Anda di halaman 1dari 7

https: www.ejurnal.stikpmedan.ac.

id
Vol. 1 No.2 April 2019
e-ISSN LIPI: 2622-7290

PSIKOEDUKASI PENCEGAHAN ADIKSI PORNOGRAFI


Raras Sutatminingsih1, Josetta M.R. Tuapattinaja2
Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara
e Mail: raras@usu.ac.id

ABSTRAK
Semakin meningkatkanya jumlah pelajar SMA yang terpapar unsur-unsur pornografi dewasa
ini merupakan masalah besar di masyarakat. Paparan pornografi ini menyebabkan
peningkatan jumlah pelajar SMA yang terkena adiksi pornografi dan berperilaku seksual aktif
secara tidak tepat bahkan melakukan tindakan kekerasan seksual. Dampak negatif dari
penggunaan situs pornografi menjadi hal yang mengganggu pihak guru yang peduli terhadap
perkembangan psikologis anak didiknya sehingga dinilai perlu adanya upaya untuk
memberikan tindakan pencegahan agar anak didiknya tidak sampai mengalami adiksi
pornografi. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk membantu
menyelesaikan masalah tersebut, yaitu melakukan pencegahan dan penanganan akan bahaya
adiksi pornografi melalui pemberian psikoedukasi. Psikoedukasi merupakan salah satu
intervensi yang dapat diberikan kepada para pelajar SMA agar tidak terpapar dan tidak
mengakses video porno, atau setidaknya dapat mengurangi tingkat adiksi bagi remaja-remaja
yang sudah mengalami adiksi pornografi. Psikoedukasi dalam hal ini akan dilakukan dengan
metode ceramah dan tanya jawab. Psikoedukasi ini akan dilakukan pada SMA Perguruan Al
Azhar Yayasan Hajjah Rahmah Nasution dan SMA Nanyang Zhi Hui School di Medan. Melalui
psikoedukasi ini diharapkan dapat mencegah timbulnya efek negatif dari paparan pornografi,
khususnya adiksi pornografi pada pelajar SMA. Berdasarkan hasil pretest dan postest tentang
Pencegahan Adiksi Pronografi, menunjukkan hasil bahwa siswa lebih memahami tentang
pengertian, dampak dan pencegahan Adiksi Pornografi setelah dilakukan Psikoedukasi
Pencegahan Adiksi Pornografi.

Kata Kunci: Adiksi Pornografi, Psikoedukasi

1. PENDAHULUAN sebagai sarana dalam penyebarluasan


Pornografi merupakan salah satu isu pornografi. Fakta tersebut tentunya
hangat yang diperbincangkan masyarakat, didukung oleh pernyataan Kementrian
sejak munculnya wacana Undang-Undang Komunikasi dan Informatika
Anti Pornografi dan Pornoaksi pada awal (Kemenkominfo) yang telah mencatat
tahun 2006 lalu. Undang-Undang Anti bahwa saat ini masih banyak situs porno
Pornografi telah mendefinisikan pornografi yang dapat di akses oleh pengguna internet,
sebagai gambar, sketsa, ilustrasi, foto, karena keberadaan situs porno itu seperti
tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, deret ukur dan deret hitung, jika 100 situs
animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, porno diblokir maka akan muncul 1.000,
atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai jika diblokir 1.000 maka akan muncul
bentuk media komunikasi dan/atau 10.000, dan seterusnya. Situs porno dalam
pertunjukan dimuka umum yang memuat satu menit bisa memunculkan sekitar
kecabulan atau eksploitasi seksual yang 30.000 page (halaman) pornografi (Anisah,
melanggar norma kesusilaan dalam 2016). Adapun beberapa negara yang
masyarakat (Anisah, 2016). menjadi pengakses terbesar video porno
Hadirnya pornografi secara luas biasanya berlatar belakang negara
tidak terlepas dari kehadiran internet berkembang. Indonesia merupakan negara
45
https: www.ejurnal.stikpmedan.ac.id
Vol. 1 No.2 April 2019
e-ISSN LIPI: 2622-7290

