Makalah - Jarkom - Apolos Hosyo - Kelas 3a
Makalah - Jarkom - Apolos Hosyo - Kelas 3a
JARINGAN KOMPUTER
Dosen Pengampuh MK :
Melda Agnes Manuhutu.S.Kom.,M.Cs
Disusun Oleh :
APOLOS HOSYO
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Jaringan Komputer” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas “Melda Agnes
Manuhutu S.Kom.,M.Cs” pada bidang studi “Jaringan Komputer”. Selain itu makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Jaringan Komputer” bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada “Melda Agnes Manuhutu S.Kom.,M.Cs”
selaku “Dosen” pada bidang studi “Jaringan Komputer” yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
2.5.8 REPEATER……………………………………………………….. 28
2.5.9 ROUTER …………………………………………………………. 29
2.5.10 BRIDGE ………………………………………………………… 29
2.6 Pengkabelan jaringan komputer.................................................................... 29
2.6.1 UTP CABLE (LAN) ……………………………………………… 29
2.7 Cara Sharing File Menggunakan Kabel Lan (Cross) ................................. 32
2.7.1 Sharing File Menggunakan Kabel Lan (Cross) ................................. 32
2.8 Cara sharing file menggunakan kabel lan (STRAIGHT) .......................... 36
2.8.1 Sharing File Menggunakan Kabel Lan (Straight) ……………….. 36
2.9 Pengalamatan ip versi 4 (ipv4) …………………………………………… 37
2.9.1 FUNGSI IP ADDRESS ………..………………………………... 40
2.9.2 JENIS IP ADDRESS …………………………………………….. 40
2.10 SUBNETTING IP ADDRESS (NETWORK LAYER) ………………... 43
2.10.1 SUBNETTING ………………………………………..………… 43
2.11 Variable Length Subnet Mask (VLSM) ………………………………... 48
2.5.10 VLSM …………………………………………………………… 48
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 52
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 52
3.2 Saran ............................................................................................................ 52
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengantar Jaringan Komputer
2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan Komputer merupakan jaringan telekomunikasi yang memungkinkan komputer
untuk saling menukar data. Tujuan dari jaringan komputer adalah agar bisa mencapai tujuannya,
pada bagian dari setiap jaringan komputer bisa memberikan serta meminta layanan.
2) Peer to peer
2
Jaringan yang tidak mempunyai server tetap (server selalu berubah-ubah)
3
5) Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar
sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat
didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran
komunikasi publik.
4
2.1.4 Protokol Jaringan
Aturan yang dipakai (dalam jarkom)
Sehingga komputer lain dari jaringan dan komputer yang berbeda platfrom dapat saling
mengirimkan informasi dan saling berkomunikasi satu sama lain.
5
b) Jenis-Jenis Protokol Jaringan
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Protocol transport yang andal ( reliable ), hal ini dikarenakan protokol TCP
mempunyai mekanisme yang memastikan packet dapat diterima oleh client. TCP akan
memberikan state acknowledgement. Apabila state acknowledgement tidak diterima,
maka TCP akan secara otomatis mengirim ulang data dan menunggu dengan selang
waktu tertentu namun apabila dalam selang waktu tertentu TCP gagal mengirimkan
data, maka koneksi akan dihentikan.
6
Perbedaan TCP & UDP
UDP merupakan jenis protokol yang memiliki karakteristik connectionless atau
tidak berbasis koneksi. Sedangkan TCP adalah kebalikannya, yaitu berbasis
koneksi. Contoh aplikasi yang menggunakan protokol UDP dan TCP juga berbeda.
7
HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure)
Untuk menyediakan autentikasi dan komunikasi tersandi
Protocol internet yang dapat berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk
pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah jaringan interlokal
(Internetwork).
8
2.1.5 Standart Model Arsitektual dalam Jaringan Komputer
Model OSI (Open System Interconnection) saat ini sudah menjadi standart model
arsitektual dalam sebuah jaringan komputer. Secara teoritis, OSI layer memiliki naman
OSI Reference Model for Open Networking atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan
istilah model referensi terbuka.
9
Cara kerja OSI LAYER
10
2.2 Keamanan Jaringan Komputer
Sistem keamanan jaringan adalah proses untuk mengidentifikasi dan mencegah pengguna
yang tidak sah dari suatu jaringan komputer. Tujuannya tentu saja untuk mengantisipasi
resiko ancaman berupa perusakan bagian fisik komputer maupun pencurian data seseorang.
