Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

PROPOSAL TERAPI BERMAIN


DIRUANG AYUB 1 RS.ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

Disusun Oleh:
1. Vina Nur Fajriyah
2. Atin Nur S
3. Indah Purnama Sari
4. Ericha Merah Hati

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2021/2022

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh


kepuasan. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak,
meskipun hal tersebut tidak meghasilkan komoditas tertentu.
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara
optimal. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain hendaknya disesuaikan dengan jenis
kelamin dan usia anak. Sehingga dapat merangsang perkembangan anak secara
optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini
tetap perlu dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi anak.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Merangsang perkembangan sensorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri,
moral, dan bermain dengan terapi
2. Tujuan khusus

a. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas anak

b. Meningkatkan keterampilan anak

c. Mengidentifikasi anak terhadap keterampilan tertentu

d. Memberikan kesenangan dan kepuasan anak

C. Sasaran
Anak usia 4-5 tahun

BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. Karateristik sasaran
1. Anak usia (4-5 tahun)
2. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain)yang dapat
menghalangi proses terapi bermain
3. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
4. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain

B. Prinsip bermain

1. Alat permainan
2. Pengetahuan cara bermain
3. Ruang untuk bermain
4. Teman bermain
5. Waktu yang cukup

C. Karateristik permainan
Anak dibimbing untuk memilih gambar sesuai yang diinginkan lalu di warnainya sendiri.

BAB III
METODOLOGI BERMAIN
A. Deskripsi permainan
Mengenl warna merupakan salah satu indikator sains termaksud kedalam bidang
pengembangan kognitif. Mengenalkan warna kepada anak dapat membentuk struktur
kognitif dalam proses pembelajaran anak anak memperoleh informasi yang lebih
banyak sehingga pengetahuan dan pemahamannya akan lebih kaya dan lebih dalam.
Dalam hal ini anak mengetahui warna secara konsep berdasarkan pengalaman
belajarnya

B. Tujuan permainan
1. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres karena sakit dan dirawat
di rumah sakit.
2. Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.
3. Pengembangan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah.
4. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada
saat sakit,pada saat sakit anak mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan.

C. Ketrampilan yang diperlukan

Dalam permaianan ini keterampilan harus dimiliki oleh anak dan perawat. Anak
harus memiliki pengetahuan tentang cara bermain, kreativitas yang tinggi dan
semangat untuk bermain. Sedangkan keterampilan yang harus dimiliki oleh perawat
adalah perawat memiliki kemampuan untuk menjelaskan permainan sehingga anak
menjadi tahu tentang cara melakukan permainannya, kesabaran dalam membimbing
proses bermain dan komunikasi yang baik sehingga anak dapat membentuk
hubungan saling percaya dengan perawat.
D. Jenis permainan
Permainan aktif menggambar, menentukan jenis gambar dan warna gambar

E. Alat bermain
 Gamabaran yang belum di warnai

 Krayon warna

F. Proses bermain
1. (5 menit)
a. Penyuluh memberi salam dan mengingatkan kontrak yang telah
disepakati.
b. Penyuluhan menjelaskan pokok bahasan yang akan diberikan.
2. Kegiatan inti (10 menit)
a. Penyuluh menjelaskan tentang tata cara terapi bermain.
b. Mengajak anak untuk bermain.
c. Menfasilitasi anak untuk bermain
3. Penutup (5 menit)
a. Mengevaluasi sasaran dengan cara bertanya apakah mereka merasa
senang Pembukaan dengan kegiatan ini.
b. Membuat evaluasi bersama tentang terapi bermain yang telah
dilaksanakan.

G. Permainan
1. Menebak warna berdasarkan gambar
Meningkatkan keterampilan anak mengenai motorik kasar dan halus.
Cara bermain :
a. Letakkan krayon yang berbagai macam warna di depan anak anak
b. Ajaklah si anak untuk menebak warna krayon yang diambil oleh salah satu
mahasiswa
c. Lalu minta anak untuk menyebutkan warnanya
d. Beri reinforcement positif

H. Waktu pelaksanaan

Hari/Tanggal : Sabtu/ 25 Desember 2021


Pukul : 12.30-Selesai
Tempat: Tempat bermain anak (di ruang anak)
Peserta : 4 anak

