Anda di halaman 1dari 44

© Asman Adi Purwanto

Migrasi Raptor di Indonesia


Informasi Terkini dan Upaya Konservasinya di Indonesia

Oleh:
Asman Adi Purwanto | email: asman.bisa@gmail.com
© Asman Adi Purwanto

Agenda
• Status Burung di Indonesia • Distribusi Raptor Migrant di
• Burung Pemangsa (raptor) di Indonesia
Indonesia
• Apa itu raptor?
• Jenis yang umum dan Jarang
• Jenis Raptor di Indonesia • Lokasi-lokasi Penting
• Migrasi Raptor • Status 4 jenis di Asia Tenggara –
• Definisi
Indonesia
• Fungsi dan Tujuan Migrasi
• Jenis Migrasi • Catatan baru
• Waktu
• Cara burung bermigrasi
• Ancaman
• Jalur Migrasi • Upaya Konservasi
© Asman Adi Purwanto

Indonesia, sebuah negara kepulauan


• Negara kepulauan dengan jumlah pulau lebih kurang 17,508 dengan
panjang timur – barat 5,120 km dan 1,760 kilometer dari utara ke selatan.
• Berada di dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (India dan
Pasifik)
• Berada di garis khatulistiwa dengan dua musim (kemarau dan penghujan)
• Kekayaan keanekaragaman hayati indonesia yang di pengaruhi faktor
geografi yang unik.
• Hasilnya indonesia menjadi negara mega-biodiversity dengan tingkat
endemisitas yang tinggi
© Asman Adi Purwanto

Status Burung di Indonesia


• Total Jenis burung di Indonesia
1777 Jenis
• Dilindungi 557 jenis /
PermenLHK No.106/2018
• 168 Terancam Punah (IUCN
Redlist)
• 515 Endemik
• 452 Sebaran terbatas
© Asman Adi Purwanto

Apa itu raptor?


• Raptor adalah terminology untuk burung pemangsa. Raptor berasal
dari kata raptare yang dalam bahasa Yunani mencengkeram dan
membawa mangsanya menggunakan cakar/kaki.
• Raptor dibagi menjadi 2 (dua) kategori berdasarkan perilaku waktu
keaktifan; Raptor Diurnal (aktif di siang hari) dan Raptor Nokturnal
(aktif malam hari)
© Asman Adi Purwanto

Jenis Raptor di Indonesia

Raptor Diurnal Raptor nocturnal


• Total 71-81 Jenis (Accipitridae & • 45 Jenis (Tytonidae & Strigidae)
Falconidae) • 22 endemic
• 10 – 17 endemic Indonesia • 16 jenis dilindungi
• 42 jenis dari 66 jenis di Asia yang • 8 jenis terancam punah
bermigrasi
• 11 jenis Terancam punah
berdasarkna IUCN Redlist
© Asman Adi Purwanto

Migrasi Burung (Raptor)


Definisi
Menurut Peterson (1980), kata migrasi berasal dari Migrate yang
artinya pergi dari satu tempat ke tempat lain. Dalam konteks burung,
Campbell dkk. (1985) dalam Dictionary of birds yang menjelaskan
bahwa kata “migrasi” hanya ditujukan kepada pergerakan dari populasi
burung yang terjadi pada waktu tertentu setiap tahun, antara tempat
berbiak dengan satu atau lebih lokasi tidak berbiak, dan oleh karena itu
melibatkan adanya kegiatan terbang pada arah tujuan tertentu.
© Asman Adi Purwanto

Tipe Migrasi
Migrasi raptor dibagi menjadi tiga kemlompok yaiitu Migrasi Lengkap(Complete),
Tidak Lengkap (Partial) dan Lokal/ (Irruptive) .

q Complete Migrant; 90 % dari jenis dan populasi yang


ada bermigrasi meninggalkan lokasi berbiak.
q Partial Migrant ; kurang dari 90 % jenis dan populasi
yang bermigrasi meninggalkan lokasi berbiak.
q Irruptive Migrant ; Migrasi lokal dari satu kepulauan ke
kepulauan yang lain pada waktu – waktu tertentu.
© Asman Adi Purwanto

Fungsi dan Tujuan Migrasi


Secara umum burung maupun satwa liar melakukan migrasi disebabkan karena
suatu hal, diantaranya;