11
2.2.2 Crypto Classic
Kriptografi klasik merupakan kriptografi yang digunakan pada zaman dahulu sebelum
komputer ditemukan atau sudah ditemukan namun belum secanggih sekarang. Kriptografi
ini melakukan pengacakan huruf pada kata terang / plaintext. Menggunakan pena dan kertas
saja, belum ada computer.
Contoh crypto classic :
Caesar Chiper
K=Tiap huruf alfabet digeser 3 huruf ke kanan
ACE = DFH -ACEK:3
ROT 13
ROT13 (dari Bahasa Inggris rotate by 13, putar 13 kali), adalah algoritme enkripsi
sederhana yang menggunakan sandi abjad-tunggal dengan pergeseran k=13. Enkripsi
ini merupakan penggunaan dari sandi Caesar dengan geseran 13. ROT13 biasanya
digunakan di forum internet, agar spoiler, jawaban teka-teki, kata-kata kotor, dan
semacamnya tidak terbaca dengan sekilas.
12
Scytale Method
Metode Rating Scale dikenal dengan Skala Bertingkat, yaitu berupa suatu daftar
yang berisi tentang sifat atau ciri-ciri tingkah laku yang ingin dinilai yang sudah sesuai
dengan kriteria yang mau dinilai dan dicatat secara bertingkat dimulai dari nilai
terendah hingga nilai yang tertinggi.
SE
AT
BE
RA
HE
SO
NG
NA
K
13
Blocking Method
Blocking membagi plaintext menjadi blok-blok yang terdiri dari beberapa karakter
yang kemudian dienkripsikan secara independen. Dengan menggunakan enkripsi
blocking dipilih jumlah lajur dan kolom untuk penulisan pesan. Jumlah lajur atau baris
menjadi kunci bagi kriptografi dengan teknik ini. Contoh blocking classic-method.
Plaintext dapat pula ditulis secara horizontal dan ciphertextnya adalah hasil
pembacaan secara vertikal.
14
– Senin Eninsan
– Snowman nowmansAN
– SAMSUNG AMSUNGSAN
– ICON CONII
– EDWIN DWINEI,
– 4 4i
– Rohit
Contoh Ekspansi Method :
Plaintext:
• tragedi dalam kehidupan adalah saat kita terlalu cepat menjadi tua namun
terlambat untuk menjadi bijaksana
Ciphertext:
• rageditan alamdan ehidupankan dalahai aatsan itakan erlalutan epatcan
enjadiman uatan amunnan erlambattan ntukui enjadiman ijaksanaban
Pemampatan/Compaction
Mengurangi panjang pesan atau jumlah bloknya adalah cara lain untuk
menyembunyikan isi pesan. Karakter yang di hidden disatukan kembali dan disusulkan
sebagai "lampiran" dari pesan utama, dengan diawali oleh suatu karakter khusus,
misalnya digunakan ”&".
Contoh :
Hidden setiap karakter ke-TIGA secara berurutan.
15
2.3 Topologi Fisik
2.3.1 Pengertian Topologi
Topologi merupakan Tampilan fisik jaringan yang menggambarkan penempatan
PERANGKAT KOMPUTER di dalam jaringan dan bagaimana kabel ditarik untuk
menghubungkan PERANGKAT tersebut.
1) Topologi Bus
Topologi bus merupakan topologi yang menggunakan kabel tunggal sebagai media
transmisinya atau kabel pusat tempat dimana seluruh client & server dihubungkan.
Topologi bus (Bus Topology) merupakan salah satu metode yang mana dua atau lebih
komputer dihubungkan secara berurutan atau seri melalui kabel utama yang digunakan
sebagai pusat atau jalur lalu lintas data.
16
Manfaat Bus Topologi
- MUDAH menambahkan perangkat baru
- Client-client yang TERHUBUNG, dapat mengetahui jika terdapat DATA,namun
HANYA ADDRESS TUJUAN yang bisa MEMPROSES data
- FAULT TOLERANCE: kurang
- KECEPATAN PENGIRIMIAN dan PERTUKARAN DATA relatif lebih CEPAT
17
2) Ring Topologi
- Data mengalir dari satu komputer lain secara berurutan
- Tidak akan terjadi bentrokan atau tabrakan pengiriman data
- Jika terjadi gangguan satu titik node mengakibatkan semua jaringan terganggu
3) Star Topologi
- Akses kontrol terpusat, terminal pusat bertindak sebagai pengatur , pengendali
komunikasi yang terjadi.
