G
P
Markus 16:15
NG
STT-T
IM
OLEH :
LUSIA JAMI
2017/2018
I. Identitas Buku
E. Cetakan : Kelima
Motivasi Belajar
BAB III Pendekatan CBSA Dan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran
5. Penerapan CBSA
1. Pengorganisasian siswa
3. Evaluasi pembelajaran
3. Evaluasi Pembelajaran.
Tujuan utamanya sejumlah informasi atau data tentang jasa, nilai atau manfaat
kegiatan pembelajaran. Lalu difungsikan dan ditujukan untuk pengembangan
pembelajaran dan akreitas. Sasaran evaluasi pembelajaran adalah aspek-aspek yang
terkandung dalam kegiatan pembelajaran yang melipti, tujuan pengajaran, unsure dinamis
pembelajaran, pelaksanaan, dan kurikulum. Prosedur evaluasi pembelajaran, (i)
penyusunan rancangan meliputi, latar belakang, problematika, tujuan evaluasi, populasi
dan sampel, instrument dan sumber data, serta teknik analisis data (Arikunto, 1988:44).
(ii) penyusunan instrument, setelah menyusun rancangan maka tahap selanjutnya adalah
penyusunan instrument. Langkah-langkahnya: merumuskan tujuan, membuat kisis-kisi,
membuat instrument evaluasi pembelajaran, dan menyunting instrument. (iii)
pengumpulan data, dapat berupa wawancara, pengamatan, dan studi kasus. (iv) analis
data, informasi yang telah terkumpul lalu diolah dan dianalisis. (v) penyusunan laporan,
pokok-pokok penyusunan laporan: tujuan evaluasi, problematika, lingkup dan
metodologi, pelaksanaan evaluasi pembelajaran, dan hasil evaluasi pembelajaran.
BAB VII Masalah-Masalah Belajar.
1) Masalah-masalah intern belajar. Proses belajar merupakan hal yang kompleks,
siswalah yang menentukan terjadinya atau tidaknya belajar. Factor intern yang
dialami oleh siswa yang berpengaruh pada proses belajar, meliputi sikap terhadap
belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar, menyimpan
perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar, kemampuan berprestasi, rasa percaya
diri siswa, intelegensi dan keberhasilan belajar, kebiasaan belajar, cita-cita siswa.
2) Faktor-faktor ekstern belajar, antara lain dilihat dari guru sebagai pembina siswa
belajar, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan social
siswa di sekolah, dan kurikulum sekolah.
3) Cara menentukan masalah-masalah belajar. Sebagai pendidik generasi muda bangsa,
guru berkewajiban mencari dan menemukan masalah-masalah belajar yang dihadapi
oleh siswa dengan langkah sebagai berikut (i) pengamatan perilaku belajar, (ii)
analisis hasil belajar, (iii) tes hasil belajar. Setelah guru mengetahui langkah-langkah
menemukan masalah-masalah pada siswa, guru dapat bagaimana cara menentukan
permasalahan siswa dalam belajar.
Kurikulum menurut para ahli (Zais, Tanner dan Tanner) yaitu, kurikulum sebagai
jalan meraih ijazah, kurikulum sebagai mata dan isi pelajaran, kurikulum sebagai rencana
kegiatan pembelajaran, kurikulum sebagai hasil belajar, kurikulum sebagai pengalaman
belajar. Dari kelima konsep kurikulum guru dapatmemilih satu atau lebih konsep
kurikulum. Landasan pengembangan kurikulum meliputi, landasan folosofis. Untuk
landasan filosofis pengembangan kurikulum di Indonesia secara cepat dan tepat yakni
nilai dasar yang merupakan falsafah dalam pendidikan manusia seutuhnya yaitu
Pancasila. Landasan social-budaya-agama, Landasan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni, landasan kebutuhan masyarakat, dan landasan perkembangan masyarakat.