5090 11090 1 SM

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 21

TAFSIR BI AL-MA’SUR

(KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SERTA PENGEMBANGANYA)

Syarafuddin H.Z.
Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: sh110@ums.ac.id.

ABSTRAKSI
Tafsir bi al ma’sur adalah tafsir Al-Qur’an berdasarkan riwayat yang
meliputi ayat dengan ayat, penafsiran ayat dengan sunnah Rasul dan
penafsiran dengan riwayat sahabat. Tafsir bi al ma’sur dari Al-Qur’an
dan sunnah yang sahih dinilai marfu’ harus diterima. Sementara yang
berasal dari riwayat sahabat dan tabiin masih diperselisihkan apakah
diterima atau tidak.
Menurut Ibnu Katsir tafsir dalam bentuk Al-Qur’an dan sunnah
Nabawiyah adalah merupakan tafsir yang paling tinggi nilainya
karena sebagian ayat Al-Qur’an yangmajinal (global) maka pada
bagian lainya ada uraian yang relatif rinci. Jika tidak terdapat dalam
Al-Qur’an maka sunnah Rasul sebagai penjelas dan pensyarah Al-
Qur’an. Kekuranganya adalah bercampur aduk riwayat yang sahih
dan yang tidak sahih dan banyaknya riwayat-riwayat israiliyat.
Oleh karena itu tafsir bi al ma’sur perlu di kembangkan dengan cara
memahami konteks ayat dan hadits disamping tetap memperhatikan
teks-teks apaadanya yaitu dengan memperhatikan penafsiran
Rasulullah SAW.

Kata Kunci: tafsir bi al ma’sur, al-qur’an, sunnah Nabi

Pendahuluan Pada masa nabi dan sahabat,


Dalam rangka memfungsikan penafsiran tentang Al-Qur’an belum
Al-Qur’an sebagai kitab petunjuk begitu rumit, sebab hanya sedikit
bagi setiap orang muslim untuk masalah yang perlu dijelaskan
menghadapi setiap aspek kehidupan, dan ditafsirkan, sehingga mereka
perlu adanya pemahaman dan mampu memahami Al-Qur’an dalam
penyingkapan kandungan Al-Qur’an bahasa aslinya yaitu bahasa Arab
dengan baik secara kontinyu. Quraisy. Namun seiring daerah
Tafsir Bi Al-Ma’sur (Kelebihan Dan...(Syarafuddin H.Z.) 97
Islamsemakin luas, disamping dengan berbagai pendapat.Hal ini menunjukan
perkembangan cabang/bidang ilmu bahwa definisi itu sendiri belum
pengetahuan, maka kebutuhan akan memberikan makna yang tuntas, di
tafsir Al-Qur’an makin meningkat samping adanya perbedaan tinjauan
pula,. dari masing-masing ulama. Al Zarqani
Tafsir bi Al Ma’sur adalah metode misalnya, ia mendefinisikan tafsir
tafsir mula, kemudian diikuti dengan bi Al Ma’surdengan penafsiran Al-
tafsir bi Al Ra’yidan akhirnya tafsir Qur’an dengan Al-Qur’an, penafsiran
bi Al Isyarah. Kelahiran tafsir bi Al-Qur’an dengan Al Sunnah dan
Al Ra’yidikarenakan kebutuhan dengan pendapat para sahabat.(Al
yang mendesak pada zamannya, Zarqani, tt:408) Sementara menurut
juga sebagai bentuk ketidakpuasan Muhammad Husen Al Zahabi,tafsir
terhadap aliran tafsir bi Al Ma’sur bi Al Ma’sur adalah penafsiran Al-
yang dianggap terlalu sedikit dan Qur’an dengan Al-Qu’an, Al-Qur’an
singkat.Demikian pula dengan tafsir dengan Al Sunnah, Al-Qur’an dengan
Al Isyarah yang lahir sebagai reaksi penafsiran para sahabat dan tabiin.(Al
terhadap tafsir bi Al Ra’yiyang terlalu Zahabi,1976:152)
mendewasakan akal pikiran serta Menurut MannaAl-Qattan definisi
mengabaikan intuisi (wijdan) atau tafsir bi Al Ma’sursama dengan Al
suasana hati nurani.Secara garis Zahabi dimana keduanya sama-sama
besar, studi tentang al-qur’an telah memasukan pendapat atau penafsiran
melahirkan dua corak penafsiran Al- tabi’in. (Al Qattan, 1976:180)Apabila
Qur’an yaitu tafsir bi Al Ma’surdan dikaji pendapat antara Al Zarqani
tafsir bi Al Ra’yi. dan Al-Zahabi maupun Manna al-
Qattan, terdapat perbedaan pendapat.
Pengertian Tafsir Bi Al Ma’sur Al Zarqani tidak memasukan
Kata Al Ma’suradalah isim pendapat (riwayat) Tabiin ke dalam
maful yang secara etimologis berarti tafsir bi Al Ma’surdengan alasan
menyebutkan atau mengutipkan.Asar bahwa pendapat para Tabiin masih
juga berarti sunnah, hadits, jejak, diperselisihkan. (Al Zarqani, tt:481)
bebas, pengaruh dan kesan. Jadi kata Ada juga ulama yang memasukan
ma’sur pada hakekatnya mempunyai kedalam tafsir bi Al Ma’sur, karena
makna mengikuti atau mengalihkan mereka pernah berjumpa dengan
sesuatu yang sudah ada dari orang para sahabat Nabi SAW. Sedangkan
lain atau masa lalu sehingga tinggal sebagian yang lain memasukan dalam
mewarisi dan meneruskan apa adanya. tafsir bi Al Rayi. Dari uraian tersebut
Pengertian tafsir bi Al di atas dapat disimpulkan bahwa
Ma’sursecara terminologi terdapat tafsir bi Al Ma’sur adalah penafsiran

98 SUHUF, Vol. 29, No. 1, Mei 2017 : 97-117


ayat-ayat Al-Qur’an dengan ayat-
ٰ‫ث إ ِ َل‬ ُ َ َّ ِ َ ّ َ َ ۡ َ ۡ ُ َ َّ ُ
ayat Al-Qur’an itu sendiri, kemudian ‫ٱلصيام ٱلرف‬ ِ ‫حل لكم للة‬ ِ ‫أ‬
َ
ُ ‫ك ۡم َوأ‬ ُ َّ ٞ َ ِ‫َ ٓ ُ ۡ ُ َّ ل‬
‫نت ۡم‬
penafsiran dengan Al-Sunnah dengan
‫ن ِسائِك ۚم هن اس ل‬
ُ َّ َ ُ َّ َ َ َّ ُ َّ ٞ َ ِ‫ل‬
riwayat sahabat serta dengan riwayat
Tabiin meskipun yang terakhir ini ۡ‫نتم‬ ُ ‫ك ۡم ك‬ ُ
‫اس لهنۗ علِم ٱلل أن‬
ُ َۡ َ َ ََ ۡ ُ َ ُ َ َ ُ ََۡ
masih diperselisihkan.
ۡ‫كم‬ ‫تتانون أنفسكم فتاب علي‬
ُ ُ َٰ َ ۡ َ ۡ ُ َ َ َ َ
Jenis-Jenis Tafsir Bi Al Ma’sur
Berangkat dari definisi di atas, ‫شوه َّن‬ ِ ‫وعفا عنكمۖ فٱلَٰٔـن ب‬
maka jenis tafsir bi Al Ma’surada ْ ُ ُ َ ۡ ُ َ ُ َّ َ َ َ َ ْ ُ َ ۡ َ
empat yaitu penafsiran Al-Qur’an ‫وٱبتغوا ما كتب ٱلل لك ۚم وكوا‬
dengan Al-Qur’an, penafsiran Al-
Qur’an dengan sunnah Rasullulah ‫ٱل ۡي ُط‬ َ ۡ ‫ك ُم‬ ُ َ َ َّ َ َ َ ٰ َّ َ ْ ُ َ ۡ َ
‫وٱشبوا حت يتبي ل‬
َ َ ۡ ‫ۡٱلَ ۡب َي ُض م َِن‬
SAW, Penafsiran Al-Qur’an dengan
pendapat para Sahabat dan Tabiin.
َ‫ٱل ۡي ِط ۡٱل ۡس َودِ مِن‬
Sedangkan bagi yang tidak menerima
ۡ َّ َ َ َ ّ ْ ُّ َ َّ ُ ۡ َ ۡ
periwayatan Tabiin seperti Al Zarqani ۚ‫ٱلصيام إِل ٱل ِل‬ ِ ‫ٱلفج ِرۖ ثم أت ِموا‬
dan Muhammad Ali Al-Shabuni َ ُ ٰ َ ۡ ُ َ َ َّ ُ ُ ٰ َ ُ َ َ
hanya ada tiga jenis tanpa penafsiran ‫ول تب ِشوهن وأنتم عكِفون ِف‬
َ َ َّ ُ َ ۡ َ َۡ
‫ج ِدۗ ت ِلك ُح ُدود ٱللِ فل‬ ٰ
Tabiin. Berikut ini bentuknya yaitu
(Al-Shabuni,1981:63): ِ ‫ٱلم‬
‫س‬
َ ُ َّ ُ ّ َ ُ َ ٰ َ َ َ ُ َ ۡ َ
‫ٱلل َءايٰتِهِۦ‬ ‫تقربوهاۗ كذل ِك يب ِي‬
a. Tafsir Al-Qur’an Bi Al Qur’an
َ ُ َّ َ
Tafsir Al-Qur’an dengan Al-
Qur’an ada beberapa bentuk, ada
١٨٧ ‫اس ل َعل ُه ۡم َي َّتقون‬ِ ‫ل َِّلن‬
Artinya: “Dihalalkan bagi kamu pada
yang dalam bentuk menafsirkan malam hari bulan puasa bercampur
bagian kata tertentu dengan bagian dengan isteri-isteri kamu; mereka
kata lainnya dalam ayat dan surat adalah pakaian bagimu, dan kamupun
yang sama.Ada yang dalam bentuk adalah pakaian bagi mereka. Allah
penafsiran ayat yang satu dengan ayat mengetahui bahwasanya kamu tidak
yang lain dalam surat yang sama dan dapat menahan nafsumu, karena
ada pula dalam bentuk menafsirkan itu Allah mengampuni kamu dan
ayat yang satu dengan ayat yang lain memberi ma’af kepadamu. Maka
dalam surat yang berbeda. Contoh sekarang campurilah mereka dan
penafsiran kata tertentu dengan kata ikutilah apa yang telah ditetapkan
yang lain dalam ayat dan suratyang Allah untukmu, dan Makan minumlah
sama ialah firman allah dalam surta hingga terang bagimu benang putih
Al-Baqarah ayat 187. dari benang hitam, Yaitu fajar.
kemudian sempurnakanlah puasa

