TINJAUAN PUSTAKA
pelayanan kesehatan.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
kesehatan.
3. Tujuan
kesehatan
rumah sakit
4. Organisasi
1. Pengertian perawat
11
pada perkembangannya, defenisi perawat semakin meluas. Kini,
optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati (Bagolz, 2010).
2. Falsafah keperawatan
12
memiliki tujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan
kualitas dan sebuah contoh yang diterima atau yang disetujui tentang
digunakan sebagai tolak ukur dan titik acuan yang dapat digunakan
13
4. Fungsi perawat
Sulihandari, 2013)
a. Fungsi independen.
b. Fungsi dependen.
c. Fungsi interdependen.
14
5. Peran perawat
keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi
keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil.
15
keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan
c. Peran edukator.
(Hidayat, 2007)
d. Peran koordinator
16
e. Peran kolaborator
melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi
(Hidayat, 2007)
f. Peran konsultan
2007)
g. Peran pembaharu
17
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
merugikan baik pasien itu sendiri maupun pihak rumah sakit (Cecep,
2013).
18
2. Tujuan Patient safety
masyarakat
2006)
efektif)
19
3. Langkah–langkah Patient safety
adil.
Sakit (KKPRS).
20
g. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan
kedua pada tahun 2008 yang terdiri dari 7 standar, yakni: (1) Hak
pasien, (2) Mendididik pasien dan keluarga, (3) Patient safety dan
berikut:
a. Hak pasien.
(KTD).
21
pelayanan, dokter penanggung jawab pelayanan wajib
asuhan pasien.
22
c. Patient safety dan kesinambungan pelayanan.
23
dengan "Tujuh Langkah Menuju Patient safety rumah sakit", setiap
evaluasi satu proses kasus risiko tinggi, setiap rumah sakit harus
24
mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja
yang benar dan jelas untuk keperluan analisis. (Depkes RI, 2008)
jelas.
pelayanan pasien.
25
dalam setiap kegiatan in–servicetraining dan memberi pedoman
yang jelas tentang pelaporan insiden dan setiap rumah sakit harus
patient safety.
26
5. Sasaran Patient safety
berikut :
Standar SKP I
produk darah.
tindakan/prosedur.
2011)
27
b. Sasaran II (Peningkatan komunikasi yang efektif).
Standar SKP II
perintah.
diwaspadai).
28
3) Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien
sesuai kebijakan.
harus diberi label yang jelas, dan disimpan pada area yang
pasien operasi).
Standar SKP IV
prosedur/tindakan pembedahan.
29
4) Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung
2011)
kesehatan).
Standar SKP V
Standar SKP VI
30
1) Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal atas pasien
lain–lain.
tidak diharapkan.
Sakit”). Panduan ini mulai disusun sejak tahun 2005 oleh pakar
baik yang tidak dapat dicegah (non error) mau pun yang dapat
31
dicegah (error), berasal dari berbagai proses asuhan pasien.
ribu obat yang ada saat ini di pasar, maka sangat signifikan
32
lebih dulu, maupun pembuatan resep secara elektrolit. (KKPRS,
2008)
(KKPRS, 2008)
pasien.
33
informasi yang bersifat kritis memberikan kesempatan bagi para
34
Rekomendasinya adalah membuat standardisasi dari dosis, unit
2008)
35
medikasi secara detail/rinci bila sedang mengerjakan pemberian
HIV, HBV, dan HCV yang diakibatkan oleh pakai ulang (reuce)
darah dan praktek jarum suntik sekali pakai yang aman. (KKPRS,
2008)
36
pendidikan staf mengenai teknik kebersihan tangan yang benar
1. Pengertian pengetahuan
37
oleh pengetahuan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
2. Tingkat pengetahuan
a. Tahu/Know.
(Notoatmodjo, 2012).
b. Memahami/Comprehension.
38
c. Aplikasi/Aplication.
atau situasi lain. Kata kerja yang dapat dipakai untuk aplikasi
d. Analisis/Analysis.
e. Sintesis/Syntesis.
39
menyusun, menciptakan, mendesain, menjelaskan, mengubah,
(Notoatmodjo, 2012).
f. Evaluasi/Evaluation.
a. Pendidikan.