1. Untuk memberikan tanggapan terhadap tekanan yang


disebabkan oleh kondisi alam, untuk kelangsungan
hidup mereka.
2. Memungkinkan digunakannya lingkungan yang
berbeda/baru sebagai bagian dari siklus hidupnya.
© Asman Adi Purwanto

• Migrasi berdasarkan lokasi

• Latitudinal migration; yaitu perpindahan dari satu tempat ke


tempat lain, dimana ketinggian lokasi asal dan lokasi tujuan bukan
merupakan faktor pertimbangan utama. Migrasi jenis ini biasanya
dilakukan antara dua tempat berjauhan dan memiliki perbedaan
kondisi alam (cuaca) yang ekstrim, misalnya;
• migrasi dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan, atau
• migrasi dari Asia Utara ke Australia
Howes, J et.al 2003
© Asman Adi Purwanto

• Migrasi berdasarkan lokasi

• altitudinal migration. Termasuk kedalam kelompok ini adalah


perpindahan antara dua lokasi yang memiliki ketinggian diatas
permukaan laut yang cukup berbeda. Jadi migrasinya terjadi
secara vertikal. Biasanya migrasi jenis ini dilakukan pada lokasi
yang tidak berjauhan dengan tujuan untuk menghindari tekanan
alam yang datang sewaktu-waktu, seperti misalnya banjir,
dimana para migran akan bermigrasi dari daerah dataran rendah
menuju ke dataran yang lebih tinggi (pegunungan). Para migran
kemudian akan segera kembali ke lokasi asal jika banjir tersebut
telah surut.

Howes, J et.al 2003


© Asman Adi Purwanto

Waktu

• Autum migration; terjadi bulan September –


Maret ketika mereka meninggalkan habitat
berbiak menuju lokasi bermigrasi.
• Spring Migration; terjaddi bulan Maret – April
ketika mereka kembali ke lokasi berbiak pada
bulan Maret – April.
© Asman Adi Purwanto

Waktu
© Asman Adi Purwanto

Contoh; cara raptor


bermigrasi
Raptor yang bermigrasi
menggunakan jalur
tradisional yang digunakan
setiap tahun. Memanfaatkan
dorongan angin dan thermal
untuk berputar dan naik
kemudian meluncur.

Bermigrasi individual
maupun dalam kelompok.
© Asman Adi Purwanto

Jalur Terbang Asia Timur - Australia

 Jalur terbang bagian timur Asia – Australasia yang disebut


East Asian – Australasian Flyway. Jalur terbang ini mencakup
daerah berbiak di Siberia, China dan Alaska. Memanjang ke
selatan melewati daerah persinggahan di Asia Tenggara, PNG,
Australia, Selandia Baru dan Kepulauan Pasifik.
 Jalur terbang Indo – Asia ; memanjang dari tempat
berbiaknya di siberia tengah, melalui himalaya hingga ke
daratan Sub-benua India.
© Asman Adi Purwanto
© Asman Adi Purwanto
Burung Pemangsa © Asman Adi Purwanto

• Sikep-madu Asia (Pernis


ptilorhynchus)
• Bermigrasi dari Jepang, Korea,
Taiwan / Kawasan Asia Timur. Jumlah
individu diperkirakan mencapai
10.000,-
© Asman Adi Purwanto

Jenis Raptor migran di Indonesia


• 5 jenis merupakan jenis yang umum
• 27 jenis jarang dan beberapa
vagrant
• 3 jenis migran dari Australia
• 7 jenis lokal
© Asman Adi Purwanto

Distribusi Raptor Migrant di Indonesia

18 9 6
9
6

17
10
© Asman Adi Purwanto

Jenis Raptor Migran yang Umum


Baza Hitam Sikep-madu asia Elang kelabu
Elang-alap cina
Elang-alap nipon
© Asman Adi Purwanto
Jenis-jenis yang jarang
New Record
© Asman Adi Purwanto

Jenis yang jarang:


1. Milvus migrans lineatus
2. Aquila pennata
3. Circus spilonotus
4. Accipiter nisus (new
record)
5. Falco subbuteo
6. Clanga clanga
7. Gyps himalayaensis
8. Falco tinnunculus
© Asman Adi Purwanto

