Anda di halaman 1dari 6

DINAS

KESEHATAN PROTAP PEMICUAN KOMUNITAS ( DUSUN )


PROGRAM STBM
KAB. JOMBANG
KESEHATANLINGKUNGA NO. DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
N

Disahkan
Kepala Dinas Kabupaten Jombang
Tanggal terbit
1 Agustus 2011

dr. SUPARYANTO, M.kes


NIP. 19610606 199003 1 007

1. PENGERTIAN

Pemicuan komunitas ODF adalah

Kegiatan penyadaran warga secara partisipatif tentang dampak sanitasi buruk dan pentingnya
menggunakan sarana sanitasi yang sehat dengan membangkitkan rasa malu, rasa jijik, takut
sakit, privacy, bertentangan dengan agama.

2.TUJUAN

Adanya perubahan perilaku dari masyarakat yang masih BAB di sembarang tempat,
diharapkan semua masyarakat telah BAB di jamban sehat.

3.KEBIJAKAN

SK Bupati Jombang nomor 188.4.45/151A/415.12/2008 tentang Strategi Sanitasi Total


Berbasis Masyarakat di Kabupaten Jombang

4. ALAT

Secara umum faktor - faktor yang harus dipicu untuk menumbuhkan perubahan perilaku
sanitasi dalam suatu komunitas, diantaranya seperti matriks berikut :

Hal - hal yang


Alat yang digunakan
harus dipicu
Rasa`jijik  Transect Walk
 Demo air yang mengandung tinja, untuk digunakan cuci muka,
kumur - kumur, sikat gigi, cuci piring, cuci pakaian, cuci
makanan/beras, wudhu, dll
Rasa malu  Transect Walk (meng-explore pelaku Open Defecation)
 FGD (terutama untuk perempuan)
Takut sakit FGD

 Penghitungan jumlah tinja


 Pemetaan rumah warga yang terkena diare dengan didukung data
puskesmas
 Alur Kontaminasi bersama anak - anak sekolah dan kelompok
dewasa terpisah.
Aspek Agama Mengutip hadits atau pendapat - pendapat para ahli agama yang
relevan dengan perilaku manusia yang dilarang karena merugikan
mereka sendiri, manusia dan lingkungan lain.

Privacy FGD (terutama dengan perempuan)


Kemiskinan Membandingkan kondisi di desa / dusun yang bersangkutan dengan
masyarakat “termiskin” seperti di Bangladesh atau India.

Bahan yang digunakan untuk pemicuan disesuaikan dengan kondisi yang ada dilingkungan
tersebut yaitu :

- Tepung di pakai sebagai visualisasi untuk membuat peta di tanah

- Dedak/ grajen kayu divisualisasikan seperti tinja manusia

- Daun/kertas dipakai sebagai penanda rumah yang sudah punya jamban

5. PROSEDUR

a. Mencari informasi lokasi pemicuan tentang kebiasaan BAB, kondisi social budaya, SDM,
tingkat perekonomian, kondisi geografis, ormas di lingkungan, mayoritas agama, tokoh
masyarakat, kelembagaan di desa, UKBM, jenis kegiatan ( yasinan, arisan, dll ), tingkat
kesejahteraan

b. Persiapan pemicuan, terkait dengan koordinasi dengan masyarakat tentang waktu,


tempat pemicuan, sasaran masyarakat yang dipicu yang terdiri dari KK yang punya
jamban dan KK yang tidak punya jamban serta tokoh masyarakat, tokoh agama dan
terletak dalam wilayah yang mengelompok ( komunitas )

c. Pelaksanaan pemicuan dengan tahapan sebagai berikut :

- Perkenalan

- Bina Suasana dengan tujuan mengakrabkan antara fasilitator dan masyarakat

- Membuat peta diatas tanah dengan menggunakan tepung sebagai gambaran


lingkungan yang dipicu berupa kondisi geografis dan rumah- rumah yang dipicu
(punya jamban / tidak punya)

- Menerapkan komponen dalam pemicuan : Hitung tinja ( komulatif tinja yang


dihasilkan oleh masyarakat yang tidak punya jamban dari seminggu, sebulan,
setahun, dll ) untuk menunjukkan bahwa lingkungan kotor karena tinja

- Menerapkan komponen dalam pemicuan : demo air, transek dengan harapan


membangkitkan rasa malu, rasa jijik, takut sakit

- Menerapkan komponen pemicuan : privacy, melanggar agama dengan mengumpan


beberapa pertanyaan yang mengarah ke hal tersebut

- FGD dengan harapan ada rencana tindak lanjut setelah ada keinginan berubah dari
masyarakat dengan kegiatan pembentukan tim komite, langkah-langkah menuju
ODF, membuat peta sosial di kertas manila sebagai bahan monitoring

