83-Article Text-154-1-10-20170621
83-Article Text-154-1-10-20170621
ABSTRAK
Korupsi adalah persoalan besar, pelik dan kronis dalam tubuh bangsa Indonesia yang
menyebabkan rakyat menderita dan perekonomian menjadi terguncang. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode library research dengan menggunakan buku
yang sesuai dengan materi Pancasila dan korupsi. Korupsi dapat terjadi karena adanya
pengabaian terhadap lima sila dalam Pancasila. Untuk mengatasinya maka diperlukan
kesadaran massif dan kolektif untuk mengimplementasikan nilai Pancasila dalam lingkungan
keluarga, masyarakat, institusi pendidikan dan negara. Unsur strategis ini dapat memainkan
peranannya baik dalam fungsi pencegahan maupun penindakan tindakan pidana korupsi.
Dalam mengatasi korupsi diperlukan apresiasi dan sanksi yang tegas sehingga keinginan
memberantas korupsi di Indonesia dapat tercapai
9
JPPKn Vol.2, No.1, Juni 2017 ISSN 2541-6707
10
JPPKn Vol.2, No.1, Juni 2017 ISSN 2541-6707
11
JPPKn Vol.2, No.1, Juni 2017 ISSN 2541-6707
dalam segala dimensi kehidupan seperti menyangkut kepentingan umum. Hal ini
ekonomi, politik, sosial budaya, hukum diambil dari definisi yang berbunyi
dan pertahanan keamanan (Syarbaini: “financial manipulations and deliction
2012) injurious to the economy are often
labeled corrupt” (Hartanti: 2008)
METODE PENELITIAN Korupsi merupakan tindakan yang
Dalam penelitian ini penulis merusak secara keseluruhan kepercayaan
menggunakan metode library research masyarakat kepada pelaku korupsi, yang
dengan menggunakan sumber referensi bahkan juga bisa menghancurkan seluruh
dari buku yang sesuai dengan materi sendi kehi-dupan bermasyarakat dan
kajian mengenai Pancasila dan korupsi bernegara (Wignjosubroto, 2004).
Sementara itu, di sisi lain, korupsi
HASIL DAN PEMBAHASAN (corrupt, corruptie, corruptio) juga bisa
bermakna kebusukan, keburukan, dan
1. Korupsi di Indonesia kebejatan. Definisi ini juga didukung
Korupsi berasal dari bahasa latin oleh Acham yang mengartikan korupsi
“corruption” atau “coruptus” yang berarti sebagai suatu tindakan yang menyimpang
kerusakan atau kebobrokan. Secara dari norma masyarakat de-ngan cara
harfiah korupsi adalah kebusukan, memperoleh keuntungan untuk diri
keburukan, kebejatan korupsi adalah sendiri serta merugikan kepentingan
perbuatan buruk seperti penggelapan umum (Acham, dalam Brünner (ed.),
uang, penerimaan uang dan sebagainya. 1981). Intinya, korupsi adalah menyalah-
Adapun arti dari korupsi dapat berupa : gunakan kepercayaan yang diberikan
a) Perbuatan yang buruk (seperti publik atau pemilik untuk kepentingan
penggelapan uang, penerimaan uang pribadi (Alatas, 1987). Sehingga korupsi
sogok, dan sebagainya). menunjukkan fungsi ganda yang kontra-
b) Penyelewengan atau penyalahgunaan diktif, yaitu memiliki kewenangan yang
uang negara (perusahaan, dan diberikan publik yang seharusnya untuk
sebagainya) untuk keuntungan kesejahteraan publik, namun digunakan
pribadi atau orang lain. untuk keuntungan diri sendiri (Darsono,
Korupsi dapat pula dijelaskan 2001).
sebagai korup, artinya busuk, suka Jajak pendapat yang dilakukan oleh
menerima suap, memakai kekuasaan Litbang Harian Kompas menunjukkan
untuk kepentingan sendiri dan bahwa penyebab perilaku korupsi, yaitu:
sebagainya. Korupsi artinya perbuatan (1) Didorong oleh motif-motif ekonomi,
busuk seperti penggelapan uang, yakni ingin memiliki banyak uang secara
penerimaan uang sogok dan sebagainya. cepat meski memiliki etos kerja yang
Koruptor artinya orang yang melakukan rendah, (2) Rendahnya moral, dan (3)
korupsi (Ali: 1993) Penegakan hukum yang lemah
Baharudin Lopa, mengutip (Purwantari, 2010). Sementara itu,
Chalmers dalam bukunya menjelaskan menurut Rudel dan Xin (2004), korupsi
istilah korupsi dalam berbagai bidang terjadi karena adanya monopoli kekuasa-
yakni yang menyangkut masalah an, lemahnya akuntabilitas suatu institusi,
penyuapan, yang berhubungan dengan serta besarnya wewenang yang diberikan
manipulasi di bidang ekonomi dan yang pada seseorang.
12
JPPKn Vol.2, No.1, Juni 2017 ISSN 2541-6707
13
JPPKn Vol.2, No.1, Juni 2017 ISSN 2541-6707
14
JPPKn Vol.2, No.1, Juni 2017 ISSN 2541-6707
15
JPPKn Vol.2, No.1, Juni 2017 ISSN 2541-6707
16
JPPKn Vol.2, No.1, Juni 2017 ISSN 2541-6707
17