Anda di halaman 1dari 47

LP SP ASKEP

DEFISIT PERAWATAN DIRI


KEPERAWATAN JIWA

DOSEN PEMBIMBING :
YULIATI AMPERANINGSIH, SKM.M.Kes

DISUSUN OLEH :
DELLA PUSPITA
1914301045
SARJANA TERAPAN TINGKAT 3 REGULER 1

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWTAN TANJUNGKARANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Kasus (MasalahUtama)

1. Pengertian

Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami kelainan dalam kemampuan
untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari hari secara mandiri. Tidak ada keinginan
untuk mandi secara teratur, tidak menyisir rambut, pakaian kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan
tidakrapi.

Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan dalam : kebersihan diri, makan, berpakaian,
berhias diri, makan sendiri, buang air besar atau kecil sendiri (toileting) (Keliat B. A, dkk, 2011).

Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah timbul pada pasien gangguan jiwa.
Pasien gangguan iwa kronis sering mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan
gejala perilaku negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat
(Yusuf, Rizky & Hanik,2015:154)

Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan
kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi
(hygiene), berpakaian atau berhias, makan, dan BAB atau BAK (toileting) (Fitria,2009).

Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan
proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan
diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri diantaranya mandi, makan dan minum secara
mandiri, berhias secara mandiri, dan toileting.

2. Jenis-jenis defisit perawatan diri

Menurut Nanda (2012), jenis perawatan diri terdiri dari:

a. Defisit perawatan diri: mandi

Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesan mandi atau beraktivitas perawatan d


iri untuk diri sendiri

b. Defisit perawatan diri : berpakaian

Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas berpakaian dan berhias


untuk diri sendiri

c. Defisit perawatan diri : makan


Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas makan secara mandiri

d. Defisit perawatan diri : eliminasi/toileting


Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas eliminasi sendiri.

3. Rentang respon

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Pola perawatan Kadang perawatan diri Tidak melakukan


diri seimbang tidak seimbang perawatan diri

B. Proses Terjadinya Masalah


1) Faktor Predisposisi
a. Faktor Psikologis
Pada faktor ini, keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien, sehingga klien menjadi begitu
bergantung pada perkembangan inisiatidnya terganggu. Pasien gangguan jiwa, misalnya mengalami defisit
perawatan diri dikarenakan kemampuan realitas yang kurang. Hal ini menyebabkan klien tidak peduli
terhadap diri dan lingkungannya, termasuk perawatan diri.
b. Faktor Biologis
Pada faktor ini, penyakit kronis berperan sebagai penyebab klien tidak mampu melakukan perawatan
diri. Defisit perawatan diri disebabkan olehadanya penyakit fisik dan mental yang menyebabkan pasien
tidak mampu melakukan perawatan diri. Selain itu, faktor herediter (keturunan) berupa anggota keluarga
mengalami gangguan jiwa, juga turut menjadi penyebab.
c. Faktor Sosial
Faktor sosial ini berkaitan dengan kurangnya dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya.

2) Faktor Presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan motivas
i, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menye
babkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri. (Depkes, 2000, dalam Anonim, 200
9) Sedangkan Tarwoto dan Wartonah (2000), dalam Anonim(2009), meyatakan bahwa kurangn
ya perawatan diri disebabkan oleh :
1. Kelelahan fisik
2. Penurunan kesadaran
3) Penilaian Terhadap Stressor
Pada mulanya klien merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman dalam
berhubungan dengan orang lain. Biasanya klien berasal dari lingkungan yang penuh
permasalahan, ketegangan, kecemasan dimana tidak mungkin mengembangkan kehangatan
emosional dalam hubungan yang positif dengan orang lain yang menimbulkan rasa aman. Klien
semakin tidak dapat melibatkan diri dalam situasi yang baru. Ia berusaha mendapatkan rasa
aman tetapi hdup itu sendiri begitu menyakitkan dan menyulitkan sehingga rasa aman itu tidak
tercapai. Hal ini menyebabkan ia mengembangkan rasionalisasi dan mengaburkan ralitas
daripada mencari penyebab kesulitan serta menyesuaikan diri dengan kenyataan. Keadaan
dimana seorang individu mengalami atau beresiko mengalami suatu ketidakmampuan dalam
menangani stressor internal atau lingkungan dengan adekuat karena ketidakadekuatan sumber-
sumber (fisik, psikologis, perilaku atau kognitif).
4) Sumber Koping
Menurut Herdman (2012), kemampuan individu yang harus dimiliki oleh klien defisit
perawatan diri adalah kemampan untuk melakukan aktivitas perawatan diri dalam hal
pemenuhan kebutuhan mandi ; berhias ; makan dan minum sera toileting. Sedangkan pada klien
defisit perawatan diri biasanya didapatkan data rendahnya motivasi klien dalam merawat diri,
keterbatasan intelektual klien yang sangat mempengaruhi dalam kemampuan perawatan diri dan
keterbatasan fsik serta ketidakmampuan memanfaatkan dukungan sosial.
5) Mekanisme Koping

