Anda di halaman 1dari 2

BENTUK KEMAJUAN ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

Bani Abbasiyah atau Kekhalifahan Abbasiyah adalah kekhalifan kedua Islam setelah masa Khulafaur
Rasyidin. Bani Abbasiyah berkuasa mulai tahun 750 M sampa 1258 M setelah merebut kekuasaan dari
Bani Umayyah dan menundukkan semua wilayahnya kecuali Andalusia. Nama Abbasiyah merujuk
kepada keturunan dari paman Nabi Muhammad SAW yang termuda, yaitu Abbas bin Abdul Muthalib,
sehingga mereka juga termasuk ke dalam Bani Hasyim.

Bani Abbasiyah mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Harun Al-Rasyid dan
putranya Al-Makmun. Pada masa Harun Al-Rasyid Baghdad mulai menjadi pusat peradaban dunia
dengan tingkat kemakmuran dan peran internasional yang luar biasa, sedangkan kemajuan keilmuan di
Baghdad mencapai puncaknya pada Al-Makmun dengan didirikannya Baitul Hikmah sebagai pusat
perputakaan dan kajian keilmuwan.

Kemajuan Islam pada masa Bani Abbasiyah dapat diuraikan sebagai berikut

1. Kemajuan dalam bidang Sosial Budaya

Dalam bidang sosial budaya, Dinasti Abbasiyah mampu mempercantik seni bangunan dan arsitektur,
baik untuk bangunan istana, masjid, bangunan kota dan lain sebagainya, contohnya seperti pada istana
Qashrul Dzahabi, dan Qashrul Khuldi, sementara bangunan kota seperti pembangunan kota Baghdad,
Samarra dan lain-lainnya. Kemajuan juga terjadi pada bidang sastra bahasa dan seni musik dengan
munculnya sastrawan dan budayawan terkenal, seperti Abu Nawas, Abu Athahiyah, Al Mutanabby,
Abdullah bin Muqaffa dan lain-lainnya, dan munculnya tokoh terkenal dalam bidang musik seperti Yunus
bin Sulaiman, Khalil bin Ahmad, pencipta teori musik Islam, Al farabi dan lain-lainnya. Selain itu
kemajuan juga terlihat dalam bidang pendidikan dengan didirikannya lembaga-lembaga pendidikan,
mulai dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi.

2. Kemajuan dalam bidang politik dan militer

Agar semua kebijakan militer terkoordinasi dan berjalan dengan baik, maka pemerintah Dinasti
Abbasiyah membentuk departemen pertahanan dan keamanan, yang disebut Diwanul Jundi, yang
mengatur semua yang berkaitan dengan kemiliteran dan pertahanan keamanan.

3. Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan

Kemajuan dalam ilmu pengetahuan merupakan berkah dari kebijakan politik Bani Abbasiyah terhadap
masayarakat non Arab yang memiliki tradisi intelektual dan budaya riset yang sudah lama melingkupi
kehidupan mereka. Mereka diberikan fasilitas berupa materi atau finansial dan tempat untuk terus
melakukan berbagai kajian ilmu pengetahuan malalui bahan-bahan rujukan yang pernah ditulis atau
dikaji oleh masyarakat sebelumnya. Dari kebijakan ini muncullah banyak ahli dalam ilmu pengetahuan
seperti filsafat, sejarah, ilmu bumi, astronomi, kedokteran dan lainnya. Ilmuwan terkenal di masa Bani
Abbasiyah di antaranya ibnu Sina, Ar-Razi, Al-Khawarismi, Wafiq Al-Andalusi, Al-Battani, Muhammad bin
Ishaq, Abu Nasr Al-Farabi, Al-Kindidan lain-lain.
4. Kemajuan dalam ilmu agama Islam

Kemajuan dalam bidang ilmu agama terkait erat dengan peran serta para ulama dan pemerintah yang
memberi dukungan kuat, baik dukungan moral, material dan finansial, kepada para ulama. Perhatian
yang serius dari pemerintah ini membuat para ulama yang ingin mengembangkan ilmu ini mendapat
motivasi yang kuat, sehingga mereka berusaha keras untuk mengembangkan dan memajukan ilmu
pengetahuan dan perdaban Islam. Diantara ilmu pengetahuan agama Islam yang berkembang dan maju
adalah ilmu hadist, ilmu tafsir, ilmu fiqih dan tasawuf, dengan ulama-ulama terkenal seperti Imam Abu
Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Ahmad bin Hambal, Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Majah,
Abu Daud, At Tarmidzi, Imam Ghazali, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai