Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN PADA “UD Mitra Amalia Batik”


Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis

Dosen Pengampu :

Azizah Indriyani, S.E, M.M

Disusun Oleh :

1. Gisela Maslakhatul Umah 61201200052


2. Hilda Amalia Febrianti 61201200068
3. Riyadi 61201200073

PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHADISETIABUDI BREBES

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2021
KATA PENGANTAR

Pertama dan yang utama, penulis memanjatkan puji dan syukur kepada


Yang Maha Kuasa. Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan makalah laporan observasi ini sesuai  waktu yang telah di
tentukan.

Laporan observasi ini disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih jauh
tentang usaha Batik Tegalan UD Mitra Amalia Batik , yang kami sajikan
berdasarkan hasil dari penelitian. Penulis juga sangat berterima kasih kepada
pihak yang bersangkutan karena telah mengijinkan untuk melakukan observasi di
tempat usahanya.

Penulis menyadari laporan ini bukanlah karya yang sempurna karena


memiliki banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik
penulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
menbangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bisa
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Brebes, 29 Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1. Analisis Situasi UMKM...............................................................................1
1.2. Tujuan Observasi UMKM...........................................................................5
1.3. Hambatan Usaha..........................................................................................5

BAB II. PEMBAHASAN......................................................................................6


2.1. Analisis 5C...................................................................................................6
2.2. Lingkungan Pasar.........................................................................................9
2.3. Analisis Sembilan Elemen Marketing..........................................................12
2.4. Analisis strategi pertumbuhan......................................................................18
2.5. Solusi Yang ditawarkan...............................................................................20
2.6. Target Hasil..................................................................................................20
2.7. Outcome.......................................................................................................20

BAB III. METODE PENELITIAN.......................................................................22


3.1. Wawancara...................................................................................................22
3.2. Observasi......................................................................................................22
3.3. Dokumentasi................................................................................................22

BAB IV. PENUTUP..............................................................................................23

4.1. Kesimpulan..................................................................................................23
4.2. Saran.............................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi UMKM


A. Profil Usaha

Awal mula berdirinya perusahaan ini dijalankan sekitar 1970 tahunan


yang lalu. Perusahaan tersebut awalnya dimili oleh orang tuanya, karena
faktor waktu yang terus berjalan. Perusahaan tersebut di pegang atau
dikembangkan olehnya. Yang ia mulai sekitar 35 tahun yang lalu yaitu
tahun 1980an. Hingga saat ini UD Mitra Amalia Batik tersebut masih
beroperasi dengan tujuan untuk melestarikan kerajinan batik tersebut.
Karena batik merupakan budaya dari indonesia, kerajinan yang
ditinggalkan oleh nenek moyang kita sendiri. Terus melestarikannya
hingga dapat menembus pasar lokal maupun nasional.
a. Data Pemilik
Nama Pemilik : Ibu Khasanah

Alamat : Jl. Projo Smarto II, Bengledukuh,Kec.

Talang, Kab. Tegal, Jawa Tengah 52193

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 60 Tahun

Agama : ISLAM

1
Pendidikan Terakhir : SD Sederajat

No. Handphone : 0857-7748-8858

Jenis Usaha : Batik Tegalan

b. Data Perusahaan
Nama Usaha : Batik Tegalan UD Mitra Amalia Batik
Nama Pemilik : Ibu Khasanah
Bidang Usaha : Sandang (Batik)
Bentuk Usaha : Kerajinan
c. Data Volume Produksi
Dalam 1 hari dapat menyelesaikan 15-20 masing-masing batik,
maka jika dihitung perbulan :

BATIK BATIK TOTAL


NO BULAN(2020)
TULIS CAP PENJUALAN
1 Bulan 1 300 400 700
2 Bulan 2 250 600 850
3 Bulan 3 230 440 670
4 Bulan 4 600 900 1.500
5 Bulan 5 150 350 500
6 Bulan 6 230 450 680
7 Bulan 7 145 500 645
8 Bulan 8 250 300 550
9 Bulan 9 350 450 800
10 Bulan 10 250 500 750
11 Bulan 11 375 400 750
12 Bulan 12 460 500 960
TOTAL 9.355

d. Data Volume Penjualan


Biasa pembeli membeli batik dalam kodian. Satu kodi sama dengan
20 buah kain batik. Data yang ditinjau dalam satu tahun :

2
BULAN BATIK BATIK TOTAL
NO
(2020) TULIS CAP PENJUALAN
1 Bulan 1 320 600 920
2 Bulan 2 360 500 860
3 Bulan 3 240 440 680
4 Bulan 4 300 700 1.000
5 Bulan 5 600 800 1.400
6 Bulan 6 340 460 800
7 Bulan 7 280 400 680
8 Bulan 8 160 380 540
9 Bulan 9 180 400 580
10 Bulan 10 220 340 560
11 Bulan 11 140 460 600
12 Bulan 12 200 300 500
TOTAL 9.120

e. Data biaya-biaya yang muncul perbulan (dalam setahun)


