Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN BERPIKIR KRITIS DALAM PENATALAKSANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN

Destri Nauli Hutagalung/181101086


destrinaulihutagalung27@gmail.com

ABSTRAK

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perawat melakukan penerapan


berpikir kritis dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan. Penulisan ini didapatkan dari berbagai
sumber jurnal. Hasil analisis dari berbagai jurnal yang didapatkan, pengaruh berpikir kritis terhadap
kemampuan perawat dalam asuhan keperawatan sangat penting untuk diterapkan karena asuhan
keperawatan merupakan suatu tindakan kegiatan atau proses dalam pratik keperawatan yang
dierikan secara langsung kepada klien/pasien untuk memenuhi kebutuhan objektif klien/pasien,
sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya dengan baik dan tepat, dan asuhan
keperawatan dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah ilmu keperawatan yang telah ditetapkan.
Kesimpulan dari penulisan ini adalah berpikir kritis menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat. Berpikir kritis sangat penting dilakukan sebelum
mengambil keputusan dalam asuhan keperawatan karena berpikir kritis dalam keperawatan
merupakan keterampilan berpikir perawat untuk menguji berbagai alasan secara rasional sebelum
mengambil keputusan dalam asuhan keperawatan.

Kata kunci : Berpikir kritis, perawat, asuhan keperawatan


Latar Belakang
Berfikir ktitis merupakan Berfikir kritis dalam keperawatan
pengujian rasional terhadap ide, menghasilkan kebiasaan-kebiasaan baik
pengaruh, asumsi, prinsip, argument, dalam berfikir, yaitu : yakin, kontekstual,
kesimpulan, isu, pernyataan, keyakinan, perspektiff, kreatif, fleksibel, integritas
dan aktivitas. Kemampuan berpikir kritis intelektual, intuisi, dan berpikir terbuka.
merupakan kemampuan yang sangat Seorang perawat diharuskan bisa berpikir
esensial, dan berfungsi efektif dalam kritis dalam melakukan sebuah tindakan
semua aspek kehidupan. Oleh karena itu, asuhan keperawatan kepada klien/pasien.
kemampuan berpikir kritis ini menjadi Asuhan keperawatan merupakan
sangat penting sifatnya dan harus proses atau rangkaian kegiatan pada
ditanamkan sejak dini baik di sekolah, praktik keperawatan yang diberikan
dirumah maupun di lingkungan secara langsung kepada klien/pasien di
masyarakat. Berpkir kritis merupakan berbagai tatanan pelayanan kesehatan.
proses berpikir intelektual di mana Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah
pemikir dengan sengaja menilai kualitas keperawatan sebagai suatu profesi yang
pemikirannya, pemikir menggunakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
pemikiran yang reflektif, independen, bersifat humanistic dan berdasarkan pada
jernih, dan rasional. Proses berpikir kritis kebutuhan objektif klien atau mengatasi
dapat menentukan tujuan, masalah yang dihadapi klien.
mempertimbangkan, dan mengacu
langsung kepada sasaran merupakan Tujuan
bentuk berpikir yang perlu dikembangkan
dalam rangka memecahkan masalah,
merumuskan kesimpulan, mengumpulkan
berbagai kemungkinan, dan membuat
keputusan ketika menggunakan semua
keterampilan secara efektif dalam konteks
dan tipe yang tepat.
Tujuan penulisan kajian bebas ini dalam setiap situasi yang dihadapinya
untuk memenuhi tugas mata kuliah untuk mampu membuat keputusan yang
Konsep Dasar Keperawatan II dalam tepat dan akurat terhadap asuhan
aplikasi berpikir kritis dalam keperawatan keperawatan yang dilakukan kepada
dan bertujuan agar perawat bisa pasien.
menerapkan berpikir kritis dalam
melakukan asuhan keperawatan kepada
Pembahasan
klien.
Hasil dari analisis kajian bebas
menunjukkan adanya pengaruh berpikir
Metode kritis terhadap kemampuan perawat
Penulisan kajian bebas ini dalam melakukan asuhan keperawatan.
menggunakan metode kajian bebas Perawat merupakan penjalin kontak
terhadap materi penugasan dengan pertama dan terlama dengan pasien
mengikuti format tugas dan sesuai dengan khususnya pasien rawat inap, dengan
pokok bahasan. tugas utama perawat adalah memberikan
asuhan keperawatan dari pengkajian,
penegakan diagnosa keperawatan,
Hasil
intervensi, implementasi sampai dengan
Berdasarkan hasil kajian bebas
evaluasi.
dari beberapa sumber jurnal yang
Untuk berpikir perawat harus
didapatkan, penerapan berpikir kritis
mengembangkan cara berpikir kritis
dalam melakukan penatalaksanaan
dalam menghadapi setiap masalah dan
asuhan keperawatan adalah suatu
pengalaman baru yang menyangkut
komponen yang sangat penting untuk
pasien dengan memiliki karakteristik
mempertanggung jawabkan
percaya diri, berpikir mendalam,
