Anda di halaman 1dari 3

PERBEDAAN ALGORITMA RESUSITASI NEONATUS AHA 2015 DENGAN

PEMBARUAN ALGORITMA RESUSITASI NEONATUS IDA 2018

DISUSUN OLEH :

DELLA PUSPITA (1914301045)

SARJANA TERAPAN TINGKAT 3 REGULER 1

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI SARJANA TERAPAN

T.A 2021/2022
Setelah melihat bagan yang telah terlampir dapat disimpulkan perbedaan algoritma resusitasi
neonatus AHA 2015 dengan pembaruan algoritma resusitasi neonatus IDA 2018 :
Pada bagan logaritma ditemukan kondisi bayi lahir :
 Pada AHA 2015 :
- Usia Gestasi cukup bulan?
- Tonus baik ?
- Bernafas?

 Pada IDA 2018


- Bernafas atau menangis?
- Tonus baik?

Jika kondisi bayi di temukan tidak seperti diatas maka perbedaan nya :
 Pada AHA 2015 :
Tidak ada sop nyalakan pencatat waktu dan tindakan khusus untuk bayi < 32 minggu

 Pada IDA 2018 :


Hal utama yang dilakukan nyalakan pencatat waktu dan ada tindakan khusus untuk bayi
<32 Minggu

Tindakan lanjutan observasi Nafas dan Laju Denyut Jantung (LDJ) :


 Pada AHA 2015 :
1. Pada AHA di tahap ini jika kondisi bayi mengalami apnoe atau gasping serta nadi
dibawah 100x/menit maka lakukan VTP yaitu dengan pantau SpO2 dan pertimbangkan
pemantauan EKG jika terjadi nadi dibawah 100x/menit lihat gerakan dada,koreksi
ventilasi bila diperlukan,ETT atau laryngeal mask bila di perlukan.
-Jika nadi dibawah 60x/menit maka dilakukan intubasi bila belum dilakukan,kompresi
dada terkoordinasi dengan VTP 100% O2,pantau dengan EKG,Pertimbangan
hipovolemi,dan Pertimbangkan Pneumothorax.
2.Pada AHA di tahap ini jika bayi tidak mengalami maka kaji sulit bernafas atau sianosis
menetap
-Lalu posisikan dan bersihan jalan napas,pantau SpO2,Suplementasi O2 bila diperlukan,
dan pertimbangkan CPAP
-Jika nadi tidak dibawah 100x/menit lakukan perawatan post resusitasi debriefing tim.

 Pada IDA 2018 :


Pada IDA tahap ini di bagi menjadi 2 yaitu tidak bernafas dan bernafas spontan
1. Pada bagian tidak bernafas/mengap-mengap,dan atau LDJ<100x/menit maka lakukan
Ventilasi tekanan positif (VTP) dengan memantau SpO2 dan EKG(bila ada) lalu lakukan
penilaian awal(first assessment)VTP dan penilaian kedua(second assesment) VTP
Dengan kriteria hasil :
- >100x/menit
Apabila LDJ >100 kali permenit dan target saturasi oksigen tercapai :
 Tanpa alat bantu nafas lanjutkan ke perawatan observasi
 Dengan alat bantu nafas – lanjutkan ke perawatan pasca resusitasi
- 60-99x/menit
Apabila LDJ 60-99x/menit dan saturasi oksigen tercapai :
 Evaluasi ventilasi

- <60x/menit
Apabila LDJ <60x/menit dan saturasi oksigen tercapai:
 Evaluasi Ventilisasi
 Pertimbangkan Intubasi
 VTP (O2 100%)+Kompresi dada ***
(3 kompresi : 1 nafas)
 Observasi LDJ dan usaha napas tiap 60 detik
 *** ( Kompresi dilakukan setelah bayi terintubasi)
Pertimbangkan
 Pemberian obat dan cairan inttravena
 Pneumothoraks

2. Pada bagian bernafas spontan di bagi menjadi 2 bagian kemungkinan akan terjadi pada
bayi tersebut
- Distres napas (Takipnu,retraksi,atau merintih) lalu perhatikan continous positive
airway pressure(CPAP) TPAE 7-8 cmH2O dan Pemantauan SpO2
Apabila LDJ >100 kali permenit dan target saturasi oksigen tercapai :
 Tanpa alat bantu nafas lanjutkan ke perawatan observasi
 Dengan alat bantu nafas – lanjutkan ke perawatan pasca resusitasi
Selanjut nya perhatikal apakah Gagal CPAP TPAE 8 cmH2O kemudian FiO2 > 40%
dengan distres napas lalu pertimbangkan intubasi..
-Sianosis Sentral persisten tanpa distres napas lalu pertimbangkan suplementasi oksigen
dengan pemantauan SpO2
Apabila LDJ >100 kali permenit dan target saturasi oksigen tercapai :
 Tanpa alat bantu nafas lanjutkan ke perawatan observasi
 Dengan alat bantu nafas – lanjutkan ke perawatan pasca resusitasi

Anda mungkin juga menyukai