Jenis dari Australia


1. Aquila audax
2. Falco cenchroides
3. Falco longipennis
© Asman Adi Purwanto

Lokasi penting
Hingga saat ini ada 5 lokasi penting bagi
raptor migran di Indonesia.
1.Pulau Rupat – Sumatra
2.Kepulauan Sangihe – Sulawesi Utara
3.Puncak, Bogor – Jawa Barat
4.Gedawang, Penggaron – Jawa Tengah
5.Gn. Sega, Karangasem – Bali
© Asman Adi Purwanto
Pulau Rupat
Lokasi penting sebagai pintu masuk dan keluar
pada saat Autumn & Spring
q 14 Jenis raptor Migran telah teridentifikasi
q 5 jenis merupakan jenis umum
1. Baza Hitam (Aviceda leuphotes)
2. Sikepmadu Asia (Pernis ptilorhynchus)
3. Elangalap Cina (Accipiter soloensis)
4. Elangalap Jepang (Accipiter gularis)
5. Elang Kelabu (Butastur indicus)

Jumlah terpantau berdasarkan data Raptor Group


Study – Malayan Nature Society (MNS)
§Sikepmadu Asia– 63,700 (>90%)
§Baza Hitam– 5,100
§Elangalap Cina– 3,100
§Elangalap Jepang – 450
§Elang Kelabu – c50
Kepulauan Sangihe © Asman Adi Purwanto

qDi identifikasi sebagai jalur utama


Elangalap Cina yang masuk dari Korea,
Vietnam, melalui Filipina menyebrang ke
Sangihe,.
q Lebih dari 300,000 raptor migran
terpantau di Spring & Autumn 2007 – 2008
q 6 Jenis terpantau periode Autumn 2008
(Germi.et.al.2009)
1. Elang Tiram (Pandion haliaetus) –
2. Elang Rawa
3. Elangalap Cina (Accipiter soloensis) -
230,214 Individu (98%)
4. Elangalap Jepang (Accipiter gularis)
5. Elang Kelabu (Butastur indicus)
6. Alapalap Kawah (Falco peregrinus)
© Asman Adi Purwanto

Puncak
qSebagai lokasi pionir pengamatan raptor
migran sejak tahun 1998 (Nuraini and Suparman
2000)
q Sikepmadu Asia (Pernis ptilorhynchus) –
umum
q Elangalap Cina (Accipiter soloensis) – Umum
q Elangalap Jepang (Accipiter gularis) – Umum
q Black Baza (Aviceda leuphotes) – New
q Elang Kelabu (Butastur indicus) – New
q Elang Paria (Milvus migrans lineatus ) – New
record for Java
q Elang Buteo (Buteo buteo ) – Jarang
q Alapalap Walet ( Falco subbuteo) – Jarang
q Alapalap Kawah (Falco peregrinus)
Gedawang - Semarang © Asman Adi Purwanto

q Lokasi terbaik di jalur Pantai Utara jawa


untuk pemantauan migrasi pada saat Spring
Migration ( Maret – Mei )
q 3 Jenis raptor migran
1. Sikepmadu Asia (Pernis
ptilorhynchus) , 10, 282 Individual
dari 2005 - 2007
2. Elangalap Cina (Accipiter soloensis),
10, 292 Individual
3. Elangalap Jepang (Accipiter gularis)
q 13, 292 Individual terpantau dari 2005 –
2007 periode spring migration (Haliaster
UNDIP)
Gn. Sega, Bali © Asman Adi Purwanto

q Lokasi terbaik di Jalur barat migrasi raptor di Indonesia (Inland corridor)


q Menjadi jembatan jalur migrasi antara Sunda Besar, Sunda Kecil & Wallacea.
q 5 jenis , 3 jenis merupakan jenis yang umum,
1. Sikepmadu Asia (Pernis ptilorhynchus)
2. Elangalap Cina (Accipiter soloensis)
3. Elangalap Jepang (Accipiter gularis)
4. Elang Setiwel (Hieraaetus pennatus)
5. Alapalap Kawah (Falco peregrinus)
© Asman Adi Purwanto