- Seluruh data yang terkirim dari suatu komputer ke komputer lain harus melalui
perangkat pusat terlebih dahulu.
18
5) Mesh Topologi
- Pada setiap node yang ada di dalam jaringan akan saling terhubungkan dikarenakan
penggunaan kabel yang langsung ke node yang ditujunya.
- Mudah dalam hal mengidentifikasikan masalah masalah kerusakan yang terjadi antar
jaringan komputer.
6) Hiraerki Topologi
- Data terpusat secara hirarki sehingga manajeman data lebih baik dan mudah
- Terkontrol, Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas
19
2.3 Tipe Jaringan (PAN, LAN, MAN, WAN)
2.4.1 Tipe Jaringan
1) PERSONAL AREA NETWORK
Jangkauan max = 10m
Wireless Personal Area Network (WPAN) dapat dimungkinkan dengan teknologi jaringan
seperti Bluetooth
PAN & WPAN : Bluetooth, Kabel data, Kabel jaringan, Wireless, Inframerah
20
3) Metropolitan area network
- Jaringan yang menghubungkan jaringan LAN yang masih dalam wilayah satu kota.
- Kantor pusat dapat mengontrol kantor cabang, gudang dan lainnya
21
SAN → Storage Area Network
SAN → System Area Network
SAN → Small Area Network
PAN → Personal Area Network
DAN → Desk Area Network
CAN → Controler Area Network
CAN → Cluster Area Network
GAN → Global Area Network
Cara kerjanya, DHCP Server akan memberikan response terhadap request yang dikirimkan
oleh DHCP Client.
22
2.5 PERANGKAT JARINGAN KOMPUTER
2.5.1 Konektor
Konektor merupakan perangkat keras jaringan yang fungsinya dipasang pada bagian
ujung kabel untuk menghubungkan pada adapter kabel. Ada banyak jenis konektor yang
digunakan dalam perangkat jaringan saat ini, diantaranya seperti berikut ini:
Konektor RJ-45 digunakan untuk kabel UTP dan saat ini paling banyak digunakan
untuk perangkat jaringan internet.
Konektor BNC/T digunakan untuk kabel tipe coaxial.
Konektor ST digunakan untuk keperluan kabel fiber optic, ini menjadi konektor dengan
harga paling mahal dibandingkan dengan yang lainnya.
Untuk mengecek apakah sudah benar atau belum saat memasang konektor Anda bisa
menggunakan konektor tester.
23
2.5.3 Tang Krimping
• Alat yang berguna untuk instalasi jaringan.
• Membantu pemasangan konektor RJ 45 ke kabel UTP (unshield twisted pair)
2.5.6 HUB
Perangkat keras jaringan untuk menghubungkan beberapa perangkat Eternet bersama -
sama dan menjadikannya bertindak sebagai segmen jaringan tunggal.
24
2.5.7 SWITCH
Alat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa perangkat
komputer agar dapat berkomunikasi.
2.5.8 REPEATER
• Untuk mencakup daerah yang memiliki sinyal lemah dari jaringan server.
• Untuk memberikan kemudahan akses sinyal wifi dari server utama.
• Untuk memperluas jangkauan sinyal dari WiFi utama.
2.5.9 ROUTER
Perangkat keras yang dipakai untuk menghubungkan beberapa jaringan, baik itu jaringan
yang sama atau juga jaringan yang berbeda. Routing adalah proses pengiriman paket data
dengan melalui jaringan dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
2.5.10 BRIDGE
Jembatan jaringan adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas
jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan.
25
2.6 Pengkabelan Jaringan Komputer
2.6.1 UTP CABLE (LAN)
Kabel Jaringan adalah kabel yang menghubungkan antara komputer dengan komputer,
dari server ke swich dan yang lainya.kabel jaringan juga bisa sebagai perantara pengguna
dengan pengguna lainya dalam satu wilayah lokal seperti (warnet, kantor perusahaan dll).
Selain itu kabel jaringan juga bisa disebut dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
yang sering digunakan untuk LAN dan kabel telpon. Kabel UTP sendiri terdiri dari empat
warna konduktor tembaga yang setiap pasangannya berpilih. Kabel UTP terhubung ke
perangkat melalui konektor modular yaitu 8 pin yang biasa kita sebut sebagai RJ-45, dan
semua protokol LAN dapat beroprasi melalui kabel UTP. Dan kebanyaka perangkat LAN
dilengkapi oleh konektor RJ-45.
