Akhir kata dengan segala hormat dan kerendahan hati, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan modul ini.
Wassalamuálaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Palembang, Oktober 2021
Tim Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan salah satu lembaga perekonomian desa
yang sepenuhnya dikelola oleh masyarakat. Sebagai salah satu program andalan dalam
Bumdes menurut pasal 1 ayat 6 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 diartikan sebagai badan
usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha
ayat 1 desa dapat menidirkan Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUMDes.
Salah satu indikator terlaksananya penerapan prinsip akuntansi yang tepat pada
BUMDesmerupakan lembaga ekonomi yang memiliki identitas dandasar hukum, oleh karena
itu penerapan akuntansi dan penyusunan laporan keuangannya juga harus berpedomanpada
standar keuangan sehingga laporan keuangan yang disajikan memiliki kepercayaan dari semua
Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Perubahan Badan Usaha Milik Desa pada Bab III pasal 12 ayat 3 menyatakan bahwa
pelaksanaan operasional 4 (direktur) berwenang membuat laporan keuangan seluruh unit usaha
BUMDes setiap bulan. Penerapan akuntansi dalam penyajian laporan keuangan menjadi salah
satu hal mutlak yang harus dimiliki, jika BUMDes LUMINTU ingin terus mengembangkan
usahanya. Desa Kepayang adalah salah satu desa di Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI
yang telah menjalankan BUMDes yang lembaganya dinamakan LUMINTU. Pemerintah Desa
masyarakat sesuai dengan potensi yang dimiliki Desa Kepayang, agar pendayagunaan tersebut
dapat berjalan berkesinambungan, terarah, terorganisir, dan tepat sasaran maka Desa Kepayang
LUMINTU Desa Kepayang ini sendiri resmi didirikan dengan musyawarah antara pemerintah
Desa dan masyarakat terpilih dan menetapkan Peraturan Desa Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) serta Anggaran Dasar Rumah Tangga yang sesuai dengan
salah satu desa di Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI dapat menggerakkan kegiatan
ekonomi mayarakat yang lebih baik, dengan memberi peluang kepada masyarakat untuk
berkembang dan berdaya sesuai dengan kemampuan desa. Jenis usaha yang didirikan BUMDes
LUMINTU Desa Kepayang adalah salah satu desa di Kecamatan Lempuing Kabupaten OKI
Berdasarkan hasil dari hasil kegiatan survey pendahuluan secara langsung kepada
pengurus BUMDes LUMINTU iri Desa Desa Kepayang Kecamatan Lempuing Kabupaten
OKI menyatakan bahwa BUMDes LUIMTU yang telah berjalan selama lima tahun ini sudah
memiliki usaha dan keuntungan, namun pertanggungjawaban dan laporan keungan belum
dibuat secara lengkap dan akurat dengan akuntansi BUMDes yang berlaku, hanya mencatat
penerimaan dan pengeluaran saja akibatnya posisi laporan keuangan tidak dapat diketahui.
Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
karena adanya kesulitan yang dialami mitra BUMDes LUMINTU dalam penyusunan laporan
laporan keuangan adalah aplikasi Soft Accounting Excel yang memberikan kemudahan dalam
1. Dapat dipahami
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini,
ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan
dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar
pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh
pemakaitertentu.
2. Relevan
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau
berkaitan satu sama lain. Misalnya, informasi struktur dan besarnya aset yang
struktur keuangan perusahaan diharapkan tersusun atau tentang hasil dari operasi
yang direncanakan.
sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal-
hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti pembayaran dividen dan
komitmennya ketika jatuh tempo. Untuk memiliki nilai prediktif, informasi tidak
perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun demikian, kemampuan laporan
informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya, nilai prediktif laporan
laba rugi dapat ditingkatkan kalau pos-pos penghasilan atau beban yang tidak biasa,
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas
andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat
representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan
dapat disajikan.
1. Deskripsi Singkat
Modul dengan judul Aplikasi Excel Untuk Akuntansi Bumdes ini disusun dengan tujuan
untuk memberikan pengetahuan teknis kepada pengurus BUMDes, mengenai konsep, prinsip dan
diklat pada Pelatihan Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan BUMDes. Pelatihan ini
Modul ini terbagi dalam 7 (tujun) Kegiatan Belajar, yaitu Kegiatan Belajar 1, membahas
Proses Pengolahan Data, Kegiatan Belajar 2, Lembar kerja untuk input data, Kegiatan Belajar 3
yang membahas sheet jurnal, Kegiatan Belajar 4 yang membahas neraca percobaan, dan Kegiatan
Belajar 5 yang membahas Neraca Saldo, Kegiatan Belajar 6 membahas laporan keuangan dari
Aplikasi Excel ternyata dapat digunakan untuk mempermudah dan mempercepat proses
akuntansi. Jika BUM Desa memiliki unit usaha, maka materi buku ini sangat relevan untuk unit
usaha dari BUM Des. Materi buku ini juga dapat digunakan untuk BUMDes itu sendiri.
A. Prasyarat Kompetensi
Untuk dapat memahami secara baik isi dari modul ini, ada beberapa prasyarat
Standar kompetensi yang dicapai modul ini adalah peserta mampu menggunakan excell
keuangan BUM Desa. Untuk mencapai standar kompetensi tersebut, kompetensi dasar yang
akan diberikan dari Aplikasi Excel Untuk Akuntansi Bumdes ini adalah peserta mampu:
7) Menggunakan fungsi filtering dan Pivot table untuk menyusun buku besar
C. Relevansi Modul
Kompetensi dari modul ini digunakan untuk mendukung tugas dalam akuntansi dan
pertanggung jawaban BUMDes Untuk mengukur peningkatan kompetensi peserta, modul ini
dilengkapi dengan latihan, tes formatif dan tes sumatif yang dilengkapi dengan kunci jawaban
Secara umum pengolahan data akuntansi, baik yang dilakukan secara manual maupun
berbasis komputer mencakup kegiatan menerima input, memproses dan menyimpan data serta
menyajikan output (keluaran). Input berupa data transaksi yang secara fisik dapat
berupa dokumen transaksi seperti kuitansi, SP2D dan sebagainya. Output yang dihasilkan
adalah laporan keuangan. Pemrosesan input untuk menjadi output dapat dilakukan secara
Dalam sistem akuntansi menual bukti transaksi dicatat dalam jurnal sebagai pencatatan
pertama. Selanjutnya jurnal tersebut diposting ke akun buku besar sebagai pencatatan akhir..