yang masuk dalam peringkat tiga besar terangsang setelah menonton tayangan
pengakses situs pornografi, setelah India, porno sebesar 84,4 persen dan sebanyak 2,2
berdasarkan survei Google. persen berakhir dengan melakukan
Pada tahun 2010, Data Badan Pusat hubungan seksual dan 31,5 persen
Statistik (BPS), menunjukkan 80 juta anak melakukan onani/manstrubasi. Komisi
terbiasa mengakses situs pornografi. Nasional Perlindungan Anak pada tahun
Selanjutnya berdasarkan hasil survei yang 2010 merilis data bahwa 62,7 persen remaja
dilakukan Komisi Perlindungan Anak SMP sudah tidak perawan lagi. Hasil lain
Indonesia (KPAI) tahun 2013 terhadap dari survei yang dilakukan menunjukkan
4.500 pelajar SMP dan SMA di 12 kota bahwa 93,7 persen siswa SMP dan SMA
besar Indonesia menunjukkan hasil yang pernah melakukan ciuman, 21,2 persen
cukup mencengangkan. Sebanyak 97 remaja SMP mengaku pernah aborsi.
persen responden mengaku telah Temuan dari hasil investigasi
mengakses situs berkonten pornografi dan Komisi Nasional Perempuan terhadap 201
juga menonton video porno melalui kasus pemerkosaan yang termuat di Koran,
internet. Dari data diatas dapat dikatakan menunjukkan 56.71 % diakui pelaku akibat
bahwa sebagian besar remaja siswa SMP menonton video porno. Sementara itu,
dan SMA telah terpapar konten video Lembaga Bantuan Hukum APIK Jakarta,
porno. Berdasarkan survei ini Medan menemukan fakta bahwa kebanyakan
merupakan salah satu kota besar yang ada remaja yang melakukan kekerasan seksual,
di indonesia, sehingga hal tersebut sangat lantaran terangsang video porno ditambah
memungkinkan bahwa kota medan pengaruh minuman keras. Fakta dari LBH
merupakan daerah penyebaran remaja yang APIK ini berasal dari 185 kasus kekerasan
sangat dekat dengan akses video porno seksual yang diterimanya sepanjang tahun
(Aditya, 2013). 2005 (Soebagijo, 2008).
Melihat konten pornografi atau Bahkan dari tahun ke tahun kasus-
menonton video porno dapat memberikan kasus pemerkosaan semakin banyak
dampak negatif seperti adiksi pornografi. muncul ke publik. Pada tahun 2016 lalu,
Menurut Durham (2015), adiksi pornografi kita dikejutkan dengan berita tentang
adalah aktivitas seksual kompulsif dengan pemerkosaan terhadap Yuyun, yang masih
menggunakan materi pornografi secara duduk di bangku Sekolah Dasar.
berulang dan terus menerus, meskipun Pemerkosaan itu dilakukan oleh 14 orang,
memiliki konsekuensi negatif terhadap yang mencabuli bocah SD tersebut secara
seseorang untuk fisik, mental, sosial, atau bergilir dan kemudian membunuhnya.
kesejahteraan finansial. Sebagian besar pelaku berusia 18-23 tahun,
Beberapa hasil penelitian dan terdapat dua orang remaja yang masih
menunjukkan bahwa konsumen pornografi berusia 15 tahun. Setelah diwawancarai,
cenderung mengalami efek adiksi. Hal para pelaku pemerkosaan tersebut
tersebut dapat berarti bahwa sekali mengakui bahwa mereka sering menonton
menyukai pornografi, seseorang akan video porno (Liputan6, 2016). Pada bulan
merasakan kebutuhan untuk terus mencari Oktober lalu kasus serupa juga terjadi di
dan memperoleh materi pornografi. Bahkan daerah Sulawesi Selatan, dimana seorang
Iebih dari itu, orang yang mengalami adiksi anak berinisial SNA (13 tahun) disekap
pomografi akan mengalami proses selama dua hari dan dicabuli secara
peningkatan (eskalasi) kebutuhan bergantian oleh 21 orang. Lima dari dua
(Rumyeni & Lubis, 2013). Hasil penelitian pu;uh satu pelaku merupakan remaja yang
yang pernah dilakukan oleh Roviqoh pada berusia 13-15 tahun (CNN Indonesia,
tahun 2007, (dalam Rumyeni & Lubis, 2017).
2013) melaporkan bahwa responden yang
46
https: www.ejurnal.stikpmedan.ac.id
Vol. 1 No.2 April 2019
e-ISSN LIPI: 2622-7290

