ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis; pengaruh peran auditor
internal terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi Bank Sultra. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Sampel dalam penelitian ini diambil dari seluruh populasi yakni auditor yang bekerja
di Bank Sultra yang aktif melakukan audit yaitu 39 orang auditor (total sampling). Alat analisis
yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda menggunakan skala
likert. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran auditor internal berpengaruh signifikan
terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi, artinya semakin baik peran auditor internal maka
semakin tinggi efektivitas sistem informasi akuntansi.
Kata kunci : Peran Auditor Internal dan Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi.
ABSTRACT
I. PENDAHULUAN
Saat ini teknologi informasi menjadi sangat penting bagi perusahaan, instansi maupun
organisasi dengan memberikan kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif dan menawarkan kelengkapan untuk meningkatkan produktifitas, dan akan
memberikan keuntungan lebih banyak lagi di masa mendatang. Kita telah mengetahui bahwa
informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Dan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakai, diperlukan suatu sistem
informasi akuntansi yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan itu sendiri. Dengan kata lain,
informasi yang handal akan dapat diperoleh melalui hasil audit internal yang dilakukan oleh para
pemeriksa atau pengawas internal dalam perusahaan, karena lewat hasil audit internal tersebut di
harapkan akan dapat meningkatkan reliabilitas informasi tentang ” keadaan” dalam unit-unit
yang diawasinya.
Sistem informasi akuntansi adalah sebuah system data dan transaksi guna menghasilkan
informasi yang bermanfaat untuk merencanakan , mengendalikan dan mengoperasikan bisinis.
Dalam hal ini peran auditor internal dalam suatu perusahaan sangat penting dalam memeriksa
sistemi nformasi akuntansi yang ada di dalam perusahaan apakah sistemi nformasi akuntansi
tersebut sudah dijalankan sesuai kebijakan perusahaan atau malah melenceng dari kebijakan
perusahaan.
Salah satu upaya yang dilakukan auditor internal dalam memeriksa sistem
informasi akuntansi adalah dengan melihat apakah sistem informasi akuntansi yang
dijalankan perusahaan sudah akurat, maksudnya adalah sejauh mana sistem informasi itu
bebas dari kesalahan, tidak bias atau menyesatkan. Secara ideal semua sistem informasi
akuntansi yang dihasilkan harus seakurat mungkin. Selain itu auditor internal harus
melihat apakah sistem informasi akuntansi yang ada di dalam suatu perusahaan sudah
relevan, maksudnya adalah sistem informasi akuntansi harus dapat menambah
pengetahuan ataunilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi
ketidakpastian, menaikkan kemampuan untuk memprediksi, menegaskan atau
membenarkan ekspektasi semula
Peran auditor internal sangatlah penting dalam menentukan apakah sistem informasi
akuntansi yang dijalankan suatu perusahaan sudah cukup baik atau tidak. Karena eksisnya
sebuah perusahaan juga dipengaruhi oleh sistem informasi akuntansi yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan tersebut. Hal ini membantu kebijakan manajemen dalam
merencanakan program sehingga kegiatan operasional dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Efektivitas sistem informasi akuntansi menjadi salah satu hal yang penting bagi setiap
perusahaan, tidak terkecuali pada industri perbankan maupun badan usaha milik daerah.
Sistem informasi akuntansi yang efisien dan efektif khususnya dalam menyajikan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen maupun berbagai pihak diluar
perusahaan menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan. Informasi memang menjadi penentu
dalam pengambilan keputusan, baik oleh manajemen perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak
yang berkepentingan dengan perusahaan, oleh karena itu dibutuhkan peran audit internal
dalam memeriksa apakah sistem informasi akuntansi yang dijalankan oleh suatu perusahaan
sudah dijalankan secara efisien dan efektif.