Pengeluaran ini menggunakan modal yang sudah ada pada pemilik.
Untuk biaya-biaya yang muncul adalah, sebagai berikut :

Nama Alat dan


No Bahan Unit Harga Total Harga
1 Gawangan 5 600.000 300.000
2 Dingklik 10 25.000 250.000
3 Wajan 10 20.000 200.000
4 Kompor 10 50.000 500.000
5 Loyang dan Saringan 3 650.000 1.950.000
Malam
6 Canting
- Cucuk 1 15 7000 105.000
- Cucuk 2 12 10.000 120.000
- Cucuk 3 10 15.000 150.000
- Cucuck 4 5 23.000 115.000
- Cucuk 5 5 30.000 150.000
7 Kain Mori 20 425.000/kodi 8.500.000
kodi
8 Lilin (Malam Batik) 1 50.000/kg 5.000.000
kwinta

3
l
9 Alat bantu
- Sarung tangan 8 Pcs 15.000/Pcs 120.000
- Karet 2 Bks 12.000/Bks 24.000
- Clemek 10 20.000 100.000
10 Pewarna Batik 20 kg 150.000/kg 3.000.000
(macam-macam
warna)
TOTAL 23.284.000

B. Pelanggan Usaha dan Kondisi Lingkungan Pasar


a. Pelanggan UD Mitra Amalia Batik
Dalam usaha pelanggan merupakan faktor utama dan tujuan utama
dari perkembangan usaha itu sendiri. Untuk dapat meninjau
seberapa berkembangnya perusahaan tersebut dapat dilihat dari
minat para pembelinya, jika semakin banyaknya pembeli dan tinggi
mitat pembeliannya maka usaha tersebut bisa dikatakan
berkembang. Karena dapat menarik dam membuat pembeli
menyukai produknya.
b. Lingkungan Pasar
Lingkungan pasar sendiri merupakan kondisi sekitar yang memiliki
keunikan, perbedaan, karakteristik, potensi, ancaman, dan manfaat
yang berbeda-beda, dimana koondisi tersebut akan menimbulkan
timbal balik yang sesuai dengan apa yang terjadi.
1.2. Tujuan Observasi UMKM
Tujuan observasi UMKM ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis
identitas Badan Usaha Pengrajin Batik Tegalan Kecamatan Talang
Kabupaten Tegal, serta mengetahui dan menganalisis pengembangan usaha
Sentra Pengrajin Batik Tegalan di Desa Bengle Kecamatan Talang
Kabupaten Tegal.
1.3. Hambatan Usaha

4
Industri batik saat ini masih menghadapi beberapa masalah. Hal itu antara
lain fluktuasi dan ketersediaan bahan baku, kendala pemasaran, dan
berkurangnya tenaga pembatik. Semakin banyak juga pesaing yang mulai
menjalankan usaha yang sama baik batik lokal maupun kain tekstil bermotif
yang berasal dari luar negeri.
.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Analisis 5C
A. Company ( Perusahaan )
Pada awalnya perusahaan ini merupakan usaha kecil-kecilan yang
dibuat keluarganya. Oleh karena itu UD Mitra Amalia Batik membuat
strategi dalam mengenalakan prodaknya. Srtategi yang dibuat akan

5
berpengaruh padapemasaran produknya nanti, oleh sebab itu strategi
yang dibuat harus jelas dan terencana. Strategi-strategi yang biasa
dijalankan oleh UDMitra Amalia Batik adalah :
a. Inovasi Produk
Inovasi produk merupakan membuat produk yang dia kelola
menjadi beberapa varian atau tidak hanya menjual satu produk saja,
dengan cara membuat produk yang sama namun memiliki tema
yang berbeda. Dengan inovasi produk UD Mitra Amalia Batik dapat
membuat kerajinan batik mencadi banyak variannya. Contohnya
seperti memberikan corak-corak batik yang berbeda pada setiap
kain. Pada dasarnya kita tinggal di Indonesia yang memiliki banyak
sekali motif-motif batik dari berbagai wilayah sekitar indonesia,
seperti batik toraja, batik solo, batik pekalongan yang memiliki
nama berbeda-beda. UD Mitra Amalia Batik dapt
mengkombinasikan motif batik tegalan dengan motif daerah-daerah
lainnya.
Atau juga UD Mitra Amalia Batik dapat menginovasi dalam proses
pembuatannya, berupa batik tulis dan batik cap. Batik tulis yaitu
batik yang proses pembuatannya manual/dengan cara lilin malam
langsung diaplikasikan ke ke kain tidak melalui proses pengecapan
dahulu. Batik cap merupakan batik yang dalam proses
pembuatannya menggunakan cap untuk polanya terlebih dahulu.
Dan nantinyapara pengrajin batik dapat mengikuti pola tersebut saat
mengaplikasikan lilin malam. Batik cap pun memiliki proses
pembuatan yang lebih sederhana dibandingkkan dengan batik tulis.
b. Menjaga Kualitas Produk
Kualitas produk dijaga dengan cara perusahaan memakai bahan-
bahan yang berkualitas dan tahan lama ,serta UD Mitra Amalia
Batik dapat membuat batik dengan motif yang rapi dan bagus.
Namun manusia juga memiliki kelemahan tudak pasti produk
tersebut memiliki kualitas bagus. Jadi perusahaan dapat menjual