Selanjutnya berdasarkan buku besar dibuatlah neraca saldo, dan dengan neraca saldo tersebut
dibuat laporan keuangan. Dengan demikian pekerjaan akuntansi secara manual dilakukan secara
sequential. Sistem akuntansi dengan bantuan aplikasi komputer tidak mesti bekerja secara
2. Jenis software
aplikasi komputer untuk akuntansi. Pada modul ini tidak akan dibahas berbagai aplikasi
komputer untuk akuntansi. Modul ini hanya akan membahas penggunaan rumus-rumus dalam
Jika menggunakan MS Excel untuk memproses data menjadi laporan keuangan data
transaksi dicatat dalam jurnal. Dari jurnal ini dapat langsung disusun neraca saldo, tanpa
melalui posting ke buku besar. Selanjutnya dari neraca saldo tersebut dapat disusun laporan
selanjutnya menyusul neraca saldo serta menyusun laporan keuangan. Jika perusahaan
Agar kegiatan merekam input dapat berjalan efisien maka kita harus terlebih dahulu
mempersiapkan lembar kerja (worksheet) untuk merekan input. Sebagai ilustrasi, dalam bab
ini kita menggunakan data suatu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Bukalah Ms Excel dan buatlah file baru. Beri nama latihan-TOT.xls, jika
menggunakan MsExcel 2003, atau latihan -03-01.xlsx, jika menggunakan MsExcel 2007.
Simpan data tersebut pada folder tertentu ”Komputer Akuntansi”. Tampilan dalam layar
File ini baru memiliki satu sheet yang merupakan lembaran kerja. Kita dapat
menambah sheet baru dengan cara klik tanda + di bagian lembaran kerja ini. Untuk lebih
mengenali isi masing- masing sheet masing-masing sebaiknya dideri nama yang
mencerminkan isinya. Misalkan jika ada sebuah sheet yang nantinya akan berisi nama-
nama akun dapat diberi nama “daftarakun”. Misalkan kita berencana untuk membuat 3
Sekarang ubah nama sheet1 menjadi daftarakun dengan jalan mengklik ganda teks
Sheet1. Selanjutnya ubah nama sheet menjadi Daftarakun dengan cara double-klick
tulisan sheet1 dan mengetik “daftarakun” menimpa kata “sheet1) atau terlebih dahulu
dihapus kata “sheet1” dan selanjutnya diketik “daftar akun”. Dengan Prosedur serupa,
ubahlah nama sheet2 menjadi “jurnal” dan ubahlah nama Sheet3 menjadi NeracaSaldo.
99
Tabel 2-1 sheet dalam
file
Jika nama sheet sudah diubah, sheet dalam file tersebut sudah siap untuk diisi kode
akun,jurnal dan neraca saldo.
2. Membuat kode akun
Setelah menyiapkan file yang terdiri dari sheet daftarakun, Jurnal serta Neracasaldo, kita
mengisi sheet daftarakun dengan akun buku besar yang digunakan oleh perusahaan. Misalkan Unit
Usaha dari BUM Des menggunakan akun-akun sebagai tampak pada tabel 2-2 berikut.
Tabel 2-2 Akun buku besar yang digunakan
11 Kas
12 Piutang
13 Perlengkapan
14 Gedung
15 Akumulasi Penyusutan
21 Hutang
22 Hutang listrik
23 Hutang gaji
31 Modal
32 Saldo Laba
32 Dividen
41 Pendapatan jasa
51 Beban gaji
52 Beban Listrik
10
10
53 Beban perlengkapan
54 Beban penyusutan
55 Beban Lain lain
Sheet daftar akun diisi dengan Nomor dan nama akun di tabel di atas dengan
mengetik nomor di kolom A dan nama akun di kolom B Isilah data kode akun berikut (Tabel
2.2) ke dalam sheet DaftarAkun mulai dari sel A1. Jika sheet daftar akun sudah diisi dengan
nomor dan nama akun , sheet tersebut akan tampak seperti yang terlihat pada tabel 2-3 berikut
ini.
Tabel 2-3 Daftar Kode Rekening / Kode
Akun
Sekarang,setelah kode dan nama akun dibuat, siapkan kolom c untuk menampung gabungan
antara kode dan nama akun. Untuk itu,ketiklah pada sel C 2 rumus berikut.
Rumus ini menyebabkan sel C2 berisi gabungan antar isi sel A2 dengan B2 namun
dipisahkan dengan spasi, tanda minus dan spasi. Selanjutnya rumus yang sudah kita masukkan di
sel C2 kita kopi ke sel-sel di bawahnya dengan meletakkan kursor di pojok kiri bawah sel C2 dan
selanjutnya tahan dan ditarik ke bawah atau setelah kursor diletakkan di pojok kiri bawah sel C2
klik dua kali. Dengan tindakan ini maka sheet daftar akun akan tampak pada tabel 2-4 sebagai
berikut:
11
11
Tabel 2-4 Daftar Gabungan Kode dan nama Rekening / Akun
Selanjutnya berilah nama panggilan atas kolom C agar isi kolom tersebut dapat dipanggil dari
sheet lain, atau bahkan dari file lain. Nama panggilan sangat diperlukan agar proses pengelolaan
data menjadi efisien dan perubahan data pada sheet DaftarAkun akan secara otomatis
memutakhirkan data pada sheet lain yang merujuk pada sheet DaftarAkun.
3. Membuat nama panggilan pada sheet daftar akun
Langkah penting yang harus dilakukan adalah kolom C diberi judul terlebih dahulu yaitu
dengan cara mengetik “nomor_dan_nama_akun”. Perlu diperhatikan bahwa menulis judul kolom C
jika lebih dari satu kata dipisah dengan garis bawah. Setelah kolom C diberi judul, maka sheet
tersebut akan terlihat pada Tabel 2-5 berikut.
Tabel 2-5 Judul kolom C Kode dan nama Rekening / Akun
12
12
Cara memberi nama pada sheet DaftarAkun dilakukan dengan mengklik kolom C sehingga
kolom C seluruhnya tersorot. Definisikan nama panggilan sebagai berikut:
13
13
Sebelum klik “Ok”, pastikan kotak Name pada dialog box di atas terisi teks yang
sama dengan nama kolom C sheet daftarakun. Teks tersebut akan menjadi nama panggilan
bagi kolom C. Pastikan pada waktu memberi nama jangan menggunakan karakter spasi.
