Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

“PERTUMBUHAN PERKECAMBAHAN”

Disusun Oleh :
NAMA : DIYANAH FRADANI MARETA
KELAS : XII IPA 5

GURU PEMBIMBING :HIKMAHWATY.S.Pd.

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA


SELATAN
SMA NEGERI 1 SEKAYU
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan kemudahan kepada kami untuk dapat mengerjakan
tugas mata pelajaran BIOLOGI yang berjudul MAKALAH PENELITIAN BIJI
KACANG HIJAU.
Makalah bertujuanuntukmemenuhitugas yang telahdiberikanuntukmeneliti,
mengetahui dan membedakan pertumbuhan dan perkembangan pada biji kacang
hijau melalui hasil penelitian yang telah dilakukan .
Melalui tugas ini diharapkan dapat memahami tentang pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.Makalah yang kami buat ini tentunya masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan masukan untuk
makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Penulis

DiyanahFradaniMareta

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1
A. Latar belakang.……………………………………………………………..2
B. Rumusan masalah…………………………………………………....……..2
C. Tujuanpenulisan……………………………………………………………2

BAB II Metode Penelitian…………………………………………………...3


A. Alat dan bahan……………………………………………………………..3
B. Waktu dan tempat………………………………………………………….3
C. Cara kerja………………………………..…………………………………4

BAB III LEMBAR KERJA SISWA(LKS)………………………………...5


A. Table dan grafik…………………………………..……………………….5
B. FotoPraktikum………...…………………………………….……………..5

BAB IV Penutup…………………………………………………….……….6
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….7
B. Saran…………………………………..………………………….………..8

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dari sebuah makhluk hidup salah satunya adalah tumbuh dan berkembang. Proses
pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan. Sinar
matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan. Namun efek lain dari sinar
matahari adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tubuhan yang
diterpa cahaya matahari akaan lebih pendek dari pada tumbuhan yang tumbuh ditempat yang
gelap, dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses
fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang
berperan penting dalam pembentukan kloropil, karena kaarbohidrat tidak terbentuk, daun
opun tanpa kloropil sehingga daun tidak berwarna hijau melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormone auksin, kondisi gelap juga memacu pruduksi
hormon auksin.produksi auksin akan terhambat pada tanam yang sering terkena sinar
matahari.itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalau lebih cepat, tapi batang tegar
karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan
pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan itulah dilakukan
percobaan, yaitu dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada
tanaman kacang hijau.

B. Rumusan Masalah
1. bagaimana kecepatan pertumbuhan batang kacang hijau pada tempat yang berbeda
intensitascahayanya …?
2. bagaimana perbedaan tanaman kacanghijau di tempa tgelapdan di tempatterang…?
3. apasaja yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacanghijau…?

C. Tujuanpenulisan
1.melatihsiswamenyusunmakalahdalamupayalebihmeningkatkanpengetahuandankreativita
ssiswa
2.agarsiswalebihmendalamipokokbahasankhususnyatentangbudidayatanamankacanghijau
1

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pengertian Perkecambahan
Perkecambahan adalah munculnya radikula melewati seed coat dan
berkembangnya embrio biji yang merupakan indikasi kemampuan untuk
memproduksi tumbuhan normal pada kondisi yang sesuai. Beberapa biji
mampu berkecambah beberapa hari setelah fertilisasi dan sebelum waktu
panen sedangkan yang lain membutuhkan periode istirahat atau
pemkembangan lebih lanjut sebelum perkecambahan dapat dimulai
1) Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah jika selama perkecambahan kotiledon
terangkat ke atas tanah dan tetap berperan dalam menyediakan nutrisi sampai
titik tumbuh. Saat pembentukan akar, hipokotil mulai memanjang menembus
tanah, mendorong kotiledon dan plumula melewati tanah dan
memunculkannya ke udara. Kemudian kotiledon terbuka dan pertumbuhan
plumula berlanjut lalu kotiledon layu dan jatuh ke tanah. Perkecambahan
epigeal banyak ternyadi pada dikotil misalnya buncis .
2) Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah jika kotiledon atau organ penyimpanan tetap
di bawah tanah sedangkan plumula tumbuh ke atas dan muncul ke atas tanah.
Epikotil tumbuh memanjang dengan cepat dan kotiledon melanjutkan
perannya sebagai penyuplai nutrisi sampai titik tumbuh. Koleoptil digunakan
untuk melindungi plumula yang menembus tanah dan terpapar cahaya.
Perkecambahan hipogeal banyak ditemui di monokotil seperti jagung dan padi

