Dokumen - Tips Makalah Kanker Kulit
Dokumen - Tips Makalah Kanker Kulit
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit
yangtidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian
tubuhyang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga
bermacam-macamsesuai dengan jenis sel yang terkena.Akan tetapi yang paling sering
terdapat adalah karsinomasel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan melanoma
maligna (MM). Karsinomasel basal dan karsinoma sel skuamosa seringkali digolongkan ke
dalam kanker kulit non melanoma.
Penyebab sebenarnya kanker kulit tidak diketahui secara pasti, namun faktor
lingkungan dan sinar UV serta kebersihan diri dan lingkungan merupakan faktor utama
penyebab kanker kulit.Angka kejadian kanker kulit lebih banyak terdapat pada orang dengan
pola hidup yang tidak bersih dan sering terpajang sinar matahari.
Kanker kulit nonmalenoma adalah kanker yang tersering ditemukan di Amerika
Serikat,dengan perkiraan insidensi setiap tahunnya lebih dari 600.000 kasus. Diantara
beberapa jenis kanker di Indonesia, saat ini kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker
yang menunjukkan angka kejadian yang meningkat dari tahun ke tahun. Prevalensi kejadian
kanker kulit pada tahun 2008 diperkirakan dibawah 5.000 kasus. Karsinoma Sel Basal (KSB)
merupakan 70 ± 80% dari semua kanker kulit non malenoma.Karsinoma Sel Skuamosa
(KSS) walaupun hanya merupakan 20% dari semua kanker kulit non malenoma, namun lebih
bermakna karena kemampuan metastasinya.
Tingginya insidensi kanker kulit membuat penulis tertarik untuk membahas tentang
kanker kulit.Selain itu penulis juga berkeinginan membahas tentang peran perawat dalam
kasus kanker kulit.
B. RUMUSAN MASALAH
Agar penulisan makalah ini tidak menyimpang dari tujuan, maka penulis membatasi masalah
pada:
1. Apa yang dimaksud dengan kanker kulit?
2. Apa etiologi dari kanker kulit?
3. Bagaimana manifestasi klinis kanker kulit?
4. Apa saja klasifikasi kanker kulit dan manifistasi klinisnya?
5. Bagaimana pengobatan kanker kulit secara medis dan keperawatan?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai proses pembelajaran mahasiswa
dalam memahami penyakit kulit khususnya kanker kulit serta prenatal kesanaannya. Tujuan
khusus dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memahami defenisi, etiologi, manifestasi
klinis, klassifikasi, penatalaksanaan medis dan keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN
Kanker adalah sel yang telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya,
sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak teratur. Kanker bisa terjadi dari berbagai
jaringan dalam berbagai organ. Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangbiakannya, sel-
sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan di
dekatnya dan bisa menyebar (metastasis) ke seluruh tubuh. (Ajoemedi soemardi, 2006)
Kanker kulit adalah penyakit dimana kulit kehilangan kemampuannya untuk generasi
dan tumbuh secara normal.Sel-sel kulit yang sehat secara normal dapat membelah diri secara
teratur untuk menggantikan sel-sel kulit mati dan tumbuh kembali (tiro. 2010).
Kanker kulit adalah jenis kanker yang terletak dipermukaan kulit,sehingga mudah
dikenali. Namun karena gejala awal yang ditimbul dirasakan tidak begitu
menganggu,sehingga penderita terlambat melakukan pengobatan (Mangan,2005).
Kanker kulit dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Daerah yang sering
terjadi serangannya biasanya permukaan yang sering terkena terpaparan sinar matahari,
seperti wajah,tangan dan tungkai bawah (Mangan,2005).
C. ETIOLOGI
Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada beberapa
factor resiko yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit yaitu:
1. Paparan Sinar Ultraviolet (UV)
Penyebab yang paling sering adalah paparan sinar UV baik dari matahari maupun dari
sumber yang lain. Lama paparan, intensitas sinar UV, serta ada tidaknya pelindung kulit baik
dengan pakaian atau krim anti matahari, semuanya berpengaruh terhadap terjadinya kanker
kulit.
2. Kulit Putih
Orang yang memiliki kulit putih lebih rentan terkena kanker kulit daripada orang yang
memiliki kulit lebih gelap.Hal ini dikarenakan jumlah pigmen melanin pada orang kulit putih
lebih sedikit. Kadar melanin yang tinggi bisa melindungi kulit dari paparan berbahaya sinar
matahari, sehingga mengurangi risiko terkena kanker kulit. Namun, orang-orang yang
memiliki kulit gelap juga bisa terkena kanker kulit meskipun jumlahnya cenderung lebih
kecil.