Sistem Informasi Akutansi merupakan sistem yang digunakan oleh Bank Sultra guna
efisiensi dan efektivitas dalam pembuatan laporan. Bank Sultra sebagai Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang perbankan umum adalah Bank terbesar di Sulawesi
Tenggara milik daerah yang akan memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah dalam
pembangunan ekonomi regional serta mensejahterakan masyarakat Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan, Bank Sultra memiliki total aset Rp. 11.632
triliun, jumlah pegawai 984 orang, dan jumlah kantor sebanyak 230 yang tersebar di daerah
Sulawesi Tenggara, serta adanya dana pihak ketiga yang harus dikelola. Sehingga dibutuhkan
peran auditor Internal dalam memeriksa sistem informasi akuntansi yang digunakan sebagai alat
teknologi dalam membuat laporan. Permasalahan yang muncul adalah dari total aset yang
begitu besar, jumlah pegawai yang banyak, serta kantor cabang yang tersebar di Sulawesi
Tenggara terus meningkat. Sedangkan jumlah auditor Internal yang tersedia hanya 20 auditor
sehingga memerlukan sistem informasi akuntansi yang efisien dan efektif dalam menghasilkan
informasi.
Permasalahan selanjutnya adalah Indikator yang mempengaruhi kinerja dari sistem
informasi akuntansi di Bank Sultra yang harus benar-benar diperhatikan. Kualitas sumber daya
manusia sebagai pengguna sistem informasi akuntansi yang minim, penguasaan teknologi
khususnya dalam menjalankan sistem sehingga menghasilkan informasi yang akurat. Selain itu,
terkait dengan pencapaian tujuan menyeluruh yakni kurangnya kontrol dan pengawasan untuk
menilai dan apakah sistem informasi akuntansi sudah berjalan baik. Sehingga diperlukan tingkat
atas yang menguasai dan ahli dalam bidang akuntansi maupun sistem informasi akuntansi.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran auditor internal terhadap efektivitas sistem
informasi akuntansi.
Tabel 1
Penentuan Kategori Rata-Rata Skor Pernyataan Responden
Nilai Rata-rata Skor Jawaban Makna Kategori/ Interprestasi
1,00 – 1,8 Sangat Rendah/ tidak baik
1,8> - 2,60 Rendah/ Kurang baik
2,60> – 3,40 Sedang/ Cukup baik
3,40 – 4,2 Tinggi/ Baik
4,20> Sangat Tinggi/ Sangat Baik
Sumber : Solimun et al 2017
\
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear variable independen (X) dengan variable
dependen (Y). Berikut model persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:
Y = a + bX + Ɛ
Keterangan:
Y : Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
α : Konstanta
X : Peran Auditor Internal
ε (epsilon) : Kesalahan pengganggu
Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji statistik t dan uji koefisien determinasi. Pengujian dapat
dilakukan setelah model regresi bebas dari gejala-gejala asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan
dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji heterokedastisitas.