- Penutup

6. PEMELIHARAAN ALAT

Peta sosial sebagai alat monitoring

7. UNIT TERKAIT

a. Kecamatan, desa / kelurahan

b. Organisasi sosial PKK, dasawisma


PEMICUAN KOMUNITAS ( DUSUN )
PROGRAM STBM
No. Kode : SOP/LAB/01/2015

Terbitan : 02 Januari 2015

SOP No. Revisi : 01

Tgl. Mulai Berlaku : 04 Pebruari 2015

Halaman : 1- 4.
Ditetapkan Oleh Kepala
UPTD Puskesmas Cukir
Puskesmas
Cukir

dr. HEXAWAN T.W,MKP


NIP. 197106082002121003

1. Kebijakan SK Bupati Jombang nomor


188.4.45/151A/415.12/2008 tentang Strategi Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat di Kabupaten Jombang

2. Tujuan Adanya perubahan perilaku dari masyarakat yang masih


BAB di sembarang tempat, diharapkan semua
masyarakat telah BAB di jamban sehat

3. Referensi

Pengertian Pemicuan komunitas ODF adalah

Kegiatan penyadaran warga secara partisipatif tentang


dampak sanitasi buruk dan pentingnya menggunakan
sarana sanitasi yang sehat dengan membangkitkan
rasa malu, rasa jijik, takut sakit, privacy, bertentangan
dengan agama.
5. Alat dan Bahan 4. ALAT

Secara umum faktor - faktor yang harus dipicu untuk


menumbuhkan perubahan perilaku sanitasi dalam
suatu komunitas, diantaranya seperti matriks
berikut :

Hal - hal yang


Alat yang digunak
harus dipicu
Rasa`jijik  Transect Walk
 Demo air yang mengandung tinja, un
kumur - kumur, sikat gigi, cuci p
makanan/beras, wudhu, dll
Rasa malu  Transect Walk (meng-explore pelaku Op
 FGD (terutama untuk perempuan)
Takut sakit FGD

 Penghitungan jumlah tinja


 Pemetaan rumah warga yang terkena d
puskesmas
 Alur Kontaminasi bersama anak - an
dewasa terpisah.
Aspek Agama Mengutip hadits atau pendapat - pendap
relevan dengan perilaku manusia yang d
mereka sendiri, manusia dan lingkungan lain

Privacy FGD (terutama dengan perempuan)

Kemiskinan Membandingkan kondisi di desa / dusun y


masyarakat “termiskin” seperti di Banglades

Bahan yang digunakan untuk pemicuan disesuaikan


dengan kondisi yang ada dilingkungan tersebut yaitu
:

- Tepung di pakai sebagai visualisasi untuk membuat


peta di tanah

- Dedak/ grajen kayu divisualisasikan seperti tinja


manusia

- Daun/kertas dipakai sebagai penanda rumah yang


sudah punya jamban 02/04

1.

6. Langkah- Langkah Bagan Alur

KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM


a.Temu fasilitator tingkat STBM BERUPA :
kecamatan

- Koordinasi waktu, tempat dan


sasaran yang diundang
( fasilitator desa STBM )

- Setiap komunitas membawa


visualisasi action berupa :
kondisi sebelum ada
pemicuan, proses, dan
kondisi sekarang dalam
bentuk foto kegiatan, peta
sosial, aturan yang sudah
dibuat, data masyarakat yang
sudah berubah, susunan
komite

- Pembelajaran dari satu


komunitas ke komunitas lain
dalam bentuk pameran
visualisasi informasi tipa
komunitas, biasa disebut
pembelajaran keliling

- Penyampaian klarifikasi dari


hasil pembelajaran keliling

- Diskusi – diskusi

- Rencana tindak lanjut

b. Stekeholder meeting
kecamatan
- Bersihkan jari / bagian yang akan

diambil dengan alkohol 70% dan

biarkan kering;

- Pegang bagian tersebut dan dilakukan

pemencetan sedikit agar rasa nyeri

berkurang;

- Tusuk dengan lancet dan buang tetes

darah yang pertama untuk menghindari

kontaminasi dengan alkohol;

- Ambil darah secukupnya (seuai dengan

pemeriksaan lab yang akan dilakukan);

- Setelah itu beri identitas / label sesuai


dengan Formulir Permintaan
Pemeriksaan Laboratorium pada sampel 03/04
darah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai