinggi cuma dikit, cara satu-
satunya negara bisa memajukan sains cuma datengin ilmuwan dari luar
negeri.
5. Industri 4.0
Istilah industri 4.0 bermula dari sebuah proyek pemerintah Jerman untuk
mempromosikanpengintegrasian komputer dalam perindustrian Yahya
(2018) . Jerman adalah negara pertamayang membuat rancangan tentang
penerapan ekonomi digital. Revolusi industri juga dikenaldengan istilah
Revolusi digital atau era disrupsi. Istilah disrupsi dalam bahasa indonesia
adalahtercabut dari akarnya
Revolusi Industri dimulai pada abad 18 membawa pengaruh terhadap
kemajuan suatu bangsa termasuk di Indonesia. Untuk antisipasi Revolusi
Industri 4.0 Pemerintah Indonesia membuat peta jalan yang di antaranya
meliputi kegiatan, di bidang SDM, Inovasi dan Teknologi.
IPA berkaitan erat dengan teknologi, karena kajian IPA meliputi aspek
produk, proses, sikap ilmiah, dan aplikasi. IPA sebagai produk berupa
tubuh pengetahuan yang terdiri dari konsep, prinsip, hukum, dan teori.
Proses IPA terdiri dari ketrampilan-ketrampilan proses untuk mendapatkan
dan mengembangkan IPA. Sikap Ilmiah merupakan nilai karakter bagi
mereka yang berkecimpung di dalam IPA. Aplikasi IPA merupakan
penerapan konsep Fisika yang bersifat abstrak dalam bentuk konkrit yang
berupa teknologi.
Arah pengembangan dan pemanfaatan teknologi seharusnya dapat
menghasikan produk kreatif yang dibutuhkan oleh masyarakat. Strategi
pembelajaran IPA di kelas harus memberikan konstribusi dalam
pembentukan karakter yang kreatif bagi generasi penerus yang handal di
masa depan.
Generasi yang diharapkan adalah yang unggul, inovatif, yang memberikan
penguatan pada ekomoni kreatif.
Dalam hal ini dapat dilakukan dengan pembelajaran IPA berbasis proyek
dengan pendekatan STEM yang dapat memberdayakan kreativitas peserta
didik. Kreativitas mengandung pengertian mencari jalan keluar dari
gagasan-gagasan lama untuk menemukan gagasan-gagasan baru.
Kreativitas merupakan kemampuan menemukan suatu jawaban paling
tepat terhadap suatu permasalahan yang di dasarkan pada informasi yang
tersedia. Pembentukan nilai karakter kreatif dapat dibangun melalui
pembelajaran IPA berbasis proyek dengan pendekatan STEM dengan
mengangkat tema energi baru yang terbarukan. Dengan menggunakan
teknologi sederhana diharapkan dapat mengubah limbah yang
mengganggu lingkungan menjadi bentuk energi biogas yang