Mekanisme koping berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi 2 (Stuart, GW, 2007) yaitu :
1. Mekanisme koping adaptif
Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan mencapi
tujuan. Kategorinya adalah klien bisa memenuhi kebutuhan perawatan diri secara mandiri.
2. Mekanisme koping maladaptif
Mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan,
menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan. Kategorinya adalah tidak mau
merawat diri.
C. Pohon Masalah dan Data Yang Perlu Dikaji
1) Pohon Masalah
Resiko Tinggi Isolasi

Defisit Perawatan Diri

Harga Diri Rendah


2) Data Yang Perlu Dikaji

No Data Masalah
1 Klien mengalami ketidakmampuan dalam Defisit perawatan
membersihkan badan,memperoleh atau diri : mandi
mendapatkan sumber air,mengatur suhu atau
aliran air mandi,mendapatkan perlengkapan
mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan
keluarkamar
mandi.
2 Klien mempunyai kelemahan dalam Defisit perawatan
meletakkan atau mengambil potongan diri : berpakaian
pakaian ,menanggalkan pakaian,serta
memperoleh atau menukar pakaian.Klien juga
memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan
pakaian dalam,memilih pakaian,mengambil
pakaian
dan mengenakan sepatu .
3 Klien mempunyai ketidakmampuan dalam Defisit perawatan
menelan makanan,mempersiapkan diri : makan
makanan,melengkapi makanan,mencerna
makanan menurut cara yang diterima
masyarakat,serta mencerna cukup makanan
dengan aman.
4 Klien memiliki keterbatasan atau Defisit perawatan
ketidakmampuan dalam mendapatkan jamban diri : eliminasi /
atau kamar kecil,duduk atau bangkit dari toileting
jamban,memanipulasi pakaian untuk
toileting,membersihkan diri setelah BAB/BAK
dengan
tepat,dan menyiram toilet atau kamar kecil.

D. Diagnosis Keperawatan
 Defisit Perawatan Diri
 Harga Diri Rendah
 Resiko Tinggi Isolasi

E. Rencana Tindakan Keperawatan


No. Dx. Perencanaan
Tujuan Kriteria hasil Intervensi
Dx Keperawatan
1 Defisit TUM : Setelah …x Bina hubungan saling
Perawatan Klien dapat interaksi klien percaya dengan :
Diri melakukan menunjukkan a. Beri salam setiap
: Merawat perawatan tanda-tanda berinteraksi
Kebersihan diri secara percaya pada b. Perkenalkan nama,
Diri perawat : nama panggilan
mandiri
perawat, dan tujuan
TUK 1 : − Wajah cerah,
perawatberinteraksi.
Klien dapat tersenyum
c. Tanyakan dan panggil
membina − Mau
nama kesukaanklien
hubungan berkenalan
saling
d. Tunjukkan sikap
− Ada kontak
percaya empati, jujur dan
mata
menepati janji setiap
− Bersedia
kaliberinteraksi.
menceritakan
e. Tanyakan perasaan
perasaan
klien dan masalah yang
− Bersedia
dihadapiklien
mengungkapk
f. Buat kontrak interaksi
an
yangjelas
masalahnya g. Dengarkan dengan
empati
h. Penuhi kebutuhandasar
Klien
TUK 2 : Dalam…x Diskusikan dengan klien :
Klien interaksi klien 1) Penyebab klien
mengetahui menyebutkan : tidak merawatdiri
pentingnya − Penyebab tidak 2) Manfaat menjaga
perawatan merawat diri perawatan diri
diri − Manfaat untuk keadaan
− menjaga fisik, mental
perawatan diri dansosial
− Tanda-tanda 3) Tanda-tanda
bersih dan rapi perawatan diri
− Gangguan yang yangbaik
dialami jika 4) Penyakit atau
perawatan gangguan kesehatan
− diri tidak yang bisa dialami
oleh klien bila
perawatan diri tidak
adekuat
TUK 3 : Dalam …x a. Diskusikan
Klien interaksi klien frekuensi menjaga
mengetahui menyebutkan perawatan diri
cara-cara frekuensi selama ini:
melakukan menjaga 1) Mandi
perawatan perawatan diri : 2) Gosokgigi
diri − Frekuensi 3) Keramas
mandi 4) Berpakaian
− Frekuensi
5) Berhias
gosok gigi
6) Guntingkuku
− Frekuensi
keramas
− Frekuensi ganti b. Diskusikan cara
pakaian praktek perawatan
− Frekuensi diri yang baik dan
berhias benar:
− Frekuensi 1) Mandi
gunting kuku 2) Gosokgigi