Semakin meningkatkanya jumlah mereka. Di sisi lain, sulit untuk


remaja yang terpapar pada unsur-unsur menghentikan dan mengawasi secara intens
pornografi merupakan suatu masalah besar penggunaan internet di kalangan remaja,
yang dapat berkontribusi terhadap sementara permasalahan penggunaan situs
meningkatnya jumlah remaja yang terkena porno di kalangan remaja/siswa-siswi
adiksi pornografi dan berperilaku seksual SMA, baik pada jam belajar maupun di luar
aktif bahkan melakukan tindakan kekerasan jam belajar, tidak terdeteksi dengan jelas.
seksual. Berdasarkan fenomena tersebut Dampak negatif dari penggunaan
maka pentingnya penanganan dan situs porno menjadi hal yang mengganggu
pencegahan akan bahaya pornografi pihak guru yang peduli terhadap
dilakukan sejak dini. Psikoedukasi, perkembangan psikologis anak didiknya
merupakan salah satu intervensi yang dapat sehingga dinilai perlu adanya upaya untuk
diberikan kepada remaja-remaja agar tidak memberikan tindakan pencegahan agar
terpapar dan mengakses video porno, atau anak didiknya tidak sampai mengalami
setidaknya dapat mengurangi tingkat adiksi adiksi porno yang dampak negatifnya
bagi remaja-remaja yang sudah mengalami semakin besar.
adiksi pornografi. Berdasarkan permasalahan yang sudah
Perkembangan teknologi yang dipaparkan pada Bab 1, maka solusi yang
sangat cepat memberi peluang terbukanya akan dilakukan untuk mengatasi masalah
arus informasi dari berbagai pihak secara tersebut adalah dengan memberikan
langsung kepada pengguna internet. psikoedukasi pencegahan adiksi pornografi
Berbagai macam informasi mudah diterima dengan tujuan untuk memberikan
oleh para pengguna, termasuk mudah pemahaman tentang pornografi dan
membuka situs porno. Saat ini penggunaan bagaimana mencegah dan menangani
internet tidak hanya dimiliki oleh orang masalah adiksi pornografi. Psikoedukasi
dewasa, tetapi juga sudah digunakan oleh adalah suatu bentuk pendidikan atau
hampir semua kalangan, termasuk anak- pelatihan untuk membantu anak didik,
anak usia Sekolah Dasar. yaitu: 1) menguasai dasar-dasar kesehatan
Pada siswa-siswi di Sekolah mental, seperti pemahaman dan
Menengah Atas, yang dalam hal ini berada penerimaan diri; (2) memahami aneka
pada taraf usia remaja, dicirikan dengan kesulitan tantangan yang muncul berkenaan
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, tidak dengan timbulnya berbagai kebutuhan dan
hanya terkait dengan hal-hal akademis tuntutan baru selaras dengan proses
untuk pengembangan diri tetapi juga akan perkembangan beserta mengembangkan
hal-hal baru yang saat ini mudah diperoleh keterampilan untuk mengatasinya, seperti
melalui penggunaan internet. Penggunaan belajar mengendalikan emosi dan belajar
internet di kalangan siswa-siswa Sekolah mandiri; (3) mengembangkan pemahaman
Menengah Atas sudah relatif merata yang tepat dan keterampilan dalam
dimanfaatkan mereka, dan semakin banyak menjalin relasi dengan orang lain, seperti
topik yang dibicarakan dikalangan teman- keterampilan berkomunikasi dan
teman akan menjadi perhatian mereka. Hal kemampuan bekerja dalam tim
ini sejalan dengan salah satu ciri remaja (Supratiknya, 2011).
yaitu adanya kebersamaan yang relatif
intens dengan teman-teman seusianya. 2. METODE PELAKSANAAN
Dalam konteks penggunaan situs Metode yang digunakan pada
porno, dapat menjadi topik pembicaraan di pengabdian masyarakat ini menggunakan
kalangan mereka dan menular dengan pendekatan kualitatif, dalam bentuk
cepat, dan tanpa disadari dapat merusak dan pemberian psikoedukasi dengan
menghambat perkembangan psikologis melibatkan kurang lebih 100 orang siswa-
47
https: www.ejurnal.stikpmedan.ac.id
Vol. 1 No.2 April 2019
e-ISSN LIPI: 2622-7290