Analisis Deskriptif
Variabel peran auditor internal (X) diukur dengan menggunakan 6 butir item pernyataan dari 3 indikator
yaitu meliputi integritas (X1.1), objektivitas (X1.2), dan kompetensi (X1.3). Rekapitulasi jawaban atas pernyataan
responden diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3
Rekapitulasi Jawaban Responden atas Variabel Peran Auditor Internal (X)
Item Frekuensi Jawaban Responden (F) & Persentase (%)
Rata Rata
(Butir) STS(1) TS(2) N(3) S(4) SS(5)
F % F % F % F % F %
X1.1.1 0 0.00 0 0.00 0 0.00 5 19,23 21 80.77 4.81 Sangat Baik
X1.1.2 0 0.00 0 0.00 0 0.00 9 34,62 17 65.38 4.65 Sangat Baik
X1.1.3 0 0.00 0 0.00 0 0.00 8 30,77 18 69.23 4.69 Sangat Baik
Rata-rata Indikator Integritas (X1.1) 4.71 Sangat Baik
X1.2.1 0 0.00 0 0.00 2 7.69 4 15.38 20 76.9 4.69 Sangat Baik
X1.2.2 0 0.00 0 0.00 0 0.00 5 19.23 21 80.7 4.81 Sangat Baik
X1.2.3 0 0.00 0 0.00 0 0.00 5 19.23 21 80.77 4.81 Sangat Baik
Rata-rata indikator Objektivitas (X1.2) 4.77 Sangat Baik
X1.3.1 0 0.00 0 0.00 0 0.00 7 26.92 19 73.0 4.73 Sangat Baik
X1.3.2 0 0.00 0 0.00 0 0.00 5 19.23 21 80.77 4.81 Sangat Baik
X1.3.3. 0 0.00 0 0.00 0 0.00 4 15.38 22 84.62 4.85 Sangat Baik
Rata-rata indikator Kompetensi (X1.3) 4.79 Sangat Baik
Rata-rata Variabel Peran Auditor Internal (X1) 4.75 Sangat Baik
Berdasarkan rekapitulasi skor jawaban pernyataan responden pada variabel peran auditor
internal (X1) dengan nilai persepsi rerata sebesar 4,75 termasuk dalam kategori sangat baik. Dari
persepsi responden tersebut tampak bahwa indikator kompetensi (X1.3), mendapat perhatian yang
lebih kuat dibandingkan indikator objektivitas (X1.2) dan integritas (X1.1).
Variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y) dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan 8 butir item pernyataan dari 4 indikator yang meliputi Kualitas Sistem ( System
Quality) (Y1.1), Kualitas Informasi (Quality Information) (Y1.2), Kualitas Pelayanan (Service Quality)
(Y1.3), dan Penggunaan (Use) (Y1.4). Rekapitulasi jawaban atas pernyataan responden diuraikan
sebagai berikut:
Tabel 4
Rekapitulasi Jawaban Responden atas Variabel Efektivitas Sistem Informasi
Akuntansi (Y)
Frekuensi Jawaban Responden (f) & Persentase (%) Rata-rata
Item
Skor Kategori
(Butir) STS(1) TS(2) N(3) S(4) SS(5)
F % F % F % F % F %
Y1.1.1 0 0.00 0 0.00 0 0.00 5 19.23 21 80.77 4.8 Sangat Baik
Y1.1.2 0 0.00 0 0.00 0 0.00 7 26.92 19 73.08 4.7 Sangat Baik
Rata-rata Indikator Kualitas Sistem (System Quality) (Y1.1) 4.7 Sangat Baik
Y1.2.1 0 0.00 0 0.00 0 0.00 7 26.92 19 73.0 4.7 Sangat Baik
Y1.2.2 0 0.00 0 0.00 3 11.54 3 11.54 20 76.9 4.6 Sangat Baik
Rata-rata Indikator Kualitas Informasi (Quality Information) (Y1.2) 4.6 Sangat Baik
Y1.3.1 0 0.00 0 0.00 2 1.71 6 5.13 18 15.38 4.6 Sangat Baik
Y1.3.2 0 0.00 0 0.00 0 0.00 8 6.84 18 15.38 4.6 Sangat Baik
Rata-rata Indikator Kualitas Pelayanan (Service Quality) (Y1.3) 4.6 Sangat Baik
Y1.4.1 0 0.00 0 0.00 0 0.00 6 5.13 20 17.0 4.7 Sangat Baik
Y1.4.2 0 0.00 0 0.00 0 0.00 8 6.84 1 15.3 4.6 Sangat Baik
Rata-rata Indikator Penggunaan (Use) (Y1.4) 4.7 Sangat Baik
Rata-rata Variabel Efektivitas Sistem Informasi (Y) 4.7 Sangat Baik
Berdasarkan rekapitulasi skor jawaban responden pada variabel efektivitas sistem
informasi akuntansi (Y) dengan nilai persepsi rerata sebesar 4,71 termasuk dalam kategori sangat baik.