6
produk yang kurang bagus dengan harga yang lebig rendah. Agar
para customer tidak merasa bahwa perusahaan tersebut mmiliki
produk yang buruk.
Dengan strategi-strategi tersebut akan menimbulkan keuntungan
bagi kedua belah pihak, yaitu pelanggan merasa harga imbang
dengan produk dan penjual juga dapat memasarkan semua
produknya (produk yang kurang bagus maupun yng bagus).
B. Customer ( Pelanggan )
Dalam usaha pelanggan merupakan faktor utama dan tujuan utama dari
perkembangan usaha itu sendiri. Untuk dapat meninjau seberapa
berkembangnya perusahaan tersebut dapat dilihat dari minat para
pembelinya, jika semakin banyaknya pembeli dan tinggi mitat
pembeliannya maka usaha tersebut bisa dikatakan berkembang. Karena
dapat menarik dam membuat pembeli menyukai produknya.
C. Competitor ( Pesaing )
Berbagai usaha pasti adanya pesaing yang memasarkan produk yang
sama antara UMKM satu dengan UMKM lainnya. Semakin
bertambahnya pesaing sangat berpengaruh terhadap penghasilan
maupun pemasaran untuk perkembangan usaha tersebut serta
mempersulit peluang pasar yang ada. Persaingan dapat berpengaruh
buruk dan baik untuk pesaing lainnya, tergantung apakah pesaing
tersebut memilih bersaing dengan sehat atau suka mencari masalah.
Persaingan sehat dapat memberikan motivasi pada setiap pemilik usaha
untuk mengembangkan produknya, dengan meningkatkan kualitas
produknya. Begitupun juga UD Mitra Amalia Batik yang
meningkatkan suatu produknya agar tidak kalah saing dengan
competitor-competitor yang lainnya.
D. Change ( Perubahan )
Dari tahun ketahun tentu suatu usaha mengalami perubahan dari segi
individu, tim, maupun organisasi guna mengubah kondisi masa depan
yang diinginkan. Perubahan pada individu yang tidak lain oleh pemilik

7
usaha, yaitu pemilik UD Mitra Amalia Batik yang membuat toko
cabang untuk dikelola anaknya.hal tersebut menunjukkan perubahan
perkembangan pada usahanya yaitu semakin maju dan berkembang
dengan baik.
Perubahan pada tim yaitu pemilik memberi arahan bahwa metode
dalam pembuatan batik akan diubah. Contohnya pada saat proes
pelelehan lilin malam yang dulunya menggunakan tungku sekarang
diganti menjadi menggunakan kompor karena lebih efektif waktu.
Perubahan pada organisasi yaitu dalam aspek semuanya yang berkaitan
dengan UD Mitra Amalia Batik baik itu pemilik usaha, karyawan dan
para pengrajin batik. untuk dapat mengikuti zaman dan tren sekarang
dalm mengenalkan produk. Agar senantiasa batik-batik yang
merupakan kain tradisional dapat keluar ke pasar modern.
E. Connected
Menjalin hubungan antara konsumen dan produsen merupakan hal
yang penting bagi suatu perusahaan. Contohnya pelayanan yang baik
diberikan oleh para karyawan perusahaan tersebut kepada pelanggan
akan menimbulkan hubungan yang baik pula untuk semuanya.
Dilihat dari segi pelanggan jika mendapat pelayanan yang baik, maka
pelanggan tersebut akan merasa nyaman dan dihargai saat menanyakan
dan membeli produk tersebut. Dan dilihat dari segi pemilik jika
memberikan pelayanan yang baik, maka otomatis pelanggan merasa
nyaman dan senang dengan pelayanan yang baik.akhirnya pelanggan
akan mengunjungi toko yang sama, karena telah meengetahui bahwa
pelayanan ditoko tersebut baik.
Manajemen Hubungan didalam observasi saya sendiri yaitu
“Pelanggan dengan UD Mitra Amalia Batik”, yaitu :
Menurut penelitian saya sendiri manajemen antara pelanggan dengan
pemilik perusahaan sangat baik. Dengan alasan pertama pemilik
perusahaan tersebut ramah, dan dia mampu menjelaskan secara rinci
hampir semua produk-produk yang dia jual dengan penuh kesabaran.