26
Membuat Kabel Straight UTP
Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm.
Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar gambar.
Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,
Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan
pastikan semua kabel posisinya sudah benar dengan posisi sesuai gambar di atas.
Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan
semua pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel. biasanya
akan terdengar suara "krik".
Langkah terakhir adalah mengecek kabel yang sudah kita buat tadi dengan
menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-
45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua
lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.
2) Pengkabelan Cross
Kabel Crossover merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu
dengan ujung lainnya. Kabel cross digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama.
Gambar di bawah adalah susunan warna kabel cross.
Contoh penggunaan kabel crossover adalah sebagai berikut :
Menghubungkan 2 buah Komputer secara langsung
Menghubungkan 2 buah Switch
Menghubungkan 2 buah Hub
Menghubungkan Switch dengan Hub
Menghubungkan Komputer dengan Router
Membuat Kabel Cross UTP
Membuat kabel cross memiliki langkah yang hampir sama dengan kabel straight,
perbedaan hanya terletak pada urutan warna dari kedua ujung kabel. Berbeda dengan kabel
straight yang memiliki urutan warna sama di kedua ujung kabel, kabel cross memiliki
urutan warna yang berbeda pada kedua ujung kabel. Adapun susunan warnanya adalah
sebagi berikut:
27
Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
Menghubungkan 2 buah Komputer secara langsung
Menghubungkan 2 buah Switch
Menghubungkan 2 buah Hub
Menghubungkan Switch dengan Hub
Menghubungkan Komputer dengan Router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross
over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada
pin no 1,2,3 dan 6.
28
3) Aturlah IP Addressnya jangan sama laptop 1 dan 2 misalkan kita akan menggunakan kelas
c. Laptop 1 IP Address : 192.168.1.1 dan Laptop 2 IP Address : 192.168.1.2 langkah
berikut ini pada laptop 2 ikutin langkah gambar berikut ini lalu OK
4) Setelah itu Close lalu masuk ke CMD ketikan perintah (Laptop2) ping 192.168.1.1 (laptop
1 ) ping 192.168.1.2 lalu Enter untuk mengecek apakah sudah terhubung.
29
Jika yang yang keluar Reply time out maka matikan dulu firewall nya caranya: masuk
ke Control Panel->Windows Firewall->Customize Settings turn off semuanya lalu OK
5) Klik kanan pada folder yang akan di share contohnya saya (laptop 2) akan membagi
folder gambar kemudian pilih properties.
6) Klik Advanced Setting lalu ceklist pada share this folder ->ok
30
7) Klik Share kemudian add Everyone lalu klik Share
8) Done
9) Buka file explorer kemudian ketikan \\192.168.1.1 untuk masuk ke folder yang di share
dari laptop 1
31
10) Ambil data yang diperlukan simpan di komputer kamu. Selesai
kabel LAN yang digunakan untuk sharing antar perangkat yang berbeda
menggunakan switch adalah kabel LAN UTP jenis Straight .Supaya sharing data bisa
dilakukan dengan baik, maka harus ada pengaturan terlebih dahulu. Beriukut
langkah-langkahnya:
32
1. Hubungkan kedua laptop dengan Kabel LAN
2. masuk ke Control panel->Network and Sharing Center->Change Adapter
Setting lalu klik kanan pada Local Area Network->Properties pilih Internet
Protocol Version 4 (TCP/IPv4), Kemudian pilih Properties
3. Aturlah IP Addressnya jangan sama laptop 1 dan 2 misalkan kita akan
menggunakan kelas c. Laptop 1 IP Address : 192.168.1.1 dan Laptop 2 IP Address
: 192.168.1.2 langkah berikut ini pada laptop 2 ikutin langkah gambar berikut ini
lalu OK.
4. Setelah itu Close lalu masuk ke CMD ketikan perintah (Laptop2) ping
192.168.1.1 (laptop 1 ) ping 192.168.1.2 lalu Enter untuk mengecek apakah
sudah terhubung. Jika yang yang keluar Reply time out maka matikan dulu
firewall nya caranya: masuk ke Control Panel->Windows Firewall->Customize
Settings turn off semuanya lalu OKkemudian kembali ke langkah 4.