Gunakan Underscore untuk memisahkan kata. Kadangkala dapat terjadi walaupun sudah
menggunakan underscore, tetap saja kotak nama tidak berisi teks sesuai dengan nama
kolom C. Dalam kondisi seperti ini sebaiknya jangan diklik OK, Untuk praktisnya judul
kolom C dapat diubah dengan satu kata atau 4 kata tersebut disambung. Jika kita memilih
empat kata tersebut disambung maka sheet tersebut akan tampak pada Tabel 2-7 sebagai
berikut.
14
14
Terlihat pada Tabel 2-7 di atas, kotak nama pada dialog box new nama telah terisi dengan
“nomordannamaakun” yang sama dengan judul kolom C pada sheet yang bersangkutan.
Selanjutnya kita ikuti langkah berikut ini.
2) Akhiri dengan mengklik OK.
Jika kita berhasil memberi nama panggilan untuk sheet akun, nama nama akun yang ada
pada sheet akun dapat dipanggil dari sheet jurnal. Oleh karena itu kita coba lanjutkan
dengan menyiapkan sheet jurnal berikut ini.Umumnya pemberian nama ini berhasil, jika
sheet tersebut memuat teks nama kolom C di tiga kotak dialog dalam contoh ini terlihat ada
teks “nomor_dan_nama_akun” di tiga kotak, sebagaimana tampak pada tabel 2-8 berikut.
15
15
4. Menyiapkan sheet untuk merekam jurnal
Kini tiba saat nya menyiapkan sheet jurnal. Sebelum melangkah lebih jauh,pastikan Anda
sudah menyimpankan file excel Anda. Aktifkan sheet jurnal dengan mengklik nama sheet
tersebut. Setelah itu dibuat kolom – kolom untuk jurnal sederhana seperti jurnal secara manual
yang terdiri dari kolom tanggal, No Bukti, Akun,Keterangan, Debit dan Kredit. Lihat contoh pada
Tabel Tabel 2-9 pada halaman berikut.
Tabel 2-9 Bentuk Jurnal
Kolom C akan diisi dengan akun sesuai dengan daftar akun pada Sheet Daftar Akun. Kita
ingin membatasi agar pengguna tidak dapat memasukan akun yang belum terdaftar pada sheet
Daftar Akun. Selain itu kita ingin agar pengguna tidak perlu menuliskan nama akun,namun cukup
memilih akun melalui drop-down list. Untuk itu diperlukan langkah sebagai berikut:
a. Klik kolom C2, lalu tekan tombol shift pada keyboard dengan telunjuk kiri dan tombol Ctrl
dengan ibu jari kiri. Tahan sampai anda menekan tombol panah kebawah dengan jari lain.
16
16
Serta merta sel C2 sampai dengan sel terbawah pada kolom C akan tersorot. Cara tersebut
adalah cara tercepat untuk menyorot area kosong yang luas.
b. Lepaskan jari dari tombol keyboard dan Tampilan layar akan tampak pada Tabel 2-10
Tabel 2-10 Tampilan setelah kolom C tersorot
17
17
Pada jendela Data Validation klik panah kecil pada kotak Allow dan pilih
List. Sheet Jurnal akan tampak sebagaimana terlihat pada Tabel 2-12 berikut setelah
dialog box Source diklik
Tabel 2-12 Dialog Box setelah dipilih list
Terlihat pada tabel di atas, pada sub menu Use in Formula, terdapat dua nama yaitu
“nomor_dan_nama_akun” dan “nomordannamaakun”. Mari kita ingat pada
proses pemberian nama akun pada pembahasan di atas kita gagal waktu memberi nama
18
18
dengan “nomor_dan_nama_akun”, oleh karena itu jangan kita pilih
“nomor_dan_nama_akun”.
d. Langkah berikutnya adalah kita klik “nomor dan nama akun” dan OK. Untuk
mengecek apakah kita sudah berhasil memasukkan daftar nama akun pada sel C2, kita
klik sel C2, kemudian kita klik tanda panah yang ada di kanan sel C2 tersebut. Jika
berhasil, akan muncul semua rekening yang ada di sheet daftar akun sebagaimana
tampak pada Tabel2-14 pada halaman berikut.
e. Sekarang file anda sudah siap digunakan untuk merekam jurnal yang akan
dijadikan basis utama untuk menghasilkan Neraca percobaan, jurnal sudah
siap digunakan. Jangan lupa men-Save file anda.
Tabel 2-14 Tampilan Jurnal setelah dihubungkan dengan nama panggilan
f. Perhatikan, sel C2 dan seluruh sel dibawahnya, jika di klik akan menampilkan tanda
panah▼ . Apabila tanda tersebut diklik, maka muncullah drop-down list yang berisi
daftar akun. Pengguna hanya bisa memilih akun yang sudah terdaftar. Jika menulis teks
lain, dapat muncul pesan penolakan dari MsExcel.
g. Pesan penolakan/pesan kesalahan dapat diubah menjadi berbahasa Indonesia dengan
redaksi yang sesuai dengan keinginan Anda tidak dibahas pada modul ini.
19
19
SHEET
JURNAL
20
20
d. Sekarang masukan isi Tabel Tabel 3-1 ke dalam jurnal. Kolom tanggal Transaksi diisi dengan
tanggal 01/01/2017,Kolom nomor Bukti diisi JV-001 (JV berarti jurnal voucher) dan untuk
kolom ketrangan diisi dengan kata “Saldo Awal”. Untuk setiap baris, sel-sel pada ketiga
kolom tersebut harus diisi dengan isian tersebut. Tidak boleh ada sel yang kosong. Berikut ini
disajikan tampilan sheet jurnal ketika kita akan mengisi jurnal. Setelah kita mengisi kolom
tanggal dan nomor bukti kita letakkan kursor di sel C2 dan klik tanda panah di kanan, maka
sheet tersebut tampak pada Tabel 3-2 berikut.
Tabel 3-2 Sheet Jurnal
e. Untuk menulis kode dan nama akun kedalam kolom C cukup memilih (klik) salah satu akun
yang ada dalam list tersebut.
f. Mengisi kolom keterangan dan kolom debit serta kredit. Misalkan kita akan memasukkan
saldo kas sebesar Rp72,100,000.00, setelah diisi nama akun, jurnal tersebut diisi dengan
keterangan dan jumlah debit sebesar 72.100.000,00 sementara jumlah kredit diisi dengan
angka 0 (nol). Cara yang sama juga dilakukan untuk nama-nama akun lainnya yang ada di
neraca awal. Jika neraca awal diisikan ke sheet jurnal, sheet jurnal akan tampak Tabel 3-3
sebagai berikut.
