5090 11090 1 SM
5090 11090 1 SM
5090 11090 1 SM
Syarafuddin H.Z.
Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: sh110@ums.ac.id.
ABSTRAKSI
Tafsir bi al ma’sur adalah tafsir Al-Qur’an berdasarkan riwayat yang
meliputi ayat dengan ayat, penafsiran ayat dengan sunnah Rasul dan
penafsiran dengan riwayat sahabat. Tafsir bi al ma’sur dari Al-Qur’an
dan sunnah yang sahih dinilai marfu’ harus diterima. Sementara yang
berasal dari riwayat sahabat dan tabiin masih diperselisihkan apakah
diterima atau tidak.
Menurut Ibnu Katsir tafsir dalam bentuk Al-Qur’an dan sunnah
Nabawiyah adalah merupakan tafsir yang paling tinggi nilainya
karena sebagian ayat Al-Qur’an yangmajinal (global) maka pada
bagian lainya ada uraian yang relatif rinci. Jika tidak terdapat dalam
Al-Qur’an maka sunnah Rasul sebagai penjelas dan pensyarah Al-
Qur’an. Kekuranganya adalah bercampur aduk riwayat yang sahih
dan yang tidak sahih dan banyaknya riwayat-riwayat israiliyat.
Oleh karena itu tafsir bi al ma’sur perlu di kembangkan dengan cara
memahami konteks ayat dan hadits disamping tetap memperhatikan
teks-teks apaadanya yaitu dengan memperhatikan penafsiran
Rasulullah SAW.
ۡكم ُ َ ۡ ُ َ ُ ۡ َ ۡ َ َ ۡ َ ۡ Baqarah.
َ َ َ ٱلوم أكملت لكم دِين َ َ ٰٓ َّ َ َ َ
َ اد ُم مِن َّر ّبهِۦ َك
ۡ ُ َ َ ُ َوأت َم ۡم ۡ َ اب تف ت
ٖ ٰ م ِ ِ فتلق ء
يت ُ ض ِ ت عل ۡيك ۡم ن ِع َم ِت َو َر ُ َّ ُ َّ َّ َ ُ ُ َّ ۡ َ َ
َّ ُ ۡ َ َ ٗ َ َٰ ۡ ُ ُ ۡ َ ٣٧ يم ح
ِ ٱلر اب و ٱتل و ه علي ۚهِ إِنهۥ
ٱلسلم دِينا ۚ فم ِن ٱضطر ِف ِ لكمArtinya: “kemudian Adam menerima
َّ َ ۡ ّ َ ي ُم َت َ
َ ۡ م َم َصة غ ۡ َ beberapa kalimat[40] dari Tuhannya,
جان ِٖف ِ ِلث ٖم فإِن ٍ Maka Allah menerima taubatnya.
ٞ َّ ٞ ُ َ َ َّ Sesungguhnya Allah Maha Penerima
٣ حيم ِ ٱلل غفور رtaubat lagi Maha Penyayang”.
Artinya: “diharamkan bagimu
(memakan) bangkai, darah, daging Ditafsirkan oleh ayat 23 surat al-
babi, (daging hewan) yang disembelih a’raf ayat berikutnya:
atas nama selain Allah, yang tercekik,
ۡنف َس َنا ِإَون لَّمُ َ ََٓۡ َ َقَ َال َر َّبنا
yang terpukul, yang jatuh, yang ظلمنا أ
َ ُ َ َۡ َ َ َۡ
َوت ۡرح َنا لَكون َّن م َِن
ditanduk, dan diterkam binatang
buas, kecuali yang sempat kamu تغ ِف ۡر لَا
menyembelihnya, dan (diharamkan
َ خٰ ِس َ ۡ
bagimu) yang disembelih untuk ٢٣ ين ِ ٱل
berhala. dan (diharamkan juga) Artinya: “keduanya berkata: “Ya
mengundi nasib dengan anak panah, Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya
(mengundi nasib dengan anak panah diri Kami sendiri, dan jika Engkau
itu) adalah kefasikan. pada hari ini tidak mengampuni Kami dan memberi
102 SUHUF, Vol. 29, No. 1, Mei 2017 : 97-117
rahmat kepada Kami, niscaya Hubungan penafsiran kata daman
pastilah Kami Termasuk orang-orang (darah) yang terdapat dalam surat Al-
yang merugi”. Baqarah, Al-Ma’idah dan An-Nahl
di atas dengan kata damanmasfuhan
Contoh lain, kata daman(darah) (darah yang mengalir) yang terdapat
dalam surat Al-Baqarah ayat 173 dalam surat Al-An’am 145 dalam ilmu
ditafsirkan dengansurat Al-Maidah Ushul Fiqh disebut dengan hubungan
ayat 3 dan surat An-Nahl ayat 115 muthlaq muqayah.Diantara syarat
yaitu kata damanmasfuha (yaitu darah keilmuan yang dibutuhkan untuk
yang mengalir) yang terdapat dalam menafsirkan Al-Qur’an mengenai
surat Al-An’am 145 yang berbunyi : ayat-ayat hukum ialah penguasaan
ًم َّرما َ ُ َّ َ َ ُ ٓ َ ُ َ ٓ َّ ُ terhadap ilmu Ushul Fiqh.
وح إِل ِ جد ِف ما أ ِ قل ل أ
َ َّ
َ ُ ٓ
ع َطاع ِٖم َي ۡط َع ُم ُه ٓۥ إِل أن يَكون َٰ َ b. Tafsir Al-Qur’an dengan
َ ۡ َ ً ُ ۡ َّ ٗ َ ۡ َ ً َ ۡ َ
Sunnah Rasullulah SAW.
ير َ ۡ Penafsiran Al-Qur’an dengan
ٖ زن ِ خ ِ ميتة أو دما مسفوحا أو لم
َّ ۡ َ َّ ُ ً ۡ ۡ َ ٌ ۡ ُ َّ َ
Sunnah wajib karena adalah petunjuk
ِي ٱلل ِ فإِنهۥ رِجس أو ف ِسقا أهِل ل ِغ
atau penjelasan yang paling benar
َ ُ ۡ َ ُ َّ َ
Pada ayat 180 surat Al-Baqarah:
٦ ل َعلك ۡم تشك ُرون
108 SUHUF, Vol. 29, No. 1, Mei 2017 : 97-117
ُكم ُ َ َ َ َ َ َ َ ۡ ُ َۡ َ َ ُ mereka berdasarkan Al-ra’yi maka
كتِب عليكم إِذا حض أحد bernilai mauquf.
ُ َّ َ ۡ ً ۡ َ َ َ َ ُ ۡ َ ۡ Penafsiran Al-Qur’an harus
صية ِ ٱلموت إِن ترك خيا ٱلو
ۡ َ َ َۡ ۡ َ ۡ َ َۡ
berdasarkanriwayat yang shahih
ًّ َ ُ ۡ َ
ۖ ِ ل ِلو ٰ ِلي ِن وٱلقربِني بِٱلمعر
oleh karena itu harus dibersihkan
وف حقا
َ ع ٱل ۡ ُم َّتق ََ dari unsur-unsur yang masuk dari
١٨٠ ني ِ luar Islam. Kemungkinan penafsiran
Al-Qur’an berdasarkan riwayat ini
Artinya: “diwajibkan atas kamu,
telah kemasukan unsur-unsur dari
apabila seorang di antara kamu
luar seperti riwayat dari kaum Zindiq,
kedatangan (tanda-tanda) maut, jika
Yahudi, Nasrani maupun Persia yang
ia meninggalkan harta yang banyak,
inggin menghancurkan Islam dari
Berwasiat untuk ibu-bapak dan karib
dalam atau dengan kata lain telah
kerabatnya secara ma’ruf, (ini adalah)
bercampur aduk antara riwayat yang
kewajiban atas orang-orang yang
shahih dan yang tidak sahih.(As
bertakwa”.