siswi dari mitra pengabdian, yaitu SMA apa itu pornografi, pemahaman mengapa
Perguruan Al Azhar Yayasan Hajjah orang bisa kecanduan pornografi,
Rahmah Nasution dan 50 orang dari SMA pemahaman dampak apa yang dihasilkan
Sekolah Nanyang Zhi Hui di Medan. dari kecanduan pornografi dan hal apa yang
Dalam upaya mencapai target dapat dilakukan untuk mencegah
psikoedukasi pencegahan adiksi pornografi kecanduan pornografi.
ini, metode yang digunakan adalah Survei Pertanyaan-pertanyaan dalam
Lapangan, Ceramah, Tanya Jawab, Ice prestest dan postest disajikan dalam bentuk
Breaking dan Pretest dan Posttest, pertanyaan terbuka. Selanjutnya jawaban-
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
3. HASIL tersebut dikonversi ke dalam bentuk angka,
Kegiatan Pengabdian Psikoedukasi yaitu 1=tidak tahu dan 2=tahu. Selanjutkan
Pencegahan Pornografi ini telah dilakukan analisa deskriptif berupa rata-
dilaksanakan di 2 lokasi yaitu di SMA rata.
Perguruan Al Azhar Medan dan di SMA Dari hasil pretest dan postes yang
Nanyang Zhi Hui Scholl Medan. diberikan kepada para siswa SMA Al Azhar
Kegiatan pengabdian Psikoedukasi Medan tentang pencegahan pornografi,
Pencegahan Pornografi ini telah diperoleh gambaran bahwa sebelum
dilaksanakan di SMA Perguruan Al Azhar dilaksanakannya Psikoeduksi, pemahaman
Medan di Jl. Pintu Air IV Kuala Bekala para siswa tentang hal-hal yang berkaitan
Medan, pada tanggal 18 September 2018, dengan pornografi meningkat. Hal ini
jam 13.00-17.00. Pelaksanaannya terlihat dari perbandingan skor rata-rata
dilakukan di Aula Universitas Al Azhar. Di total pretest 6.89 dan postest 8.06 yang
SMA Al Azhar kegiatan ini diikuti oleh 100 mengalami peningkatan. Berdasarkan
orang siswa, laki-laki dan perempuan dari perbandingan gambaran jawaban yang
unit SMA Reguler, SMA Plus dan SMA diberikan oleh para siswa sebelum dan
Program SKS. Setiap unit didampingi oleh setelah diberikan Psikoedukasi,
1 orang guru wali kelas. Kegiatan ini pemahamannya tentang hal-hal yang
melibatkan 3 orang mahasiswa Fakultas berkaitan dengan pornografi juga terlihat
Psikologi Universitas Sumatera Utara. mengalami perubahan, dari jawabannya
Selama kegiatan, siswa mengikuti yang sederhana menjadi jawaban yang
pelaksanaan kegiatan dari awal hingga kompleks.
akhir dengan penuh antusias. Ketika Gambaran tentang apa yang para
diberikan kesempatan tanya jawab, para siswa ketahui tentang kecanduan
siswa mengajukan pertanyaan dan mengalami peningkatan. Hal ini terlihat
memberikan pendapat tentang materi dari skor rata-rata jawaban pretest 1.61
pencegahan adiksi pornografi ini. mengalami peningkatan pada skor rata-rata
Pertanyaan yang diajukan antara lain jawaban postest yaitu 1.69.
adalah bagaimana mencegah pornografi, Gambaran tentang pemahaman
bagaimana mencegah dampak adiksi tentang apa itu pornografi mengalami
pornografi dan apa perbedaan konten peningkatan. Hal ini terlihat dari skor rata-
pornografi dan seni fotografi atau melukis. rata jawaban pretest 1.43 mengalami
Sebelum dan sesuadah pelaksanaan peningkatan pada skor rata-rata jawaban
Psikoedukasi Pencegahan Pornografi, postest yaitu 1.65.
kepada para siswa diberikan tes untuk Gambaran tentang pemahaman
mengetahui tentang beberapa hal yang tentang mengapa orang bisa kecanduan
terkait dengan pencegahan pornografi, pornografi mengalami peningkatan. Hal ini
yaitu tentang apa yang mereka ketahui terlihat dari skor rata-rata jawaban pretest
tentang kecanduan, pemahaman tentang
48
https: www.ejurnal.stikpmedan.ac.id
Vol. 1 No.2 April 2019
e-ISSN LIPI: 2622-7290