I. Hal-hal yang perlu diwaspadai


1. Energi
Untuk bermain diperlukan energi yang cukup.
2. Waktu
Waktu bermain harus disesuaikan dengan waktu istirahat anak.
3. Ruangan untuk bermain
Ruangan yang sempit atau terlalu lebar mempengaruhi keinginan anak untuk
bermain.
4. Lingkungan
Lingkungan yang terlalu ramai atau terlalu hening akan mempengaruhi
konsentrasi anak dalam bermian.
5. Pengetahuan untuk bermain
Pengetahuan tentang cara melakukan permainan akan mempengaruhi proses
berlangsungnya permainan.
6. Teman bermain
Teman bermain menjadi hal yang penting untuk menambah semangat anak
untuk bermain. Kenyamanan proses bermain ditentukan oleh lawan mainnya.
Biasanya anak- anak takut dengan orang yang baru dikenalnya termasuk
perawat.
7. Alat permainan
Senang atau tidaknya seorang anak terhadap alat permainan akan mempengaruhi
semangat anak dalam bermain.

J. Antisipasi meminimalkan hambatan

1. Energi
Permainan yang dilakukan tidak membutuhkan energy yang ekstra sehingga
anak merasa santai dalam mengikuti proses bermain
2. Waktu
Waktu bermain disesuaikan dengan kondisi anak. Ketika anak sedang istirahat
maka biarkanlah anak untuk istirahat. Waktu juga harus disesuaikan dengan
mood anak.
3. Ruangan untuk bermain
Ruangan bermain disesuaikan dengan keinginan anak. Ketika anak
menginginkan diluar maka permainan harus dilakukan diluar dan sebaliknya.
4. Lingkungan
Lingkungan dikondisikan sedemikian rupa sehingga tidak terlalu ramai dan
terlalu sepi sehingga konsentrasi anak terjaga dan anak tidak merasa kesepian
5. Pengetahuan untuk bermain
Menjelaskan dengan penjelasan yang ringan sekaligus memperagakan
6. Teman bermain
Meminta keluarga untuk mendampingi anak selama proses bermain.
7. Alat permainan
Pemilihan alat permainan disesuaikan dengan usia dan karakteristik anak.
K. Pengorganisasian
1. Pembimbing Pendidikan: Bu Dwi Kustriyanti
2. Pembimbing Ruangan : Bu Ifada
3. Leader : Indah Purnama Sari
Tugas :

a) Mengawali jalannya terapi bermain yang menjadi tanggung jawab sesuai


dengan topic

b) Memfasilitasi peralatan yang dibutuhkan agar tujuan dari terapi bermain


dapat tercapai.

4. Observer (membantu foto): Vina Nur Fajriyah

Tugas :

a) Membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan informasi yang


direkam dalam bentuk nilai tertentu sebagai refleksi dari penilaian skala
observasi terapi bermain.
5. Anak : anak berusia 4-5 tahun

L. System evaluasi
1. Evalusi Struktur

a. Peralatan bermain potongan gambar warna sudah tersedia

b. Lingkungan yang cukup memadai untuk syarat bermain

c. Waktu pelaksanaan terapi bermain dimulai tepat waktu

d. Jumlah terapis 2 orang


2. Evaluasi Proses

a. Leader (Indah) dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan tertib


dan teratur

b. Co. Leader (Atin) dapat membantu tugas Leader dengan baik

c. Fasilitator(Ericha) dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam


permainan

d. 80 % anak dapat mengikuti permainan secaara aktif dari awal sampai akhir

3. Kriteria Hasil

a. 100 % anak merasa senang dan puas.


b. 75 % mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan
c. 25 % anak dapat menyatakan perasaan senang
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bermain merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
anak, karena bagi anak bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa.
Bermain pada anak mempunyai fungsi yaitu untuk perkembangan sensorik,
motorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral sekaligus terapi anak
saat sakit.
Tujuan bermain adalah melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang
normal, mengekspresikan dan mengalihkan keinginan fantasi. Dan
idenya mengembangkan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah dan
membantu anak untuk dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit
dan dirawat di Rumah Sakit.

B. Saran

1. Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit. Jadi
sebaiknya di RS juga disediakan fasilitas bermain yang menunjang dan
memberikan efek terapi bagi anak-anak yang di rawat di rumah sakit.
2. Mensosialisasikan terapi bermain pada orang tua sehingga orang tua
dapat menerapkan terapi di rumah dan di rumah sakit
DAFTAR PUSTAKA

Whaley and Wong, 2009, Nursing Care Infanst and Children. Fourth Edition.
Mosby Year Book. Toronto Canadahttp://sidikjaricerdas.wordpress.com
/2010/08/09/ bermain-puzzle-melatihkonsentrasi-anak/[25 Desember 2016]

Anda mungkin juga menyukai