3. Paparan Karsinogen
Bahan kimia tertentu seperti arsenik, nikotin, tar, dan minyak diyakini dapat
meningkatkan risiko terkena kanker kulit.Namun, dalam banyak kasus paparan dalam jangka
panjanglah yang biasanya menyebabkan kanker kulit.Gen pembawa kanker atau tumor sudah
dimiliki hampir seluruh orang sejak lahir. Namun dengan ‘bantuan’ zat atau bahan
karsinogen terjadi mutasi sel dan menimbulkan kanker atau tumor. Akhir-akhir ini, para
peneliti di University of Pittsburg Cancer Institute di Amerika telah menemukan virus-virus
yang dapat menyebabkan kanker kulit diantaranya adalah human papilloma virus/ HPV
(Isselbacher, et al, 2002).
D. PATOFISIOLOGI
Kanker kulit atau skin cancer berawal dari tumor jinak (tahi lalat, kista dll) dan tumor
ganas (kanker). Diantaranya ada keadaan yang disebut prakanker, yaitu penyakit kulit yang
dapat berubah menjadi ganas atau kanker kulit. Misalnya kemerahan karena terkena arsen
atau matahari, jaringan parut menahun, beberapa jenis benjolan yang membesar perlahan,
penyakit kulit karena penyinaran, beberapa jenis tahi lalat, bercak keputihan dirongga mulut
atau lidah dan kemaluan, tahi lalat besar yang sudah ada sejak lahir dan lain-lain. Disamping
itu terdapat juga keadaan yang disebut genodermatosis, yaitu penyakit kulit yang disebabkan
oleh karena kelainan gen yang dihubungkan dengan keganasan. Contohnya penyakit
xeroderma pigmentosum.
Keadaan-keadaan tersebut diatas ada kaitannya dengan kanker kulit.
Selain itu sampai saat ini klasifikasi standar melanoma maligna yang digunakan dalam
stadium klinik (dengan beberapa modifikasi), yaitu sebagai berikut:
1) Stadium I
Melanoma maligna lokal terbatas pada kulit tanpa metastasis jauh atau ke kelenjar limfe regional.
2) Stadium II
Sudah terjadi metastasis yang terbatas pada kelenjar limfe regional
3) Stadium III
Melanoma disseminata, dimana sudah terjadi metastasis jauh.
d. Pengobatan melanoma maligna
Adapun pengobatan berdasarkan stadium Melanoma Maligna yaitu :
Tindakan yang dilakukan pada penderita kanker melanoma maligna ini adalah
pengangkatan secara komplit jaringan kanker dengan jalan pembedahan, apabila telah
diketahui terjadi penyebaran maka dibutuhkan operasi lanjutan untuk mengangkat jaringan di
sekitarnya.
Untuk pengobatan secara medikomentosa dengan kemoterapi (obat-obat anti kanker)
yang dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu: alkylating agents, antimetabolit,
alkaloid tanaman, antibiotik antitumor, enzim, hormon dan pengubah respon biologis. Dan
pengobatan secara nonmedikomentosa meliputi radioterapi, pembedahan dan terapi fisik.
Pembagian terapi berdasarkan stadium melanoma:
1) Stadium Klinik I Melanoma Malign.
Sampai saat ini metode pembedahan dengan eksisi luas masih tetap merupakan cara
pengobatan melanoma maligna yang terbaik.
2) Stadium Klinik II Melanoma Maligna
Eksisi luas disertai pengangkatan kelenjar limfe regional.
3) Stadium Klinik III Melanoma Maligna
a) Kemoterapeutik sistemik
Agen kemoterapeutik tradisional yang terbaik yaitu Dacarbazine/Dimetil Triazeno
Imidazole Carboxamide (DTIC).Dapat diberikan tersendiri atau dikombinasi dengan obat
kemoterapeutik sistemik lainnya.Respon pengobatan dengan DTIC terjadi pada 20-25%
penderita. Kemoterapeutik sistemik yang direkomendasikan adalah:
DTIC: 200-300 mg/m2 (intravena) selama 5 hari, diulang tiap 3-4 minggu.Nitrosourea:
200 mg/m2 dosis tunggal (oral), diulang tiap 6 minggu.Atau kombinasi DTIC dan nitrosourea
b) Imunoterapi
BCG' merupakan imunoterapi aktif non spesifik, terutama digunakan untuk pengobatan
melanoma maligna yang mengadakan metastasis ke kulit.Diberikan secara intralesi dan
memberikan pengaruh yang cukup bermanfaat. Hasilnya tidak menentu, tergantung pada
sistem imunitas penderita.Akhir-akhir ini dilakukan imunoterapi adoptif, dengan memakai
leukaferesis untuk mendapatkan limfosit dari kanker pasien, kemudian sel itu diinkubasi
dengan interleukin-2, untuk membentuk sel pembunuh yang mengaktifkan limfokin (LAK),
dan kemudian sel-sel LAK diinfuskan kembali bersama pemberian interleukin.