Dalam …x 3) Keramas

interaksi klien 4) Berpakain

menjelaskan 5) Berhias
cara menjaga 6) Guntingkuku
perawatan diri:
− Cara mandi
c. Berikan pujian
− Cara gosok gigi
untuk setiap respon
− Cara keramas
kliken yangpositif
− Cara
berpakaian
− Cara berhias
− Cara
guntingkuku
TUK 4 : Dalam …x a. Bantu klien saat
Klien dapat interaksi klien perawatan diri :
melaksanak mempraktekan 1) Mandi
an perawatan perawatan diri 2) Gosokgigi
diri dengan dengan dibantu 3) Keramas
bantuan oleh perawat : 4) Berpakaian
perawat − Mandi
5) Berhias
− Gosok gigi
6) Guntingkuku
− Keramas
− Berpakaian
b. Beri pujian setelah klien
− Berhias
selesai melaksanakan
− Gunting kuku
perawatan diri
TUK 5 : Dalam …x a. Pantau klien dalam
interaksi klien melaksanakan
Klien dapat melaksanakan perawatan diri :
melaksanak praktek 1) Mandi
an perawatan perawatan diri 2) Gosokgigi
secara secara mandiri: 3) Keramas
mandiri
 Mandi 2x 4) Berpakaian

sehari 5) Berhias

 Gosok gigi 6) Guntingkuku


sehabismakan
 Keramas 2x b. Beri pujian saat
seminggu klien melaksanakan
 Ganti pakaian perawatan diri
1xsehari secaramandiri
 Berhias
sehabismandi
 Gunting kuku
setelahmulai
panjang
TUK 6 : 1.Dalam …x a. Diskusikan dengan
Klien interaksi keluarga:
mendapatkan keluarga 1) Penyebab klien
dukungan menjelaskan tidak melaksanakan
keluarga cara-cara perawatandiri
untuk membantu klien 2) Tindakan yang telah
meningkatk dalam dilakukan klien
an perawatan memenuhi selama di Rumah
diri kebutuhan Sakit dalam
perawatan menjaga perawatan
dirinya diri dan kemajuan
2.Dalam …x yang telah dialami
interaksi olehklien
keluarga 3) Dukungan yang bisa
menyiapakan diberika oleh
sarana keluarga untuk
perawatan diri meningkatkan
klien : sabun kemempuan klien
mandi, pasta dalam perawatandiri
gigi, sikat gigi,
sampo, handuk, b. Diskusikan denagn
pakaian bersih, keluarga tentang:
sandal dan alat 1) Sarana
berhias yangdiperlukanuntu
3.Keluarga k menjaga
mempraktekan perawatan diri klien
perawatan diri 2) Anjurkan kepada
kepada klien keluarga
menyiapkan sarana
tersebut

c. Diskusikan dengan
keluarga hal-hal yang
perlu dilakukan
keluarga dalam
perawatan diri:
1) Anjurkan keluarga
untuk
mempraktekan
perawatan diri
(mandi, gosok gigi,
keramas, ganti
baju, berhias dan
guntingkuku)
2) Ingatkan klien
waktu mandi,
gosok gigi,
keramas, ganti
baju, berhias dan
gunting kuku
3) Bantu jika klien
mengalami
hambatan dalam
perawatandiri
4) Berikan
pujianatas
keberhasilan
klien

DAFTAR PUSTAKA

Herdman Ade. (2011). Asuhan Keperawatan Jiwa.Yogyakarta: Nuha Medika.


Iqbal Wahit, dkk. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta: Salemba Medika.

