A Pengkajian
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. R
Agama : Islam
5. Punggung
Tidak ada lordosis, kifosis, atau skoliosis
6. Ekstremitas
• Atas
Pergerakan baik, tidak ada lesi
• Bawah
Pergerakan baik, tidak ada lesi, tidak oedema
• Kekuatan otot
Kekuatan otot baik
7. Genitalia
Tidak ada penyakit kelamin, tidak ada nyeri
8. Integumen
Klien tampak bersih, turgor kulit baik, dan kelembaban baik
9. Imunisasi
• Pada anak usia 0-7 hari diberikan HB-0
• Pada anak usia bulan ke-1 diberikan Imunisasi BCG dan Polio
• Pada anak usia bulan ke-2 diberikan Imunisasi DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2
• Pada anak usia bulan ke-3 diberikan Imunisasi DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3
• Pada anak usia ke-4 diberikan Imunisasi Polio 4 dan IPV
• Pada anak usia ke-9 diberikan Imunisasi Campak
X. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
1. Kemandirian dalam bergaul
Anak sudah bisa bemain sendiri dan mencari teman dengan cara nya sendiri
2. Motorik halus
Anak sudah bisa memegang benda-benda ringan
Contoh: melipat kertas, mencari kertas dengan pena
3. Kognitif dan bahasa
Anak sudah bisa mengucapkan kata-kata dua kata
Contoh : memanggil mama-papa
4. Motorik kasar
Anak sudah bisa meniru berjalan, menendang, berlari atau naik turun tangga
XI. DATA FOKUS
1. Data subjektif
• Ibu klien mengatakan badan anaknya panas
• Ibu klien mengatakan anaknya nafas agak sesak
• Ibu klien mengatakan batuk, bersin-bersin, hidung tersumbat,dan ingus
• Ibu mengatakan nafsu makan anaknya menurun
• Ibu mengatakan sesekali anak mual dan muntah
• meleleh
2. Data objektif
• Pernafasan cepat (RR = 28x/menit)
• Saat batuk klien terlihat sesak pada malam hari
• Anak tampak sesak nafas
• Batuk disertai pilek dan bersin
• Hidung tersumbat dan ingus meleleh
• Anak tampak gelisah
• Nafsu makan anak berkurang • Anak tampak mau muntah
• Porsi makan tidak dihabiskan
• Badan anak agak panas
• suhu 37,8ºC
• Batuk berdahak
• BB = 8 Kg, TB = 76 Cm
• Nadi 96 x/menit
XII. ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi
DO:
- Ibu Klien tampak bingung
ketika ditanya tentang
penyakitnya
- Ibu Klien bertanya tentang
penyebab penyakit anaknya
3. Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d menanyakan masalah yang
dihadapi
XIV. INTERVENSI
No Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
1 Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan Latihan Batuk Efektif
efektif b.d sekresi yang intervensi selama 3 jam, O
tertahan d.d batuk tidak maka Bersihan Jalan - Identifikasi kemampuan
efektif. Napas Meningkat, dengan batuk
DS : kriteria hasil : - Monitor adanya retensi
- Ibu klien mengatakan sputum
nafas anaknya sesak • Batuk efektif - Monitor dada dan gejala
- Ibu klien mengatakan infeksi saluran nafas
meningkat
anaknya batuk,
• Produksi sputum - Monitor input dan output
bersinbersin, hidung
tersumbat dan ingus menurun cairan
meleleh • Dispnea menurun T
DO : • Frekuensi napas - Atur posisi semi Fowler
- Anak tampak sesak normal 12-20 atau Fowler Pasang perlak
nafas kali/menit dan bengkok di pangkuan
- Batuk disertai pilek • Pola napas membaik pasien
dan bersin - Buang sekret pada tempat
- Hidung tersumbat dan sputum
ingus meleleh E
- Anak tampak gelisah - Jelaskan tujuan dan
- Pernafasan cepat (RR=
prosedur batuk efektif
28 x/menit
- Saat batuk pasien Anjurkan tarik nafas dalam
tampak sesak nafas melalui hidung selama 4
pada malam hari detik, ditahan selama 2
- Nadi 96 x/menit detik, kemudian keluarkan
- Auskultasi Bunyi dari mulut dengan bibir
Nafas Ronchi mencucu (dibulatkan)
selama 8 detik Anjurkan
mengulangi tarik nafas
dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah tarik
nafas dalam yang ke-3
K
- Kolaborasi pemberian
mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu.