8
Lalu ia memberikan hadiah atau tambahan prodak yang pelanggan beli
jika pelanggan terebut membeli dengan kapasitas yang banyak. Hal
tersebut banyak dipakai dalam UMKM lainnya, karena strategi
tersebut cukup sederhana meski ada juga UMKM yang tidak
menerapkannya.
Data diatas saya tinjau dari apa yang saya lihat, karena keluarga saya
memang sudah langganan membeli produk batik di “UD Mitra Amalia
Batik” sekitar 20 tahunan yang lalu.
2.2. Lingkungan Pasar
Lingkungan pasar sendiri merupakan kondisi sekitar yang memiliki
keunikan, perbedaan, karakteristik, potensi, ancaman, dan manfaat yang
berbeda-beda, dimana koondisi tersebut akan menimbulkan timbal balik
yang sesuai dengan apa yang terjadi.
Lingkungan pasar terbagi menjadi 2 yaitu, ekonomi mikro dan makro :
A. Lingkungan Mikro
Lingkungan pemasaran mikro ini terbagi menjadi beberapa aspek
pendukung perusahaan, yaitu:
a. Aspek Penyedia
Aspek penyedia atau supplier adalah sesuatu penghubung yang
sangat dibutuhkan dalam seluruh sistem pemberian nilai terhadap
konsumen dan mampu berkontribusi dalam hal sumber daya yang
diperlukan oleh perusahaan untuk memproduksi jasa ataupun
barang.
b. Aspek Pemasaran
Dalam hal ini, para perantara perusahaan memiliki peran untuk
membantu perusahaan dalam mensosialisasikan dan juga
menyalurkan produk pada konsumen. Pihak perantara tersebut
antara lain reseller, agen pelayanan pemasaran, perusahaan
distributor, perantara keuangan, dll.
c. Aspek Pelanggan

9
Aspek pelanggan bisa berbentuk pasar konsumen yang di
dalamnya terdapat individu atau kelompok rumah tangga yang
menyewa jasa ataupun membeli barang untuk digunakan atau
dikonsumsi sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, pihak pemasar harus
lebih jeli dalam melihat reaksi konsumen atas adanya perubahan,
seperti perubahan harga atas suatu produk.
d. Aspek Pesaing
Selain berbagai hal yang sudah disebutkan di atas, pihak
pemasarpun harus memperhatikan sifat persaingan yang terjadi di
pasar, yang mana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan
strategi pemasaran yang sesuai dengan jenis dan sifat persaingan
tersebut.
e. Aspek Masyarakat
Aspek masyarakat adalah kelompok apa saja yang memiliki
kepentingan secara aktual atau potensial yang mampu
mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam meraih
kesuksesannya, seperti pemerintah, masyarakat keuangan, gerakan
warga lokal dan umum, media, serta orang-orang dari internal
perusahaan.
B. Lingkungan Makro
Lingkungan makro adalah kekuatan masyarakat yang lebih luas dan
mampu mempengaruhi lingkungan mikro pemasaran atas suatu
perusahaan yang memiliki pengaruh terhadap pemasar secara tidak
langsung. Terdapat 5 macam lingkungan makro, yaitu:
a. Lingkungan Demografi
adalah salah satu faktor yang berpengaruh besar atas kegiatan
pemasaran, karena kegiatan pemasaran selalu melibatkan
masyarakat, dan dari sanalah akan membentuk pasar dengan syarat
memiliki uang dan keinginan untuk membelanjakan uang tersebut.
b. Lingkungan Ekonomi

10
Lingkungan ekonomi akan mempengaruhi faktor daya beli dan
pola pembelanjaan dari konsumen. Daya beli konsumen
berpatokan pada pendapatan, harga, tabungan, dan kredit pada
waktu yang saat itu sedang terjadi. Pihak pemasar harus
memahami kecenderungan utama dalam hal pendapatan
masyarakat, dan harus sadar adanya pola pembelanjaan yang
berubah-ubah tersebut.
c. Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan budaya terdiri dari lembaga dan kekuatan lain yang
mampu mempengaruhi nilai dasar, persepsi, preferensi, dan
perilaku masyarakat setempat. Perkembangan masyarakat sudah
pasti akan diikuti oleh adanya perkembangan nilai dasar dari
masyarakat tersebut, dan biasanya nilai sosial dalam sebuah
budaya akan sulit untuk diubah.
d. Lingkungan Teknologi
Dalam hal ini, pihak pemasar harus memperhatikan berbagai
kecenderungan teknologi, yaitu perkembangan teknologi, berbagai
peluang yang tidak terbatas, tingginya anggaran litbang,
meningkatnya peraturan, dll.
e. Lingkungan Politik
Lingkungan politik ini terdiri atas Undang-Undang, instansi
pemerintah, kelompok penekan yang berpengaruh, dan batasan
pribadi atau organisasi dalam suatu masyarakat. Beberapa
kecenderungan utama politik yang mampu mempengaruhi
manajemen pemasaran adalah undang-undang yang mengatur
pemerintah, adanya perubahan dalam pelaksanaan undang-undang,
serta perkembangan kelompok pembela publik.
2.3. Analisis Sembilan Elemen Marketing
A. Segmentasi
Dilihat dari lingkungan, masyarakat sekitar wilayah Tegal orang-
orangnya masih menggunakan kain batik untuk sandang sehari-hari.

