Anda di halaman 1dari 1

SIRNA PERANGAI

Ketika susah dimengerti

Perihal watak yang terbawa nan mendarah

Siapa menyangka ?

Rintik hujan membawa ketentraman

Kembali lagi..

Angin menghembuskan awan mendung

Hingga tersenyum di bibir mentari

Yang mengobarkan sinar

Sejuk, sejuk, hangat, hangat, panas

Ya aku terjebak kembali

Percik-percik itu perlahan dan sedikit membakar ning

Sunyi, sunyi, lama-lama pita suaraku berteriak

Luapkan emosi yang tak tahan kobaran

Tak mengerti dengan perangai sekar

Yang mendadak layu kala tak dipahami

Sungguh perangai ini berfluktuasi

Kadang mengandalkan hati malaikat lalu beralih dengki

Tak benarkah jika berkata sirna ?

Apabila perngai jiwa datang dan pergi ?

Anda mungkin juga menyukai