Dari persepsi responden tersebut tampak bahwa indikator Kualitas Sistem (System Quality) (Y1.1),
mendapat perhatian yang lebih kuat dibandingkan indikator Penggunaan (Use) (Y1.4), Kualitas
Informasi (Quality Information) (Y1.2) dan Kualitas Pelayanan (Service Quality) (Y1.3).
Hasil koefisien korelasi dan cronbach alpha untuk menguji validitas dan reliabilitas
penggunakan item pernyataan dari indikator varibel sebagai berikut :
Tabel 5
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Koefisien Cronbach
Variabel Indikator Variabel
Item Korelasi Sig. Ket. Alpha Ket.
Integitas X.1.1 0,712 0,00
(Integrity) X.1.2 0,866 0,00 Valid 0,855 Reliabel
X.1.3 0,802 0,00
Objektivitas X.2.1 0,893 0,00
Peran Auditor
(Objectivity) X.2.2 0,524 0,06 Valid 0,770 Reliabel
Internal
(X) X.2.3 0,715 0,00
X.3.1 0,789 0,00
Kompetensi
X.3.2 0,722 0,00 Valid 0,728 Reliabel
(Competency)
X.3.3 0,362 0,69
Kualitas Sistem Y.1.1 0,722 0,00
Valid 0,750 Reliabel
(System Quality) Y.1.2 0,789 0,00
Kualitas Informasi Y.2.1 0,838 0,00
Valid 0,900 Reliabel
Efektivitas Sistem (Quality Information) Y.2.2 0,934 0,00
Informasi Kualitas Pelayanan Y.3.1 0,857 0,00
Akuntansi Valid 0,798 Reliabel
(Service Quality) Y.3.2 0,717 0,00
( Y) Penggunaan Y.4.1 0,761 0,00 0,790
Valid Reliabel
(Use) Y.4.2 0,806 0,00
Sumber: Hasil output IBM SPSS 21,Data Primer diolah tahun 2021
Tabel 5 menyatakan bahwa pernyataan-pernyataan dalam kuesioner merupakan pernyataan
yang valid dan reliabel. Keputusan ini diambil karena nilai korelasi pearson > 0,30 dengan tingkat
signifikansi < 0,05 dan nilai koefisien korelasi dari hasil cronbach alpha > 0,60. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua item pernyataan yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini
adalah valid dan reliabel, atau dapat dikatakan kuesioner yang digunakan layak dijadikan sebagai
instrument untuk melakukan pengukuran setiap variabel.
Gambar 1 normal probability plot di atas, terlihat bahwa titik-titik penyebarannya mengikuti
arah garis diagonal. Sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi kemampuan auditor pada
Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan masukan variabel bebasnya.
Gambar 2 histogram diatas, tampak bahwa residual terdistribusi secara normal ditunjukkan
dengan pola berbentuk simetris tidak melenceng ke kanan atau ke kiri. Dengan demikian model
regresi telah memenuhi asumsi normal.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalm model regresi ketidaksamaan
varians dari residual dari satu pengamatan yang lain. Homokedastisitas dari variabel bebas terhadap
variabel terikat terpenuhi apabila nilai residual dan nilai prediksinya tidak membentuk pola tertentu
dan menjauhi angka skala 0. Hasil analisis data menunjukkan diagram pancar yang dihasilkan sebagai
berikut :
Gambar 3
Hasil Uji Heterokedastisitas
Gambar 3 scatter plot diatas, terlihat secara visual nilai residual dan nilai prediksinya tidak
membentuk pola tertentu (acak), sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi dalam penelitian ini
terbebas dari masalah heteroskedastisitas dan model ini layak digunakan untuk memprediksi variabel
kemampuan auditor mendeteksi kecurangan berdasarkan masukan variabel independen independensi
dan skeptisme profesional.