Tafsir Bi Al-Ma’sur (Kelebihan Dan...(Syarafuddin H.Z.) 99


itu sampai (datang) malam, (tetapi) Artinya: “Sesungguhnya berun-
janganlah kamu campuri mereka tunglah orang-orang yang beriman”,
itu, sedang kamu beri’tikaf dalam
mesjid. Itulah larangan Allah, Maka Begitu juga dalam surat al-
janganlah kamu mendekatinya. Mu’minun ayat 1 ditafsirkan oleh
Demikianlah Allah menerangkan ayat 2-9 dalam surat yang sama
ayat-ayat-Nya kepada manusia, seperti berikut:
َ َ َ ُ َ َّ
‫ش ُعون‬ ِ ٰ ‫ِين ه ۡم ِف َصلت ِ ِه ۡم خ‬
supaya mereka bertakwa”.
‫ٱل‬
Kata Al-Khaitul Anbidyh (benang َ ُ ۡ ُ ۡ َّ َ ۡ ُ َ َ َّ
putih) dalam ayat di atas ditafsirkan ‫رضون‬ ِ ‫ و َّٱلِين هم ع ِن ٱللغوِ مع‬٢
atau diartikan dengan kata Al- َ ُ ٰ َ ٰ َ َّ ۡ ُ َ َ
Fajr(waktu fajar) dalam ayat yang ٤ ‫ وٱلِين هم ل ِلزكوة ِ فعِلون‬٣
َ ُ َٰ ۡ ُ ُ ۡ ُ َ َّ َ
sama.
٥ ‫ون‬ ‫ظ‬ ‫ف‬
ِ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ه‬
ِ ِ‫ج‬ ‫و‬ ‫ر‬ ‫ِف‬ ‫وٱلِين هم ل‬
Penafsiran ayat dengan ayat
ۡ ‫ك‬ َ َ َ َ ۡ ۡ َ ۡ َ ٰٓ َ َ َّ َ
dalam surat yang sama ada yang ‫ت‬ ‫ج ِهم أو ما مل‬ ِ ٰ ‫إَِل ع أزو‬
َ ‫ي َملُوم‬ ُ ۡ ‫أيۡ َم ٰ ُن ُه ۡم فَإ َّن ُه ۡم َغ‬
secara langsung berurutan seperti
firman Allah SWT dalam surat Yunus ٦ ‫ِني‬
ُ ِ
َ َ ُ َ َ َ
َّ َ ٓ َ ۡ َّ ٓ َ ‫غ َو َرا َء ذٰل ِك فأ ْو ٰٓلئِك ه ُم‬ َ َ ٓ ََۡ ََ
ۡ‫ٱللِ َل َخ ۡو ٌف َعلَ ۡيهم‬
ayat 62:
‫أ َل إِن أو ِلاء‬ ٰ ‫فم ِن ٱبت‬
ِ َ ُ ۡ َُ َ َ َّ َ ُ ۡ
ُ َ َ
٦٢ ‫ِين ه ۡم ِلم ٰ َنٰت ِ ِه ۡم َول ه ۡم ي َزنون‬ ‫ وٱل‬٧ ‫ٱل َعادون‬
َ َ ۡ ُ َ َّ َ َ َ
ٰ ‫ وٱلِين هم‬٨ ‫َوع ۡه ِده ِۡم َر ٰ ُعون‬
Artinya: “Ingatlah, Sesungguhnya
wali-wali Allah itu, tidak ada ‫ع‬
kekhawatiran terhadap mereka dan َ ُ َ ُ ۡ َٰ َ َ
tidak (pula) mereka bersedih hati”. ٩ ‫ون‬ ‫صلوت ِ ِهم ياف ِظ‬
• (yaitu) orang-orang yang khusyu’
Kata Wali Ya Allah(wali- dalam sembahyangnya,
wali Allah) di tafsirkan oleh ayat • dan orang-orang yang
berikutnya yaitu ayat 63 menjauhkan diri dari (perbuatan
َ ُ َّ َ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َ َ َّ dan perkataan) yang tiada
٦٣ ‫ٱلِين ءامنوا وكنوا يتقون‬ berguna,
Artinya: “(yaitu) orang-orang • dan orang-orang yang
yang beriman dan mereka selalu menunaikan zakat,
bertakwa”. • dan orang-orang yang menjaga
َ ُ ۡ ُۡ َ ََۡ ۡ َ kemaluannya,
١ ‫قد أفلح ٱلمؤمِنون‬ • kecuali terhadap isteri-isteri
mereka atau budak yang mereka
miliki[994]; Maka Sesungguhnya
mereka dalam hal ini tiada terceIa.
100 SUHUF, Vol. 29, No. 1, Mei 2017 : 97-117
• Barangsiapa mencari yang di ُ َّ َ َ ٰ َ ۡ َ ٓ َ َ
balik itu[995] Maka mereka Itulah ٢ ‫وما أدرىك ما ٱلطارِق‬
orang-orang yang melampaui Artinya: “Tahukah kamu Apakah
batas. yang datang pada malam hari itu?”
• dan orang-orang yang memelihara
amanat-amanat (yang dipikulnya) kataAt-Thariq ditafsirkan oleh
dan janjinya. ayat 3 yang sama An-Najmus Atsaqif,
• dan orang-orang yang memelihara (Bintang yang bercahaya). Yaitu :

٣ ‫ٱنلَّ ۡج ُم ٱثلَّاق ُِب‬


sembahyangnya.

Contoh lain dalam surat Al- Artinya: “(yaitu) bintang yang


Baqarah ayat 2 ditafsirkan oleh ayat cahayanya menembus”,
3-5 dalam surat yang sama, seperti
berikut : Contoh penafsiran ayat dengan
ُٗ َ ُ َ ۡ َ َ
ۛ َ ‫ب ل َر ۡي‬
ayat yang lain dalam surat yang sama
‫ب فِي ۛهِ هدى‬ ٰ‫ذٰل ِك ٱلكِت‬ tetapi tidak bergandengan seperti

٢ ‫ني‬َ ‫ّل ِۡل ُم َّتق‬ penggalan ayat Illamaa yutla’alaikum


ِ dalam ayat 1 surat Al-Maidah sebagai
Artinya: “Kitab (Al Quran) ini tidak berikut :
ada keraguan padanya; petunjuk ُ ُ ۡ ْ ُ ۡ َ ْ ٓ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ ٰٓ َ
bagi mereka yang bertaqwa”, ۚ ِ‫يأيها ٱلِين ءامنوا أوفوا بِٱلعقود‬
َ ُ َُ ۡ َ ۡ َ ُ ۡ ُ َ َّ َ‫يم ُة ۡٱلَنۡ َعٰم إ َّل ما‬َ ُ َ ۡ َّ ُ
َ‫كم به‬ ‫حلت ل‬ ِ ‫أ‬
‫ب ويقِيمون‬ ِ ‫ٱلِين يؤمِنون بِٱلغي‬ ِ ِ ِ
َ ُ ۡ َ َّ َّ ‫ي ُم ِّل‬ ُ ۡ َ َ َٰ ۡ ُ
َ ۡ ‫ك ۡم َغ‬
٣ ‫ٱلصل ٰوةَ َوم َِّما َر َزق َنٰ ُه ۡم يُن ِفقون‬ ‫ٱلص ۡي ِد‬ ِ ‫يتل علي‬
َ ۡ َ َ ُ ٓ َ َ ُ ۡ ُ َ َّ َ ُ‫ك ُم َما يُريد‬ ُ ۡ َ َ َّ َّ ٌ ُ ُ ۡ ُ َ َ
‫نزل إِلك‬ ِ ‫وٱل ُِين يؤمِنون بِما أ‬ ِ ‫وأنتم حرم ۗ إِن ٱلل ي‬
ُ َ َ َ ََٓ
‫خ َرة ِ ه ۡم‬ِ ‫نزل مِن ق ۡبلِك َوبِٱٓأۡل‬ِ ‫وما أ‬ ١
َ
ٗ ُ ٰ َ َ ٰٓ ْ َ ُ َ
‫ع هدى ّمِن‬ ‫ أولئِك‬٤ ‫يُوق ُِنون‬
Artinya: “Hai orang-orang yang
beriman, penuhilah aqad-aqad
َ ُ ۡ ُ ۡ ُ ُ َ ٰٓ َ ْ ُ َ ۡ ّ َّ itu. Dihalalkan bagimu binatang
٥ ‫رب ِ ِهمۖ وأولئِك هم ٱلمفلِحون‬ ternak, kecuali yang akan dibacakan
Artinya: “Mereka Itulah yang tetap kepadamu. (yang demikian itu)
mendapat petunjuk dari Tuhan dengan tidak menghalalkan berburu
mereka, dan merekalah orang-orang ketika kamu sedang mengerjakan
yang beruntung”. haji. Sesungguhnya Allah
menetapkan hukum-hukum menurut
Begitu juga dalam suratAt-Thariq yang dikehendaki-Nya”.
ayat 2:

Tafsir Bi Al-Ma’sur (Kelebihan Dan...(Syarafuddin H.Z.) 101


Ditafsirkan oleh ayat ke-3 dari orang-orang kafir telah putus asa
surat yang sama yaitu : untuk (mengalahkan) agamamu,