Keliat, B. A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN (Basic
Course).Yogyakarta: EGC.

Kelliat, B., A, dkk. (2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa :Edisi 2.


Jakarta: EGC.

Mukhripah & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.

Nurjannah. (2004). Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta: Momedia.

Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi
Keempat. Jakarta: Salemba Medika.

Yusuf, Rizky, & Hanik. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.

STRATEGI PELAKSANAAN

SP1 KEBERSIHAN DIRI

1.        Proses Keperawatan


a. Kondisi pasien
Seorang klien mengalami defisit perawatan diri. Klien tampak tidak merawat, baju tidak rapi,gigi
kotor,kuku panjang dan tercium bau,klien mengatakan malas mandi.
b. Diagnosa keperawatan
Defisit Perawatan Diri, ketidakmampuan dalam kebersihan diri
c. Tujuan khusus
1)     Membina hubungan saling percaya
2)     Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
3)     Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri
4)     Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
5)     Menganjurkan pasien Memasukkan kedalam jadwal harian
d. Tindakan keperawatan
1)     Bina hubungan saling percaya
2)     Jelaskan pentingnya kebersihan diri
3)     Jelaskan cara menjaga kebersihan diri
4)     Bantu pasien mempraktekkan cara mejaga kebersihan diri
5)     Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
2.        Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
a.         Orientasi
1)       Salam Terapeutik
Selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya della puspita. saya biasanya dipanggil della . Nama ibu
siapa? Biasanya dipanggil siapa ? Saya mahasiswa Poltekkes TJK yang akan merawat ibu hari ini
dari jam 7 sampai jam 2 siang. Dari tadi saya lihat ibu baju nya tidak rapi, kuku panjang dan
tercium bau.

2)       Evaluasi
Bagaimana keadaan ibu hari ini ? ibu apakah sudah mandi ? Sudah berganti baju ?
3)       Kontrak
Topik : ibu saya ingin berbincang – bincang Tentang Pentingnya Kebersihan
Waktu : Ibu kita akan berbincang – bincang jam berapa ? berapa lama ? bagaimana jika jam 09.30-
09.45 ?
Tempat : Ibu dimana kita akan berbincang – bincang? Bagaimana kalau ditaman ?

b.        Kerja
Ibu mengapa baju ibu tidak rapi kuku panjang dan tercium bau ? Apakah ibu sudah mandi ? Apa
ibu tidak merawat diri ? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut ibu
yang bisa muncul ? Ya betul, selain Bau badan , masalah yang dapat timbul yaitu kudis, panu, kutu ,
gatal – gatal, dan lain – lain.

Menurut ibu kita mandi harus bagaimana ? sebelum mandi apa yang perlu kita siapkan ? benar
sekali, Ibu perlu menyiapkan handuk, sikat gigi dan pasta gigi, sabun, shampoo, dan sisir.
Bagaimana kalau sekarang kita kekamar mandi , saya akan membimbing ibu melakukannya.
Sekarang,buka pakaian dan siram seluruh tubuh ibu termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokan
pada kepala ibu sampai berbusa, lalu bilas sampai bersih. Bagus sekali! Selanjutnya ambil sabun,
gosokan diseluruh tubuh secara merata, lalu disiram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi
pakai pasta gigi, giginya disikat mulai dari atas sampai bawah. Gosok seluruh gigi ibu mulai dari
depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur – kumur sampai bersih. Terakhir, siram lagi seluruh
badan ibu sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. ibu bagus sekali melakukannya.

c.         Terminasi
1)       Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah belajar cara menjaga kebersihan diri (mandi) yang benar.
2)       Evaluasi Obyektif
Coba ibu sebutkan lagi apa saja cara – cara mandi yang baik yang sudah ibu lakukan.

3) Kontra

-       Topik
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang – bincang tentang kebersihan diri ibu
setelah saya ajarkan perawatan diri hari ini.
-       Tempat
Ibu mau berbincang – bincang dimana?

Bagaimana kalau diruang tamu ?