1.19 mengalami peningkatan pada skor pornografi ini. Pertanyaan yang diajukan
rata-rata jawaban postest yaitu 1.38. meliputi tentang adakah manfaat dari
Gambaran tentang pemahaman pornografi, misalnya di Jepang pornografi
dampak apa yang dihasilkan dari dijadikan sumber penghasilan. Selain itu,
kecanduan pornografi mengalami diantara para siswa juga bertanya tentang
peningkatan. Hal ini terlihat dari skor rata- mengapa usaha video porno masih saja
rata jawaban pretest 1.31 mengalami beredar padahal pemerintah sudah jelas
peningkatan pada skor rata-rata jawaban melarang.
postest yaitu 1.60. Sebelum dan sesuadah pelaksanaan
Gambaran tentang pemahaman hal Psikoedukasi Pencegahan Pornografi,
apa yang dapat dilakukan untuk mencegah kepada para siswa diberikan tes untuk
kecanduan pornografi mengalami mengetahui tentang beberapa hal yang
peningkatan. Hal ini terlihat dari skor rata- terkait dengan pencegahan pornografi,
rata jawaban pretest 1.33 mengalami yaitu tentang apa yang mereka ketahui
peningkatan pada skor rata-rata jawaban tentang kecanduan, pemahaman tentang
postest yaitu 1.72. apa itu pornografi, pemahaman mengapa
Dengan demikian dapat orang bisa kecanduan pornografi,
disimpulkan bahwa perbandingan pemahaman dampak apa yang dihasilkan
gambaran jawaban yang diberikan oleh dari kecanduan pornografi dan hal apa yang
para siswa SMA Perguruan Al Azhar dapat dilakukan untuk mencegah
sebelum dan setelah diberikan kecanduan pornografi.
Psikoedukasi, pemahamannya tentang hal- Dari hasil pretest dan postes yang
hal yang berkaitan dengan pornografi juga diberikan kepada para siswa tentang
terlihat mengalami perubahan, dari pencegahan pornografi, diperoleh
jawaban yang sederhana menjadi jawaban gambaran bahwa sebelum dilaksanakannya
yang semakin kompleks, yang meliputi Psikoeduksi, pemahaman para siswa
tentang apa yang mereka ketahui tentang tentang hal-hal yang berkaitan dengan
kecanduan, pemahaman tentang apa itu pornografi meningkat. Hal ini terlihat dari
pornografi, pemahaman mengapa orang perbandingan skor rata-rata total pretest
bisa kecanduan pornografi, pemahaman 6.32 dan postest 8.16 yang mengalami
dampak apa yang dihasilkan dari peningkatan.
kecanduan pornografi dan hal apa yang Gambaran tentang apa yang para
dapat dilakukan untuk mencegah siswa ketahui tentang kecanduan
kecanduan pornografi. mengalami peningkatan. Hal ini terlihat
Kegiatan pengabdian Psikoedukasi dari skor rata-rata jawaban pretest 1.74
Pencegahan Pornografi ini telah mengalami peningkatan pada skor rata-rata
dilaksanakan di SMA Nanyang Zhi Hui jawaban postest yaitu 1.80.
School pada tanggal 10 Oktober 2018. Gambaran tentang apa itu
Pelaksanaan dilakukan di Aula Nanyang pornografi mengalami peningkatan. Hal ini
Zhi Hui School Medan. Kegiatan ini diikuti terlihat dari skor rata-rata jawaban pretest
oleh 50 orang siswa, laki-laki dan 1.35 mengalami peningkatan pada skor
perempuan dan 4 orang guru pendamping. rata-rata jawaban postest yaitu 1.90.
Selama kegiatan, siswa mengikuti Gambaran tentang pemahaman
pelaksanaan kegiatan dari awal hingga mengapa orang bisa kecanduan pornografi
akhir dengan penuh antusias. Ketika mengalami peningkatan. Hal ini terlihat
diberikan kesempatan tanya jawab, terdapat dari skor rata-rata jawaban pretest 1.12
beberapa orang siswa yang mengajukan mengalami peningkatan pada skor rata-rata
pertanyaan dan memberikan pendapat jawaban postest yaitu 1.51.
tentang materi pencegahan adiksi
49
https: www.ejurnal.stikpmedan.ac.id
Vol. 1 No.2 April 2019
e-ISSN LIPI: 2622-7290