‫ٱدل ُم‬ َّ ‫ك ُم ٱل ۡ َم ۡي َت ُة َو‬ ُ َۡ َ ۡ َ ّ ُ


‫ح ِرمت علي‬
sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka dan takutlah kepada-Ku.
َّ ۡ َ َّ ٓ َ َ ُ ۡ ُ َۡ َ
pada hari ini telah Kusempurnakan
ِ‫ي ٱلل‬ ِ ‫ير وما أهِل ل ِغ‬ ِ ‫ِزن‬ ِ ‫ولم ٱل‬ untuk kamu agamamu, dan telah
َََُُّ َ َُ ُۡ َ َ ُ َ َ ُۡۡ َ
ۡ ۡ Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku,
‫بِهِۦ وٱلمنخنِقة وٱلموقوذة وٱلمتدِية‬
َ‫ٱلس ُب ُع إ َّل ما‬ َ َ ٓ َ َ ُ َ َّ َ
dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi
َّ ‫ك َل‬ ‫وٱنل ِطيحة وما أ‬ agama bagimu. Maka barang siapa
َ َ ِ ُ ُّ َ َ َ ُ َ َ ۡ ُ ۡ َّ َ terpaksa karena kelaparan tanpa
‫ب وأن‬ ِ ‫ذكيتم وما ذب ِ َح ع ٱنلص‬ sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya

ٌ‫ِك ۡم ف ِۡسق‬ ُ َٰ َٰ ۡ ۡ ْ ُ ۡ َ ۡ َ Allah Maha Pengampun lagi Maha


ۗ ‫سموا بِٱلزل ِ ۚم ذل‬ ِ ‫تستق‬
Penyayang”.
ْ ََُ َ َّ َ َ َ ۡ َ ۡ
‫ٱلوم يئِس ٱلِين كفروا مِن‬ Adapun contoh penafsiran ayat
َ ۡ ُ َ َۡ ََ ُ
‫ دِينِك ۡم فل تش ۡوه ۡم َوٱخش ۡو ِ ۚن‬yang berbeda seperti ayat 37 surat al-
dengan ayat yang berbeda dalam surat

ۡ‫كم‬ ُ َ ۡ ُ َ ُ ۡ َ ۡ َ َ ۡ َ ۡ Baqarah.
‫َ َ َ ٱلوم أكملت لكم دِين‬ َ َ ٰٓ َّ َ َ َ
َ ‫اد ُم مِن َّر ّبهِۦ َك‬
ۡ ُ َ َ ُ ‫َوأت َم ۡم‬ ۡ َ ‫اب‬ ‫ت‬‫ف‬ ‫ت‬
ٖ ٰ ‫م‬ ِ ِ ‫فتلق ء‬
‫يت‬ ُ ‫ض‬ ِ ‫ت عل ۡيك ۡم ن ِع َم ِت َو َر‬ ُ َّ ُ َّ َّ َ ُ ُ َّ ۡ َ َ
َّ ُ ۡ َ َ ٗ َ َٰ ۡ ُ ُ ۡ َ ٣٧ ‫يم‬ ‫ح‬
ِ ‫ٱلر‬ ‫اب‬ ‫و‬ ‫ٱتل‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫علي ۚهِ إِنهۥ‬
‫ٱلسلم دِينا ۚ فم ِن ٱضطر ِف‬ ِ ‫ لكم‬Artinya: “kemudian Adam menerima
َّ َ ۡ ّ َ ‫ي ُم َت‬ َ
َ ۡ ‫م َم َصة غ‬ ۡ َ beberapa kalimat[40] dari Tuhannya,
‫جان ِٖف ِ ِلث ٖم فإِن‬ ٍ Maka Allah menerima taubatnya.
ٞ َّ ٞ ُ َ َ َّ Sesungguhnya Allah Maha Penerima
٣ ‫حيم‬ ِ ‫ ٱلل غفور ر‬taubat lagi Maha Penyayang”.
Artinya: “diharamkan bagimu
(memakan) bangkai, darah, daging Ditafsirkan oleh ayat 23 surat al-
babi, (daging hewan) yang disembelih a’raf ayat berikutnya:
atas nama selain Allah, yang tercekik,
ۡ‫نف َس َنا ِإَون لَّم‬ُ َ ََٓۡ َ َ‫قَ َال َر َّبنا‬
yang terpukul, yang jatuh, yang ‫ظلمنا أ‬
َ ُ َ َۡ َ َ َۡ
‫َوت ۡرح َنا لَكون َّن م َِن‬
ditanduk, dan diterkam binatang
buas, kecuali yang sempat kamu ‫تغ ِف ۡر لَا‬
menyembelihnya, dan (diharamkan
َ ‫خٰ ِس‬ َ ۡ
bagimu) yang disembelih untuk ٢٣ ‫ين‬ ِ ‫ٱل‬
berhala. dan (diharamkan juga) Artinya: “keduanya berkata: “Ya
mengundi nasib dengan anak panah, Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya
(mengundi nasib dengan anak panah diri Kami sendiri, dan jika Engkau
itu) adalah kefasikan. pada hari ini tidak mengampuni Kami dan memberi
102 SUHUF, Vol. 29, No. 1, Mei 2017 : 97-117
rahmat kepada Kami, niscaya Hubungan penafsiran kata daman
pastilah Kami Termasuk orang-orang (darah) yang terdapat dalam surat Al-
yang merugi”. Baqarah, Al-Ma’idah dan An-Nahl
di atas dengan kata damanmasfuhan
Contoh lain, kata daman(darah) (darah yang mengalir) yang terdapat
dalam surat Al-Baqarah ayat 173 dalam surat Al-An’am 145 dalam ilmu
ditafsirkan dengansurat Al-Maidah Ushul Fiqh disebut dengan hubungan
ayat 3 dan surat An-Nahl ayat 115 muthlaq muqayah.Diantara syarat
yaitu kata damanmasfuha (yaitu darah keilmuan yang dibutuhkan untuk
yang mengalir) yang terdapat dalam menafsirkan Al-Qur’an mengenai
surat Al-An’am 145 yang berbunyi : ayat-ayat hukum ialah penguasaan
ً‫م َّرما‬ َ ُ َّ َ َ ُ ٓ َ ُ َ ٓ َّ ُ terhadap ilmu Ushul Fiqh.
‫وح إِل‬ ِ ‫جد ِف ما أ‬ ِ ‫قل ل أ‬
َ َّ
َ ُ ٓ
‫ع َطاع ِٖم َي ۡط َع ُم ُه ٓۥ إِل أن يَكون‬ َٰ َ b. Tafsir Al-Qur’an dengan

َ ۡ َ ً ُ ۡ َّ ٗ َ ۡ َ ً َ ۡ َ
Sunnah Rasullulah SAW.
‫ير‬ َ ۡ Penafsiran Al-Qur’an dengan
ٖ ‫زن‬ ِ ‫خ‬ ِ ‫ميتة أو دما مسفوحا أو لم‬
َّ ۡ َ َّ ُ ً ۡ ۡ َ ٌ ۡ ُ َّ َ
Sunnah wajib karena adalah petunjuk
ِ‫ي ٱلل‬ ِ ‫فإِنهۥ رِجس أو ف ِسقا أهِل ل ِغ‬
atau penjelasan yang paling benar

َ َ َ َ َ ۡ َ َّ ُ ۡ َ adalah apa yang disampaikan oleh


ٖ‫بِهِۚۦ ف َم ِن ٱضطر غي باغٖ ول عد‬ Rasullulah SAW. Tugas Rasulullah
َُ َ َّ َ adalah menjelaskan Al-Qur’an seperti
ٞ ‫ح‬
١٤٥ ‫يم‬ ِ ‫ َّر‬ٞ‫فإِن َر َّبك غفور‬ dalam surat An-Nahl ayat 44 (Ibnu
Katsir,tt:29-31)
Artinya: “Katakanlah: “Tiadalah
َ َۡ ٓ َ ۡ َ َ َ ُ ُّ َ َ ّ َ ۡ
aku peroleh dalam wahyu yang
‫إِلك‬ ‫ت وٱلزب ِرۗ وأنزلا‬ ٰ
ِ ‫بِٱليِن‬
ۡ َ ِ‫إ‬ َُّ َ َ ّ َ‫ٱذل ِۡك َر لِ ُب‬ ّ
diwahyukan kepadaKu, sesuatu
yang diharamkan bagi orang yang ‫ل ِه ۡم‬ ‫اس ما ن ِزل‬ ِ ‫ي ل َِّلن‬ ِ
َ َّ َ َّ َ
٤٤ ‫َول َعل ُه ۡم َي َتفك ُرون‬
hendak memakannya, kecuali kalau
makanan itu bangkai, atau darah
yang mengalir atau daging babi Artinya: “keterangan-keterangan
karena Sesungguhnya semua itu (mukjizat) dan kitab-kitab. dan
kotor atau binatang yang disembelih Kami turunkan kepadamu Al Quran,
atas nama selain Allah. Barangsiapa agar kamu menerangkan pada umat
yang dalam Keadaan terpaksa, manusia apa yang telah diturunkan
sedang Dia tidak menginginkannya kepada mereka dan supaya mereka
dan tidak (pula) melampaui batas, memikirkan”,
Maka Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”. Sunnah dalam hal ini menafsirkan
ayat-ayat Al-Qur’an dalam beberapa