40
baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak
b. Mass media/informasi.
41
surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar
d. Lingkungan.
42
tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik
e. Pengalaman.
f. Usia.
menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia muda
43
Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan
(Notoatmodjo, 2012).
4. Pengukuran pengetahuan
atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur
yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan dengan
44
kualitatif, yaitu baik (76-100%), cukup (60%-75%), kurang (<60%)
(Notoatmodjo, 2012).
1. Pengertian sikap
ahli:
(Sarwono, 2009).
45
kesukaan atau ketidaksukaan (Eagly & Chaiken, 1993, dalam
Sarwono, 2009)
(negatif) ditinjau dari aspek afektif & kognitif dan mengarahkan pada
46
Unsur yang terdapat dalam sikap ini merupakan hal yang
terpenting dalam pembentuk sikap, baik itu sikap positif atau negatif.
2. Struktur sikap
atau menghindar)
bagus)
yaitu:
a. Komponen kognitif.
mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek
b. Komponen afektif.
47
c. Komponen prilaku/konatif.
yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang
berkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama
(Azwar, 2012)
48
banyak kejadian dimana perilaku tidak didasarkan pada sikap.
(Azwar, 2012)
3. Bentuk sikap
sebalikanya.
dua bentuk yaitu sikap sosial dan sikap individu. Sikap sosial adalah
sikap yang ada pada kelompok orang yang ditujukan pada suatu
2009).
4. Ciri–ciri sikap
49
psychis yang turut menyusun pribadi orang, maka telah dirumuskan
lima buah sifat khas dari pada attitude. (W. A. Gerungan, 2009)
2009)
5. Fungsi sikap
lain:
50
c. Sikap berfungsi sebagai alat pengukur pengalaman-pengalaman.
berasal dari dunia luar itu tidak semuanya dilayani oleh manusia,
sikap yaitu:
d. Fungsi pengetahuan.
6. Perubahan sikap
51
a. Adopsi.
b. Diferensiasi.
c. Integrasi.
d. Trauma.
52
a. Kesediaan (Compliance)
b. Identifikasi (Identification)
c. Internalisasi (Internalization)
suatu alat yang dinamakan skala sikap. Dari sekian banyak skala
sikap, ada dua skala sikap yang cukup banyak digunakan yaitu Skala
a. Skala Likert.
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TB = Tidak berpendapat
TS = Tidak setuju
b. Skala Thurstone.
53
tingkatan dan diujikan dahulu pada sejumlah pakar yang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A B C D E F G H I J
Very favourable Neutral Very unfavourable
Pernyataan yang diajukan kepada responden disarankan
(Sarwono, 2009)
1. Pengertian motivasi
sadar.
dan ekonomis.
dapat timbul dari dalam diri individu (Motivasi Instrinsik), dan dapat
54
timbul dari luar individu (Motivasi Ekstrinsik). Dan keduanya
(Rivai, 2009)
3) Kebutuhan sosial
55
4) Kebutuhan prestise yang pada umumnya tercermin dalam
2008)
b. Teori Herzberg.
c. Teori Keadilan.
56
dibuat bagi kepentingan organisasi dan imbalan yang diterima.
bersangkutan sendiri.
(Nawawi, 2008)
d. Teori Harapan.
akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang dan
57
nampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang bersangkutan
(Nawawi, 2008).
3. Tujuan motivasi
perusahaan
58
g. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
2005)
tugastugasnya.
kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang
59
akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami
4. Fungsi motivasi
tujuan.
5. Jenis–jenis motivasi
motivasi yaitu :
60
a. Motivasi instrinsik.
b. Motivasi ekstrinsik.
2008)
61
b. Motivasi negatif (insentif negatif), manajer memotivasi bawahan
b. Harga diri
c. Harapan pribadi
d. Kebutuhan
e. Keinginan
f. Kepuasan kerja
62
c. Organisasi tempat orang bekerja
e. Gaji
a. Faktor motivator.
2012).
kerja.
63
b. Faktor higiene.
dalam pekerjaannya.
64