5. Klik kanan pada folder yang akan di share contohnya saya (laptop 2) akan
membagi folder gambar kemudian pilih properties.
6. Klik Advanced Setting lalu ceklist pada share this folder ->ok
7. klik Share kemudian add Everyone lalu klik Share
8. Done
9. Buka file explorer kemudian ketikan \\192.168.1.1 untuk masuk ke folder yang di
share dari laptop 1
10. ambil data yang diperlukan simpan di komputer kamu. Selesai
33
Ket Oktet1(w) Oktet2(x) Oktet3(Y) Oktet4(Z)
Format 192 168 0 1
IP(Dec)
Format 11000000 10101000 00000000 00000001
IP(Bin)
Max IP 255 255 255 255
Max 11111111 11111111 11111111 11111111
IP(Bin)
Total Max Bit : 32 bit
Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, yang menjadi pembeda kelas IP v4
adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama /high-order bit
Berikut beberapa jenis Private Address:
10.0.0.0/8
Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting
di dalam sebuah organisasi privat. alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254
172.16.0.0/12
Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network
identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat
ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema
subneting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 172.16.0.0/12
mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network
identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat
ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema
subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat192.168.0.0/16
dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
34
169.254.0.0/16
Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254,
dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat
otomatis (dalam Windows, disebut denganAutomatic Private Internet Protocol Addressing
(APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari
kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan Internet yang sangat pesat.
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh
Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas)
sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi
tersebut di dalam router Internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari
Internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat
pribadi harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang
memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah
ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network
Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.
Diantara beberapa alamat diatas dikenal juga Alamat Broadcast dan Alamat Multicast.
Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP
dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk
menyampaikan paket-paket data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak
mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di
dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda
dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan
sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Alamat Multicast , merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa
node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat IP Multicast (Multicast IP
Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak
penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang
35
ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana
terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan
yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi
cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk
beberapa jenis komunikasi.
Fungsi Ip Adrdress:
Ip adress digunakan sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan
Fungsi ini diilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali
siapa orang tersebut.
Dalam jaringan komputer pun berlaku hal yang sama yaitu alamat IP Address yang
unik tersebut akan digunakan untuk mengenali sebuah komputer atau device
jaringan.
1. IPv4
Versi pertama dari IP Address adalah Ipv4. Jenis IP ini sudah digunakan sejak internet
mulai digunakan secara komersial oleh masyarakat. Selain itu, jenis IP ini adalah IP
yang paling banyak digunakan. Beberapa dari Anda juga kemungkinan besar saat ini
sudah menggunakannya.
Suatu alamat Ipv4 mempunyai angka sepanjang 32 bit yang di dalamnya terdiri dari
empat angka dan dipisahkan dengan titik. Setiap kumpulan angka ini adalah gambaran
desimal dari delapan digit angka biner.
Satu baris yang didalamnya terdiri dari delapan angka biner ini sering juga disebut
dengan oktet. Masing-masing oktet mempunyai nilai paling besar 255. Untuk itu,
alamat Ipv4 mempunyai rentang angka dari mulai 0.0.0.0 hingga 255.255.255.255.
36
Dengan adanya rentang ini, maka Ipv4 bisa menampung hampir 4,3 miliar IP Address
yang ada di dalamnya.
2. IPv6
Ipv6 adalah IP Address yang tingkat penggunaanya masih belum luas digunakan IP
Address ini dibuat karena semakin menipisnya kapasitas Ipv4 saat ini. Ipv6
mempunyai angka sepanjang 128 bit yang di dalamnya terdiri dari delapan deretan
angka dan huruf dan dipisahkan dengan titik dua
Setiap kumpulan ini adalah representasi desimal dari 16 angka biner. Karena
banyaknya kemungkinan angka dan huruf yang ada di dalamnya, maka Ipv6 mampu
menampung alamat sebanyak 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456
alamat.
Dengan jumlah tersebut, pastinya setiap orang saat ini sudah tidak perlu khawatir lagi
kekurangan IP Address untuk jangka waktu yang lama.
IP Publik
Sama seperti namanya, IP Publik adalah IP address yang mampu diakses dengan
jaringan internet. Untuk itu, IP Address publik dimiliki oleh setiap perangkat yang
ditujukan untuk masyarakat umum. Beberapa contoh device yang menggunakan
alamat IP Publik adalah website, router wifi dan server email.