Tafsir Bi Al-Ma’sur (Kelebihan Dan...(Syarafuddin H.Z.) 103


bentuk diantarannya adalah sebagai SAW. Menjelaskan dengan sabdanya
berikut: yang artinya “Ambilah oleh mu
dariku tata cara yang dikerjakan
1) Bayan AL-Tafsir dalam ibadah haji”.
Yang dimaksud dengan Bayan Al- Contoh Al-Sunnah sebagai
Tafsir adalah menerangkan ayat-ayat bayan musytarah fihiyaitu penjelasan
yang sangat umum dan mustanah. tentang kata “quru’” dalam surat Al-
Sunnah dalam hal ini menerangkan Baqarah ayat 228:
keumuman ayat-ayat Al-Qur’an yang َّ‫سهن‬ ُ َ َ ۡ َّ َ َ َ ُ ٰ َ َّ َ ُ ۡ َ
masih majmal dan member batasan ِ ِ ‫وٱلمطلقت يتبصن َ بِأنف‬
ۡ َ ُّ َ َ ُ ََََ
‫ثلٰثة ق ُر ٓو ٖء ۚ َول يِل ل ُه َّن أن يَك ُت ۡم َن‬
terhadap ayat-ayat yang sifatnya
muthlaq dan member takhshish ayat-
َّ‫كن‬ ُ َّ َ ۡ َ ُ َّ َ َ َ َ
ayat yang bersifat umum.
‫ف أرحا ِم ِهن إِن‬ ٓ ِ ‫ما خلق ٱلل‬
Diantara contoh Bayan Tafsir
َ ۡ َّ ۡ
Majmal adalah seperti hadits yang
‫خ ِرۚ َو ُب ُعولُ ُه َّن‬ ِ ‫يُؤم َِّن بِٱللِ َوٱلَ ۡو ِم ٱٓأۡل‬
menerangkan ayat-ayat perintah
ْ ٓ ُ َ َ ۡ َ َٰ َّ ّ َ ُّ َ َ
Allah SWT.Seperti sholat, zakat dan ‫أحق بِر ِدهِن ِف ذل ِك إِن أرادوا‬
haji.Dalam Al-Qur’an ayat tersebut َ َّ ُ ۡ َ َ
masih bersifat umum secara garis ‫إ ِ ۡصل ٰ ٗحا ۚ َول ُه َّن مِثل ٱلِي َعل ۡي ِه َّن‬
besarnya saja.Shalat misalnya, kita ٞ َ
ۗ ‫ِلر َجا ِل َعل ۡي ِه َّن َد َر َجة‬ ّ ‫وف َول‬ ‫ر‬ُ ۡ ‫بٱل ۡ َم‬
‫ع‬
diperintah mengerjakan shalat namun
ِ ۚ ِ ِ
Al-Qur’an tidak menerangkan tata
٢٢٨ ‫ِيم‬ ٌ ‫يز َحك‬ ٌ ‫ٱلل َعز‬ ُ َّ ‫َو‬
caranya, rukun-rukunya begitu juga ِ
dengan waktu-waktunya.Semua ayat Artinya: “wanita-wanita yang ditalak
tentang kewajiban shalat dijelaskan handaklah menahan diri (menunggu)
oleh Nabi SAW. Dengan sabdanya: tiga kali quru’. tidak boleh mereka
Shalatlah sebagaimana kalian Menyembunyikan apa yang
melihat aku shalat (HR. Bukhari) diciptakan Allah dalam rahimnya,
Contohlain, Allah SWT mene- jika mereka beriman kepada Allah
rangkan tentang wajib berzakat, dan hari akhirat. dan suami-suaminya
maka al-sunnah menerangkan dengan berhak merujukinya dalam masa
sabdanya yang artinya “Berilah dua menanti itu, jika mereka (para suami)
setengah persen dari harta-hartamu” menghendaki ishlah. dan Para wanita
Untuk zakat binatang dan mempunyai hak yang seimbang
tumbuh-tumbuhan. Nabi SAW. dengan kewajibannya menurut cara
Menerangkan dengan beberapa yang ma’ruf. akan tetapi Para suami,
surat yang dikirimkan kepada para mempunyai satu tingkatan kelebihan
gubernur di daerah-daerah. Demikian daripada isterinya. dan Allah Maha
pulatentang kewajiban berhaji Nabi Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