Tabel 3-3 Sheet Jurnal yang sudah diisi data neraca awal
21
21
g. Perhatikan bahwa kolom C tidak dapat diisi dengan teks apapun selain Kode dan Nama akun
yang telah terdaftar di sheet Daftar Akun
h. Jangan lupa men-save file anda.
Perhatikan:
Setiap sel dalam suatu jurnal harus berisi data; TIDAK BOLEH KOSONG (blank).jadi, jika sel
Debet berisi suatu nilai,maka sel Kredit harus diisi angka 0 (nol),jangan biarkan kosong. Sel yang
kosong jika diproses dapat mengakibatkan kekacauan proses. Antar jurnal yang satu dengan jurnal
lain BOLEH dipisahkan dengan satu/lebih baris yang kosong
2. Merekam jurnal tahun berjalan
Setelah selesai merekam jurnal pembukuan yang berasal dari neraca awal, bukukan transaksi
Bulan Januari 2017 ke dalam sheet jurnal. Transakasi tersebut adalah seperti pada tabel Tabel 3-4
berikut
BUM Desa telah memberi pelayanan kepada murid suatu sekolah untuk mandi di area wisata
pemandian. Harga karcis Rp 2.000.000,00 belum diterima oleh diterima oleh BUM Desa. Setelah
neraca awal dan transaksi selama bulan januari dientry ke Sheet Jurnal, maka Sheet Jurnal akan
berisi jurnal sebagaimana terlihat Tabel 3-5 berikut.
22
22
Dari tampilan dalam layar komputer tersebut terlihat bahwa hakekatnya pembuatan jurnal di
Sheet Jurnal sebagian besar sama dengan jurnal dalam akuntansi manual.Perbedaan yang ada
adalah :
a. Setiap ayat (baris) jurnal pada excel harus diisi data yang lengkap, baik mengenai tanggal,
nomor bukti dan keterangan7 .Dalam jurnal yang dikerjakan secara manual, pencatatan data
tersebut hanya diletakkan di baris pertama dari setiap set jurnal.
b. Nomor dan nama akun diketik di margin kiri (rata kiri) pada kolom c, baik ayat jurnal debit
maupun ayat jurnal kredit. Dalam jurnal yang dikerjakan secara manual, ayat jurnal kredit
ditulis agak bergeser ke dalam dibandingkan ayat jurnal debit.
c. Setiap sel yang berisi nilai rupiah pada ayat jurnal (kolom Debit dan Kredit) harus diisi
angka (setidak-tidaknya angka NOL). Jika tidak diisi angka (BLANK) maka hasil komputasi
tidak terjamin akurasinya.
23
23
NERACA PERCOBAAN
Jika jurnal telah dientry langkah berikutnya adalah menyusun Neraca Percobaan. Berdasarkan
Neraca Percobaan, disusunlah Neraca Saldo yang kolom-kolomnya diletakkan tepat di sebelah
kanan Neraca Percobaan.
Pembuatan Neraca Percobaan dilakukan di Sheet Neraca Saldo dengan data yang ada di Sheet
Jurnal tanpa mengubah struktur data di Sheet Jurnal. Pada bab ini akan diilustrasikan penyusunan
Neraca Percobaan dengan dua cara: (1) menggunakan bantuan fungsi SUMIF, dan (2) menggunakan
menu PIVOT TABLE. Dala siklus akuntansi secara manual, Neraca Percobaan atau Neraca Saldo
disusun dari buku besar, sementara itu buku besar dibuat berdasarkan posting dari jurnal.
1. Membuat neraca percobaan dengan bantuan SUMIF
Dengan menggunakan fungsi SUMIF tindakan posting buku besar dan penyusunan neraca
saldo dapat dilakukan secara tepat dan akurat. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : (1). Buka
sheet Neraca Saldo; (2). Buat kolom dalam sheet Neraca Saldo persis seperti neraca saldo secara
manual; (3). Kolom nama ada sheet Neraca Saldo diisi dengan Kode dan Nama Akun yang ada
di sheet DaftarAkun; (4). Kolom Debit atau Kredit diisi dengan memanfaatkan fungsi SUMIF.
a. Membuka sheet neraca saldo dan dan membuat kolom neraca saldo
Untuk membuka sheet neraca saldo, klik nama sheet di layar bagian bawah, setelah itu dibuat
kolom-kolom untuk Neraca Percobaan yang terdiri dari kolom Akun, kolom Debit dan
kolom Kredit.b. Mengisi kolom A dengan Kode dan Nama Akun
Sekarang isilah kolom A dengan kode dan nama akun. Pengisian kode dan nama Akun
harus merujuk pada sheet DaftarAkun. Untuk itu ada dua alternatif untuk melakukan perujukan.
Alterntif 1 adalah dengan melakukan Copy dan Paste dari sheet DaftarAkun. Alternatif 2 adalah
dengan menggunakan fasilitas LINK yang tersedia pada MsExcel. Keunggulan alternatif 2
dibandingkan dengan alternatif 1 adalah bahwa jika anda mengedit isi sheet DaftarAkun, maka
Kode dan Nama Akun pada sheet Neraca Saldo akan secara otomatis ikut ter-edit. Hal ini tidak
terjadi apabila Anda menggunakan alternatif 1. Oleh karenanya, sangat dianjurkan agar anda
menggunakan alternatif 2. Sekalipun demikian, kedua alternatif tersebut akan diuraikan di bawah
ini.
1) Langkah-langkah mengisi kolom A dengan Tehnik Copy-Paste
a) Letakkan kursor di nama kolom C sheet DaftarAkun dengan jalan meng-klik huruf C
pada judul kolom C sehingga seluruh isi kolom C tersorot.
b) Tekan tombol Ctrl + C ( tombol Ctrl pada keyboard ditekan bersama-sama dengan
tombol C ). Kegiatan ini sama dengan meng-klik menu Copy.
c) Kllik sel A2 pada sheet Neraca Saldo.
24
24
d) Klik tombol kanan mouse danp pilih Paste Special, lalu pilih Values dan akhiri
dengan memilih OK.
e) Kini Kode dan Nama Rekening telah muncul.