Privat
Umumnya, IP Address private banyak digunakan untuk komunikasi di jaringan lokal
aja. Salah satu contoh perangkat yang mempunyai alamat IP Private adalah laptop, PC,
dan smartphone. Setiap device ini bisa saling berkomunikasi dengan yang lainya tanpa
melalui koneksi internet, melainkan dengan jaringan lokal seperti LAN atau Local
Access Network.
37
Dinamis
IP address dinamis adalah IP address yang bisa dimiliki oleh masyarakat umum. Jenis
IP address ini diberikan oleh para penyedia jasa layanan internet secara gratis, namun
tidak bersifat pribadi.
Hal tersebut dikarenakan jumlah IP Address saat ini sudah semakin menipis. Untuk
itu, IP pun harus digunakan secara bergiliran. Penyedia layanan internet pun
mempunyai tanggung jawab penuh atas hal ini.
IP address yang sifatnya dinamis bisa terus berubah setiap minggu, bulan atau bahkan
tahun. Tapi, melakukan restart perangkat router internet juga bisa membuat IP address
berganti.
Statis
Berlawanan dengan jenis IP sebelumnya, IP address static sudah dipesan oleh mereka
yang ingin menggunakannya. Mereka yang bisa melakukan pemesanan satu atau lebih
alamat IP adalah penyedia web hosting, penyedia VPN atau Virtual Private Network,
dan penyedia server file transfer protocol (FTP).
Mereka akan sangat memerlukan IP address statis karena layanan yang mereka
butuhkan bergantung pada hal tersebut. Anda tentunya harus membayar sejumlah uang
yang diberikan pada penyedia jasa layanan internet agar bisa memperoleh IP Address
statis.
Shared IP
Seperti yang sudah kita pahami bersama bahwa setiap server website mempunyai satu
alamat IP nya tersendiri.
Shared IP umumnya berada pada server shared hosting, yang mana setiap
penggunanya akan berbagi semua sumber daya server itus sendiri, termasuk IP address
nya tersebut. Selain itu, seluruh domain milik orang lain juga akan menggunakan
alamat IP yang juga sama.
Dedicated IP
Bila shared IP bisa digunakan secara bersamaan oleh pengguna yang berada dalam
satu server, maka dedicated IP hanya bisa digunakan oleh satu IP saja.
38
Walaupun jenis IP address ini memang biasanya digunakan pada server dedicated
hosting dan cloud vps hosting, namun beberapa penyedia layanan web hosting lainnya
tetap mempersilahkan para pelanggan yang ingin menikmati dedicated IP dalam server
shared hosting nya.
39
untuk memenuhi 32 bit maka isi angka 0). Setelah itu rubah 32 bit bilangan biner
tersebut kedalam bentuk decimal, maka akan diperoleh angka 255.255.255.192 .
Subnetting sendiri akan terfokus kedalam 4 hal, diantaranya :
A. Jumlah Subnet = 2x , dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet
mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah
Subnet adalah 22 = 4 subnet.
B. Jumlah Host Per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26
– 2 = 62 host.
C. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192
D. Keterangan Untuk Tiap subnetnya, data atau alokasi tiap subnet akan disajikan
dalam bentuk berikut :
Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
40
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255
A. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir.
Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.
B. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu
banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 =
16.382 host.
C. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192 . D. Keterangan Untuk
Tiap subnetnya :
Subnet
172.16.0.0
41
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
Host Terakhir
172.16.63.254
172.16.127.254
172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.63.255
172.16.127.255
172.16.191.255
172.16..255.255
42
Host ID pada 3 oktet terakhir. Untuk contoh kasusnya misalkan IP Address 10.0.0.0/16
. maka jika dirubah menjadi subnet mask 32 bit bilangan biner akan menjadi
A. Jumlah Subnet = 28 (perpangkatan 8 adalah jumlah angka 1 biner diambil dari oktet
kedua sampai ke empat) = 256 subnet.