104 SUHUF, Vol. 29, No. 1, Mei 2017 : 97-117


Lafazh quru’ dalam ayat di atas Contoh lain surat Al-Ma’idah
ditafsirkan oleh sabda Nabi SAW. ayat 3 :
Yang artinya “Talak budak dua kali
dan iddahnya dua kali (HR. Ibnu Artinya: “diharamkan bagimu
Majah). (memakan) bangkai, darah, daging
‫ط ِريفٍ َو ِإب َْرا ِهي ُم ب ُْن‬ َ ‫َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن‬ babi, (daging hewan) yang disembelih
‫ع َم ُر ب ُْن‬ُ ‫ال َح َّدثَنَا‬ َ َ‫ي ق‬ ُّ ‫س ِعي ٍد ْال َج ْوه َِر‬ َ atas nama selain Allah, yang tercekik,
‫سى‬ َ ‫ي‬ ‫ع‬
ِ ‫ْن‬
ِ ‫ب‬ ِ
‫للا‬َّ ‫د‬ ِ ‫ب‬
ْ ‫ع‬ ْ
‫ن‬
َ َ ُّ ُ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫ل‬
ِ ‫س‬
ْ ‫م‬ ْ
‫ال‬ ‫ب‬
ٍ ‫ي‬ ‫ب‬
َِ‫ش‬ yang terpukul, yang jatuh, yang
َ َ‫ع ِطيَّة‬
ditanduk, dan diterkam binatang
‫ع َم َر قَا َل قَا َل‬ ُ ‫ع ْن اب ِْن‬ َ ‫ع ْن‬ َ buas, kecuali yang sempat kamu
‫ط َل ُق‬ َ ‫سل َم‬ َّ ‫و‬
َ َ َ ُ ‫ه‬
ِ ‫ي‬
ْ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫للا‬
َّ ‫ى‬ َّ ‫ل‬ ‫ص‬
َ ِ
‫للا‬
َّ ُ
‫ل‬ ‫و‬‫س‬ُ ‫َر‬ menyembelihnya, dan (diharamkan
ِ َ ‫ضت‬
‫ان‬ َ ‫ان َو ِع َّدت ُ َها َح ْي‬ ْ
ِ َ ‫ْال َم ِة اثنَت‬ َ bagimu) yang disembelih untuk
berhala. dan (diharamkan juga)
Jadi arti kata quru’ dalam ayat mengundi nasib dengan anak panah,
228 Al-Baqarah berarti suci dan haid. (mengundi nasib dengan anak panah
Contoh dari al-sunnah Nabi SAW, itu) adalah kefasikan. pada hari ini
yang men-taqyid ayat-ayat Al-Qur’an orang-orang kafir telah putus asa
yang bersifat mutlak yaitu firman untuk (mengalahkan) agamamu,
Allah SWT. Dalam surat Al-Maidah sebab itu janganlah kamu takut kepada
ayat 38: mereka dan takutlah kepada-Ku.
ْٓ ُ َ ۡ َ ُ َ َّ َ ُ َّ َ
‫ٱلسارِقة فٱقطعوا‬ ‫ٱلسارِق و‬ ‫و‬ pada hari ini telah Kusempurnakan
ٗ
َ‫كٰل ّمِن‬ َ َ َ َ َ َۢ َ َ َ ُ َ ۡ َ
َ ٓ untuk kamu agamamu, dan telah
‫أي ِديهما جزاء بِما كسبا ن‬ Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku,
dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi
ٞ ‫يز َحك‬
٣٨ ‫ِيم‬ ُ َّ ‫ٱللِ َو‬
ٌ ‫ٱلل َعز‬ َّ
ِ ۗ agama bagimu. Maka barang siapa
terpaksa karena kelaparan tanpa
Artinya: “laki-laki yang mencuri
sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya
dan perempuan yang mencuri,
Allah Maha Pengampun lagi Maha
potonglah tangan keduanya (sebagai)
Penyayang”.
pembalasan bagi apa yang mereka
kerjakan dan sebagai siksaan dari
Ayat di atas di-taqyidkan oleh
Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi
sabda Nabi SAW, yang artinya “telah
Maha Bijaksana”.
dihalalkan bagi kamu dua macam
bangkai dan dua macam darah adapun
Ayat di atas di-taqyid dengan
dua bangkai adalah bangkai ikan dan
hadits Nabi SAW, yang artinya
belalang, sedangkan dua darah adalah
tangan pencuri tidak boleh dipotong,
hati dan limpa” (HR. Jama’ah).(Az-
melainkan kalau yang dicuri bernilai
Zarkasyi,1957:14) Contoh ayat yang
seperempat dinar atau lebih (HR.
di takhshis oleh Al-Sunnah Nabi
Bukhari Muslim).
Tafsir Bi Al-Ma’sur (Kelebihan Dan...(Syarafuddin H.Z.) 105
SAW adalah ayat 11 surat An-nisa jika yang meninggal itu mempunyai
yang berbunyi:
َّ ‫ك ُم ٱل ۡ َم ۡي َت ُة َو‬
beberapa saudara, Maka ibunya
ُ‫ٱدلم‬ ُ َۡ َ ۡ َ ّ ُ
‫ح َ ِرمت ۡ علي‬ mendapat seperenam. (Pembagian-
َّ ۡ َ َّ ُ ٓ َ َ ۡ ‫َو‬
‫ل ُم ۡٱل‬
pembagian tersebut di atas) sesudah
ِ‫ي ٱلل‬ ِ ‫ير ومۡا أهِل ل ِۡغ‬ ِ ‫ِزن‬
ِ dipenuhi wasiat yang ia buat atau
ُ ََُّ َ َُ َُۡ َ ُ َ َ ُۡ َ
‫تدِيَة‬ ‫بِهِۦ وٱلمنخنِقة َوٱلموقوذة وٱلم‬ (dan) sesudah dibayar hutangnya.
َ‫ٱلس ُب ُع إ َّل ما‬ َّ ‫ك َل‬ َ ٓ َ َ ُ َ َّ َ
‫و َّٱنل ِطيحة وما أ‬
(Tentang) orang tuamu dan anak-
ََ ِ َ anakmu, kamu tidak mengetahui
‫ب وأن‬ ُ ُّ‫َذك ۡي ُت ۡم َو َما ُذب َح ع ٱنل‬
َ
ِ ‫ص‬
siapa di antara mereka yang
ِ
ٌ‫ِك ۡم ف ِۡسق‬ ُ َٰ َٰ ۡ َ ۡ ْ ُ ۡ َ ۡ َ lebih dekat (banyak) manfaatnya
ۗ ْ ُ َ َ ‫س َم َوا بِٱلَّزل َ ِ ۚم ذل‬ ِ ‫ت ۡستق‬
َ ‫ٱلَ ۡو‬
bagimu.ini adalah ketetapan dari
‫ٱلِين كفروا مِن‬ ‫س‬ ِ ‫ئ‬ ‫ي‬ ‫م‬ Allah. Sesungguhnya Allah Maha
ۡ َ ۡ َ ۡ ُ ۡ َ َۡ ََ ۡ ُ mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
‫د ِۡينِك َم فل ۡ تشوهم وٱخشو ِ ۚن‬
ُ َ ُ َ ُ َ ۡ
‫ِينك ۡم‬ ‫ت لك ۡم د‬ ‫ٱلَ ۡو َم أكمل‬ Ayat di atas di-takhsiskan
ُ‫ضيت‬ َ َ َ ۡ ۡ ُ َۡ َ ُ ۡ َ ََۡ oleh sabda Al-Sunnah yang artinya:
ِ ‫ت ع َليكم ن ِعم ِت ور‬ ۡ ‫وأتمم‬ “Pembunuh tidak berhak menerima
ۡ َ ُ َ
‫ٱل ۡسل ٰ َم د ِٗينا ۚ ف َم ِن ّٱض ُط َّر ِف‬ ُ‫ك‬
‫م‬ ‫ل‬ harta warisan” (HR. Ahmad)
َّ َ ۡ َ َ ُ َ ۡ َ ِ َ ََۡ
‫ممص ٍة غي متجان ِٖف ِ ِلث ٖم فإِن‬ 2) Bayan Al-Taqrir
ُ َ َ َّ
٣ ‫يم‬ ٞ ‫ح‬ ِ ‫ َّر‬ٞ‫ٱلل غفور‬ Bayan Al-Taqrir adalah ayat-
ayat Al-Qur’an yang diperkuat oleh
Artinya: “Allah mensyari’atkan al-sunnah Nabi SAW.Contohnya
bagimu tentang (pembagian terdapat pada ayat 185 surat Al-
pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu Baqarah:
: bahagian seorang anak lelaki َ َّ ۡ ُ ٰ َ ۡ َ ٓ ُ َّ ُ ُ
sama dengan bagahian dua orang ‫وصيكم ٱلل ِف أول ِدكمۖ ل ِذلك ِر‬ ِ ُ‫ي‬
anak perempuan; dan jika anak itu
ٗ‫ك َّن ن َِسآء‬ ُ َ ََۡ ُ ۡ ّ َ ُۡ
semuanya perempuan lebih dari dua, ‫يۚ فإِن‬ ِ ‫مِثل ح ِظ ٱلنثي‬
َ َ ُ ََ ََۡۡ َ َۡ
ُ
‫ي فل ُه َّن ثلثا َما ت َر َك ۖ ِإَون‬
Maka bagi mereka dua pertiga dari
harta yang ditinggalkan; jika anak
َ ِ ‫فوق ٱثنت‬
ُ ۡ ّ َ َ َ ٗ َ َٰ ۡ َ َ
ِ‫ف َو ِلبَ َو ۡيه‬
perempuan itu seorang saja, Maka ia
memperoleh separo harta. dan untuk ۚ ‫حدة فلها ٱنل ِص‬ ِ ‫كنت و‬
َ
‫ٱلس ُد ُس م َِّما ت َر َك‬ ُّ ‫حد ّم ِۡن ُه َما‬ َ ُّ ‫ل‬
ٖ ِ ٰ ‫ِك و‬
dua orang ibu-bapa, bagi masing-
masingnya seperenam dari harta yang
َُّ ُ َ ۡ َّ َ ٞ َ َ ُ َ َ َ ِ
ditinggalkan, jika yang meninggal itu
‫إِن كن لۥ ول ۚ فإِن لم يكن لۥ‬
mempunyai anak; jika orang yang
ُ ُ ُّ ّ ُ َ ُ َََ َُٓ َ َ ََٞ
meninggal tidak mempunyai anak dan
ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja),
ۚ ‫ول وورِثهۥ أبواه ف ِل ِمهِ ٱثلل‬
‫ث‬
Maka ibunya mendapat sepertiga;
106 SUHUF, Vol. 29, No. 1, Mei 2017 : 97-117
ُ‫ٱلس ُدس‬ ُّ ِ‫ فَ ِلُ ّ ِمه‬ٞ ‫فَإن َك َن َ ُل ٓۥ إ ۡخ َوة‬ Contoh lainayat ke- 6 surat Al-
ۚ َ ِ ِ Maidah tentang kewajiban berwudhu
َۡ ۡ ٓ َ ِ ُ‫ص َّيةٖ ي‬ ۡ
ِ ‫ِم ۢن َبع ِد َو‬
sebelum shalat yaitu:
‫ن‬
ۗ ٍ ‫وص بِها أو دي‬ َ ُ ٓ َّ َ َ َ َ ُ ۡ َ
َ ُ َۡ َ ۡ ُ َََُٓۡ ۡ ُ َُٓ َ ِ‫نزل فِيه‬ ِ ‫شهر رمضان ٱلِي أ‬
‫ءاباؤكم وأبناؤكم ل تدرون‬ َ ‫اس َو َب ّي‬ َّ ‫ان ُه ٗدى ّل‬ ُ َۡ ُۡ
َ‫يض ٗة ّمِن‬ َ َ ٗ ۡ َ ۡ ُ َ ُ َ ۡ َ ۡ ُ ُّ َ ‫ت ّم َِن‬ ٖ ِ ٰ ‫ن‬ ِ ‫ِلن‬ ‫ٱلقرء‬
‫أيهم أقرب لكم نفعا ۚ ف ِر‬ ُ َ َ َ ۡ ُۡ َ ٰ َ ُۡ
ً ِ ‫ٱلل َك َن َعل‬ َ َّ ‫ٱللِ إ َّن‬
َّ ‫ان ف َمن ش ِه َد مِنك ُم‬ ۚ ‫ٱلهدى وٱلفرق‬
ٗ ‫يما َحك‬
١١ ‫ِيما‬ ِۗ َۡ ً َ َ َ َ َ ِ ُ ۡ ُ َ ۡ َ ۡ َّ
Artinya:” (Beberapa hari yang ‫ٱلشه َر فليصمهۖ ومن كن م ِريضا أو‬
ditentukan itu ialah) bulan ُ‫ ّم ِۡن َأيَّام أُ َخ َر ۗ يُريد‬ٞ ‫ع َس َفر فَعِ َّدة‬ ٰ ََ
ِ ٍ
َ َ َ ۡ ُ ۡ ُ ٖ ُ ُ َّ
Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran ُُ ُ ُ
sebagai petunjuk bagi manusia dan ‫ٱلل بِكم ٱليس ول ي ِريد بِكم‬
ْ ُ ّ َ ُ َ َ َّ ۡ ْ ُ ۡ ُ َ َ ۡ ُ ۡ
penjelasan-penjelasan mengenai
‫ٱلعس ولِ ك ِملوا ٱلعِدة ولِ ك ِبوا‬
ُ َّ َ ٰ َ َ ‫ٱلل‬
petunjuk itu dan pembeda (antara
ُ َ َ َّ
yang hak dan yang bathil). karena itu, ‫ع َما ه َدىٰك ۡم َول َعلك ۡم‬
Barangsiapa di antara kamu hadir (di
َ ُ َۡ
negeri tempat tinggalnya) di bulan ١٨٥ ‫تشك ُرون‬
itu, Maka hendaklah ia berpuasa
Artinya:” (Beberapa hari yang
pada bulan itu, dan Barangsiapa
ditentukan itu ialah) bulan
sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
Ramadhan, bulan yang di dalamnya
berbuka), Maka (wajiblah baginya
diturunkan (permulaan) Al Quran
berpuasa), sebanyak hari yang
sebagai petunjuk bagi manusia dan
ditinggalkannya itu, pada hari-
penjelasan-penjelasan mengenai
hari yang lain. Allah menghendaki
petunjuk itu dan pembeda (antara
kemudahan bagimu, dan tidak
yang hak dan yang bathil). karena itu,
menghendaki kesukaran bagimu.
Barangsiapa di antara kamu hadir (di
dan hendaklah kamu mencukupkan
negeri tempat tinggalnya) di bulan
bilangannya dan hendaklah kamu
itu, Maka hendaklah ia berpuasa
mengagungkan Allah atas petunjuk-
pada bulan itu, dan Barangsiapa
Nya yang diberikan kepadamu,
sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
supaya kamu bersyukur”.
berbuka), Maka (wajiblah baginya
Ayat di atas di-taqrirkanatau
berpuasa), sebanyak hari yang
di kuatkan oleh sabda Nabi SAW
ditinggalkannya itu, pada hari-
yang artinya “apabila kamu melihat
hari yang lain. Allah menghendaki
bulan, berpuasalah dan apa bila kamu
kemudahan bagimu, dan tidak
melihat bulan berbukalah” (HR.
menghendaki kesukaran bagimu.
Muslim dari Ibnu Umar).
Tafsir Bi Al-Ma’sur (Kelebihan Dan...(Syarafuddin H.Z.) 107
dan hendaklah kamu mencukupkan Artinya” Hai orang-orang yang
bilangannya dan hendaklah kamu beriman, apabila kamu hendak
mengagungkan Allah atas petunjuk- mengerjakan shalat, Maka basuhlah
Nya yang diberikan kepadamu, mukamu dan tanganmu sampai
supaya kamu bersyukur”. dengan siku, dan sapulah kepalamu
dan (basuh) kakimu sampai dengan
Ayat di atas di-taqrirkanatau kedua mata kaki, dan jika kamu junub
di kuatkan oleh sabda Nabi SAW Maka mandilah, dan jika kamu sakit
yang artinya “apabila kamu melihat atau dalam perjalanan atau kembali
bulan, berpuasalah dan apa bila kamu dari tempat buang air (kakus)
melihat bulan berbukalah” (HR. atau menyentuh perempuan, lalu
Muslim dari Ibnu Umar). kamu tidak memperoleh air, Maka
Contoh lainayat ke- 6 surat Al- bertayammumlah dengan tanah yang
Maidah tentang kewajiban berwudhu baik (bersih); sapulah mukamu dan
sebelum shalat yaitu: tanganmu dengan tanah itu. Allah
َ َ
ۡ‫ِين َء َام ُن ٓوا ْ إ َذا ُق ۡم ُتم‬ َ ‫يأ ُّي َها َّٱل‬ ٰٓ
tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi
ِ Dia hendak membersihkan kamu
ۡ‫كم‬ ُ َ ُ ُ ْ ُ ۡ َ ِ ٰ َ َّ َ dan menyempurnakan nikmat-Nya
‫سلوا وجوه‬ ِ ‫إِل ٱلصلوة فٱغ‬
ۡ َ ۡ ُ َ ََۡ
bagimu, supaya kamu bersyukur”.
ْ ُ َ ۡ َ َ َ
‫وأي ِديكم إِل ٱلمراف ِِق وٱمسحوا‬
َۡۡ َ ۡ َ ۡ ُ َ ُ ََۡ ۡ ُ
Penjelasan ayat tersebut
ۚ‫ي‬ ُُ
ِ ‫بِرءو ِسكم وأرجلكم إِل ٱلكعب‬
dikuatkan oleh Al-Sunnah Nabi SAW

