Anda di halaman 1dari 2

TERLALU BERLEBIHAN BERHARAP KEPADA

MANUSIA
Penulis : Iis Nurhasanah, S.Pd
SMK NEGRI 1 CUGENANG

Berharap kepada seseorang tentu saja bisa membuat hati kecewa. Karena tidak semua orang
bisa melakukan hal sesuai yang kita harapan. Karena terlalu berharap dan bergantung kepada orang
lain, maka tak jarang kita malah mendapatkan harapan yang palsu.
Harapan tinggi yang kita berikan kepada seseorang ini, adalah cikal bakal yang akan membuat
kita kecewa, walaupun kita sudah percaya sepenuhnya kepada orang tersebut. Sehingga kita tidak
boleh terlalu bergantung atau berharap kepada orang lain.
Perasaan kecewa yang ada di dalam hati tidak boleh terlalu lama dipendam. Karena akan
membuat sakit hati dan muncul rasa dendam. Perasaan kecewa karena harapan palsu bisa
diungkapkan melalui kata-kata kecewa, baik diungkapkan secara lisan maupun tulisan.
Jika perasaan kecewa itu sudah terluapkan, jangan lupa untuk memaafkan diri sendiri dan
juga orang lain. Berikut kata-kata kecewa yang bisa digunakan untuk meluapkan isi hati, saat
terkena harapan yang palsu.
Bolehkah kita berharap? Berharap atau mengharapkan sesuatu itu sudah menjadi kewajaran
bagi setiap manusia. Terlebih manusia terkadang sering menyalahi ketentuan berharap. Tentu
manusia boleh berharap hanya pada Allah tak terkecuali, karena jikalau kita berharap kepada
manusia, maka kita malah menuhankan manusia.
Adapun seorang manusia yang berharap pada mesin, alam kejadian-kejadian, dan lain
sebagainya. Contohnya seorang pramugari sebagai pengarah di dalam pesawat sering memberi
peringatan kepada para penumpang, mereka berpikir dengan canggihnya teknologi, mahirnya
pilot, mereka menjamin keselamatan penumpang. Padahal jikalau seorang pramugari
mengarahkan untuk mengawali dengan ajakan berdo’a dan berharap kepada Allah, maka
permintaan keselamataan Allah-lah tempat berharap.
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits bahwa para malaikat pun berharap kepada Allah
agar ditempatkan di syurga. Nabi pun berharap agar ditempatkan di syurga. Berharap kepada Allah
memang fitrahnya manusia. Orang-orang yang kurang menaruh harap kepada Allah SWT,
akhirnya cenderung menaruh harapan berlebihan kepada dirinya sendiri atau orang lain.
Bahayanya seseorang tidak akan terjamin keselamatannya.
Allah berfirman: “Wahai anak Adam, bersungguh-sungguhlah engkau beribadah keada-Ku.
Niscaya Aku akan memenuhi dada engkau dengan kecukupan dan Aku akan menanggung
kefakiran engkau, bilamana engkau tidak melakukannya, maka Aku akan memenuhi dada engkau
dengan kesibukan dan Aku tidak akan menanggung kefakiran engkau,”
Tidak berprikemanusiaan jikalau seorang manusia mengharapkan sesuatu kepada manusia.
Segala haknya untuk mengharapkan kebebasan berharap sungguh tidak akan menjamin segalanya
kecuali hanya kepada Allah semata.

Anda mungkin juga menyukai