Anda di halaman 1dari 5

Politik

Politik (politics) adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik


(negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan
melaksanakan tujuan–tujuan itu, sehingga perlu ditentukan kebijaksanaan-
kebijaksanaan umum (public polities) yang menyangkut pengaturan dan
pembagian atau alokasi dari sumber-sumber dan resources yang ada.

Di samping itu politik juga dapat dilihat dari sudut pandang berbeda, yaitu
antara lain:

 Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan


kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
 Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan
dan negara
 Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat
 Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan
kebijakan publik.

Pengertian Politik

Politik yaitu suatu proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam


masyarakat dimana wujudnya adalah proses pembuatan keputusan, khususnya
dalam negara. Definisi politik juga dapat diartikan sebagai seni dan ilmu untuk
meraih kekuasaan, baik secara konstitusional maupun non-konstitusional.

Secara etimologis, Politik adalah dari bahasa Yunani, yaitu “Polis” yang artinya
adalah Negara Kota. Pada penggunaannya kata tersebut kemudian berkembang,
diantaranya:
Polities; artinya warga negara

Politikos; artinya kewarganegaraan

PolitikeEpisteme; artinya ilmu politik

Politicia: artinya pemerintahan negara

Fungsi politik
Sistem politik adalah kesatuan antara struktur dan fungsi-fungsi politik. Struktur
politik dapat di anggap sebagai mesin dengan berbagai komponen serta fungsi
masing-masing komponennya.
Secara garis besar fungsi dari pokok politik yang harus berjalan dalam sebuah
sistem politik/negara adaiah:

Fungsi merumuskan kepentingan adalah fungsi menyusun dan mengungkapkan


tuntutan politik dalam suatu negara.

Fungsi pemaduan kepentingan, adalah fungsi menyatupadukan tuntutan-


tuntutan politik dari berbagai pihak dalam suatu negara dan
mewujudnyatakannya ke dalam berbagai alternate kebijakan.

Fungsi pembuatan kebijakan umum, adalah fungsi untuk mempertimbangkan


berbagai alternate kebijakan yang diusulkan oleh partai-partai politik dan pihak-
pihak lain, untuk dipilih salah satu di antaranya sebagai satu kebijakan
pemerintahan.

Fungsi penerapan kebijakan, adalah fungsi melaksanakan berbagai kebijakan


yang telah ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

Fungsi pengawasan pelaksanaan kebijakan, adalah fungsi menyelaraskan


perilaku masyarakat dan pejabat publik yang menentang atau menyeleweng dari
kebijakan pemerintahan, Dengan norma yang berlaku.
Fungsi komunikasi politik adalah proses penyampaian informasi mengenai
politik dari masyarakat kepada pemerintah dan juga dari pemerintah kepada
masyarakat.

Sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik


anggota masyarakat.

Rekrutmen politik adalah proses menyeleksi orang/orang-orang yang akan


dipilih atau diangkat sebagai pejabat dari jabatan-jabatan yang ada dalam suatu
negara atau partai politik.

konsep-konsep dasar politik

Ada lima konsep dasar politik, yaitu:


1. Negara (state); menurut Miriam Budiarjo Negara adalah suatu organisasi
dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang
ditaati moleh rakyatnya. Menurut Thomas Aquinas: Negara merupakan lembaga
sosial manusia yang paling tinggi dan luas yang berfungsi menjamin manusia
memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisiknya yang melampaui kemampuan
lingkungan sosial lebih kecil seperti desa dan kota.

2. Kekuasaan (power); menurut Miriam Budiarjo kekuasan adalah kemampuan


seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau
kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku.

3. Pengambilan Keputusan (decision making); menurut Miriam Budiarjo


keputusan adalah membuat pilihan diantara beberapa alternatif, sedangkan
istilah pengambilan keputusan menunjukkan pada proses yang terjadi sampai
keputusan itu tercapai. Pengambilan keputusan sebagai konsep pokok dari
politik menyangkut keputusan-keputusan yang diambil secara kolektif dan yang
mengikat seluruh masyarakat.

4. Kebijakan (policy); menurut Miriam Budiarjo kebijakan adalah suatu


kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau oleh kelompok
politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai
tujuan-tujuan itu. Pada prinsipnya pihak yang membuat kebijakan itu
mempunyai kekuasaan untuk melaksanakannya.

5. Pembagian (distribution); yang dimaksud dengan pembagian adalah


pembagian dan penjatahan niali-nilai dalam masyarakat.

Konsepsi negara ini, dalam perkembangan selanjutnya dipahami sebagai


sebuah relasi antar kepentingan. Dalam hubungannya antara negara dan
masyarakat, setidaknya ada tiga pandangan yang berbeda dalam memandang
negara.

1. Negara di pandang secara ‘legalistiik’, yaitu yang terdiri dari


lembaga-lembaga pemerintahan yang terdiri dari eksekutif,
legislative, yudikatif dan alat-alat negara. Kelompok yang menjadi
alat negara itu, adalah tentara, kepolisian dan birokrasi. Sementara
masyarakat adalah kelompok non-pemerintahan, yang berada di
luar kekuasaan.

2. Negara yang ditinjau dari sudut pandang Marxiani. Dari sudut


pandang ini, negara diposisikan sebagai alat borjuasi untuk
menguasai entra-sentra produksi. Negara adalah pemegang
kedaulatan kapitalisme. Kendatipun tidak dijelaskan posisi dan
pengertian masyarakat, namun sudah sangat jelas bahwa dalam
perspektif Marxian ini negara menjadi alat penghisap, eksploitasi
kepada kelas bawah. Dalam konteks relasi kekuasaan ekonomi
seperti inilah, posisi masyarakat menjadi sangat lemah.

3. Negara dipandang sebagai hegemoni. Pandangan ini dikemukakan


oleh Anthoni Gramsci. Dalam pandangan ini, negara bukan hanya
dialamatkan pada lembaga pemerintahan, tetapi kepada pemegang
kekuasaan secara lebih luas. Kelompok pemegang modal, kekuatan
atau penguasa sumber-sumber hegemonic, dikategorikan sebagai
negara. sedangkan rakyat adalah kelompok yang tidak memiliki
akses terhadap sumber hegemonic itu sendiri.

Sebuah negara, dalam kajian ilmu politik atau ilmu negara, memiliki
unsur pokok sebagai sebuah negara. Unsur-unsur pokok tersebut, ada empat hal
yaitu :

1. Wilayah, artinya sebuah sebuah negara sah bila memiliki suatu lokasi
geografik yang jelas batas dan luasnya.

2. Penduduk, yaitu sejumlah orang-orang yang bertempat tinggal pada


wilayah negara tersebut.

3. Pemerintahan, yaitu organisasi yang berwenang merencanakan,


merumuskan, mendokumentasikan, melaksanakan dan mengevaluasi
keputusan-keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk di wilayah
negara yang bersangkutan.
Kedaulatan, yaitu kekuasaan tertinggi untuk membuat dan melaksanakan
Undang-Undang Dasar, termasuk didalamnya kekuasaan untuk memaksa semua
warga negara yang berada di negaranya untuk mentaati peraturan/undang-
undang yang

Anda mungkin juga menyukai