ُ ‫ٱط َّه ُر ۚوا ْ ِإَون ُك‬ ُ ‫ِإَون ُك‬


yang artinya “ tidak diteriama Shalat
‫نتم‬ َّ َ‫نت ۡم ُج ُن ٗبا ف‬ seseorang yang berhadas sebelum
ٞ َ َ َ ٓ َ ۡ َ َ َ ٰ َ َ ۡ َ ٰٓ َ ۡ َّ berwudhu” (HR. Bukhari dari Abu
‫مرض أو ع سف ٍر أو جاء أحد‬ Hurairah). Banyak lagi contoh-contoh
َ
ُ‫ِنكم ّم َِن ۡٱل َغآئ ِط أ ۡو َل ٰ َم ۡس ُتم‬ ُ ّ lain Al-Sunnah Nabi SAW yang
ِ ‫م‬ menkokohkan ayat-ayat Al-Qur’an.
ْ ُ َّ َ َ َ ٗ ٓ َ ْ ُ َ ۡ َ َ َ ٓ َ ّ
‫تدوا ماء فتيمموا‬ ِ ‫ٱلنِساء فلم‬ 3) Bayan Naskh
ُ ْ ُ َ ۡ َ ّٗ َ ٗ َ
‫حوا ب ِ ُو ُجوهِك ۡم‬
An-Naskh menurut bahasa
‫صعِيدا طيِبا فٱمس‬ adalah Al-Ibthal (membatalkan), Al-
َ َ ۡ َ ُ َّ ُ ُ َ ُ ۡ ّ ُ ۡ ََ Izalah (menghilangkan), Al-Tahwil
‫وأي ِديكم مِن ۚه ما ي ِريد ٱلل ِلجعل‬ (memindahkan) atau Al-Taqhyir
ُ ‫كم ّم ِۡن َح َرج َو َلٰكن يُر‬ ُ َۡ َ (mengubah). Contoh ayat yang
‫يد‬ ِ ِ ٖ ‫علي‬ dinasakhkan oleh hadits (sunnah)
ُ َ ُ
‫ِلُ َط ّ ِه َرك ۡم َو ِلُت ِ َّم ن ِۡع َم َت ُهۥ َعل ۡيك ۡم‬ Nabi SAW adalah firman Allah SWT.

َ ُ ۡ َ ُ َّ َ
Pada ayat 180 surat Al-Baqarah:
٦ ‫ل َعلك ۡم تشك ُرون‬
108 SUHUF, Vol. 29, No. 1, Mei 2017 : 97-117
ُ‫كم‬ ُ َ َ َ َ َ َ َ ۡ ُ َۡ َ َ ُ mereka berdasarkan Al-ra’yi maka
‫كتِب عليكم إِذا حض أحد‬ bernilai mauquf.
ُ َّ َ ۡ ً ۡ َ َ َ َ ُ ۡ َ ۡ Penafsiran Al-Qur’an harus
‫صية‬ ِ ‫ٱلموت إِن ترك خيا ٱلو‬
ۡ َ َ َۡ ۡ َ ۡ َ َۡ
berdasarkanriwayat yang shahih
ًّ َ ُ ۡ َ
ۖ ِ ‫ل ِلو ٰ ِلي ِن وٱلقربِني بِٱلمعر‬
oleh karena itu harus dibersihkan
‫وف حقا‬
َ ‫ع ٱل ۡ ُم َّتق‬ ََ dari unsur-unsur yang masuk dari
١٨٠ ‫ني‬ ِ luar Islam. Kemungkinan penafsiran
Al-Qur’an berdasarkan riwayat ini
Artinya: “diwajibkan atas kamu,
telah kemasukan unsur-unsur dari
apabila seorang di antara kamu
luar seperti riwayat dari kaum Zindiq,
kedatangan (tanda-tanda) maut, jika
Yahudi, Nasrani maupun Persia yang
ia meninggalkan harta yang banyak,
inggin menghancurkan Islam dari
Berwasiat untuk ibu-bapak dan karib
dalam atau dengan kata lain telah
kerabatnya secara ma’ruf, (ini adalah)
bercampur aduk antara riwayat yang
kewajiban atas orang-orang yang
shahih dan yang tidak sahih.(As
bertakwa”.
Shabuni, 1970:77)
Dalam konteks di atas Al-
Adapun sunnah Nabi SAW yang
Dzahabi menilai bahwa penafsiran
menasakhkan ayat di atas adalah sabda
AL-Qur’an dengan Hadits sahih
Nabi yang artinya”sesungguhnya
harus diterima.Sedangkan dengan
Allah SWT telah memberikan kepada
hadits dhaif harus ditolak.Adapun
tiap-tiap orang haknya (masing-
penafsiran para sahabat dan tabi’in
masing), maka tidak ada wasiat bagi
mengandung banyak kelemahan
ahli waris” (HR. Ahmad).
diantaranya, bercampur aduknya
Kewajiban melaksanakan
riwayat yang sahih dan yang tidak
wasiat kepada kaum kerabat dekat
sahih seperti terdapat unsur-unsur
didasarkan suratAl-Baqarah ayat
takhayul, kurafat yang dapat merusak
180 di atas dinaskh oleh hadits yang
aqidah dan pengaruh pemikiran kaum
menjelaskan bahwa kepada ahli waris
zindiq dari musuh-musuh Islam.
tidak boleh dilakukan wasiat. (As
Terlepas dari adanya kebenaran yang
Shabuni, 1970:76)
terdapat dalam riwayat para sahabat,
namun seperti telah dijelaskan di
c. Tafsir Al-Qur’an dengan
atas apabila riwayat sahabat itu
Riwayat Sahabat
shahih maka harus diterima karena
Menurut Al-Hakim, penafsiran
bernilai marfu’.Sedangkan penafsiran
Al-Qur’an dengan riwayat yang
yang berdasarkan ijtihad mereka
shahih, hukumnya marfu’ karena
dinilai mauquf. Para ulama berbeda
para shahabat menyaksikan turunya
pendapat tentang penafsiran berdasar
wahyu dan mengetahui sebab-sebab
hasil ijtihad(mauquf).Ada yang
turunnya.Namun apabila penafsiran
Tafsir Bi Al-Ma’sur (Kelebihan Dan...(Syarafuddin H.Z.) 109
mengatakan boleh diterima dengan tidak menurunkan hujan” sedangkan
alasan bahwa ijtihad mereka tidak “kaanatul ardhu ratqan”dengan
didasarkan pada nafsu dan mampu “bumi tidak dapat tumbuh” setelah
memahami Al-Qur’an dengan baik langit dan bumi dipisahkan maka
peristiwa turunnya dan sebab-sebab “langit dapat menurunkan hujan” dan
turunnya.Sedangkan yang menolak “bumi dapat tumbuh”
mengatakan bahwa hasil ijtihad
kemungkinan bisa benar dan bisa d. Penafsiran Al-Qur’an dengan
salah. (Az Zahabi,1976:156-157) Riwayat Al-Tabiin
Tokoh-tokoh tafsir dari kalangan Walaupun para ulama
sahabat ada sepuluh orang yaitu: berbeda pendapat tentang nilai
“Abu Bahr, Umar, Usman, Ali, Ibnu riwayat Al-Tabiin, namun sebagai
Mas’ud, Ibnu Abbas, Ubay Bin rujukan penafsiran mereka tetap
Ka’ab, Zaid Bin Tsabit, Abu Musa, dipertimbangkan, apabila tidak
Al-Asy’ari Dan Abdullah Bin Zubair diketemukan tafsir di dalam Al-
Bin Awan”. Qur’an maupun sunnah dan pendapat
Adapun contoh dari penafsiran para sahabat. Pada hakekatnya para Al-
Al-Qur’an dengan riwayat sahabat Tabiin menerima sejumlah ilmu dari
adalah penafsiran ayat 30 surat Al- para sahabat, terutama setelah daerah
Anbiya yangَ berbunyi: َ
َّ ْ ٓ ُ َ َ َ َّ َ َ ۡ َ َ
Islam makin bertambah luas.Mereka
‫ت‬ ٰ َ ٰ َ َّ
ِ ‫أو ۡل َم ير ٱلِين كفروا أن ٱلسمو‬ menyebar keberbagai daerah Islam
ۡ َ َ ٗۡ َ َ َ
ۖ‫َوٱل ۡۡرض ك ۡن َتا َرتقا فف َتق َنَٰ ُه َما‬
untuk menyiarkan ilmu pengetahuan.
Dalam bidang ilmu tafsir, mereka
َ َ ّ َ ۡ َ َّ ُ ٓ َ َ َ َ َ َ
‫حۚ أفل‬ ٍ ‫و ۡجع ُلن َا مِن ٱلماءِ ك ش ٍء‬
dibagi atas tiga kelompok masalah

٣٠ ‫يُؤمِنون‬
yaitu: Mekkah, Madinah dan Irak.
Dari ketiga kelompok tersebut,
Artinya: ”dan Apakah orang- kelompok Makkahlah yang dianggap
orang yang kafir tidak mengetahui paling memahami tafsir, karena
bahwasanya langit dan bumi itu mereka adalah murid Ibnu Abbas.
keduanya dahulu adalah suatu yang Tokoh-tokoh Tabiin dari Makkah
padu, kemudian Kami pisahkan yaitu mujahid Ata’ bin Ali Rabah,
antara keduanya. dan dari air Kami Ikrimah, Saad ibnu Jubair dan
jadikan segala sesuatu yang hidup. Tawus Al-Yamani. Tokoh tabiin dari
Maka Mengapakah mereka tiada Madinah yaitu Zaid bin Aslam, Abu
juga beriman?”. al-aliyah, Muhammad bin Ka’ab,
tokoh tabiin Irak yaitu Maruq,
Menurut Ibn Abbas kata “kaanati Qatadah, Hasan Al Bisri, Ata’bin Ali
samawaati ratqan” dalam ayat Muslim Al Khurasani dan Murrah Al
tersebut ditafsirkan dengan “langit Hamdani AlKhufi.