2) Langkah-langkah Mengisi Kolom A dengan Fasilitas LINK
a) Letakkan kursor di sel A2 pada sheet Neraca Saldo dengan jalan mengklik sel A2.
b) Ketik =
c) Klik sel C2 pada sheet DaftarAkun. Tekan tombol Enter pada keyboard.
d) Sekarang sel A2 pada sheet NeracaSaldo telah terhubung dengan isi sel C2 pada sheet
DaftarAkun.
e) Copy sel A2 pada sheet NeracaSaldo ke sel-sel dibawahnya.
F) Kini kolom A pada sheet NeracaSaldo telah terhubung dengan isi kolom C ada sheet
DaftarAkun. Dengan demikian, jika anda meng-edit sheet DaftarAkun, maka Kode
dan Nama Akun pada sheet NeracaSaldo akan teredit secara otomatis.
Jika langkah langkah di atas kita lakukan, sheet neraca percobaan tampak tabel 4-1 berikut:
Tabel 4-1 Neraca Percobaan setelah diisi Nomor dan Nama Akun
25
25
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh akun sudah masuk di kolom Nama akun. namum
kolom debit dan kredit belum terisi.
c. Mengisi Kolom Debit dan Kredit dengan Bantuan Fungsi SUMIF
1) Pada sheet NeracaSaldo klik sel B2. Selanjutnya klik icon “insert function” untuk
menampilkan jendela bantuan ( jendela Wizard ) yang berupa berbagai jendela dialog untuk
memudahkan penggunaan suatu fungsi. Jika kursor kita klik simbol fungsi, sheet neraca
saldo akan tampak sebagaimana terlihat pada tabel 4-2 sebagai berikut.
Tabel 4-2
2) Pada jendela dialog “insert function” ( Gambar di atas ), lakukan prosedur berikut :
a) Pada kotak “search for a function” pilih SUMIF
b) Klik tombol OK
c) Pada kotak “select a function” pilihlah : SUMIF
Akhiri dengan mengklik tombol OK. Maka segera muncul jendela dialog yang baru,
yaitu“function argument” sebagai terlihat pada Tabel 4-3
26
26
Tabel 4-3
3) Pada jendela dialog “function argument” ( Gambar 5-7 ), lakukan prosedur berikut :
a) Klik kotak “ Range “ dan klik kolom C pada sheet Jurnal, lalu tekan tombol Tab pada
keyboard.
b) Klik kotak “ Criteria “ dan klik sel A2 ( yang berisi akun “ Kas di Bendahara Penerimaan
“) pada sheet NeracaSaldo, lalu tekan Tab ada keyboard.
c) Klik kotak “ Sum_range “ dan klik kolom E ada sheet Jurnal. Akhiri dengan menekan
tombol Enter pada keyboard atau dengan meng-klik OK. Dengan tindakan ini sheet neraca
saldo akan terlihat pada Tabel 4-4
Tabe 4-4
27
27
Dari tabel 4-4 di atas, akun “Kas” sudah ada jumlah 73.600.000. Jumlah tersebut adalah
jumlah pendebitan pada akun “Kas”.
d) Sekarang sel B2 telah terisi rumus : “=SUMIF(Jurnal!C:C;A2; Jurnal!E:E)”. Perhatikan,
pemisah argumen pada rumus tersebut adalah tanda “ ; “ jika komputer Anda memiliki
regional setting Indonesia atau tanda “ , “ jika regional setting pada komputer Anda adalah
US/English.
e) Copy sel B2 ke sel-sel di bawahnya.
f) Kini kolom B telah terisi jumlah kumulatif transaksi debet seluruh akun.
4) Lakukan prosedur/langkah a sampai dengan c untuk kolom C ( Kolom Kredit ) pada sheet
NeracaSaldo. Jendela dialog untuk sel C2 seperti pada Tabel 4-5.
Tabel 4-5 Tampilan sheet neraca saldo setelah ngeklik insert function
Setelah kita mengeklik insert function, sheet neraca saldo tampak pada gambar di atas, kita
diminta untuk memilih fungsi maka selanjutnya kita klik “sumif”. Setelah kita klick sumif maka
sheet neraca saldo akan tampak pada Tabel 4-6 sebagai berikut.
28
28
Tabel 4-6 Tampilan sheet neraca saldo dengan fungsi “sumif”
Selanjutnya box tersebut diisi. Kotak Range diisi dengan kolom akun di sheet jurnal, criteria diisi
dengan nama akun di Neraca saldo yaitu akun “Kas” serta sum range diisi dengan kolom kredit di
jurnal. Caranya adalah klik kotak range, kemudian buka sheet jurnal dan klik kolom akun (kolom C).
Untuk pindah ke kotak criteria klik tab, setelah kursor ada di kota kriteria maka buka sheet neraca
saldo dan klik “11-Kas” yang ada dikolom Nama akun selanjutnya klik tab untuk memindahkan kursor
ke kotak “Sum_Range”. Setelah kursor berada di kotak “sum_range” buka sheet jurnal dan klik kolom
kredit. Setelah itu klik Ok. Sheet jurnal akan tampak sebagai berikut:
Tabel 4-7 Tampilan sheet neraca saldo setelah fungsi argumen diisi
29
29
Dari gambar di atas terlihat bahwa akun kas sisi kredit telah diisi dengan jumlah
800.000,00. Selanjutnya kolom kredit baris Kas (sel C2) dikopi ke sel sel di bawahnya.
Sehingga sheet jurnal tampak sebagai berikut.
d. Penyelesaian
1) Jangan lupa men-Save file Anda.
2) Uji akurasi Neraca Percobaan dengan mengubah / mengedit jurnal. Perhatikan apakah Neraca
Percobaan mencerminkan perubahan tersebut.
b) Pada jendela dialog pertama dari Wizard, kik OK. Dan setelah itu akan muncul sheet baru yang
merupakan kertas kerja sebagaimana terlihat pada Tabel 4-9 sebagai berikut:
Tabel 4-9 Lembaran kerja dengan PIVOT
31
31
Mari kita perhatikan kerta kerja ini, kita akan bekerja di bagian kanan dari tampilan ini,
sementara itu hasilnya nanti akan tampak di bagian kiri kertas kerja ini. Di bagian kanan ada data
yang berasal dari kolom jurnal yaitu tanggal, nomor bukti, Akun, Keterangan, Debit serta Kredit.
Untuk membuat neraca percobaan dan neraca saldo, informasi yang kita butuhkan adalah akun,
debit dan kredit oleh karena itu “akun” kita drug ke kotak row sementara itu data debit kita drug
ke kotak value, dan setelah itu data kredit juga didrug ke kotak value. Jika tindakan ini kita
lakukan, neraca saldo sudah nampak di sisi kiri kertas kerja ini.