-       Waktu
Bagaimana kalau kita berbincang – bincang kembali besok jam 08.00 – 08.15 ?, apakah ibu setuju ?
4) Rencana tindak lanjut
Saya harap Bapak atau ibu melakukan cara menjaga kebersihan diri dan jangan lupa memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)


SP4 BERDANDAN/BERHIAS

1.        Proses Keperawatan


a.         Kondisi pasien
Klien mengatakan dirinya malas berdandan. Ketidakmampuan berpakaian atau berhias ditandai
dengan rambut acak – acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, tidak bercukur
(laki – laki) atau tidak berdandan (wanita).
b.        Diagnosa keperawatan
Defisit perawatan diri Berhias/berdandan
c.         Tujuan khusus
1)       Klien dapat membina hubungan saling percaya
2)       Klien dapat menjelaskan pentingnya berhias/berdandan
3)       Latihan cara berhias/ berdandan
4)       Masukkan dalam jadwal kegiatan harian
d.        Tindakan keperawatan
1)       Bina hubungan saling percaya
2)       Jelaskan pentingnya berhias/berdandan
3)       Latihan cara berhias/ berdandan
4)       Masukkan dalam jadwal kegiatan harian
2.        Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
a.         Orientasi
1)       Salam Terapeutik
Selamat pagi ibu, bagaimana perasaan hari ini ? Baik. Sudah dijalankan jadwal kegiatannya ?., Hari
ini kita akan latihan berhias/berdandan, mau dimana latihannya? Bagaimana kalau diruang tamu ?
bagaimana kalau kita melakukannya selama 30 menit?

2)       Evaluasi
a)      Bagaimana ibu hari ini sudah BAB/BAK ?
b)      ibu ketika BAB/BAK apa saja yang harus dilakukan.?

3) Kontrak
Topik : ibu saya ingin berbincang – bincang tentang melakukan berhias/berdandan.

Waktu : ibu kita akan berbincang – bincang jam berapa ? Dan berapa lama ? Bagaimana jika jam
08.00 – 08.15 ?
Tempat : Dimana kita akan berbincang – bincang ?
Bagaimana kalau kita berbincang – bincang di ruangan?

b.Kerja
“apa yang ibulakukan setelah selesai mandi? Apa ibu sudah ganti baju?”
“untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian yang bersih 2 kali
sehari. Sekarang coba bapak ganti baju. Ya, bagus seperti itu.”
“apakah ibu menyisir rambut? Bagaimana cara bersisir? Coba kita praktikkan, lihat ke cermin, bagus
sekali
c.Terminasi
1)       Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah berhias/berdandan?
2)       Evaluasi Obyektif
Coba ibu, sebutkan cara berhias diri yang baik sekali lagi

3) Kontrak

-       Topik
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang – bincang lagi tentang kondisi ibu yang
lain.
-       Tempat
Besok kita akan berbincang – bincang dimana ? bagaimana kalau di taman ?
-       Waktu
Bagaimana kalau kita berbincang – bincang kembali hari ini jam 08.00 selama 30 , apakah ibu
setuju ?
4)Rencana tindak lanjut
Saya harap ibu melakukan berhias atau berdandan yang baik dan jangan lupa masukkan dalam jadwal
kegiatan harian. (Kelliat, 2007:171).

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA


PENGKAJIAN Nama : Ny. Y
KEPERAWATAN TL/ Umur : 30 tahun
AWAL Penanggung : Tn. X / Suami
PASIEN RAWAT INAP Jawab (tuliskan
PSIKIATRI hub dengan
pasien)
( Dilengkapi dengan 24 Pendidikan : SMA
jam pertama pasien masuk Pekerjaan : IRT
ruang rawat) Agama : Islam

Tanggal Masuk: Jam:10.30 Ruang Rawat :R. Psikiatri


08 Agustus 2021
Tanggal pengkajian:
09 Agustus 2021

I. ALASAN KE RUMAH SAKIT


Keluhan Utama :
Seorang pasien wanita 30 tahun di ruang rawat psikiatri dengan riwayat sering
mengurung diri dikamar dan tidak mau merawat diri. Hasil observasi pasien tampak tidak
perawat, baju tidak rapi, gigi kotor, kuku Panjang dan tercium bau. Pasien mengatakan
alas mandi
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Pernah dirawat ? √ Tidak □ Ya, jika ya jelaskan tempat dan waktu perawatan
Jelaskan :
2. Penyakit yang pernah dialami : -

3. Riwayat operasi :-

4. Riwayat alergi : √ Tidak □ Ya, Sebutkan -

Reaksi Alergi : -

5. Riwayat penggunaan/ketergantungan terhadap zat ( waktu,jenis,frekuensi,jumlah dan


lama penggunaan )
□ Obat-obatan □ Rokok □ NAPZA □ Lainnya, Sebutkan : Tidak ada

Jelaskan -
III. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? √ Tidak □ Ya