2
B. Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan
Berikut merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi proses perkecambahan,
antara lain.
 Faktor Internal
Berikut merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi perkecambahan, dari
faktor internal antara lain.
1. Tingkat kemasakan benih
Tingkat kemasakan dari benih merupakan salah satu faktor internal yang akan
sangat besar pengaruhnya terhadap perkecambahan. Biji yang belum terhitung
masak secara fisiologis biasanya tidak mempunyai daya untuk hidup (vigor) dan
tidak mempunyai daya kecambah (viabilitas) yang baik. Hal ini terjadi apabila
biji masih belum memiliki cukup banyak cadangan makanan selain juga di
karena embrionya yang belum terbentuk dengan sempurna.
2. Berat dan ukuran benih
Faktor yang juga mempengaruhi perkecambahan selanjutnya ialah berapa berat
dan ukuran benih. Benih dengan berat dan ukuran yang cukup besar umumnya
mempunyai cadangan makanan yang banyak di dalam kotiledonnya. Cadangan
makanan ini dipergunakan embrio sebagai energi untuk membantu proses
perkecambahan. Oleh karena itu, kecepatan dari pertumbuhan kecambah
dipengaruhi oleh faktor berat dan ukuran.
3. Dormansi
Dormansi adalah sebuah kondisi fisiologis dimana benih-benih tetap hidup
namun tidak mengalami perkecambahan. Benih di dalam keadaan dormansi
tidak bisa berkecambah meski lingkungan di sekitarnya sudah dapat dikatakan
menunjang bagi proses perkecambahan.
4. Inhibitor
Perkecambahan dari biji juga sangat dipengaruhi oleh ada atau tidak adanya
inhibitor di dalam maupun pada permukaan biji. Inhibitor ini bisa berupa
inhibitor fisik dan juga kimia. Inhibitor fisik misalnya berupa cangkang yang
sangat keras sehingga dapat menghalangi proses inhibisi air respirasi ke dalam
bentuk embrio sedangkan inhibitor kimia misal karena larutan yang bernilai
osmotik tinggi di sekitar pada permukaan biji.

3
 Faktor eksternal
Berikut merupakan beberpa poin faktor internal dari perkecambahan, antara
lain.
1. Air
Ketersediaan air yang pada lingkungan daerah sekitar benih memegang peranan
sangat penting untuk menghilangkan inhibitor  dari perkecambahan. Air juga
berfungsi dalam proses penguraian karbohidrat di dalam kotiledon biji untuk
dapat selalu digunakan bagi pertumbuhan embrio. Karena peranan ini penting,
sebelum mengecambahkan benih-benih para petani biasanya akan merendam
benih ke dalam air dalam waktu yang telah ditentukan.
2. Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkecambahan dengan
biji. Suhu yang mempengaruhi kecepatan dari perkecambahan. Pada suhu
kisaran 26-35 derajat Celcius, perkecambahan dari benih biasanya berjalan
dengan cukup sempurna.
3. Oksigen
Oksigen yang telah diserap benih melalui respirasi akan mulai mendorong
terjadinya perkecambahan dengan cepat. Perkecambahan dari benih terjadi
apabila kandungan dari oksigen di udara >29%. Untuk itu, benih yang sedang
pada dalam masa dorman, penambahan oksigen ke dalam benih-benih hingga
80% dapat untuk membuat dormansi benih akan terpatahkan sehingga benih
mulai mengalami proses perkecambahan.
4. Cahaya
Kebutuhan cahaya untuk proses perkecambahan sangat bervariasi tergantung
dari jenis benih itu sendiri. Ada benih yang akan butuh cahaya untuk
berkecambah, ada juga benih yang berkecambah dengan cara cepat jika cahaya
tercukupi, ada pula benih yang terhambat dalam perkecambahannya jika ada
unsur cahaya, dan ada pula jenis benih yang hanya dapat melakukan proses
berkecambah pada kondisi gelap tanpa adanya cahaya.
5. Media
Media merupakan faktor yang juga mempengaruhi perkecambahan. Benih pada
umumnya dapat tumbuh sempurna jika tersedia media dengan sifak fisik yang
sangat baik. Media gembur yang akan bebas penyakit dan juga kelembabannya
terjaga akan dapat membuat benih berkecambah dengan berkembang baik.
BAB II. METODOLOGI PRAKTIKUM

A.Alat dan Bahan


1. 3 buahtoples
2. Kapas
3. Biji kacang hijau
4. Penggaris
5. Kertas label
6. Pulpen
7. Air

B.Waktu dan Tempat


Waktu penelitian di laksanakan pada tanggal RABU,29 JULI 2020.
Di rumah.
4

C.Langkahlangkahdalampercobaan
1. Rendam biji kacang hijau dalam air selama semalam.
2. Masukan kapas basah ke dalam 3 buah toplesatauwadahlainnya.
3. Masukan 10 biji kacang hijau yang sudah di rendam, ke dalam 3toples
4. lalutoples yang A diletakkanterkenasinarmatahari , toples B di tempat yang
tidakterkenasinarmataharidan di berilobangsebanyak 10, dantoples yang C
diletakkan di plastikberwarnagelapdan di tutuprapat
5. Amati pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau tersebut.
6. amatilahperubahan yang terjadisetiaphari
,ukurpertumbuhanbatangbijikacanghijaudanpastikankapasselalulembab.
7. Mencatat hasil penelitian.