Neraca Saldo sudah tampak di kertas kerja ini bagian kiri, setelah disimpan (save),
bagian kanan kertas kerja ini akan hilang sehingga tinggal tersisa neraca saldonya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa setelah muncul tampilan wizard untuk
layout Pivot Table standar bagi Excel 2007, drag field Akun ke kotak Row Labels dan Drag field
Debit serta Kredit ke dalam kotak Values, maka neraca saldo sudah ada di sisi kiri kertas kerja
tersebut. Jika ternyata susunannya belum sesuai dengan neraca saldo sebagaimana neraca saldo
menurut akuntansi secara manual dapat dilakukan perubahan atas setting yang serupa dengan
MsExcel 2003
3. Penyelesaian :
a) Jangan lupa men-Save file anda
b) Uji akurasi Neraca Percobaan dengan jalan mengedit jurnal.
Setelah itu pada sheet yang berisi Neraca Percobaan klik menu Data dan pilih Refresh Data
(atau Refresh All)
32
32
NERACA SALDO
Neraca saldo dibuat berdasarkan neraca percobaan dan diletakkan di sheet yang sama dengan
tempat neraca percobaan berada. Neraca percobaan berisi total nilai debet dan total nilai kredit dari
seluruh akun berdasarkan jurnal. Sementara itu, neraca saldo hanya menyajikan nilai netto debit atau
kredit saja untuk masing-masing akun.
1. Mengisi kolom debit
Langkah-langkah pembuatan Neraca saldo adalah sebagai berikut :
1) Siapkan ruangan dan layout dengan menambahkan kolom baru Debit dan Kredit pada kolom
D dan E dari Sheet NeracaSaldo Anda.
2) Isilah kolom debit dan Kredit, dengan ketentuan :
a. Jika total mutasi debit dari suatu akun lebih besar daripada total mutasi kredit ( pada
neraca percobaan), maka akun tersebut memiliki saldo debit dan nilai saldonya harus
diletakkan di kolom D. Dengan demikian, sel pada kolom E bagi akun tersebut harus
berisi angka nol.
b. Jika total mutasi kredit dari suatu akun lebih besar daripada total mutasi debit ( pada
neraca percobaan ), maka akun tersebut memiliki saldo kredit dan nilai saldonya harus
diletakkan di kolom E. Dengan demikian, sel pada kolom D bagi akun tersebut harus
berisi angka nol.
Cara yang paling efisien untuk melakukan langkah 2) di atas adalah dengan menggunakan
rumus IF yang diletakkan pada sel-sel di kolom debit (kolom D) dan kolom kredit (kolom E)
dari Neraca Saldo. Berikut ini prosedur menggunakan rumus IF tersebut.
1) Klik sel D2 dan klik icon insert function.
2) Pilih fungsi IF.
3) Pada jendela dialog Function Arguments masukkan data berikut :
a. Pada kotak “Logical Test” tuliskan : B2>C2
b. Pada kotak “Value_if_true” tuliskan B2-C2 Pada kotak “Value_if_False” tuliskan
0Setelah jendela dialog Function Arguments diisi maka akan tampak pada tabel 5-1
sebagai berikut:
Tabel 5-1 Fungsi Argumen untuk menentukan Saldo Debit
33
33
d. Jika pengisian jendela dialog Function Arguments benar maka akhiri dengan
memilih OK
4) Makna dari pengisian parameter pada butir 3) adalah bahwa jika sel B2 lebih besar daripada
C2 (total mutasi debit lebih besar daripada total mutasi kredit), maka sel D2 diisi nilai
sebesar B2 dikurangi C2 (yaitu saldo bersih debit). Namun, jika nilai B2 tidak lebih besar
daripada C2, maka sel D2 diisi angka nol.
5) Copy rumus pada sel E2 ke sel-sel di bawahnya.
34
34
4) Jika sudah diisi dengan benar akhiri dengan memilih OK.
Makna dari pengisian parameter di atas adalah bahwa jika sel B2 lebih kecil dari pada
C2 (total mutasi debit lebih kecil daripada total mutasi kredit), maka sel E2 diisi nilai
sebesar C2 dikurangi B2 (yaitu saldo bersih kredit). Namun, jika nilai B2 lebih besar
daripada C2, maka sel E2 diisi angka nol. Logical test bisa juga diisi dengan C2>B2
5) Selanjutnya Copy rumus pada sel E2 ke sel-sel di bawahnya.
Setelah langkah-langkah di atas dilakukan maka sudah dihasilkan neraca saldo, dengan demikian
sheet neracasaldo memuat neraca percobaan dan neraca salso.
3. Memperbaiki Tampilan
Sekarang kita memiliki dua pasang (dua set) Kolom debit-kredit. Tentu hal ini dapat
membingungkan pembaca laporan. Agar format laporan menjadi lebih informatif, maka kolom
debit-kredit Neraca Percobaan dan Neraca Saldo perlu dilengkapi dengan judul yang memadai.
Langkah memperbaiki tampilan adalah sebagai berikut :
a. Tambahkan satu baris baru di atas baris pertama.
b. Lakukan pnggabungan beberapa sel di baris atas : sel A1 digabung dengan sel A2. Sel B1
digabung dengan C1 dan sel D1 digabng dengan E1. Setelah itu sesuaikan labelnya
35
35
Dalam proses penyusunan laporan keuangan data yang ada di neraca saldo setelah
penyesuaian tersebut dipilah-pilah. Saldo akun pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian
disajikan di laporan laba rugi. sedangkan akun-akun ekuitas dan dividen disajikan di Laporan
Perubahan ekuitas. Setelah dihasilkan ekuitas akhir di Laporan Perubahan ekuitas, saldo ekuitas (akhir
tahun) disajikan di neraca bersamaan dengan saldo akun-akun aset dan kewajiban. Berikut ini
akan dibahas penyusunan Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas serta Laporan Posisi
Keuangan
A. Membuat Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi berisi informasi mengenai pendapatan dan keuntungan yang diperoleh,
beban dan kerugian yang terjadi selama periode tertentu.
Prosedur pembutaan Laporan Laba Rugi dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Siapkan sheet LaporanLabaRugi di dekat sheet yang berisi Neraca Saldo.