Status 4 jenis raptor migran di SE Asia - Indonesia


1. Baza Hitam (Aviceda leuphotes)
2. Sikepmadu Asia (Pernis ptilorhynchus)
3. Elang Kelabu (Butastur indicus)
4. Elangalap Cina (Accipiter soloensis)
Baza Hitam
© Asman Adi Purwanto

qJumlah tertinggi dari semua jenis di Asia Tenggara


untuk jalur migrasi koridor barat
q Radar Hill, Thailand – c 70, 390
q Khao Dinsor, Thailand – c>133,000
q Taiping, Malaysia – c 31, 000
q Diperkirakan sebagian besar wintering di Malaysia
q sebagian diyakini wintering di Sumatera
q Catatan kecil di Puncak Bogor dan Bali
q Kendala, minimnya record perjumpaan.
© Asman Adi Purwanto
Sikepmadu Asia
q Radar Hill, Thailand – c 32, 423
q Tanjung Tuan, Malaysia – c 63, 700
q Indonesia – c 12, 000
q Populasi tersebar di Sumatra, Kalimantan,
Jawa, Bali sampai ke Sunda Kecil.
q Diyakini wintering terkonsentrasi di
Kalimantan dan Nusa Tenggara
© Asman Adi Purwanto

Elangalap Cina
qKhao Dinsor, Thailand – c 124, 006
qTaiping, Malaysia – c 26, 600
qSangihe, Sulawesi – c 225, 990
q Gn. Sega, Bali – c 49, 000
q Jalur barat, Eastern Inland Corridor Robert DeCandido, PhD

bukan jalur utama jenis ini


q Jalur utama, Korea, Taiwan, Filipina,
Sangihe, sampai ke Wallacea
© Asman Adi Purwanto

Elang Kelabu
qRadar Hill, Thailand – c 10, 454
qTaiping, Malaysia – c 300
q Sangihe, Sulawesi – c 4, 700
q Catatan kecil jawa dan Bali – New

Kemungkinan yang terjadi;


q Salah identifikasi atau tertukar dengan Accipiter
q Minim/tidak terlaporkan
q Tidak yakin mengingat jenis yang jarang dan pola
terbang mirip accipiter
q wintering, Sumatra, Kalimantan & Wallacea ?
© Asman Adi Purwanto

2 catatan baru dalam 10 tahun terakhir

Purwanto, A.A., & Sugiharto, A. (2013) First confirm record Shagir, K.J., & Iqbal, M (2015) White-eyed Buzzard
of Eurasian Sparrowhawk Accipiter nisus for Indonesia. Butastur teesa, a new species for Greater Sundas and
BirdingAsia 20:114-115 Wallacea. BirdingAsia 23:124-125
© Asman Adi Purwanto

Ancaman migrasi raptor di


Indonesia
• Berkurangnya Kawasan hijau di
jalur migrasi
• Perburuan
• Perdagangan
Pembukaan lahan untuk perkebunan © Asman Adi Purwanto

Di Tahun 2012 yang terjadi di Pulau


Rupat; Minimal 5,000 Kubik/ Hari

Area Konsesi 38,000 ha

Pulau Rupat Site penting sebagai pintu masuk dan Keluar Raptor Migran dari Malaysia
© Asman Adi Purwanto

Ancaman perburuan
• Berburu karena hobi
bermain senapan
• Berburu untuk
diperdagangkan secara ilegal
© Asman Adi Purwanto
Nilai penting kepulauan Indonesia sebagai
wintering area 4 jenis raptor migran di Asia
Tenggara

q > 50, 000 – 300,000 Individu Elangalap Cina wintering di Indonesia


q > 20, 000 Individu Baza Hitam wintering di Sumatra
q > 60, 000 Individu Sikepmadu Asia wintering di Indonesia; Pulau
Rupat merupakan kawasan vital sebagai transit poin pada saat spring
migration
q diperkirakan Elang Kelabu dalam jumlah besar melakukan wintering
di Kepulauan Indonesia
© Asman Adi Purwanto

Upaya Konservasi
q Monitoring secara kontinyu Migrasi Raptor ;
q Data dan informasi mengenai migrasi raptor termasuk jalur
migrasi, stop over, roosting site, wintering site dan species.
q Identifikasi lokasi – lokasi penting yang menjadi wintering
area melalui;
A). Visual based dan Literature
B). Metode satellite tracking kerjasama dengan lembaga
riset lain.

q Inisiasi untuk memasukan Raptor Migran ke dalam Jaringan


Kemitraan Jalur Terbang Burung Migran (EAAFP)
© Asman Adi Purwanto
Festival Pengamatan Migrasi Raptor
© Asman Adi Purwanto

Selain berpotensi untuk


menarik minat Wisatawan,
Festival Migrasi juga menjadi
Event untuk peningkatan
Jaringan baik dalam dan Luar
Negeri
© Asman Adi Purwanto

Anda mungkin juga menyukai