11
Terutama orang tua (lansia), mereka masih menggunakannya hingga
sekarang ini. Karena tradisi dari nenek moyang kita yang dahulu selalu
memakai kain batik. oleh sebab itu kain batik menjadi budaya warisan
di Indonesia.
Dilihat dari kebutuhan, kain batik sendiri masih menjadi kebutuhan
sebagian wilayah iindonesia. Contohnya ketika adat pernikahan
dijawa, masyarakat membutuhkan kain batik untuk beberapa ritual adat
pada pernikahan tersebut. Namun semakin berkmbangnya zaman kain
batik sudah semakin menyusut pemasarannnya. Dikarenakan banyak
trend-tren yang marak bermunculan pada era sekarang ini.
B. Targeting
Dalam observasi saya pada UD Mitra Amalia Batik yang memiliki
berbgai macam kerajinan batik cap dan batik tulis yang diaplikasikan
kekain menghasilkan produk berupa kain batik. Biasa kain batik
ditujukan penjualannya terutama kepada ibu-ibu, karena didaerah
tegal(asal UMKM yang saya observasi) dan sekitarnya.
UD Mitra Amalia Batik menargetkan penjualan kepada masyarakat
sekitar dan juga masyarakat Indonesia. Karena masyarakatnya masih
banyak yang memakai kain batik baik itu untuk dipakai sehari-hari
mauun diolah menjadi bahan jadi sperti baju batik, tas batik, furniture
batik, dan lain-lain. Batik juga termasuk kebudayaan/kerajinan Negara
Indonesia, yang sudah lama sekali diwariskan oleh nenek moyang kita.
Otomatis batik akan terus diminati oleh masyarakat Indonesia tidak
hanya diminati oleh masyarakat disekitar Wilayah Tegal.
C. Positioning
Tindakan positioning (memberikan kesan pada pelanggan) pada UD
Mitra Amalia Batik adalah dengan cara memiliki produk dengan
memproduksi kain batik dengan kualitas yang tinggi serta membuat
banyak varian motif pada kain batiknya. Karena didaerah tegalsendiri
masih banyak usaha batik yang memiliki produk dengan sedikit varian

12
motifnya. Jadi hal tersebut dapat menarik pelanggan untuk melihat
berbagai macam motif batik didalam satu toko.
Seperti gambar dibawah ini contok berbagai motif yang UD Mitra
Amalia Batik produksi :

Batik tersebut merupakan batik-batik tegalan, namun ada juga yang


telah dimodifikasi dengan menggabungkan batik tegalan dengan batik
daerah-daerah lainnya.

D. Marketing
Terdapat dua cara pemasaran (promosi) yang dilakukan oleh UD
MitraAmalia Bati yaitu dengan cara langsung dan tidak langsung.
Berikut penjelasannya :
a. Pemasaran Tidak Langsung
Yaitu dengan memanfaatkan adanya media sosial. Pada era
sekarang teknilogi di dunia sudah sangat maju, begitu juga manusia
yang tinggal dibumi ini semakin tidak dapat lepas dari adanya

13
gadged. Dimaana dapat dilihat juga hampir semua orang pada era
sekarang menggunakan media sosial untuk mencari berbagai
informasi. Dengan begitu UD Mitra Amalia Batik
memanfaatkannya dengan cara memasarkan atau mengenalkan
produknya melalui Media Sosial yang ada.
Namun didaerah Tegal juga masih sedikit yang memanfatkan media
sosial untuk mempromosikan produknya, mungkin karena faktor
yang kurang mendukung dari para pebisnis yang belum
mempromosikan produknya di media sosial, Hal tersebut menjadi
suatu keuntungan besar bagi UD Mitra Amalia Batik.
b. Pemasaran Langsung
Merupakan cara memasarkannya dengan melalui penyalur dan
seller-seller yang memang sudah langganan memesan di toko
tersebut. Serta dapat terjun langsung ke pasar-pasar tradisional
bahkan modern.
E. Differensiasi
UD Mitra Amalia Batik meiliki pembeda atau memiliki produk yang
dijadikan daya tarik pembeli, yaitu berupa batik tulis halus. Batik tulis
halus sendiri merupakan batik yang di rangkangkai langsung ke kain
dalam proses pembatikannya. Berbeda dengan batik cap yang
sebelimnya motif batik harus dicap menggunakan alat yang sudah
tersedia, lalu seorang pembatik hanya perlu mengapikasikan lilin
malamnya dengan mengikuti pola batik yang sudah dicap. Jadi batik
tulis lebih sulit prosesnya dibanding dengan batik cap, dan hasilnya pun
lebih maksimal batik tulis yang prosenya langsung ditulis oleh
pembatiknya.
F. Selling
Untuk selling pada UD Mitra Amalia Batik yaitu dengan cara
memasokkan produk kepada distributor bisa secara langsung maupun
tidak langsung. Secara langsung yaitu pemasok bisa langsung ke tempat
produksi untuk membeli produk yang ia beli. Biasanya dilakukan oleh