profesionalisme dan kualitas pelayanan.
keadilan, tanggung jawab dan
Karena dalam melakukan asuhan
akuntabilitas, mengambil resiko, disiplin,
keperawatan, perawat akan menghadapi
kegigihan, kreatif, rasa ingin tahu,
bermacam-macam situasi klinis sehingga
integritas dan rendah hati, dimana
perawat harus mampu berpikir cerdas
karakteristik tersebut dapat dilihat dari sebelum mengambil keputusan dalam
sikap dalam memberikan asuhan asuhan keperawatan karena berpikir kritis
keperawatan dari keterlibatan, dalam keperawatan merupakan
kedewasaan untuk mengontrol emosi dan keterampilan berpikir perawat untuk
inovasi. menguji berbagai alasan secara rasional
Perawat harus mampu sebelum mengambil keputusan dalam
mengidentifikasikan masalah pasien dan asuhan keperawatan.
memilih solusi intervensi yang tepat,
karena perawat akan menghadapi Penutup
bermacam-macam situasi klinis yang
Kesimpulan
berhubungan dengan pasien dimana hal
Dalam melakukan pelayanan
ini tidak lepas dari kemampuan perawat
asuhan keperawatan, berpikir kritis sangat
dalam berpikir kritis, karena dengan
berpengaruh karena perawat harus
berpikir kritis secara kritis perawat dapat
mampu memecahkan masalah secara
mengambil keputusan secara sistematis
akurat, menyeruluh dan cepat. Hal ini
dan tepat dalam setiap tahapan asuhan
berarti perawat harus mampu mencari
keperawatan yang dilakukan.
informasi dalam jumlah yang sangat
Dalam proses asuhan
banyak untuk membuat penilaian kritis.
keperawatan, perawat akan selalu dituntut
Berpikir kritis dalam keperawatan sangat
untuk berpikir kritis dalam berbagai
penting dalam mempertanggung
situasi agar pemberian asuhan
jawabkan profesionalisme dan kualitas
keperawatan yang diberikan
pelayanan asuhan keperawatan.
komperhensif dan bermutu walaupun
setiap masalah dengan sudut yang selalu
berbeda tetapi objeknya sama.
Berpikir kritis menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh
perawat. Berpikir kritis penting dilakukan
Daftar Pustaka coping strategies in their
workplace as an indicator of
Aprisunadi. 2011. Hubungan Antara quality of nurses’ life in Indonesia
Berpikir Kritis Perawat Dengan : a preliminary study. In IOP
Kualitas Asuhan Keperawatan di Conference Series : Earth and
Unit Perawatan Ortopedi Rumah Environmental Science (Vol. 248,
Sakit Umum Pusat Fatmawati No.1, p.012031). IOP Publishing.
Jakarta [Tesis]. Depok (ID) :
Fisher. A (2008) Berpikir Kritis. Jakarta.
Universitas Indonesia
Penerbit Erlangga.
Bandiyah, S. (2017). Keterampilan Dasar
Hasani, I. (2018). Komunikasi Terapeutik
dalam Keperawatan (KDDK).
Perawat Rohani Islam Dalam
Yogyakarta: Nuha Medika.
Proses Penyembuhan Pasien di
Ds. Sudono. B, A. Setya. Dhani, & H. RSUD Ciamis. Jurnal Ilmu
Atiningtyas. R. (2017). Gambaran Komunikasi, 2 (2).
Kemampuan Berpikir Keritis
Handayani, F. (2019). Hubungan
Perawat Primer Dalam
Komunikasi dan Reward dengan
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
Penerapan Patient Centered Care
di Rumah Sakit Islam Surakarta.
di Instalasi Rawat Inap. Journal of
Jurnal Ilmu Keperawatan
Borneo Holistic Health, 2 (1).
Indonesia. 10 (1).
Indriasari, F. N. (2016). Hubugan Antara
Deniati, kiki, dkk. (2018). Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran
Berpikir Kritis Terhadap
Problem Based Learning Dengan
Kemampuan Perawat Pelaksana
Motivasi Belajar Mahasiswa
Dalam Melakukan Asuhan
Program Studi Ilmu Keperawatan
Keperawatan Di Rumah Sakit
Jurnal Keperawatan Natokusumo.
Hermina Tahun 2016. Jurnal
Patmawati. T.A, Saleh, A, & Syahrul, S.
Kesehatan Holistik, 12 (3).
(2018). Efektifitas Metode
Fathi,A., & Simamora, R.H. (2019,
Pembelajaran Klinik Terhadap
March). Investigating nurses’
Kemampuan Berpikir Kritis &
Kepercayaan Diri Mahasiswa Keperawatan Muhamadiyah Edisi
Keperawatan. Jurnal Khusus 2019.
Keperawatan Muhammadiyah, 3
(2).

Potter, P.A., & Perry, A.G. (2010).


Fundamental Keperawatan Buku
1 Edisi 7. Jakarta: Salemba
Medika

Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku


Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses dan Praktek (edisi
4). Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Ramadhani, R Octy & Siregar, Tatiana.


(2019). Hubungan Berpikir Kritis
Dengan Kepedulian (Caring)
Perawat Dalam Melaksanakan
Asuhan Keperawatan di RSUD
Kota Depok. Jurnal Kedokteran
dan Kesehatan, 15 (2).

Sutriyanti T.M. (2011). Deswani. (2009).


Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Penerapan
Berpikir Kritis. Jurnal
Keperawatan Raflesia. 21-23.

Syam, D.A & Sukihananto. (2019).


Manfaat Hambatan Dalam
Pelaksanaan Sistem Informasi
Keperawatan. Jurnal

Anda mungkin juga menyukai