Anda di halaman 1dari 7

“MAKALAH PENCARIAN BINER (BINARY SEARCH)”

Dosen Pengampuh :

Matheus S. Rumetna, S. Kom.,M. Cs

Disusun oleh :

Kelompok 1/III A :

1. David Arlian Narya Putra 9. Mariana Geyabi


2. Romanus Sampono 10. Novriyan Yohanis Tangke
3. Rukhmini Patinggi 11. Stella Maris Lerebulan
4. Alfega Tutuhatunewa 12. Steven Verel J. Mayor
5. Andarias Apoki 13. Jeiner Kocu
6. Daud Maga 14. Ida Rumarakon
7. Evita Tiku 15. Elis Nurhasanah (Pertukaran Mahasiswa)
8. Habel Wakom

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULITAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS VICTORY SORONG


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karuniaNya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Ucapan terima
kasih juga kami sampaikan kepada :

• Bapak Matheus S. Rumetna, S. Kom.,M. Cs selaku Dosen Pengampuh mata


kuliah Sistem Berkas

Kami berharap makalah dapat digunakan sesuai fungsinya dan isi makalah dapat
bermanfaat bagi pembaca. Jika terdapat salah dalam penulisan nama, gelar, kata ataupun
kalimat dalam makalah ini kami mohon dimaafkan/dimaklumi. Atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.

Sorong, 23 November 2021

(Kelompok 1/IIIA)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i

BAB I Pendahuluan.................................................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................................ 1

BAB II Pencarian Biner.............................................................................................. 2

A. Pengertian Pencarian Biner............................................................................ .. 2


B. Cara melakukan Pencarian Biner................................................................... .. 2
C. Keunggulan dan Kelemahan Pencarian Biner................................................. 3
D. Contoh Soal Binary Search............................................................................. 3

BAB III Penutup.......................................................................................................... 4

A. Kesimpulan...................................................................................................... 4

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencarian (Searching) merupakan proses yang fundamental dalam
pengolahan data. Proses pencarian adalah menemukan nilai (data) tertentu
didalam sekumpulan data yang bertipe sama (baik bertipe dasar atau bertipe
bentukan). Sebagai contoh untuk mengubah (update) data tertentu, langkah
pertama yang harus dilakukan adalah mencari keberadaan data tersebut
didalam kumpulannya. Jika data yang dicari ditemukan, maka data tersebut
dapat diubah nilainya dengan data yang baru. (Rinaldi Munir, 2011: 395).Metode
pencarian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pencarian internal
(internal searching) dan pencarian eksternal (eksternal searching).
Pencarian internal adalah pencarian terhadap sekumpulan data yang disimpan
didalam memori utama (primary memory), sedangkan pencarian eksternal
adalah pencarian terhadap sekumpulan data yang disimpan di dalam memori
sekunder (secondary memory) seperti tape atau disk. Selain itu metode pencarian
data dapat dikelompokkan menjadi pencarian statis (static searching) dan
pencarian dinamis (dinamic searching). Pada pencarian statis, banyaknya
rekaman yang diketahui dianggap tetap, pada pencarian dinamis,
banyaknya rekaman yang diketahui bisa berubah-ubah yang disebabkan oleh
penambahan atau penghapusan suatu rekaman.