2. Pengobatan sebelumnya □ Berhasil □ Kurang berhasil □Tidak berhasil

3. Riwayat pelaku/usia korban/usia saksi/usia


Aniyaya fisik ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Aniaya seksual ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱

Penolakan ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱

Kekerasan dlm keluarga ꙱ ꙱ ꙱꙱ ꙱꙱

Tindakan kriminal ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱

Jelaskan : -

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Jelaskan :-

masalah keperawatan : Tidak ada masalah

IV. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Apakah ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : □ Ya √ Tidak

( jika Ya hubungan keluarga,gejala,riwayat pengobatan )


Genogram :-
Laki-Laki
Perempuan X
meninggal
↖. Klien/pasien
----- tinggal dalam
satu rumah
bercerai

Keterangan Genogram : -
Masalah Keperawaan : Tidak ada masalah
V. PERSEPSI KESEHATAN
Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak sakit dan merasa baik-baik saja
Masalah Keperawatan : kurangnya pengetahuan

VI. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keluhan fisik :
□ tidak √ ya , jika ya sebutkan : pasien mengatakan badan terasa gatal, pasien sering
menggaruk anggota tubuhnya
TD : 110/90 mmhg nadi : 80 x/m RR: 21 x/m
Suhu :36.5 ◦c

2. Penilaian Nyeri
Keluhan nyeri : √□ tidak □Ya, Jika ya Skor nyeri - /10
□ nyeri kronis: Lokasi :-- kualitas :-- frekuenis :-- durasi :--

□ nyeri akut : Lokasi :-- kualitas :-- frekuenis :-- durasi :--
Nyeri hilang : □ minum obat □istirahat □mendengar music □berubah

Sumber: wong baker pain rating scale


Skala Nyeri
□ sedikit sakit □ Agak □ Menggangu □ Sangat □ Tak
Mengganggu aktifitas Menggangu tertahankan
Masalah keperawatan :Tidak ada masalah

3. Skrining Status Nutrisi (berdasalkan malnutrition screening tool/MST)


Berat badan : 42kg tinggi badan : 155cm
Sudah dilaporkan ke tim terapi gizi : Tidak √ Ya, Tanggal&jam : 8 Agustus 2021
(lingkari score sesuai dengan parameter penilaian. Total score adalah jumlah
score yang dilingkari)
No Parameter Score

1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan dalam 6 bulan
terakhir?

a. Tidak penurunan berat badan 0

b. Tidak yakin/tidak tahu/terasa baju lebih longgar 2√

c. Jika Ya berapa penurunan berat badan tersebut

1-5 kg 1
6-10 kg 2
11-15 kg 3
>15 kg 4
Tidak yakin penurunannya 2√
IMT : BB = 42 = 42 = 58 = 17,48
TB2 171 cm2 1,552 2,92
IMT : 17,48 (berat badan kurang)
2. Apakah asupan makanan berkurang karena berkurangnya nafsu makan?

a. Tidak 0√

b. Ya 1

Total score

3.Pasien dengan diagnosa khusus : √ tidak □ Ya (□DM □Ginjal □Hati □Jantung


□Paru □Stroke □Kangker □Penurunan Imunitas □Geriatri □ Lain-lain: ……….

Bila score ≥ 2/ pasien dg diagnosis/kondisi khusus lakukan pengkajian lanjut oleh ahli gizi
Masalah keperawatan : Resiko defisit nutris.

4. Penilaian Fungsional (berdasarkan status fungsional barthel ADL Indeks)


□Mandiri □Perlu Bantuan, sebutkan.................................................□Ketergantungan total
(bila ketergantungan total kolaborasi ke DPJP untuk konsul ke rehabilitasi medik)

NO FUNGSI PENILAIAN SCORE

1. Mengendalikan rangsang Tak terkendali/tak teratur (perlu 0


pembuatan tinja pencahar)
Kadang-kadang tidak terkendali 1
(1xseminggu)
Terkendali teratur 2√
2. Mengendalikan rangsangan Tak terkendali/pakai masker 0
berkemih
Kadang-kadang tak terkendali (hanya 1
1x/24 jam)
Mandiri 2√
3. Butuh pertolongan orang lain 0√
Membersihkan diri (seka Mandiri 1
muka,sisir rambut,sikat gigi)
4. Penggunaan jamban,masuk dan Tergantung pertolongan orang lain 0
keluar(melepaskan,memakai
celana,membersihkan,menyiram. Perlu pertolongan beberapa kegiatan 1
tetapi Sebagian masih dapat dikerjakan
Mandiri 2√