Shabuni, 1970:77)
Dalam konteks di atas Al-
Adapun sunnah Nabi SAW yang
Dzahabi menilai bahwa penafsiran
menasakhkan ayat di atas adalah sabda
AL-Qur’an dengan Hadits sahih
Nabi yang artinya”sesungguhnya
harus diterima.Sedangkan dengan
Allah SWT telah memberikan kepada
hadits dhaif harus ditolak.Adapun
tiap-tiap orang haknya (masing-
penafsiran para sahabat dan tabi’in
masing), maka tidak ada wasiat bagi
mengandung banyak kelemahan
ahli waris” (HR. Ahmad).
diantaranya, bercampur aduknya
Kewajiban melaksanakan
riwayat yang sahih dan yang tidak
wasiat kepada kaum kerabat dekat
sahih seperti terdapat unsur-unsur
didasarkan suratAl-Baqarah ayat
takhayul, kurafat yang dapat merusak
180 di atas dinaskh oleh hadits yang
aqidah dan pengaruh pemikiran kaum
menjelaskan bahwa kepada ahli waris
zindiq dari musuh-musuh Islam.
tidak boleh dilakukan wasiat. (As
Terlepas dari adanya kebenaran yang
Shabuni, 1970:76)
terdapat dalam riwayat para sahabat,
namun seperti telah dijelaskan di
c. Tafsir Al-Qur’an dengan
atas apabila riwayat sahabat itu
Riwayat Sahabat
shahih maka harus diterima karena
Menurut Al-Hakim, penafsiran
bernilai marfu’.Sedangkan penafsiran
Al-Qur’an dengan riwayat yang
yang berdasarkan ijtihad mereka
shahih, hukumnya marfu’ karena
dinilai mauquf. Para ulama berbeda
para shahabat menyaksikan turunya
pendapat tentang penafsiran berdasar
wahyu dan mengetahui sebab-sebab
hasil ijtihad(mauquf).Ada yang
turunnya.Namun apabila penafsiran
Tafsir Bi Al-Ma’sur (Kelebihan Dan...(Syarafuddin H.Z.) 109
mengatakan boleh diterima dengan tidak menurunkan hujan” sedangkan
alasan bahwa ijtihad mereka tidak “kaanatul ardhu ratqan”dengan
didasarkan pada nafsu dan mampu “bumi tidak dapat tumbuh” setelah
memahami Al-Qur’an dengan baik langit dan bumi dipisahkan maka
peristiwa turunnya dan sebab-sebab “langit dapat menurunkan hujan” dan
turunnya.Sedangkan yang menolak “bumi dapat tumbuh”
mengatakan bahwa hasil ijtihad
kemungkinan bisa benar dan bisa d. Penafsiran Al-Qur’an dengan
salah. (Az Zahabi,1976:156-157) Riwayat Al-Tabiin
Tokoh-tokoh tafsir dari kalangan Walaupun para ulama
sahabat ada sepuluh orang yaitu: berbeda pendapat tentang nilai
“Abu Bahr, Umar, Usman, Ali, Ibnu riwayat Al-Tabiin, namun sebagai
Mas’ud, Ibnu Abbas, Ubay Bin rujukan penafsiran mereka tetap
Ka’ab, Zaid Bin Tsabit, Abu Musa, dipertimbangkan, apabila tidak
Al-Asy’ari Dan Abdullah Bin Zubair diketemukan tafsir di dalam Al-
Bin Awan”. Qur’an maupun sunnah dan pendapat
Adapun contoh dari penafsiran para sahabat. Pada hakekatnya para Al-
Al-Qur’an dengan riwayat sahabat Tabiin menerima sejumlah ilmu dari
adalah penafsiran ayat 30 surat Al- para sahabat, terutama setelah daerah
Anbiya yangَ berbunyi: َ
َّ ْ ٓ ُ َ َ َ َّ َ َ ۡ َ َ
Islam makin bertambah luas.Mereka
ت ٰ َ ٰ َ َّ
ِ أو ۡل َم ير ٱلِين كفروا أن ٱلسمو menyebar keberbagai daerah Islam
ۡ َ َ ٗۡ َ َ َ
َۖوٱل ۡۡرض ك ۡن َتا َرتقا فف َتق َنَٰ ُه َما
untuk menyiarkan ilmu pengetahuan.
