Anda di halaman 1dari 2

Esai Girls Takeover Indonesia 2021

Nama Penulis: Igrelle Jenifer Skova


Asal Kota/ Kabupaten : Jakarta Pusat

1. Jelaskan latar belakangmu! Bagaimana perjalananmu menjadi seseorang saat ini! (maksimal 150 kata)
Saya merupakan anak perempuan pertama dari tiga bersaudara yang lahir dari keluarga sederhana.
Latar pendidikan keluarga besar saya paling tinggi hanya mencapai Sekolah Menengah Akhir. Bisa
dibilang, saya adalah anggota keluarga pertama yang berhasil mengenyam bangku Perguruan Tinggi.
Menjadi perempuan pertama yang mengenyam pendidikan tinggi di keluarga tidak serta merta
disambut baik oleh mereka. Beberapa dari saudara Ayah justru menyayangkan keputusan saya untuk
melanjutkan studi ketimbang bekerja atau menikah. Bagi mereka, berpendidikan tinggi bagi
perempuan hanya membuang-buang waktu dan biaya sedangkan urusan perempuan hanya terbatas
pada sumur, dapur, dan kasur. Beruntung saya memiliki orang tua yang selalu mendukung mimpi saya
dan meyakinkan saya untuk terus mendobrak stigma dari keluarga saya, sehingga saya terus
mengaktualisasi kemampuan diri saya dan menjadi perempuan yang berdaya bagi diri sendiri dan
sekitarnya.

2. Apa pendapatmu tentang kepemimpinan perempuan? Mengapa kepemimpinan perempuan dalam


dunia kerja, terutama sektor yang minim partisipasi perempuan itu penting? (maksimal 200 kata)
Perempuan sering dianggap sebagai makhluk lemah yang hanya mengandalkan perasaan dalam
setiap pengambilan keputusan. Anggapan ketidakberdayaan perempuan dalam kepemimpinan
sebenarnya hanyalah bagian dari ideologi patriarki yang melanggengkan asumsi bahwa perempuan
hanya boleh melakukan pekerjaan domestik. Padahal kepemimpinan sejatinya tidak hanya
mengandalkan maskulinitas dan logika yang dianggap hanya bisa dilakukan oleh laki-laki.
Kepemimpinan seharusnya bisa menyeimbangkan aspek logika dan perasaan sehingga dapat tercapai
keputusan yang menyejahterahkan pihak-pihak didalamnya. Gaya kepemimpinan perempuan yang
cenderung demokratik dengan melibatkan dan mendorong partisipasi dan meningkatkan
kebermanfaatan kelompoknya, dapat menciptakan lingkup kepemimpinan yang sehat dan seimbang
serta menambah kebermanfaatan dari sektor yang dipimpin.

3. Sampaikan upaya yang pernah kamu lakukan dalam mendorong isu kesetaraan gender, terutama
mempromosikan kepemimpinan perempuan dan partisipasi perempuan dalam dunia kerja?
(maksimal 200 kata)
Karena saya masih menjadi mahasiswi aktif, saya selalu berusaha aktif mengikuti organisasi yang ada
di kampus, baik dalam lingkup fakultas maupun universitas. Saya berupaya untuk memotivasi dan
memberdayakan teman-teman perempuan saya agar bisa mengambil andil penting dalam dinamika
kehidupan di kampus. Apalagi budaya kerja di organisasi kampus, terutama di fakultas saya juga sudah
mendukung keterlibatan perempuan dalam berbagai sektor. Ditambah dengan adanya organisasi
Gerakan Perempuan yang mendukung kesetaraan gender di lingkungan kampus, saya jadi mempunyai
wadah untuk terus menyuarakan kesetaraan gender baik di lingkup kampus maupun di masyarakat.

4. Apa rekomendasimu untuk masyarakat atau pihak lain yang relevan untuk beraksi dan membuat
perubahan terkait kepemimpinan perempuan dalam dunia kerja! (maksimal 200 kata)
Jangan lihat gendernya, tapi lihat kontribusi dan langkah nyata yang dilakukan. Banyak potensi
perempuan yang terlanjur ditenggelamkan oleh stigma yang sudah terbentuk di masyarakat tentang
kepemimpinan perempuan. Padahal, saat ini sudah banyak sektor yang dikendalikan oleh perempuan
dan berhasil mencapai banyak pencapaian dan prestasi. Memberikan kesempatan kepada
perempuan untuk unjuk gigi juga dapat menjadi langkah pembuktian bahwa perempuan mampu dan
bisa diberi tanggung jawab layaknya laki-laki di dunia kerja.

Anda mungkin juga menyukai