Disusun Oleh:
AHMAD HIDAYATULLAH
Dan saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Zahida I’tisoma Billah,
M.E selaku dosen pembina dalam mata kuliah Ekonomi Makro di Universitas
Islam Zainul Hasan Genggong, yang telah memberikan kesempatan dan
kepercayaan kepada kami guna untuk membuat dan menyelesaikan makalah ini,
sehingga kami mendapatkan banyak informasi, ilmu serta pengetahuan tambahan
selama kami membuat dan menyelesaikan makalah ini.
Tim Penulis
Kelompok 10
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar .......................................................................
Daftar Isi .......................................................................
PENDAHULUAN
Umat muslim, entah itu individu maupun kelompok dalam sektor ekonomi
atau bisnis, di satu sisi diberi kebebasan untuk mencari keuntungan sebesar
besarnya. Namun di sisi lain ia terikat dengan iman dan etika sehingga ia tidak
bebas mutlak dalam menginvestasikan modalnya atau membelanjakan hartanya.
Maka kita sebagai muslim alangkah baiknya jika kita mengobarkan citra ekonomi
Islam sebagai suatu cita-cita ilmu ekonomi.
PEMBAHASAN
Menurut Monzer Kahf dan Umar Chapra bahwa pengeluaran yang berlebihan
dilarang, penimbunan simpanan juga dikecam tegas oleh Al-Quran dan As-
Sunnah. Sumber-sumber daya yang telah disediakan Allah harus dipergunakan
untuk digunakan oleh pemiliknya (dalam batasan-batasan yang ditetapkan Allah)
atau diperuntukan bagi orang lain sehingga memenuhi tujuan dasar
penciptaannya. Membiarkannya menganggur dan tidak memanfaatkannya bagi
tujuan-tujuan konsumsi yang benar dan bukan untuk pengembangan barang-
barang umum lewat kontribusi kesejahteraan (zakat, sedekah atau pembayaran
semacamnya) atau untuk investasi produktif telah dikecam oleh Islam.
Selain itu, dalam perekonomian Islam yang menerapkan sistem pajak juga
akan berdampak perbedaan pada jumlah tabungan umat muslim dengan jumlah
tabungan pada non-muslim. Zakat yang dikenakan pada harta dan asset yang
menganggur dan tidak dimanfaatkan (namun berpotensi untuk berkembang),
menyebabkan umat muslim untuk lebih memilih melakukan investasi
dibandingkan membiarkan uangnya ditabung.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa yang dimaksud
dengan tabungan (Saving) yang disimbolkan dengan (S) ialah bagian dari
pendapatan yang disimpan atau tidak dibelanjakan.Sedangkan yang dimaksud
investasi (investment) yang disimbolkan dengan (I) ialah bagian dari pendapatan
perusahaan yang ditanam sebagai penambah modal.
Sedangkan faktor menabung bagi umat Muslimberagam motif, antara lain : (a)
untuk berjaga-jaga terhadap ketidakpastian masa depan, (b) untuk persiapan
pembelian suatu barang konsumsi dimasa depan, serta (c) untuk
mengakumulasikan kekayaannya.
Nurul Huda, et al. (2009). Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis. Jakarta:
Kencana.
http://3.bp.blogspot.com/untitled.bmp.