14
orang-orang/pemasok yang jaraknya tidak jauh dari tempat produsinya.
Secara tidak langsung yaitu produsen mengirimkan barang produksinya
kepada distibutor, dengan cara pengiriman karena biasanya pemasok
tersebut memiliki alasan tertentu,seperti kendala jarak maupun kendala-
kendala lainnya.
G. Service
a. Memberikan Pelayanan Yang Baik
Pelayanan yang baik diberikan oleh para karyawan perusahaan
tersebut kepada pelanggan akan menimbulkan hubungan yang baik
pula untuk semuanya. Dilihat dari segi pelanggan jika mendapat
pelayanan yang baik, maka pelanggan tersebut akan merasa nyaman
dan dihargai saat menanyakan dan membeli produk tersebut. Dan
dilihat dari segi pemilik jika memberikan pelayanan yang baik,
maka otomatis pelanggan merasa nyaman dan senang dengan
pelayanan yang baik.akhirnya pelanggan akan mengunjungi toko
yang sama, karena telah meengetahui bahwa pelayanan ditoko
tersebut baik.
b. Memberikan Produk Yang Berkualitas
Membuat produk berkualitas dengan harga yang sepadan. Akan
membuat customer menghargai produknya,karena tidak ada
kerugian diantara kedua belah pihak. Serta dapat menjadi strategi
untuk menarik customer lebih banyak.
H. Proses
Proses pembuatan suatu kerajinan batik tegalan memerlukan waktu yang
cukup lama. Terdapat dua proses yang harus dilakukan, antara lain :
a. Proses Pola/Desain
Proses pembuatan pola ini bertujuan untuk merencanakan gambar
apa yang akan dibuat. Dalam proses pembuatan pola memiliki dua
cara, yaitu mengunakan cara cap dan tulis/secara langsung dan tidak
langsung. Pada pembuatan pola batik cap(tidak langsung) adalah
cara membuat pola pada kain yaitu dengan mengecapkan pola yang
ada dikertas menggunakan spidol pada kain. Setelah cap agak
timbul di batik, maka pola yang timbul tersebut di gambar lagi
menggunakan pensil. Dan pola tulis(secara langsung) yaitu dengan
mengaplikasikan malam menggunakan canting ke kain secara

15
langsung, tidak mengandalkan Capan melainkan mengandalkan
keahlian pada pengrajin.
b. Proses Pembatikan
Menurut saya proses ini sangat membutuhkan waktu yang cukup
lama, serta prosesnya lumayan susah. Posesnya antara lain :
a) Nganji/menghilangkan kanji dari kain mori Membasahi kain
mori dengan larutan minyak kacang dan air secukupnya. Lalu
kain mori diuleni sampai rata dan dijemur hingga kering. Proses
ini dilakukan sampai sekitar satu minggu lamanya lalu dicuci
sampai bersih. Proses ini dilakukan agar zat warna bisa meresap
ke dalam serat kain dengan sempurna.
b) Ngemplong Tujuan dari ngemplong agar kain mori menjadi
licin dan lemas. Biasanya hanya kain mori halus yang perlu
dikemplong dengan cara kain mori ditaruh di atas sebilah kayu
dan dipukul-pukul dengan kayu sampai rata.
c) Nglowong/pelekatan lilin yang pertama dan ngiseni
Menorehkan lilin yang sudah dicairkan ke kain mori sesuai
motif dengan menggunakan canting. Setelah selesai nglowong,
dilanjutkan dengan ngiseni. Ngiseni merupakan proses
pemberian motif isian berupa garis pendek-pendek, lingkaran,
dan titik-titik.
d) Nerusi Menorehkan lilin pada sisi kain di sebaliknya untuk
menghasilkan kain yang berkualitas. Proses ini dilakukan pada
pembuatan batik tulis.
e) Nembok/mopok Pelekatan malam kedua sebelum dicelupkan ke
dalam zat pewarna, bagian yang dikehendaki tetap berwarna
putih maka harus ditutup dengan malam. Hal ini untuk
menghindari perembesan zat pewarna.
f) Medel Pencelupan pertama dalam zat warna yang bertujuan
untuk memberi warna biru tua sebagai warna dasar kain