Dalam bidang ilmu tafsir, mereka
َ َ ّ َ ۡ َ َّ ُ ٓ َ َ َ َ َ َ
حۚ أفل ٍ و ۡجع ُلن َا مِن ٱلماءِ ك ش ٍء
dibagi atas tiga kelompok masalah
٣٠ يُؤمِنون
yaitu: Mekkah, Madinah dan Irak.
Dari ketiga kelompok tersebut,
Artinya: ”dan Apakah orang- kelompok Makkahlah yang dianggap
orang yang kafir tidak mengetahui paling memahami tafsir, karena
bahwasanya langit dan bumi itu mereka adalah murid Ibnu Abbas.
keduanya dahulu adalah suatu yang Tokoh-tokoh Tabiin dari Makkah
padu, kemudian Kami pisahkan yaitu mujahid Ata’ bin Ali Rabah,
antara keduanya. dan dari air Kami Ikrimah, Saad ibnu Jubair dan
jadikan segala sesuatu yang hidup. Tawus Al-Yamani. Tokoh tabiin dari
Maka Mengapakah mereka tiada Madinah yaitu Zaid bin Aslam, Abu
juga beriman?”. al-aliyah, Muhammad bin Ka’ab,
tokoh tabiin Irak yaitu Maruq,
Menurut Ibn Abbas kata “kaanati Qatadah, Hasan Al Bisri, Ata’bin Ali
samawaati ratqan” dalam ayat Muslim Al Khurasani dan Murrah Al
tersebut ditafsirkan dengan “langit Hamdani AlKhufi.
ُ ۡٱل َع ِظ
Al-Qur’an hanya terbatas samapai
١٠٠ يم kepada sunnah Rasul. Sedangkan
Artinya: “ orang-orang yang terdahulu generasi sesudah Nabi SAW.Tidak
lagi yang pertama-tama (masuk Islam) mempunyai hak untuk menafsiran
dari golongan muhajirin dan anshar Al-Qur’an?Dalam masalah ini para
dan orang-orang yang mengikuti ulama berbeda pendapat tentang
mereka dengan baik, Allah ridha apakah semua Al-Qur’an sudah
َ ُ ۡ ُ ۡ َۡ
kalau kata quwwah di atas tidak harus
اط ٱلي ِل ترهِبون بِهِۦ ِ َومِن ّرِ َب ditafsirkan dengan panah walaupun
Nabi menafsirkan demikian.Umat
َ اخر َ َ َ ۡ ُ َّ ُ َ َ َّ َّ ُ َ
ين مِن ِ ٱللِ وعدوكم وء عدو Islam diingatkan oleh Allah SWT
َ ُ َّ ُ ُ َ ُ َ ۡ َ َ ۡ ُ supaya selalu siap siaga waspada
ٱلل َي ۡعل ُم ُه ۡ ۚم دون ِ ِهم ل تعلمونهم dalam menghadapi kemungkinan
َّ ۡ َ َو َما تُنفِ ُقوا ْ مِن
serangan musuh.Hal demikian harus
ِيل ٱلل ب سَ شءٖ ف
ِ ِ ِ di ikuti dengan segenap daya kekuatan
َ ُ َ ۡ ُ َ ۡ ُ َ َ ۡ ُ ۡ َ َّ َ ُ yang dimiliki termasuk senjata senjata
٦٠ يوف إِلكم وأنتم ل تظلمون berat yang cangih tidak lagi dibatasi
Artinya: “dan siapkanlah untuk dengan kuda dan panah.
menghadapi mereka kekuatan apa Dari dua contoh diatas dapat
saja yang kamu sanggupi dan dari diambil suatu pengertian bahwa tafsir
kuda-kuda yang ditambat untuk bi al matsur perlu dikembangkan
berperang (yang dengan persiapan dengan cara memahami konteks
itu) kamu menggentarkan musuh ayat dan hadits di samping tetap
Allah dan musuhmu dan orang memperhatikan teks-teks apa
orang selain mereka yang kamu danya yaitu dengan memperhatikan
tidak mengetahuinya; sedang Allah penafsiran Rasulullah SAW yang
mengetahuinya. apa saja yang beliau sampaikan dan ajarkan kepada
kamu nafkahkan pada jalan Allah sahabat dan umatnya.
niscaya akan dibalasi dengan cukup
Daftar Pustaka