Durasi
Bila kuat dan bergeser ke kiri à LVH.
Raba impuls ventrikel kanan pada
Bila naik turun pada linea sternalis kiri
parasternum kiri dan area epigastrik (parasternum kiri dan area epigastrik)
à RVH.
Palpasi interkostal kanan dan kiri dekat Pulsasi pembuluh darah besar; S2 yang
sternum. Catat adanya thrill pada area menonjol; thrill pada stenosis aorta atau
ini. pulmonal
Ns. Amrih Widiati, M.Kep Pemeriksaan Fisik Jantung-Paru
2. PERKUSI
Pada orang gemuk atau berotot agak Pembesaran ventrikel kiri (LVH) – ke
sulit menentukannya. kiri – bawah
Suara normal redup Pembesaran ventrikel kanan (RVH)-
(Berlangsung singkat dan beramplitudo ke kanan- bawah
rendah, perkusi diatas organ padat Pembesaran atrium kiri (LAH) -
seperti hati dan jantung)
sampai dengan atas klavikula sinistra
Batas jantung Pembesaran atrium kanan (RAH) –
Atas : sampai dengan atas klavikula dextra
ICS II linea sternalis dex - ICS II
linea sternalis sinistra
Tengah :
ICS III 2-3 cm ke kiri dri linea sternalis
sinistra
Bawah :
ICS IV linea sternalis dekstra - sinistra –
ICS V mid clavikula linea sinistra
Ns. Amrih Widiati, M.Kep Pemeriksaan Fisik Jantung-Paru
3. AUSKULTASI
Dengarkan jantung dengan stetoskop,
gunakan diafragma untuk bunyi
relative tinggi (S1, S2).
Gunakan bel untuk bunyi nada relative
rendah pada batas sternum kiri bawah
dan apeks.
Suasana tenang.
Dengarkan bunyi jantung satu
per satu.
Tangan
Clubing fingger Þhilangnya sudut
antara kuku dan falang terminal.
Biasany terkait dg (tumor intratoraks,
jalan pintas campuran vena ke arteri,
peny. Kronis paru, fibrosis hati kronis
5. PERKUSI
Batas Paru Bunyi Redup Þ berlangsung singkat dan
Atas beramplitudo rendah, perkusi diatas organ
Fossa supra klavikula dex-sin padat seperti hati dan jantung.
Bunyi Sonor/ resonan Þ Amplitudo lebih
Bawah tinggi, perkusi di atas udara dan jaringan
Iga ke VI garis midclavikula, iga ke VIII seperti paru-paru (normal)
garis midaxila, iga ke X garis skapula.
Bunyi Timpani Þ nada tinggi dan bergaung,
perkusi didaerah berlubang yg berisi udara
Prinsip Perkusi
seperti lambung (pneumotoraks yang luas)
o Perkusi adalah mengetuk permukaan
Bunyi Pekak Þ nada tinggi, perkusi
untuk menetukan struktur dibawahnya
o Getaran akibat perkusi hanya menilai didaerah otot yang besar seperi paha
(pneumonia lobaris)
jaringan paru hingga kedalaman 5-6 cm
Area paru redup Þ paru berisi cairan
seperti pneumonia, efusi pleura
Area paru hipersonor Þ paru banyak udara,
seperi pada emfisema (emfisema,
pneumotoraks)
6. AUSKULTASI
Dengarkan paru dengan stetoskop,
Bel Þ untuk suara nada rendah,
ditempelkan dg longgar pada
kulit;
Diafragma Þ suara nada tinggi,
ditempelkan dg kuat pada kulit.
Posisi pasien
o Pada bagian anterior, pertama posisi
pasien duduk lalu berbaring
o Anjurkan pasien untuk menarik dan
mengeluarkan nafas melalui mulut,
perhatikan panjang inspirasi
kemudian ekspirasi.
o Pemeriksaan dilakukan dari sisi ke
sisi dan dari atas ke bawah, dengan
membandingkan satu sisi dengan sisi
lainnya.
o Umumnya paru mempunyai nada
tinggi, maka gunakan diafragma
untuk mendengarkannya.
GOOD LUCK !