Gambaran tentang pemahaman 1. Subyek sasaran kegiatan


dampak apa yang dihasilkan dari psikoedukasi ini dapat lebih
kecanduan pornografi mengalami diperluas, yaitu pada siswa SMP
peningkatan. Hal ini terlihat dari skor rata- atau bahkan mahasiswa.
rata jawaban pretest 1.03 mengalami 2. Metode pretest dan postest pada
peningkatan pada skor rata-rata jawaban psikoedukasi ini disajikan dalam
postest yaitu 1.64. bentuk pertanyaan terbuka yang
Gambaran tentang pemahaman hal selanjutnya dikonversi ke dalam
apa yang dapat dilakukan untuk mencegah bentuk angka. Oleh karena itu,
kecanduan pornografi mengalami dianggap perlu dilakukan pretest
peningkatan. Hal ini terlihat dari skor rata- dan postes dengan jawaban dalam
rata jawaban pretest 1.06 mengalami bentuk angka.
peningkatan pada skor rata-rata jawaban
postest yaitu 1.29.
Dengan demikian dapat DAFTAR PUSTAKA
disimpulkan bahwa perbandingan
gambaran jawaban yang diberikan oleh Anisah, Nur. (2016). Efek Tayangan
para siswa SMA Nanyang Zhi Hui Medan Pornografi di Internet Pada Perilaku
sebelum dan setelah setelah diberikan Remaja di Desa Suka Maju
Psikoedukasi, pemahamannya tentang hal- Kecamatan Tenggarong Seberang.
hal yang berkaitan dengan pornografi juga Jurnal Ilmu Komunikasi.115-124
terlihat mengalami perubahan, dari
jawabannya yang sederhana menjadi Aditya, Ramadhan. (2013). Survei: 97%
jawaban yang kompleks semakin Remaja Indonesia Mengakses Situs
kompleks, yang meliputi tentang apa yang Porno. Diakses pada tanggal 31
mereka ketahui tentang kecanduan, Oktober 2017 dari
pemahaman tentang apa itu pornografi, https://techno.okezone.com/read/201
pemahaman mengapa orang bisa 3/09/24/55/870832/survei-97-
kecanduan pornografi, pemahaman remaja-indonesia-mengakses situs-
dampak apa yang dihasilkan dari porno
kecanduan pornografi dan hal apa yang
dapat dilakukan untuk mencegah Durham, S. (2015). Opposing
kecanduan pornografi. Pornography; A Look at Anti-
Pornography Movement. United
4. KESIMPULAN DAN SARAN Kingdom: AMF Publishing.
Kesimpulan yang diperoleh dari
kegiatan pengabdian Psikoedukasi Essau CA. 2008. Adolescent Addiction:
Pencegahan Adiksi Pornografi ini adalah Epidemiology, Assessment and
bahwa Psikoedukasi pencegahan adiksi Treatment. New York: Elsevier Inc.
pornografi ini dapat meningkatkan
pemahaman siswa SMA Al Azhar Medan Fauzy, F. (2016). Mayoritas Siswa SMP
dan SMA Nanyang Zhi Hui Medan tentang Kecanduan Film Porno . Diakses
pengertian, dampak dan pencegahan adiksi dari:
pornografi. Oleh karena itu, kegiatan ini https://news.okezone.com/read/2016/
dimungkinkan akan dapat mencegah 03/07/338/1329615/mayoritas-
timbulnya adiksi pornograsi pada mereka. siswa-smp-kecanduan-film-porno.
Berdasarkan hasil penelitian yang
Hardjo P, dan Yuliardi. (2016). Kronologi
diperoleh, maka saran yang dapat
Kasus Kematian Yuyun di Tangan 14
diberikan adalah:
50
https: www.ejurnal.stikpmedan.ac.id
Vol. 1 No.2 April 2019
e-ISSN LIPI: 2622-7290

ABG Bengkulu. Diakses dari: Sanjaya, Wibowo, & Prasetyo. (2010).


http://regional.liputan6.com Parenting untuk Pornografi di
Internet. Jakarta: Gramedia
Rumyeni, & Lubis, E.E. (2013). Remaja
Dan Pornografi: Paparan Pornografi Soebagijo, A. (2008). Pornografi Dilarang
Dan Media Massa Dan Pengaruhnya Tapi Dicari. Jakarta: Gema Insani.
Terhadap Perilaku Siswa Pada
Sekolah Menengah Pertama (Smp) Supratiknya, A. (2011). Merancang
Negeri 25 Kota Pekanbaru. Jurnal Program dan Modul: Psikoedukasi.
Charta Humanika, 181-200. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.

51

Anda mungkin juga menyukai