16
g) Mewarnai kain batik Kain baik yang telah digambar
menggunakan malam, selanjutnya adalah mewarnai kain batik
tersebut. Teknik pewarnaan bisa dicelup atau menggunaan
teknik colet. Jika menggunakan teknik celup maka semua kain
akan dicelupkan pada wadah besar yang telah diberi warna. Jika
menggunakan teknik colet maka kain batik dibentangkan
kemudian dicolet pewarna dengan menggunakan kuas.
Pewarnaan kain batik dengan teknik colet jika kain batik
tersebut dirancang memiliki banyak warna. Dengan cara
mengoleskan pewarna pada bidang-bidang motif batik dan
tidak
perlu lagi memberikan lilin pada kain batik setelah diwarna.
Kain tinggal diberi penguat warna, kemudian lilin bisa
langsung
dilepaskan dari kain
h) Melorot lilin batik Setelah proses pewarnaan telah dilakukan
dan sudah diberi penguat warna, proses selanjutnya adalah
melorot kain batik. Dalam tahap ini, menghilangkan lilin yang
menempel pada kain dengan cara kain yang sudah berubah
warnanya dimasukkan ke dalam air mendidih. Tujuannya untuk
menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang sudah dibuat
pada kain akan terlihat dengan jelas.
I. Brand
Dalam brand sendiri UD Mitra Amalia Batik menggunakan nama yang
menarik, karena brand itu juga sangat penting dalam perusahaan.
memiliki fungsi utama sebagai pembeda antara brand tempat usaha yang
lainnya. Selain itu juga berfungsi untuk membangun sebuah citra dari
produk atau tempat usaha tersebut. Sedangkan tujuannya adalah
membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk atau perusahaan
yang sedang Anda jalankan.
2.4. Analisis Strategi Pertumbuhan

17
A. Penetrasi Pasar
Hal ini adalah cara sebuah bisnis untuk mengukur seberapa banyak
sebuah produk atau jasa didigunakan oleh konsumen dibanding total
jumlah pasar yang ditawarkan suatu perusahaan.adapun strategi-
strategi yang dilakukan UD Mitra Amalia Batik dalam Penetrasi Pasar,
antara lain :
a. Penyesuaian Harga
Dalam hal ini UD Mitra Amalia Batik memberikan harga yaitu
menyesuaikan dengan kualitas pada produknya tersebut. Karena
UD Mitra Amalia Batik merupakan salah satu usaha yang
harganya menjadi tolak ukur pada pesaing-pesaing lainnya. Maka
otomatis UD Mitra Amalia Batik memberikan label harga sesuai
yang ia perkirakan.
b. Peningkatan Promosi
Untuk menambah pelanggan-pelanggan perlu diadakannya
promosi. UD Mitra Amalia Batik biasa melakukan promosi yang
disebar melalui media sosial. Guna memyebarluaskan dan
mengenalkan produknya dengan lebih cepat. Selain dengan cara
tersebut UD Mitra Amalia Batik juga melakukan promosi dengan
mengikuti pameran-pameran yang kadang diselengggarakan oleh
pemerintah. Serta mengikuti even-even kerajinan batik.

B. Pengembangan Produk
Dalam hal ini UD Mitra Amalia Batik dapat mengembangkan
usahanya dengan cara membuat batik dengan berbagai macam motif-
motif yang dapat membuat pelanggan dapat memilih sesuai dengan
keinginan mereka sendiri. Dan UD Mitra Amalia Batik biasa membuat
kain batik tersebut menjadi baju batik, celana batik, maupun kemben
batik. Jadi UD Mitra Amalia Batik tidak terfokuskan pada satu prodak
saja yaitu kain batik. yaitu UD Mitra Amalia Batik
mengembangkannya menjadi berbagai macam produk jadi.

18
C. Pengembangan Pasar
Strategi pertumbuhan deengan menarik lebih banyak pelanggan baru
untuk membeli produk yang sudah ada. Dalam hal ini, perusahaan
harus mencari segmen pasar baru untuk produknya. Dan
pengembaangan pasar sendiri biasa dilakukan ketika segmen pasar saat
ini sudah matang.
UD Mitra Amalia Batik memiliki pemaasaran produknya dengan pasar
tradisional dan modern. Pasar Tradisional proses pemasarannya seperti
biasa produk hanya disebarkan ke masyarakat dan wilayah sekitar tegal
saja. Lokasi pemasaran bisa dibilang tidak cukup sempit/hanya meluas
di sekitar daerahnya ssaja. Namun berbeda dengan Pasar Modern yang
pemasaran produknya lebih meluas mencakup sekitar wilayah sendiri
dan wilayah perkotaan atau nasional pemasarannya.
D. Difersifikasi Produk
UD Mitra Amalia Batik melakukan diferensifikasi produk dengan cara
membuat cabang usaha batik yang nantinya akan dipegang oleh
naknya untuk memperbesar wilayah pemasaran, dengan begitu,
volume pejualan dapat ditingkatakan.
Seperti yang saya ketahui UD Mitra Amalia Batik sudah mampu
memasarkan produknya hingga keluar wilayah jawa tengah yaitu
dibeberapa kota besar seperti Lombok, Bali, Jakarta, Semarang,
Sumatera dan lain-lain. Karena dengan pemanfaatan media sosial UD
Mitra Amalia Batik dapat memasarkan produknya hingga ke berbagai
wilayah.
2.5. Solusi Yang Ditawarkan
Dengan adanya masalah – masalah diatas, maka solusi yang harus
dilakukan adalah dengan membuka pasar – pasar baru agar batik
tradisional tidak kalah saing dengan produk tekstil dari luar negeri. Para
pengrajin batik juga harus lebih kreatif dan melakukan sosialisasi agar
anak – anak muda ikut belajar membuat batik.
2.6. Target Hasil