1
BAB II

PENCARIAN BINER

A. Pengertian Binary Search


Binary search adalah algoritma pencarian untuk data yang terurut. Pencarian
dilakukan dengan cara menebak apakah data yang dicari berada ditengah-tengah data,
kemudian membandingkan data yang dicari dengan data yang ada ditengah. Bila data
yang ditengah sama dengan data yang dicari, berarti data ditemukan. Namun, bila data
yang ditengah lebih besar dari data yang dicari, maka dapat dipastikan bahwa data
yang dicari kemungkinan berada disebelah kiri dari data tengah dan data disebelah
kanan data tengah dapat diabai. Upper bound dari bagian data kiri yang baru adalah
indeks dari data tengah itu sendiri. Sebaliknya, bila data yang ditengah lebih kecil dari
data yang dicari, maka dapat dipastikan bahwa data yang dicari kemungkinan besar
berada disebelah kanan dari data tengah. Lower bound dari data disebelah kanan dari
data tengah adalah indeks dari data tengah itu sendiri ditambah 1. Demikian
seterusnya.
Dapat diketahui untuk pencarian biner yaitu jika Kuncicari < Kuncitengah , maka
bagian berkas mulai dari Ktengah sampai akhir berkas dieliminasi. Sebaliknya jika
Kuncicari > Kuncitengah, maka bagian berkas mulai dari depan sampai dengan Kuncitengah
dieliminasi.

B. Cara melakukan Pencarian Biner

Langkah dalam pencarian biner adalah :

1. Mula-mula diambil dari posisi awal=1 dan posisi akhir = n


2. Kemudian kita cari posisi data tengah dengan rumus posisi tengah = (posisi
awal + posisi akhir ) div 2
3. Kemudian data yang di cari dibandingkan dengan data tengah
a. Jika sama, data ditemukan, Proses selesai
b. Jika lebih kecil, proses dilakukan kembali tetapi posisi akhir dianggap
sama dengan posisi tengah -1
c. Jika lebih besar , proses dilakukan kembali tetapi posisi awal dianggap
sama dengan posisi tengah +1.
4. Ulangi langkah kedua hingga data ditemukan , atau tidak ditemukan.

C. Keunggulan dan Kekurangan Pencarian Biner


Keunggulan Pencarian Biner :
1. Untuk data dalam jumlah besar, waktu searching lebih cepat
2. Beban komputasi lebih kecil
Kekurangan Pencarian Biner :
1. Data harus sudah di-sorting lebih dulu ( dalam keadaan terurut )

2
D. Contoh Soal Binary Search
Pada contoh pertama berikut ini akan dicari rekaman dengan kunci Elis. Bilangan
yang dicetak tebal menunjukkan rekaman yang sedang dibandingkan dan tanda
kurung membatasi bagian berkas yang tersisa yang masih harus diperbandingkan.
Tanda [ untuk AWAL dan tanda ] untuk AKHIR.
= 1 2 3 4 5 6 7 8 9
[David, Romi, Mini, Ega, Evi, Habel, Ida, Elis, Joko ]
David, Romi, Mini, Ega, Evi, [Habel, Ida, Elis, Joko ]
David, Romi, Mini, Ega, Evi, Habel, Ida, [Elis, Joko ]
Perhitungan :
𝑇𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ1 =[(1+9)/2] = 5 𝐾𝑐𝑎𝑟𝑖 : 𝐾𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ1 → 𝐸𝑙𝑖𝑠 > 𝐸𝑣𝑖
→ 𝐴𝑤𝑎𝑙 = 𝑇𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ1 + 1 = 6
𝑇𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ2 =[(6+9)/2] = 7 𝐾𝑐𝑎𝑟𝑖 : 𝐾𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ2 → 𝐸𝑙𝑖𝑠 > 𝐼𝑑𝑎
→ 𝐴𝑤𝑎𝑙 = 𝑇𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ2 + 1 = 8
𝑇𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ3 =[(8+9)/2] = 8 𝐾𝑐𝑎𝑟𝑖 : 𝐾𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ3 → 𝐸𝑙𝑖𝑠 = 𝐸𝑙𝑖𝑠
→ 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑚𝑢, 𝑃𝑟𝑜𝑏𝑒 = 3

3
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Binary Search adalah algoritma pencarian yang lebih efisien dari pada algorima
Sequential Search. Hal ini dikarenakan algoritma ini tidak perlu menjelajahi setiap
elemen dari tabel. Kerugiannya adalah algoritma ini hanya bisa digunakan pada tabel
yang elemennya sudah terurut baik menaik maupun menurun. Pada intinya, algoritma
ini menggunakan prinsip divide and conquer,

Anda mungkin juga menyukai