110 SUHUF, Vol. 29, No. 1, Mei 2017 : 97-117


Dari tokoh Tabiin inilah ilmu kepada mereka dan merekapun ridha
mereka kemudian diriwayatkan kepada Allah dan Allah menyediakan
kepada tabi’ at tabiin dan seterusnya bagi mereka surga-surga yang
sampai kepada kita sekarang ini. mengalir sungai-sungai di dalamnya
Namun harus diakui bahwa ada selama-lamanya. mereka kekal di
perbedaan antara tafsir dari Sahabat dalamnya. Itulah kemenangan yang
dan tafsir bi kalam Tabiin. besar”.
Tafsir para Tabiin masih
diragukan diterima atau ditolak. Oleh Ayat di atas diperkuat oleh
karena itu ada yang memasukkan hadits Nabi SAW yang artinya “Dari
penafsiran mereka ke dalam Imran bin Hasin ra. Ia berkata bahwa
kelompok tafsir bi al-rayi.Adapun saya Rasullullah SAW bersabda
sebab utama memunculkan keraguan “generasi terbaik dari umatku adalah
itu karena mereka tidak mengalami periode aku, kemudian generasi yang
masa kenabian dan riwayat mereka mengiringinya (sahabat) kemudian
timbul dari Al-Rayi sehingga tidak generasi yang berikutnya lagi
memiliki kekuatan mar’fu. (tabiin). Imran berkata “Aku tidak tau
Kelebihan generasi sahabat di persis apakah Nabi SAW menyatakan
bandingkan generasi tabiin memang dua kali sesudah periodenya atau
diakui oleh Al-Qur’an dan Al-Hadits tiga kali” tetapi kemudian yang satu
baik secara eksplisit maupun secara sesudah itu beliau katakana bahwa
implisit, sebagaimana firman Allah sesudahnya akan tampil suatu kaum
SWT dalam ayat 100 surat At-Taubah: yang siap jadi saksi tanpa diminta
َ‫ون م َِن ٱل ۡ ُم َهٰجرين‬ َ ُ َّ َ ۡ َ ُ ٰ َّ َ kesaksian, mereka berkhianat dan
ِ ِ ‫وٱلسبِقون ٱلول‬ tidak bias dipercaya, mereka juga
ٰ َ ۡ ُ ُ َ َّ َ َّ َ َ َ ۡ َ bernadzar (berjanji) tetapi mereka
‫وٱلنصارِ وٱلِين ٱتبعوهم بِإِحس ٖن‬
َّ‫ٱلل َع ۡن ُه ۡم َو َر ُضوا ْ َع ۡن ُه َوأَ َعد‬
tidak penuhi dan akhirnya tampak di
ُ َّ ‫ض‬ َ ِ ‫َّر‬ tengah-tengah mereka orang-orang
َ
ُ‫ت َت َها ۡٱلنۡ َهٰر‬ َۡ َۡ
yang gemuk (berperut buncit) (HR.
َ
‫ت ت ِري‬ ٖ ٰ‫ل ُه ۡم َج َّن‬ AL-Bukhari).

ُ‫ِيها ٓ َأبَ ٗدا َذٰل َِك ۡٱل َف ۡوز‬


Dari Al-Qur’an dan hadits di atas
ۚ َ ‫ِين ف‬ َ ‫َخ ٰ ِل‬ muncul persoalan apakah penafsiran

ُ ‫ۡٱل َع ِظ‬
Al-Qur’an hanya terbatas samapai
١٠٠ ‫يم‬ kepada sunnah Rasul. Sedangkan
Artinya: “ orang-orang yang terdahulu generasi sesudah Nabi SAW.Tidak
lagi yang pertama-tama (masuk Islam) mempunyai hak untuk menafsiran
dari golongan muhajirin dan anshar Al-Qur’an?Dalam masalah ini para
dan orang-orang yang mengikuti ulama berbeda pendapat tentang
mereka dengan baik, Allah ridha apakah semua Al-Qur’an sudah

Tafsir Bi Al-Ma’sur (Kelebihan Dan...(Syarafuddin H.Z.) 111


dijelaskan seluruh ayatnya atau Sedangkan menurut ulama yang
ada yang belum. Ibnu Taimiyah lain yang dipelopori oleh Al-Qurthubi
berpendapat bahwa seluruh ayat Al- dan as Shuyuthi yang mengatakan
Qur’an telah dijelaskan oleh Nabi bahwa Rasulullah tidak menjelaskan
dengan alasan berikut ini: semua ayat terutama ayat-ayat yang
1) Bahwa pengertian al-bayan sulit dipahami, alasannya adalah
adalam ayat 44 an-Nahal: sebagai berikut:
َ َۡ ٓ َ ۡ َ َ َ ُ ُّ َ َ ۡ
ِ ٰ‫بِٱلَ ّيِن‬
1. Menjelaskan semua makna Al-
‫لك‬ ِ‫إ‬ ‫ت وٱلزب ِرۗ وأنزلا‬ Qur’an memang menyulitkan
ۡ َ ِ‫إ‬
‫ل ِه ۡم‬
َ ُ
‫اس َما ن ّ ِزل‬ َ ّ َ‫ٱذل ِۡك َر لِ ُب‬
ِ ‫ي ل َِّلن‬
ّ Allah SWT sendiri tidak
ِ memerintahkan (untuk
َ ُ َّ َ َ َ ۡ ُ َّ َ َ َ menjelaskan semua ayat-ayat
٤٤ ‫ولعلهم يتفكرون‬ Qur’an) dengan maksud agar
Artinya: “keterangan-keterangan para sahabat dan umat yang lain
(mukjizat) dan kitab-kitab. dan mau menafsirkan ayat-ayat Al-
Kami turunkan kepadamu Al Quran, Qur’an.
agar kamu menerangkan pada umat 2. Seandainya Rasulullah SAW telah
manusia apa yang telah diturunkan menjelaskan semua ayat-ayat
kepada mereka dan supaya mereka Al-Qur’an beliau tidak perlu
memikirkan”, mendo’akan Ibnu Abbas. Namun
Nabi berdoa yang artinya “ Ya
Ayat di atas mengandung Allah SWT, beri pemahamman
pengertian yang meliputi penjelasan terhadap agama dan ajarkan ia
makna dan pengertian ayat. menafsirkan Al-Qur’an.(H.R
2) Ada beberapa riwayat diantaranya Bukhari)
dari Abi Abdurrahman as-Salami
bahwa sahabat telah belajar Al- Berangkat dari dua kelompok
Qur’an secara keseluruhan hal ini di atas Adz-Dzahabi memberi
menunjukan bahwa Rasulullah penjelasan bahwa Rasulullah SAW
SAW telah menjelaskan makna tidak menjelaskan seluruh ayat Al-
Al-Qur’an secara keseluruhan. Qur’an dengan alas an supaya orang
3. Menurut kebiasaan, membaca buku Arab dapat melakukannya dengan
ilmu pengetahuan akan mudah di kemampuan bahasannya, penafsiran
pahami apabila telah mendalami dapat dilakukan oleh segenap orang,
isi kandunganAl-Qur’an yang penafsiran hanya dapat dilakukan
merupakan pedoman hidup oleh para ulama, serta penafsiran
manusia. hanya Allah SWTyang tahu. (Adz
Zahabi 1976:51)

112 SUHUF, Vol. 29, No. 1, Mei 2017 : 97-117


Melihat banyaknya riwayat yang dan banyak terlibat dalam proses
memuat penafsiran Rasulullah SAW penurunan wahyu, mereka mengenali
terhadap Al-Qur’an mewujudkan hal-hal yang bersifat spesifik, mereka
bahwa cukup banyak beliau memberi memiliki kemampuan pemahaman
penjelasan tentang ayat-ayat Al- yang sempurna, mereka termasuk
Qur’anbertolak dari pendapat Adz- orang-orang shaleh dan berilmu,
Dhahali di atas berarti masih banyak sepertia Al-Khulafaur Rasyidin (Abu
peluang bagi umat Islam untuk Bakar, Utsman dan Ali) disamping
menafsirkan Al-Qur’an sepanjang sahabat yang lain seperti Ibnu Abbas
masa. dan Ibnu Ma’sud.
Walaupun tafsir bi al ma’tsur
Kelebihan Dan Kekurangan Taf- mempunyai kedudukan yang tinggi
sir Bi Al Ila’tsur Dan Pengem- tetapi tidak berarti kitab-kitab tafsir
bangannya bi al ma’tsur tidak terlepas dari
Tafsir bi al ila’tsur terutama kelemahan.Terutama hal-hal yang
dalam bentuk tafsir al-Qur’an dengan menyangkut hubungan tafsir Al-
Al-Qur’an dan tafsir Al-Qur’an Qur’an yang diwarisi dari sahabat
dengan sunnah Nabawiyah menurut dan tabiin. Berikut ini beberapa
para mufassir adalah merupakan tafsir kelemahannya yaitu: (Amin Suma,
yang paling berkualitas dan paling 2013:346)
tinggi nilainya. Dalam hal ini Ibnu 1. Bercampuraduknya riwayat
Katsir mengatakan bila ada orang yang shahih dengan yang tidak
yang bertanya tentang penafsiran shahih terutama informasi yang
yang paling baik maka jawabannya disandarkan kepada sahabat dan
adalah menafsirkan Al-Qur’an tabiin tanpa memiliki sannad
dengan AL-Qur’an karena pada yang validsehingga membuka
sebagian ayat AL-Qur’an ada yang peluang bercampur antara yang
mujmal (global) maka pada bagian hak dan yang batil. Hal ini seperti
lainnya ada uraian yang relativ rinci. yang terlihat dalam tafsir At-
Jika tidak terdapat dalam Al-Qur’an Thabarani dan Ibnu Katsir.
maka kita berpegang pada sunnah 2. Banyaknya kisah-kisah israiliyat
Rasul SAW karena sunnah sebagai yang penuh dengan khurafat dan
penjelas dan pensyarah Al-Qur’an. sering menodai aqidah Islamiyah.
Manakala kita tidak mendapat 3. Seringkali terdapat klaim dari
penafsiran Al-Qur’an dengan Al- pendapat mufasir-mufasir
Qur’an dan tidak pula terdapat dalam tertentu. Contohnya tafsir Ibnu
hadits maka harus merujuk kepada Abbas tanpa membuktikan
pendapat sahabat. Mereka adalah kebenaran yang sesungguhnya.
orang yang banyak tau tentang wahyu