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya
Tabel 8
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandard Standa
ized rdized
Coefficients Coeffici Collinearity
ents Correlations Statistics
B Std. Beta Zer Partia Part Tole VIF
Error T Sig. o- l -
Model orde ranc
r e
(Constant , ,367 2,465 ,019
) 904
, ,106 ,320 2,894 ,007 ,650 ,445 ,271 ,719 1,390
X1
306
, ,093 ,623 5,630 ,000 ,792 ,695 ,528 ,719 1,390
X2
524
a. Dependent Variable: Y1
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa angka tolerance untuk masing-masing variabel
dalam penelitian ini berada diatas, 0.10 dan nilai VIF berada dibawah 10. Hal ini menunjukkan tidak
ada korelasi antar variabel bebas sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikonearitas.
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dan
nilai t-sig dengan α : 0,05. Apabila t-hitung > t-tabel atau t-sig < dari α : 0,05, maka diterima H1 atau
tolak H0. Sebaliknya, apabila t-hitung< t tabel atau t-sig > dari α : 0,05 maka tolak H1 atau terima H0.
Tabel 10
Ringkasan Uji t, Uji F, dan Koefisien Determinasi
Variabel t-hitung t-tabel sig. F-hitung F-tabel sig. R.Square
X1 2.894 1.690 0.007
39.862 2.88 0.000b 0.701
X2 5.360 1.690 0.000
Sumber: Hasil output IBM SPSS 21, Data Primer diolah tahun 2020
Tabel 10 menunjukkan bahwa t-hitung untuk variabel kompleksitas tugas yaitu sebesar 2,894 >
dari t-tabel yaitu sebesar 1.690 atau dengan tingkat signifikan sebesar 0.007 < dari α = 0,05, maka dari
hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa H 1 diterima atau H0 ditolak. Hal ini menunjukkan
bahwa kompleksitas tugas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit Inspektorat
Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tabel 10 menunjukkan bahwa t-hitung yaitu sebesar 3.044 > dari t- tabel yaitu 1.690 sebesar atau
dengan tingkat signifikan sebesar 0.004 < dari α = 0,05, maka dari hasil pengujian tersebut dapat
disimpulkan bahwa H2 diterima atau H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman kerjasecara
parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tabel 10 nilai F-hitung sebesar 39,862 > dari nilai F-tabel yaitu sebesar 2.88 atau dengan tingkat
signifikan F sebesar 0.000 < dari α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H 3 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa semua variabel bebas yakni kompleksitas tugas dan pengalaman kerja secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya kontribusi kompleksitas
tugas dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit, dengan melihat nilai koefisien determinasinya
(r2). Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui besarnya r 2 (R-Square) = 0.701. Hal ini menunjukkan bahwa
besarnya pengaruh langsung variabel kompleksitas tugas (X 1) dan pengalaman kerja (X2) terhadap
kualitas audit (Y) adalah sebesar 70.1%. Hal ini berarti bahwa ada variabel lain atau variabel epselon
(€) sebesar 29.9% yang mempengaruhi variabel Y namun tidak diukur dalam penelitian ini.
Pembahasan
1. Pengaruh Kompleksitas Tugas terhadap Kualitas Audit Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara
Pengujian secara parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kompleksitas
tugas terhadap kualitas audit Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan hasil analisis
regresi yang menguji hipotesis menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t table dengan tingkat
signifikansi lebih kecil dari nilai α, sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kompleksitas tugas berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin tinggi kompleksitas tugas di Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara
maka akan semakin berkualitas hasil auditnya.
Tingkat sulitnya tugas di Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dikatakan baik. Hal
ini bisa dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap item ini yang berada dikategori baik. Artinya
auditor Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara mampu menyelesaikan tugas yang sulit dengan baik.