2. Buatlah kolom-kolom sesuai format laporan laba rugi
3. Lakukan pemetaan dan koneksi (link) yang menghubungkan antara sel pada sheet
LaporanLabaRugi dengan data pada neraca saldo sebagai berikut:
a. Pos-pos Pendapatan dalam sheet LaporanLabaRugi akan dibuat link dengan pos-pos di
sheet neraca saldo yang kode akunnya diawali angka 4
b. Pos-pos Beban di sheet LaporanLabaRugi akan dibuat link dengan pos-pos di sheet
neracasaldo yang kode akunnya diawali angka 5
4. Membuat link sebagaimana dimaksud pada langkah 3) di atas dilakukan dengan jalan memberi
rumus = pada sel tertentu di sheet LaporanLabaRugi dan selanjutnya mengklik sel terkait di
sheet neracasaldo. Misalkan setelah kita membuat sheet laporan laba rugi. Kita akan isi sel A2
dengan nama akun pendapatan dan beban, maka:
a. Klik sel A2 pada sheet LaporanLabaRugi, lalu ketik = dan ;
b. Klik nama sheet NeracaSaldo;
c. Selanjutnya klik sel teratas yang kode akunnya diawali dengan angka 4 pada sheet
NeracaSaldo. Akhiri dengan menekan tombol Enter pada keyboard.
d. Jika akun yang diawali dengan angka 4 lebih dari satu, Copy rumus pada sel A2 sheet
LaporanLabaRugi ke sel-sel di bawahnya sampai seluruh akun yang diawali angka 4, 5
habis.
5. Membuat link antara kolom B sheet LaporanLabaRugi dengan kolom Debit/Kredit sheet
NeracaSaldo (kolom D dan kolom E ) untuk pos – pos PENDAPATAN dan beban.
6. Lakukan sentuhan akhir dengan menyisipkan baris kosong antara kelompok akun pendapatan,
belanja. Sisipi dengan sub judul sehingga menyerupai bentuk Laporan Laba Rugi.
B. Membuat Laporan Perubahan Ekuitas
36
36
Laporan Perubahan Ekuitas untuk perusahaan dalam bentuk perseroan terbatas memuat
informasi mengenai Modal saham dan saldo awal, penambahan serta saldo akhir. Cara
membuatnya diawali dengan membuat sheet Laporan Perubahan Ekuitas, kemudian membuat
formatnya yang nama akunnya dapat diambil dari neraca salso, selanjutnya nilainya d-link dengan
nilai modal awal dan saldo awal yang ada di neraca saldo. Laba yang bersifat menambah saldo laba
di-link dari laporan laba rugi yang telah dibuat. Selanjutnya dilakukan perhitungan pada sheet
Laporan Perubahan Ekuitas.
C. Membuat Laporan Posisi Keuangan
1. Pengertian
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pada
tanggal tertentu (disebut tanggal laporan). Neraca berisi informasi mengenai saldo – saldo
aset, kewajiban, dan ekuitas (net aset) pada tanggal pelaporan. Format neraca yang paling
populer ada dua macam, yaitu format T dan format daftar/laporan. Neraca dengan format T
meletakan pos-pos aset di sisi kiri, sedangkan pos-pos kewajiban dan ekuitas di sisi kanan.
Neraca dengan format daftar menyajikan pos-pos aset, kewajiban dan ekuitas dana
secara berurutan ke bawah (vertikal). Dalam kegiatan belajar ini kita menggunakan format
daftar untuk memudahkan ilustrasi dan menghindarkan diri dari kompleksitas yang kurang
perlu.
2. Prosedur Pembuatan Neraca
BUKU BESAR
38
38
Dari jurnal yang disusun dapat juga dibuat rekening buku besar. Terdapat beberapa cara
untuk membuat buku besar antara lain adalah: (1) Filtering; (2) Pivot Table; (3) Sub total. Dalam
modul ini tidak diuraikan penggunaan fungsi sub total untuk membuat buku besar.
A. Membuat Buku Besar dengan Filtering
3. Buatlah koneksi link antara sheet BukuBesar dengan sheet jurnal dengan Jalan sebagai
berikut:
a. Klik sel A2 pada sheet buku besar , lalu ketiklah =
b. Klik nama sheet jurnal dan klik sel A2 pada sheet jurnal. Tekan tombol enter
pada keyboard
c. Copy isi sel A2 pada sheet BukuBesar ke sel-sel di sebelah kanan nya hingga sel
F2 (kolom kredit).
4. Sorotlah area A2:F2 dan copy kebawah sampai seluruh isi jurnal tercitrakan di
sheet BukuBesar. Ini artinya, sheet jurnal telah terisi data jurnal. Dengan tindakan ini,
sheet buku besar akan tampak pada Tabel 7-2 berikut ini.
39
39
Tabel 7-2 Sheet BukuBesar yang telah berisi data jurnal
5. Aktifkan fitur filter dengan menyorot seluruh kolom A sampai dengan H pada
sheet BukuBesar. Cara menyorotnya adalah letakkan kursor di bagian atas kolom A
sehingga muncul tanda panah ke bawah sehingga seluruh isi kolom A (sampai baris
terakhir) tersorot, tekan tombol shift dan tahan serta tekan tombol geser ke kanan
sehingga kolom A sd. H tersorot. Setelah itu lepas. Sheet akan tampak pada Tabel 7-3
sebagai berikut.
a. Setelah itu, Jika menggunakan MsExcel 2003, klik menu Data lalu pilih filter dan
selanjutnya pilih Auto Filter
b. Jika menggunakan MsExcel 2007, pilih menu Data dan selanjutnya pilih Filter. Setelah
diklik “Filter”, maka tampilan buku besar akan tampak pada Tabel 7-4 berikut.
40
40
Tabel 7-4 Tampilan sheet bukubesar setelah difilter
6. Sekarang setiap sel teratas memiliki tanda panah kecil (▼) di bagian kanannya
7. Untuk membuat suatu buku Besar, klik panah pada kolom akun dan pilih akun yang akan
ditampilkan (misalnya akun “Kas”). Segera MsExcel akan mem-FILTER sehingga yang
tampil di layar hanya transaksi untuk akun yang telah ditentukan, transaksi untuk akun lain
akan tersembunyi.
8. Jika tanda panah kecil di kolom akun di-klik dan kita memilih akun “Kas” untuk kita
tampilkan maka kita harus menghilangkan checkmark pada kotak seleck All, setelah itu
pilih akun yang ingin kita tampilkan sehingga kotak dialog tampak seperti pada Tabel 7-5.