Tafsir Bi Al-Ma’sur (Kelebihan Dan...(Syarafuddin H.Z.) 113


4. Orang-orang kafir (Zindiq) sering tanpa kontekstual atau sebaliknya
kali menyisipkan kepercayaan pemahaman kontekstual tanpa
mereka kepada sahabat dan tabiin tekstual.
sebagaimana juga menyisipkan Pada beberapa contoh tafsir bi
melalui Rasulullah SAW di dalam al riwayah yang dapat dikembangkan
hadits-hadits Nabwiyah. Yang antara lain adalah :
demikian itu sehingga mereka 1. Dalam riwayat dijelaskan bahwa
lakukan untuk menghancurkan nabi SAW menafsirkan kata
umat Islam. al maghdhub (orang-orang
dimurkai) dengan Yahudi dan Al
Berdasarkan uraian di atas dapat Dhalim (orang-orang yang sesat)
diketahui beberapa kelebihan tafsir bi dengan orang-orang Nasrani
al ma’sur dan sekaligus kelemahan- seperti dalam firman Allah SWT
kelemahannya, maka dapat di ayat 7 surat Al Fatihah.
mengerti bahwa tafsir bi al ma’sur َ ‫ِين َأ ۡن َع ۡم‬
ۡ‫ت َعلَ ۡيه ۡم َغي‬ َ ‫ص َر ٰ َط َّٱل‬
ِ
ada yang shahih dan ada yang tidak ِ ِ
sahih.Adapun yang sahih adalah tafsir ّ َّ َ َ ۡ ۡ َ َ
َ ‫ٓال‬ ُ ۡ َۡ
yang berdasarkan periwayatan yang ٧ ‫ِني‬ ‫وب علي ِهم ول ٱلض‬ ِ ‫ض‬ ‫ٱلمغ‬
bersanad dan matan yang sahih dapat
Artinya: “(yaitu) jalan orang-orang
dipertanggung jawabkan.Dari sanat
yang telah Engkau beri nikmat
pandang ilmu hadis. Berdasarkan hal
kepada mereka; bukan (jalan) mereka
tersebut ada ulama yang mengatakan
yang dimurkai dan bukan (pula jalan)
bahwa semua penafsiran Al-Qur’an
mereka yang sesat”.
tidak boleh dilakukan kecuali dengan
akal yang sahih dan nash yang sahih
Jika tafsir bi al ma’sur
(Jelas) pula.
dikembangkan, makakata al maghdub
Sedangkan penafsiran yang tidak
dan al dhalim bisa saja kata itu
sahih (tafsir bi al Niwayah Ghair
ditafsirkan selain orang-orang Yahudi
Sahih) adalah tafsir yang berdasarkan
dan orang-orang Nasrani seperti
kepada riwayat yang tidak benar.
dengan orang-orang Komunis, Ateis
Termasuk didalamnya kisah-kisah
dan lain-lain.Sebab jika orang-orang
sraikiyat yang banyak dijumpai dalam
Yahudi dan Nasrani saja yang masih
kaitab-kitab tafsir bi al ma’sur.
memiliki ketuhanan dan memiliki
Bila tafsir bi al ma’sur dipahami
kitab suci tetap saja dibenci Allah
secara tekstual dan kontekstual
SWT bahkan dinyatakan sesat, maka
sekaligus maka kemungkinan dapat
orang yang mengingkari kebenaran
dikembangkan.Sebab sungguh tidak
Allah SWT dan memusuhi ajaran
mungkin dan tidak masuk akal
agama Islam mestinya lebih dibenci
jika terdapat pemahaman tekstual
Allah SWT.Meski Nabi SAW tidak
114 SUHUF, Vol. 29, No. 1, Mei 2017 : 97-117
menyebut orang-orang Komunis kepadamu dan kamu tidak akan
umpamanya, bukan berarti tidak benar dianiaya (dirugikan)”.
atau salah jika menafsirkan kata al-
dhalim dengan paham komunis.Tentu Nabi SAW menafsirkan kata
lebih disebabkan bahwa pada saat quwah pada ayat di atas dengan
Al-Qur’an diturunkan, kebanyakan panah karena pada saat itu senjata
masyarakat Arab bahkan dunia pada yang paling jauh jangkauannya untuk
umumnya memiliki agama.Terutama menyerang musuh adalah panah.
di Makkah yang menganut agama Pada waktu itu umat Islam belum
menyembahi berhala (agama nenek mengenal jenis senjata berat bahkan
moyang) sedangkan di Madinah senjata ringan sekalipun seperti pistol,
banyak yang menganut ajaran Yahudi granat, tank, peluru kendali, peluru
dan Nasrani. (Amin Suma, 2013:349) anti pesawat yang sekarang popular
Contoh lain adalah firman Allah dengan sebutan mesin-mesin perang.
ayat 60 surat Al-Anfal :
ۡ ‫َوأَع ُِّدوا ْ ل َ ُهم َّما‬
(Amin Suma, 2013:351)
َّٖ ‫ٱس َت َط ۡع ُتم ّمِن قُوة‬ Atas dasar itu maka tidak salah

َ ُ ۡ ُ ۡ َۡ
kalau kata quwwah di atas tidak harus
‫اط ٱلي ِل ترهِبون بِهِۦ‬ ِ ‫َومِن ّرِ َب‬ ditafsirkan dengan panah walaupun
Nabi menafsirkan demikian.Umat
َ ‫اخر‬ َ َ َ ۡ ُ َّ ُ َ َ َّ َّ ُ َ
‫ين مِن‬ ِ ‫ٱللِ وعدوكم وء‬ ‫عدو‬ Islam diingatkan oleh Allah SWT
َ ُ َّ ُ ُ َ ُ َ ۡ َ َ ۡ ُ supaya selalu siap siaga waspada
‫ٱلل َي ۡعل ُم ُه ۡ ۚم‬ ‫دون ِ ِهم ل تعلمونهم‬ dalam menghadapi kemungkinan
َّ ۡ َ ‫َو َما تُنفِ ُقوا ْ مِن‬
serangan musuh.Hal demikian harus
ِ‫يل ٱلل‬ ‫ب‬ ‫س‬َ ‫شءٖ ف‬
ِ ِ ِ di ikuti dengan segenap daya kekuatan
َ ُ َ ۡ ُ َ ۡ ُ َ َ ۡ ُ ۡ َ َّ َ ُ yang dimiliki termasuk senjata senjata
٦٠ ‫يوف إِلكم وأنتم ل تظلمون‬ berat yang cangih tidak lagi dibatasi
Artinya: “dan siapkanlah untuk dengan kuda dan panah.
menghadapi mereka kekuatan apa Dari dua contoh diatas dapat
saja yang kamu sanggupi dan dari diambil suatu pengertian bahwa tafsir
kuda-kuda yang ditambat untuk bi al matsur perlu dikembangkan
berperang (yang dengan persiapan dengan cara memahami konteks
itu) kamu menggentarkan musuh ayat dan hadits di samping tetap
Allah dan musuhmu dan orang memperhatikan teks-teks apa
orang selain mereka yang kamu danya yaitu dengan memperhatikan
tidak mengetahuinya; sedang Allah penafsiran Rasulullah SAW yang
mengetahuinya. apa saja yang beliau sampaikan dan ajarkan kepada
kamu nafkahkan pada jalan Allah sahabat dan umatnya.
niscaya akan dibalasi dengan cukup

Tafsir Bi Al-Ma’sur (Kelebihan Dan...(Syarafuddin H.Z.) 115


Penutup karena sebagian ayat Al-Qur’an
Dari uraian di atas dapat yangmajinal (global) maka
disimpulkan sebagai berikut: pada bagian lainya ada uraian
1. Tafsir bi al ma’sur adalah tafsir yang relatif rinci. Jika tidak
Al-Qur’an berdasarkan riwayat terdapat dalam Al-Qur’an maka
yang meliputi ayat dengan ayat, sunnah Rasul sebagai penjelas
penafsiran ayat dengan sunnah dan pensyarah Al-Qur’an.
Rasul dan penafsiran dengan Kekuranganya adalah bercampur
riwayat sahabat. aduk riwayat yang sahih dan
2. Tafsir bi al ma’sur dari Al-Qur’an yang tidak sahih dan banyaknya
dan sunnah yang sahih dinilai riwayat-riwayat israiliyat.
marfu’ harus diterima. Sementara 4. Tafsir bi al ma’sur perlu di
yang berasal dari riwayat sahabat kembangkan dengan cara
dan tabiin masih diperselisihkan memahami konteks ayat dan hadits
apakah diterima atau tidak. disamping tetap memperhatikan
3. Menurut Ibnu Katsir tafsir dalam teks-teks apaadanya yaitu
bentuk Al-Qur’an dan sunnah dengan memperhatikan penaf-
Nabawiyah adalah merupakan siran Rasulullah SAW.
tafsir yang paling tinggi nilainya

Daftar Pustaka

Abu Sulaiman, Abdul Wahab. 1998. Kitabul Al Bahsu Al Ilmi Al Qur’aniyah


wa As-Sunnah Nabawiyah. Jeddah: Daar Asy-Syuruq.
Adz Dzahabi, Muhammad Husain. 1976. Al Tafsir wa Al Mufassirun I. Kuwait
Darul Kitabul Hadits.
Al-Qattan, Manna’. 1976. Mabahis fi Ulum Al-Qur’an. Barut: Al Mansyurat fi
Al AshriAl Hadits.
Al Shabuni, Muhammad Ali. 1973.Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir. Beirut:
Daar Al Qur’an.
Al Shabuni, Muhammad Ali. 1970. Attibyan fi al Ulumul Quran. Beirut: Daar
Al Irsyad
As-Suyuthi, Jalaluddin.1979. Al Itqarati Ulumi Al-Qur’an. Beiut: Daar Al Fikr.
Az Zarqani, Muhammad Abd Al Adim. TT.Manahil Irfan fi Ulumil Al-Qur’an.
Beirut: Isa bab Al Halabi.
Az Zarqasyi.1957. Al Burhan fi Ulumul Quran.Beirut: Dar Ihya Al Qutb al

116 SUHUF, Vol. 29, No. 1, Mei 2017 : 97-117


Arabiyah
Ibnu Katsir, Ibnu Abi Al Fida Ismail. TT.Tafsir Al Quran Al Adzim I. Jeddah,
Al Haramain
Suma, Amin Muhammad.2013. Ulumul Quran. Jakarta: PT Raja Grafindo

Tafsir Bi Al-Ma’sur (Kelebihan Dan...(Syarafuddin H.Z.) 117

Anda mungkin juga menyukai