19
Dalam observasi saya pada UD Mitra Amalia Batik yang memiliki
berbagai macam kerajinan batik cap dan batik tulis yang diaplikasikan
kekain menghasilkan produk berupa kain batik. Biasa kain batik ditujukan
penjualannya terutama kepada ibu-ibu, karena didaerah tegal(asal UMKM
yang saya observasi dan sekitarnya.
UD Mitra Amalia Batik menargetkan penjualan kepada masyarakat sekitar
dan juga masyarakat Indonesia. Target ini masih bisa tercapai karena
masyarakatnya masih banyak yang memakai kain batik baik itu untuk
dipakai sehari-hari maupun diolah menjadi bahan jadi sperti baju batik, tas
batik, furniture batik, dan lain-lain. Batik juga termasuk
kebudayaan/kerajinan Negara Indonesia, yang sudah lama sekali
diwariskan oleh nenek moyang kita. Otomatis batik akan terus diminati
oleh masyarakat Indonesia tidak hanya diminati oleh masyarakat disekitar
Wilayah Tegal.
2.7. Outcome
Outcome adalah dampak, manfaat, harapan perubahan dari sebuah
kegiatan atau pelayanan suatu program. Outcome bisa disebuyt juga
sebagai hasil yang terjadi setelah pelaksanaan kegiatan jangka pendek.
Sedangkan dalam observasi saya yaitu kerajinan batik tegalan selalu
meningkatkan kualitas produk, serta membuat banyak variasi batik pada
usahanya. Oleh sebab itu, customer akan puas terhadap produknya
tersebut. Karena orang-orang tentu akan mencari suatu barang dengan
bahan yang baik. Orang- orang menganggap jika barang tersebut memiliki
bahan yang bagus pasti kualitasnya bagus. Apa lagi jika variasi barang
tersebut banyak orang akan lebih leluasa memilih motif batik yang cocok
untuk dirinya.

20
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Wawancara
Wawancara yaitu metode untuk memperoleh informasi yang berada di
tengah-tengah antara percakapan bebas dan polling massal dan melibatkan
pengumpulan data melalui komunikasi langsung antara peneliti dan
responden. Dalam melakukan observasi ini kami melakukan wawancara
formal (terstruktur) yang merupakan percakapan menurut rencana yang

21
telah ditentukan, yang mencakup pertanyaan dan kemungkinan jawaban atas
berbagai tujuan penelitian.  Di sini sangat penting untuk mengajukan
pertanyaan yang menarik kepada pewawancara selama percakapan bebas,
tetapi agar tidak mengganggu jalannya percakapan secara umum.

3.2. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek
dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari
sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah
diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang
dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Sudah jelas di awal makalah
ini kami mengobservasi salah satu usaha batik yaitu UD Mitra Amalia
Batik. Di dalam observasi ini kita dapat mengetahui seluk beluk tentang
usaha ini dan bagaimana caranya agar usaha ini terus berkembang dan
semakin maju kedepannya.

3.3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu bentuk kegiatan atau proses dalam menyediakan
berbagai dokumen dengan memanfaatkan bukti yang akurat berdasarkan
pencatatan dari berbagai sumber. Dalam observasi usaha ini kami
menyediakan dokumen berupa foto sebagai bukti bahwa kami telah
melakukan observasi di tempat usaha ini.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan
maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui
sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan
untuk melanjutkan suatu penelitian.observasi ini saya buatdengan tujuan

22
dapat memahami dan mengetahui metode-metode yang dapat dilakukan
suatu perusahaan dalam menjalankan perusahaannya, guna
mengembangkan perusahaannya tersebut.

4.2. Saran
Dengan penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari
kata sempurna dan adapun kelemahan-kelemahan dari penulis dalam
penulisan, baik itu kekurangan fasilitas mendukung seperti buku-buku
referensi yang begitu terbatas dalam menjamin penyelesaian penulisan
makalah ini sehingga kritik dan sarannya yang bersifat konstruktif dari ibu
dosen diharapkan untuk mmbantu proses penulisan lebih lanjut jika
berkenan.

DAFTAR PUSTAKA

Hasanah Hasyim, juli 2016. Teknik-teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode


Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-ilmu sosial). Universitas Negri Semarang

23

Anda mungkin juga menyukai