Tabel 7-5 Tampilan sheet Buku Besar untuk menampilkan akun buku besar
41
41
Selanjutnya pilih satu akun untuk ditampilkan dan diolah, misalkan memilih akun Kas,
beritanda check mark pada kotak Kas, setelah itu klik OK sehingga sheet buku besar
akan menampilkan transaksi yang mempengaruhi kas sebagaimana terlihat pada Tabel 7-
6 berikut ini.
Tabel 7-6 Tampilan Akun Kas
42
42
B. Membuat buku besar dengan Pivot Table
1. Jurnal yang akan diolah diblok
2. Pilihlah menu Insert, kemudian pilih Pivot Table, dan lanjutkan dengan memilih OK.Setelah
itu akan muncul layout table pivot.
a) Dari layout table pivot tersebut dapat dilihat wilayah kolom paling kiri dengan tulisan dari
atas ke bawah “Drop Row Field Here”. Area ini nantinya diisi dengan data Akun, Tanggal,
Nomor Bukti dan keterangan.
b) Dibagian atas terdapat wilayah yang bertuliskan “Drop Row Field Here”. Area ini
biasanya diisi dengan akun, jika akun tidak diletakan di area ini biasanya diisi dengan
akun, jika akun tidak diletakan di area “Drop Row Field Here”. Jadi, sebenarnya Akun
dapat diletakkan di salah satu dari dua alternatif, yaitu di area “Drop Row Field Here”
dan area “Drop Row Field Here”
c) Di area yang bertuliskan “Drop Row Field Here” tidak perlu secara khusus dimasukan
data, jika kita menggunakan Pivot Table untuk buku besar. Pivot Table akan mengatur
sendiri.
d) Di area yang bertuliskan “Drop Row Field Here” akan diisi angka- angka debit dan kredit
yang berasal dari jurnal.
e) Sementara itu disebelah kanan ada dialog box bertuliskan tulisan Pivot Table Field List.
Dialog box berisi nama kolom-kolom data (field) yang tersedia yang dapat dimasukan ke
dalam layout Pivot Table.
3. Isi layout dari Pivot Table dengan melakukan drag (menarik ) field tertentu dari dialog
box Table Field List dengan tahap berikut:
a. Drag (tarik ) field akun pada dialog box “Drop Page Field Here”
b. Selanjutnya drag field NoBukti ke area “Drop Row Field Here”
c. Field Debit ditarik ke area yang bertuliskan “Drop Data Items Here”. Hal yang
sama dilakukan untuk field kredit. Tampilan di layar komputer akan terdapat tulisan
“Count of debit “ dan “Count of credit “ dengan total dikanannya. Maksud
peryataan ini adalah Pivot Table menghasilkan perhitungan frekuensi dari ayat
jurnal, bukan nilai Rupiahnya. Padahal, kita menginginkan agar yang dihitung adalah
nilai Rupiahnya. Untuk itu kita harus ubah hasil Count menjadi Sumdengan
cara: (1) letakkan cursor di sel yang memuat tulisan “Count of credit “, kemudian
klik tombol kanan mouse, (2) pilih filed setting, kemudian (3) pilih menu “sum”, (4)
akhiri dengan memilih OK. Lakukan hal serupa untuk sel yang serupa untuk sel
43
43
yang memuat tulisan “Count of debit “. Maka sel yang semula bertuliskan “Count
of debit “ berubah menjadi
4. Sekarang kita memiliki buku besar yang kolom debet tercampur dengan kolom kredit
(tersusun secara vertikal) seperti pada gambar 9-5. Agar kolom debet posisinya
bersebelahan dengan kolom kredit, maka lakukan prosedur berikut:
a) Klik sel yang bertuliskan “Data”(selB3) lalu drag (tarik) ke dalam sel yang
bertuliskan Total (sel C3)
b) Dengan demikian kolom Sum of Debit menjadi berdampingan dengan Sum of
Kredit (lihat gambar 9-6)
5. Format pada kolom B dan C kurang nyaman dilihat karena tidak ada titik pemisah
desimal dan angka ribuan. Untuk mengubah formatnya, lakukan prosedur berikut:
i) Sorotlah kolom B dan C
ii) Klik icon comma style
iii) Sekarang format angka menjadi lebih baik
6. Kini tiba saatnya mencoba buku besar Anda. Klik sel B2 dan pilih akun “Kas”, lalu klik
OK. Maka pivot tabel berubah menjadi buku besar “Kas”
7. Lakukan sentuhan akhir dengan menarik field tanggal kedalam area yang sudah terdapat
field nobukti (kolomA)
8. Perhatikan setiap nomor bukti pada kolom A bertambah satu baris. Pilih salah satu nomor
bukti yang memiliki teks “total”, misalnya sel A6. Klik sel A6 dengan tombol kanan
mouse dan pilih field settings. Pada dialog box yang muncul, khususnya pada opsi
Subtotal, pilihlah None. Akhiri dengan memilih OK.
9. Ulangi langkah 7 dan 8 untuk field keterangan
10. Sekarang buku besar Anda telah siap (lihat Gambar 9-9) Menggunakan MsExcel 2007
Jika digunakan pivot table,langkah – langkah yang dilakukan sebagai berikut (MsExcel
2007)
44
44
Tabel 7-7 Kerta Kerja PIVOT
Bagian kanan Sheet ini ada data yang akan diolah, sementara bagian kiri
akan menunjukkan hasil pengolahan yaitu buku besar yang dihasilkan. Kita
perhatikan bagian kanan, ada data tanggal, nomor bukti, akun,keterangan, Debit dan
kredit. Untuk mengolah data ini data akun, tanggal, nomor bukti, keterangan satu
persatu didrug ke kotak Rows sedangkan data debit dan kredit didrug ke kotak
Values, sebaiknya yang debit dulu. Setelah dilakukan tindakan di atas maka di
bagian kiri akan tampak buku besar seperti terlihat pada Tabel 7-8 berikut.
Tabel 7-8 Tampilan Buku Besar
c. Dari gambar di atas terlihat akun Kas, jumlah debitnya Rp73.600.000.00 dan jumlah
kredit adalah Rp800.000,00. Transaksi yang mempengaruhi kas adalah transaksi
tanggal 1 Januari, 10 Januari, 20 Januari 24 Januarai serta 31 Januari dengan nomor
45
45
bukti masing-masing. Selanjutnya di bawahnya disajikan akun “Piutang” dengan
total debit 22.200.000,00 dan total kredit Rp1.500.000,00. Dan rinciannya bisa kita
lihat pada baris baris berikutnya.
46
46