XV. IMPLEMENTASI
TGL/HARI NO DX IMPLEMENTASI EVALUASI PRF
25/01/2021 I Latihan batuk efektif S:
O • Klien mengatakan nafas
- mengidentifikasi kemampuan sesak
batuk • Klien mengatakan batuk
- memoonitor adanya retensi dan tidak bisa
sputum mengeluarkan sputum
- memoonitor dada dan gejala • Klien mengatakan badan
infeksi saluran nafas terasa lemas
- memoonitor input dan output
cairan
T O:
- mengatur posisi semi • Klien tampak dispnea saat
Fowler atau Fowler beraktivitas, frekuensi
- Memasang perlak dan napas 28 x/menit
bengkok di pangkuan pasien • Suara napas ronchi
kemudian membuang sekret • Klien tampak lemas
pada tempat sputum
E
- menjelaskan tujuan dan
A : Masalah belum teratasi
prosedur batuk efektif
- menganjurkan tarik nafas
dalam melalui hidung P : Intervensi dilanjutkan
selama 4 detik, ditahan • Mengidentifikasi
selama 2 detik, kemudian kemampuan batuk
keluarkan dari mulut dengan • Memonitor adanya retensi
bibir mencucu (dibulatkan) sputum
selama 8 detik Anjurkan • Memonitor dada dan gejala
mengulangi tarik nafas infeksi saluran nafas
dalam hingga 3 kali • Memonitor pola nafas
- Menganjurkan batuk dengan • Memonitor bunyi nafas
kuat langsung setelah tarik tambahan
nafas dalam yang ke-3 • Menganjurkan asupan
K
cairan 2000 ml/hari
- Berkolaborasi pemberian
ventolin 2,5 mg 3x1 • Mengajarkan teknik batuk
efektif
• Memonitor input dan output
cairan
Manajemen Jalan Nafas • Melakukan fisioterapi dada
O • Pemberian ventolin 2,5 mg
- Monitor pola nafas 3x1
- Monitor sputum
T
- mempertahankan kepatenan
jalan napas dengan head-tilt
dan chin-lift (jaw-thrust jika
dicurigai trauma servikal)
- Posisikan semi-fowler atau
fowler
- memberikan minum hangat
- melakukan fisioterapi dada
- melakukan penghisapan
lendir kurang dari 15 detik
E
- Menganjurkan asupan cairan
2000 ml/ hari
- mengajarkan cara batuk
efektif
26/01/2021 I O S:
- Memonitor adanya retensi • Klien mengatakan nafas
sputum sesak
- Memonitor dada dan gejala • Klien mengatakan batuk
infeksi saluran nafas dan tidak bisa
- Memonitor input dan output mengeluarkan sputum
cairan • Klien mengatakan badan
E terasa lemas
- Memantau klien dalam
melakukan teknik batuk
efektif O:
K • Klien tampak dispnea saat
- Berkolaborasi pemberian beraktivitas, frekuensi
ventolin 2,5 mg 3x1 napas 26 x/menit
• Suara napas ronchi
Manajemen Jalan Nafas • Klien tampak lemas
O
- Memonitor pola nafas
A : Masalah belum teratasi
T
P : Intervensi dilanjutkan
- Memonitor oksigen
- Melakukan fisioterapi dada • Mengidentifikasi
E kemampuan batuk
- Menganjurkan asupan cairan • Memonitor adanya retensi
2000 ml/hari sputum
- Mengajarkan teknik batuk • Memonitor dada dan gejala
efektif infeksi saluran nafas
• Memonitor pola nafas
• Memonitor bunyi nafas
tambahan
• Menganjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari
• Mengajarkan teknik batuk
efektif
• Memonitor input dan output
cairan
• Melakukan fisioterapi dada
• Pemberian ventolin 2,5 mg
3x1
26/01/2021 II Manajemen Nutrisi S:
O ▪ Klien mengatakan tidak
- Mengidentifikasi status nutrisi mau makan
- Mengidentifikasi alergi dan • Klien mengatakan nafsu
intoleransi makan makan berkurang
- Mengidentifikasi makanan • Klien mengatakan badan
yang disukai Mengidentifikasi terasa lemas
kebutuhan kalori dan jenis
nutrien O:
- Mengidentifikasi perlunya
• Klien tampak tidak nafsu
penggunaan selang
makan
nasogastrik Memonitor asupan
makanan • Klien tampak hanya
- Memonitor berat badan menghabiskan 3 sendok
Memonitor hasil pemeriksaan makan saja
laboratorium • Klien tampak lemas
T
- Melakukan oral hygiene A : Masalah belum teratasi
sebelum makan, jika perlu
- Memfasilitasi menentukan P : Intervensi dilanjutkan
pedoman diet Menyajikan • Mengidentifikasi status
makanan secara menarik dan nutrisi
suhu yang sesuai • Mengidentifikasi alergi dan
- Memberikan makanan tinggi intoleransi makan
serat untuk mencegah • Mengidentifikasi makanan
konstipasi Memberikan
yang disukai
makanan tinggi kalori dan
• Memonitor asupan
tinggi protein
- Memberikan suplemen makanan
makanan, jika perlu • Memonitor hasil
E pemeriksaan laboratorium
- Menganjurkan posisi duduk • Berkolaborasi dengan ahli
- Mengajarkan diet yang gizi untuk menentukan
diprogramkan jumlah kalori dan jenis
K nutrien yang dibutuhkan
- Berkolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan
27/01/2021 I O S:
- Memonitor adanya retensi • Klien mengatakan nafas
sputum sesak sedikit berkurang
- Memonitor dada dan gejala • Klien mengatakan masih
infeksi saluran nafas batuk dan sudah bisa
- Memonitor input dan output mengeluarkan sputum
cairan • Klien mengatakan badan
E terasa lemas
- Memantau klien dalam
melakukan teknik batuk
efektif O:
K • Klien tampak dispnea saat
- Berkolaborasi pemberian beraktivitas, frekuensi
ventolin 2,5 mg 3x1 napas 25 x/menit
• Suara napas ronchi
Manajemen Jalan Nafas • Klien tampak lemas
O A : Masalah belum teratasi sebagian
- Memonitor pola nafas
P : Intervensi dilanjutkan
T • Mengidentifikasi
kemampuan batuk
- Memonitor oksigen
• Memonitor adanya retensi
- Melakukan fisioterapi dada
sputum
E
- Menganjurkan asupan cairan • Memonitor dada dan gejala
2000 ml/hari infeksi saluran nafas
- Mengajarkan teknik batuk • Memonitor pola nafas
efektif • Memonitor bunyi nafas
tambahan
• Menganjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari
• Mengajarkan teknik batuk
efektif
• Memonitor input dan output
cairan
• Melakukan fisioterapi dada
• Pemberian ventolin 2,5 mg
3x1