5
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A TABEL ,DIAGRAM BATANG ,GRAFIK GARIS DAN GRAFIK LINGKARAN
TOPLES A
HARI TINGGI KACANG /KECAMBAH DALAM SENTIMETER Rata
rata
KE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
2 1 1,2 0,5 1 1,2 0,5 0,6 1,3 1,3 1 0,96
3 1 1,2 0,5 1,2 1,2 0,5 0,6 1,3 1,3 1,2 0,1
4 1 1,2 0,5 1,3 1,5 1 1,1 1,3 1,5 1,2 1,16
5 1,3 2 0,5 1,3 1,5 1,1 1,2 1,5 1,5 1,5 1,34
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rata 0,38 0,61 0,25 0,53 0,59 0,36 0,4 0,59 0,61 0,54 0,486
rata

12

10

0
HARI KE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Rata rata

6
12

10

0
KE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata rata

HARI
KE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata rata

7
TOPLES B

HARI TINGGI KACANG /KECAMBAH DALAM SENTIMETER RATA


RATA
KE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0,5 0,5 0,6 0,4 0,5 0,5 0,5 0,6 0,5 0,5 0,51
2 1 1 1,2 1 0,5 1,2 1 1,3 1,1 2 11,3
3 1,2 1 2 1,5 0,6 1,5 1 3 1,3 2,5 15,6
4 1,2 1,1 2 1,5 1 1,5 1,1 3 1,5 2,5 16,4
5 1,2 1,2 2 1,5 1 2 1,5 3,5 1,5 3 18,4
6 1,5 1,2 2,5 1,5 1 2 1,5 4 1,5 3 19,7
7 2 0 3 0 0 0 0 6 0 5 0,16
8 4 0 3 0 0 0 0 6,5 0 6 19,5
9 5 0 4 0 0 0 0 6,5 0 6,5 0,22
10 7 0 0 0 0 0 0 7 0 8,5 22,5
Rata 2,46 0,8 2,33 0,74 0,46 0,87 0,66 4,14 0,74 3,95 10,469
rata

12

10

0
I KE a
SB R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 at
P LE HA ta
r
TO Ra

8
12

10

TOPLES B
HARI
KE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata rata

9
TOPLES C

HARI TINGGI KACANG /KECAMBAH DALAM SENTIMETER RATA


RATA
KE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 0,5 0,5 1,1 0,6 0,4 1 0,4 1,3 1,2 0,79
2 1 1 1 2 0,6 1,1 1,5 1,1 2 1,5 12,8
3 1,2 1,5 1,5 2,5 1 1,5 1,5 1,5 2 1,5 15,7
4 1,2 1,1 2 1,5 1 1,5 1,1 3 1,5 2,5 16,4
5 3 2 2,5 4 1,5 2 3 2 3 3 0,26
6 3 2,5 3 4,5 2 2 5 3 5 0 0,3
7 0 0 0 6 0 0 5,5 0 7 0 18,5
8 0 0 0 9 0 0 6 0 9 0 0,24
9 0 0 0 10 0 0 6,5 0 10 0 26,5
10 0 0 0 14 0 0 7 0 15 0 0,36
Rata 1,04 0,86 1,05 5,46 0,67 0,85 3,81 0,11 5,58 0,97 33,035
rata

16

14

12

10

0
C I KE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 a
ES HAR r at
P L ta
TO Ra

10
16

14

12

10

TOPLES C
HARI
KE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata rata

11
B .FotoHasilPraktikum
Hari 1

Hari 2

12
Hari 3
Hari 4

13
Hari 5
Hari6
-Toples A tidak berhasil

Hari 7
-Toples A tidak berhasil
-Toples B pengulangan menanam

14
Hari 8
-Toples A tidak berhasil
-Toples B pengulangan menanam
Hari 9
-Toples A tidak berhasil
-Toples B pengulangan menanam

Hari 10
-Toples A tidak berhasil

15

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah di lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
pertumbuhan kecambah di tempat gelap lebih cepat, meskipun kecambah di
tempat gelap tumbuh lebih tinggi, akan tetapi kondisi fisik tanaman kurang
baik,batang terlihat kurus dan tidak sehat, warna batang dan daun pucat, serta
kekurangan ,klorofil, sehingga daun terlihat pucat.
Tanaman kacang hijau yang di letakan di tempat terang tumbuh lebih pendek,
sebab hormone auksin terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kecambah
ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat,batang
terlihat gemuk,daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup
klorofil.

B. Saran
Biji kacang hijau yang masih segar akan memaksimalkan hasil penelitian. Serta
menanam biji kacang hijau ditempat yang terang agar memperoleh kualitas
tanaman yang baik meskipun pertumbuhannya cenderung lambat. Dalam
melakukan suatu percobaan lebih baik melakukan percobaan ditempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan,
sehingga percobaan akan aman dan berhasil. Kecambah juga harus diukur
dengan teliti disetap hari pertumbuhannya.

16

DAFTAR PUSTAKA
Prawirohartono, Slamet. 2004. Konsepdan Penerapan Biologi SMA Kelas
XII. Jakarta : Bailmu
Sujadi, Bagod dan Siti Laila. 2007. Biologi. Jakarta: Yudistira.
17

Anda mungkin juga menyukai