G. PENATALAKSANAAN
Terdapat banyak alternatif pengobatan :
1. Kuretase dan elektrodesikasi.
a. Keuntungan :
1) Teknik sederhana
2) Meninggalkan luka yang teratur dan kering.
b. Kerugian :
1) Tidak efektif, hanya bisa di lakukan pada jenis kanker karsioma sel basal.
2) Tidak didapat konfirmasi pada batas tepi pembuangan jaringan yang adekuat.
2. Bedah eksesi.
a. Keuntungan : penyembuhannya cepat dengan luka yang teratur dan kering.
b. Kerugian :
1) Membutuhkan waktu
2) Biaya mahal
3) Pengambilan jaringan normal dapat berlebihan.
3. Radioterapi.
a. Keuntungan :
1) Bermanfaat pada daerah anatomis yang sulit diterapi dengan metode pembedahan.
2) Bermanfaat bagi penderita dengan lesi yang luas memungkinkan dilakukan anestesi umum.
b. Kerugian :
1) Memerlukan peralatan yang mahal
2) Memerlukan kunjungan yang berulang kali
3) Memberikan efek samping yang signifikan.
4. Bedah beku.
b. Keuntungan :
1) Tekniknya cepat.
2) Peralatan yang dibutuhkan sederhana.
3) Tidak mempengaruhi syaraf pembuluh darah besar, tulang rawan, dan sistem saluran air
mata.
b. Kerugian :
1) Rasa nyeri dan edema.
2) Dapat terjadi hipopigmentasi.
5. Bedah mikrogafik mohs.
a. Keuntungan :
1) Evaluasi histopatologi pada tepi irisn menekati 100% dibandingkan dengan tekinik seksi
vertikal tradisional.
2) Dengan analisa tepi irisan yang lengkap dapat diketahui dan ditelusuri semua fokus-fokus
kanker yang masih tertinggal.
3) Reseksi hanya pada daerah kanker, sehingga dapat menghemat jaringan atau meminimalkan
jaringan yang hilang.
b. Kerugian :
1) Memerlukan dokter dan petugas laboratorium histopatologi yang terlatih.
2) Biayanya mahal.
H. KOMPLIKASI
Kecacatan karena pembedahan terutama bila kanker kulit tersebut kambuh ada wajah
yang membutuhkan reseksi ulang, atau jika eksisi luas dibutuhkan seperti halnya ada
melanoma. Selain itu juga dapat terjadi metastase penyakit ke otak biasanya fatal kecuali bila
reseksi pembedahan masih mungkin di lakukan. Serta dapat menimbulkan metastase tulang
dan dapat menimbulkan nyeri berat dan mengarah pada fraktur dan kompresi medulla
spinalis.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kanker kulit adalah penyakit dimana kulit kehilangan kemampuannya untuk generasi
dan tumbuh secara normal.Sel-sel kulit yang sehat secara normal dapat membelah diri secara
teratur untuk menggantikan sel-sel kulit mati dan tumbuh kembali. Kanker kulit adalah jenis
kanker yang terletak dipermukaan kulit,sehingga mudah dikenali. Namun karena gejala awal
yang ditimbul dirasakan tidak begitu menganggu,sehingga penderita terlambat melakukan
pengobatan.
Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada beberapa
factor resiko yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit yaitu: Paparan Sinar
Ultraviolet (UV), Kulit Putih, Paparan Karsinogen, Genetik/Faktor Keturunan.
Ada beberapa kelainan kulit yang harus dicurigai sebagai kanker kulit yaitu :Benjolan
kecil yang membesar , Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah berdarah, Tahi
lalat yang berubah warna, Koreng atau borok dan luka yang tidak mau sembuh, Bercak
kecoklatan pada orang tua, Bercak hitam ysng menebal pada telapak kaki dan tangan
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes.M.G. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta:EGC.
Price.S.A. 2005. Patofisiologi. Edisi:6. Jakarta:EGC.
Smelt.Z, Susanne.C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &
Suddar. Edisi:8. Jakarta: EGC.
Sjamsuhidajat R., Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Hal.782-788.
PenerbitBuku Kedokteran EGC. Jakarta.
Indrayatna. (2010). Penyakit kulit, tanda dan gejala, cara penularan, dampak
dan upaya pencegahan. Diunduh pada tanggal 16 Maret 2012 dari
http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/kulit.htm