Struktur tugas di Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara adalah item yang paling mendominasi
dalam variabel kompleksitas tugas namun masih pada kategori baik. Hal ini bisa dilihat dari rata-rata
jawaban responden terhadap item ini yang berada dikategori baik. Struktur tugas yang jelas
memudahkan auditor dalam menyelesaikan tugasnya.
Tingkat ambiguitas di Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dikatakan baik. Hal ini
bisa dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap item ini yang berada dikategori baik. Informasi
2. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara
Pengujian secara parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari variabel pengalaman
kerja terhadap kualitas audit Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan hasil analisis
regresi yang menguji hipotesis menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t table dengan tingkat
signifikansi lebih kecildari nilai α, sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kompleksitas tugas. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin berpengalaman auditor di Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara
maka akan semakin berkualitas hasil auditnya.
Lamanya kerja auditor bekerja di Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara adalah item yang
paling mendominasi dalam variabel pengalaman audit namun masih pada kategori baik. Hal ini bisa
dilihat dari rata-rata skor tanggapan responden terhadap item ini yang berada pada kategori baik.
Artinya bahwa mayoritas pegawai Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara merasa lamanya bekerja
sebagai auditor dapat mempengaruhi pengalaman kerja yang dimiliki serta berdampak pada kualitas
audit yang dihasilkan .
Banyaknya tugas pemeriksaan pada Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara sudah baik. Hal
ini bisa dilihat dari rata-rata jawaban responden terhadap item ini yang berada dikategori baik.
Banyaknya tugas pemeriksaan memberi peluang auditor mengaudit entitas dengan latar belakang yang
sama sehingga dapat membuatnya menjadi lebih cepat dan lebih baik dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya.
Berkaitan dengan karasteristik responden, faktor usia juga dapat membentuk pengalaman
seseorang. Seorang auditor yang telah berumur 30-50 tahun tentu memiliki lebih banyak pengalaman
dibandingkan dengan auditor yang masih muda karena auditor pada usia tersebut lebih matang dalam
berpikir dengan banyaknya hal yang telah dilewati. Selain itu, tingkat pendidikan juga membuat
pengalaman seorang auditor betambah. Auditor dengan tingkat pendidikan diatas S2 tentu memiliki
lebih banyak pengetahuan dan pengalaman dibandingkan dengan auditor lulusan S1.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Darmawan (2018) dan Settyorini (2011)
menunjukkan bahwa pengalaman kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit,
artinya auditor yang berpengalaman cenderung lebih ahli dan memiliki pemahaman yang lebih baik
dalam pemeriksaan laporan keuangan, sehingga hasil auditnya lebih berkualitas.
3. Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit Inspektorat
Provinsi Sulawesi Tenggara
Pengujian secara simultan dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kompleksitas
tugas dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil
Implikasi :
Kompleksitas tugas yang diterima auditor Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan
suatu hal yang rutin dan wajar dijumpai, bahkan semakin sering auditor menghadapi tugas yang
kompleks maka semakin bertambah kemampuan auditor tersebut dalam melaksanakan penugasan
yang diberikan. Tugas yang kompleks mendorong auditor untuk lebih berhati-hati, teliti dan banyak
mempelajari situasi yang dihadapinya sehingga dapat memberikan hasil yang memuaskan dalam
laporan yang dihasilkan.
Pengalaman kerja seorang auditor juga dapat menentukan kualitas hasil audit. Semakin
banyak jumlah jam terbang seorang auditor, tentunya dapat memberikan hasil audit yang berkualitas
daripada seorang auditor yang baru memulai karirnya. Hal ini dikarenakan pengalaman akan
membentuk keahlian seseorang baik secara teknis maupun secara psikis.
Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin dapat melemahkan hasilnya.
Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1) Penelitian ini hanya mengukur dua variabel independen saja, kemungkinan masih banyak
Rekomendasi
Beberapa saran dan rekomendasi yang diajukan penulis berdasarkan kesimpulan dan hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagi auditor Inspektorat Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara agar dapat menyelesaikan
tugasnya dengan baik meskipun selalu dihadapkan dengan tugas yang kompleks dan lebih
menambah pengalamannya sehingga dapat memberikan hasil audit yang berkualitas.
2) Auditor Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara dapat berinsiatif untuk belajar dan berdiskusi
dengan auditor lain yang telah lama bekerja sehingga dapat belajar dari pengalaman auditor
lain dalam melakukan pemeriksaan.
3) Auditor Inspektorat Provinsi Sulawesi Tenggara diharapkan dapat mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPA) ataupun pelatihan dan seminar-seminar yang dapat meningkatkan
pengetahuan serta keterampilan auditor sehingga dapat membentuk pengalaman dalam
melakukan pemeriksaan.
4) Pada penelitian ini hanya meneliti pengaruh kompleksitas tugas dan pengalaman kerja
terhadap kualitas audit, maka untuk penelitian yang akan datang sebaiknya meneliti
variabel-variabel lain yang juga mempengaruhi kualitas audit. Misalnya variabel
independensi, keahlian auditor, kompetensi, beban kerja dan skeptisme profesional.
Ariestanti, Made Yenni Latrini. 2019. Pengaruh Kompleksitas Tugas, Tekanan Anggaran Waktu Dan
Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.27.2.Mei
Darmawan, Ricky. 2018. Pengaruh Independensi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit
Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi Pada Kantor Akuntan Publik Di
Kotamedan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara Medan.
Jamilah. 2007. Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit
Judgment. Proceeding SNA X Universitas Hasanudin Makasar. AUEP-06.
Locke, E.A. 1968. Toward A Theory Of Task Motivation And Incentives. Organizational Behavior and
Human Perfomance. Pp: 68-106
Pratomo, Doni. 2016. Pengaruh Kompetensi, Kompleksitas Tugas, Dan Tekanan Anggaran Waktu
Terhadap Kualitas Audit Internal Pemerintah Daerah Pada Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan Republik Indonesia (BPKP-RI) Perwakilan Riau. Jurnal Akuntansi & Bisnis Vol.
16, No. 2, Agustus 2016.
Sanusi, Z. M, Iskandar, M. T and June M. L. Poon. 2007. Effects Of Goal Orientation And Task
Complexity On Audit Jugment Performance: Malaysian Accounting Review, Volume 6 No. 2
Settyorini, Andini Ika. 2011. Pengaruh Kompleksitas Audit, Tekanan Anggaran Waktu, Dan
Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit Dengan Variabel Moderating Pemahaman
Terhadap Sistem Informasi (Studi Empiris pada Auditor KAP di Semarang). Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
SPKN (Standar Pemeriksaan Keuangan Negara). Peraturan BPK RI No. 01 Tahun 2017. Ditama
Binbangkum BPK RI.
Sukriah, Ika dkk. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan
Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan.Simposium Nasional Akuntansi
XII.Palembang
Umaroh, Siti. 2019. Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas Dan Independensi Terhadap
Kualitas Audit Pada Inspektorat Kabupaten Bojonegoro. Skripsi. Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel
William C. Boynton., Raymond N. and Kell, Walter G. 2010. “Modern Auditing”, Edisi Ketujuh, Jilid
2, Erlangga, Jakarta.
Kepada Yth:
Di -Tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Stara Satu (S1)
Universitas Halu Oleo, Saya :
Nama : Yahma Niar
Stambuk : B1C1 16 131
Fak/Jur/Sem : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VII
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh
Kompleksitas Tugas dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit Inspektorat Provinsi
Sulawesi Tenggara”
Dengan segala kerendahan hati, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
meluangkan waktu sejenak guna mengisi kuesioner ini. Saya berharap Bapak/Ibu/Saudara/i menjawab
dengan leluasa, sesuai dengan apa yang dirasakan, dilakukan dan dialami, bukan apa yang seharusnya
ideal.