B. Jumlah Host per Subnet = 216 (perpangkatan 16 merupakan jumlah angka 0 biner
diambil dari oktet kedua hingga oktet keempat) – 2 = 65.534 host. C. Blok Subnet =
256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, .. 255
D. Keterangan Untuk Tiap Subnetnya :
Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
10.254.0.0
10.255.0.0
Host Pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
10.254.0.1
10.255.0.1
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
10.254.255.254
10.255.255.254
43
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
10.254.255.255
10.255.255.255
Contoh VLSM :
EVOS memiliki beberapa ruang kerja yang dibagi sebagai berikut :
- Ruang A : 12 Host/komputer. > 2 Ip Address 192.168.1.0 /28
- Ruang B : 8 Host/komputer >3 Ip Address 192.168.3.0 /28
Ruang A : 12 Host
12 host > 2 pangkat 4 = 16
Subnet Msk 11111111.11111111.11111111.11110000 – 255.255.255.240/28
Ip Range :
255.255.255.255
255.255.255.240 –
44
0 0 0 15
Ruang B : 8 Host
8 Host > 2 = 16
Subnet Mask 11111111.11111111.11111111.11110000 /28
Ip Range :
255.255.255.255
255.255.255.240 –
0 0 0 15
2.11.2 Statistic Routing
Routing Statis adalah bentuk perutean yang terjadi Ketika perute menggunakan
entri perutean yang dikonfigurasi secara manual, bukan informasi dari lalu lintas
perutean dinamis. Dalam banya kasus, rute statis konfigurasi secara manual oleh
administrator jaringan dengan menambahkan entri ke dalam table perutean,
meskipun ini mungkin tidak selalu demikian. Tidak seperti perutean dinamis, rute
statis adalah tetap dan tidak berubah jika jaringan diubah atau dikonfigurasi ulang.
Perutean statis dan perutean dinamis tidak saling eksklusif. Perutean dinamis dan
perutean statis biasanya digunakan pada perute untuk memaksimalkan efisiensi
perutean dan menyediakan cadangan jika informasi perutean dinamis gagal
dipertukarkan. Perutean statis juga dapat digunakan dalam jaringan rintisan, atau
untuk menyediakan gateway pilihan terakhir.
a. Keuntungan
Routing Statis menyebabkan sangat sedikit beban pada CPU perute dan tidak
menghasilkan trafik ke perute lain.
Routing Statis membuat administrator jaringan memiliki control penuh atas
perilaku perutean jaringan.
b. Kekurangan
45
Kesalahan manusia: Dalam banyak kasus, rute statis dikonfigurasikan secara
manual. Ini meningkatkan potensi kesalahan input. Administrator dapat
membuat kesalahan dan salah ketik informasi jaringan, atau mengonfigurasi
jalur perutean yang salah secara tidak sengaja.
Toleransi kesalahan: Perutean statis bukan toleran terhadap kesalahan. Ini
berarti bahwa ketika ada perubahan dalam jaringan atau terjadi kegagalan
antara dua perangkat yang ditentukan secara statis, lalu lintas tidak akan
diarahkan kembali. Akibatnya, jaringan tidak dapat digunakan hingga
kegagalan diperbaiki atau rute statis dikonfigurasi ulang secara manual oleh
administrator.
Jarak administratif: Rute statis biasanya lebih diutamakan daripada rute yang
dikonfigurasi dengan protokol perutean dinamis. Ini berarti bahwa rute statis
dapat mencegah protokol perutean dari bekerja sebagaimana dimaksud.
Solusinya adalah secara manual mengubah jarak administrasi.
Administrasi overhead: Rute statis harus dikonfigurasi pada setiap perute di
jaringan. Konfigurasi ini dapat memakan waktu lama jika ada banyak perute.
Ini juga berarti bahwa konfigurasi ulang bisa lambat dan tidak efisien. Perutean
dinamis di sisi lain secara otomatis menyebarkan perubahan perutean,
mengurangi kebutuhan untuk konfigurasi ulang manual.
46
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jaringan Komputer merupakan Suatu Media pengiriman Informasi dan solusi untuk
kebutuhan manusia dalam pengaksesan data, hal ini tercermin dengan meningkatnya penggunana
jaringan komputer baik dalam scope kecil maupun besar. Pengguna jasa ini pun tidak terkotaki
hanya kalangan tertentu saja, akan tetapi telah menjalar hampir ke seluruh kalangan pengguna
komputer.
Jaringan komputer memberikan sisi baik dan sisi buruk. Salah satu sisi baiknya adalah
adanya pengefisiensian penggunaan resource, dana dan percepatan waktu dalam pengaksesannya.
Akan tetapi ada dampak negatif yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab, seperti
pencurian data oleh para crecker untuk mengambil keuntungan pribadi, pengaksesan situs-situs
porno, pembobolan rekening dan kejadian cyberclaim lainnya.
3.2 Saran
47
DAFTAR PUSTAKA
48