Sesuai dengan kode etik penelitian, data dan informasi yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan
akan dijamin kerahasiaanya, dan hanya ditujukan untuk kepentingan ilmiah. Kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i mengisi kuesioner ini adalah bantuan yang tak ternilai bagi saya.
Akhir kata, atas segala perhatian dan bantuannya saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya,
Yahma Niar
B1C1 16 131
1. Petunjuk Umum
Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini, penulis mohon agar
Bapak/Ibu/Sdr(i) membaca terlebih dahulu petunjuk pengisian kuesioner dengan teliti. Harap mengisi
dan menjawab pertanyaan dengan keyakinan yang tinggi tanpa keraguan sesuai dengan kejadian yang
ada.
2. Identitas Responden
Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara(i) untuk melengkapi daftar isian yang tertera dibawah
ini:
1. Nama : ……………………
2. Umur : ……………………
3. Jenis Kelamin : Pria Wanita
4. Pendidikan Terakhir : S3 S2 S1 D3 SLTA
5. Pangkat/Golongan : …………………………….
6. Jabatan : …………………………………
7. Lama Bekerja di Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara:
…………………………
3. Petunjuk Pengisian
Mohon dibaca setiap pertanyaan dengan teliti
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi yang ada selama Bapak/Ibu
bekerja, kemudian berikan ceklis (√ ) untuk salah satu jawaban, dengan keterangan sebagai
berikut: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (ST), Netral (N), Setuju (S), dan Sangat
Setuju (SS).
Dalam mengisi kuisioner ini mohon dijawab semua pertanyaan yang ada karena penulis
membutuhkan jawaban untuk kepentingan penelitian.
PILIHAN
NO. PERTANYAAN STS TS N S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
Tingkat Sulitnya Tugas
1. Saya merasa kesulitan untuk focus
menyelesaikan satu tugas audit
karena banyaknya tugas-tugas
audit lain yang juga harus saya
selesaikan
2. Saya seringkali kesulitan untuk
memusatkan perhatian dalam
menyelesaikan tugas audit yang
kompleks, karena waktu audit
yang disediakan terlalu ketat
Struktur Tugas
3. Struktur tugas yang jelas akan
mempermudah saya dalam
penyelesaian tugas tersebut
4. Deskripsi jabatan menunjukkan
apa yang harus dikerjakan dalam
setiap penugasan audit
B. PENGALAMAN KERJA
PILIHAN
NO. PERTANYAAN STS TS N S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
Lama kerja auditor
1. Semakin lama menjadi auditor,
semakin mengerti bagaimana
menghadapi entitas/objek
pemeriksaan dalam memperoleh
data dan informasi yang
dibutuhkan.
C. KUALITAS AUDIT
PILIHAN
NO. PERNYATAAN STS TS N S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
Kesesuaian dengan Standar Pemeriksaan
1. Dalam menerima penugasan,
pengawasan Internal Pemerintah harus
menetapkan sasaran/tujuan dan
ruanglingkup pemeriksaan.
2. Proses pengumpulan dan pengujian
bukti, harus dilakukan dengan maksimal
untuk mendukung kesimpulan, temuan,
serta rekomendasi yang terkait.
3. Setelah melaksanakan pemeriksaan,
diharuskan adanya pengarsipan
dokumen-dokumen dalam bentuk kertas
pemeriksaan dan disimpan dengan baik
secara efektif mudah ditemukan bila
diperlukan.
4. Dalam melaksanakan pemeriksaan,
pengawasan Internal Pemerintah harus
mematuhi Kode Etik Profesi yang telah
ditetapkan.
5. Informasi rahasia yang dilarang oleh
ketentuan peraturan perundang-undangan
untuk diungkapkan kepada umum harus
diungkapkan dalam laporan hasil
pemeriksaan.
6. Laporan hasil pemeriksaan memuat