5. Makan Tidak mampu 0

Perlu ditolong memotong makanan 1

Mandiri 2√

6. Berubah sikap dari berbaring ke tidak mampu 0


duduk
perlu bantuan untuk duduk (2 orang) 1

Bantuan minimal 1 orang 2

Mandiri 3√

7. Berpindah atau berjalan Tidak mampu 0

Bisa (pindah) dengan kursi roda 1

Berjalan dengan bantuan orang lain 2

Mandiri 3√

8. Memakai baju Tergantung orang lain 0

Sebagian dibantu (mis: Mengancing) 1

Mandiri 2√

9. Naik turun tangga Tidak mampu 0

Butuh pertolongan 1

Mandiri 2√

10. Mandi Tergantung orang lain 0√

Mandiri 2

Total score 18

Katagori : □20 Mandiri □5-8 : ketergantungan berat □12-19 : ketergantungan ringan


□0-4 = ketergantungan total □9-11 = ketergantungan sedang
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri
VII. RESIKO JATUH/CEDERA (Berdasarkan Edmonson Scale)
√Tidak □Ya, jika Ya pasang stiker warna kuning dilengan yang dominan
(lingkari score sesuai dengan parameter penilaian. Total score=  score yang dilingkari )
Parameter Score

Usia ≥ 50 tahun 8√

50-79 tahun 10

≥ 80 tahun 26

Status mental Sadar penuh dan orientasi waktu baik -4

Agitasi/cemas 13

Sering bingung 13√


Bingung dan disorientasi 14
Eliminasi Mandiri untuk BAB dan BAK 8√

Memakai kateter/astomy 12

BAB dan BAK dengan bantuan 10

Gangguan eliminasi (inkonensia,banyak BAK dimalam 12


hari,sering BAB dan BAK)
Inkonensia tetapi bisa ambulasi mandiri 12

Medikasi Tidak ada pengobatan yang diberikan 10

Obat-obatan jantung 10

Obat psikiatri termasuk benzodiazepine dan anti depresan 8√


Atau8

Meningkatnya dosis obat yang dikonsumsi /ditambahkan 12


dalam 24 jam terakhir
Diagnosis Bipolar /gangguan scizoaffective 10

Penyalahgunaan zat terlarang dan alcohol 8

Gangguan depresi mayor 10

Dimensia /delitrium 12

Ambulasi/ Ambulasi stabil dan langkah stabil atau pasien imboil 7√


Keseimbangan
Penggunaan alat bantu yang tepat(tongkat,woker,tripod,dll) 8

Vertigo/hipotensi ortostatik/kelemahan 10

Langkah tidak stabil,butuh bantuan dan menyadari 8


Tidakkemampuannya
Langkah setabil,butuh bantuan dan tidak menyadari 15
Ketidakmampuannya
Nutrisi Hanya sedikit mendapatkan asupan makanan/minum dalam 12
24 jam terakhir
Nafsu makan baik 0√
Gangguan tidur Tidak ada gangguan tidur 8√
Ada gangguan tidur yang dilaporkan keluarga pasien/staf 12
Riwayat Jatuh Tidak ada riwayat jatuh 8√
Ada riwayat jatuh dalam 3 bulan terakhir 14
TOTAL SKOR 60
KATEGORI RESIKO RT√ RR

Kategori : < 90 = Resiko rendah (RR) > 90 = Resiko tinggi (RT)


Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah

VIII. PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Klien mengatakan bagaian tubuh yang paling disukainya adalah mata, karena dengan
mata ia dapat melihat.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

b. Identitas diri :
Klien mampu menyebutkan nama, dan alamatnya. Klien mengatakan tinggal
bersama suami dan juga orang tuanya.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

c. Peran :
Klien merupakan anak ke 3 daari empat bersaudara. Klien telah memiliki suami. Klien
seorang ibu rumah tangga
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

d. Ideal diri :
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan dapat diterima di masyarakat sekitar. klien
mengatakan ingin bertemu dengan suaminya.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

e. Harga diri :
Klien mengatakan dirinya sudah tidak berguna dan berarti lagi karena telah gagal
menjadi seorang istri yang baik untuk suaminya.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
2. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien mengatakan tidak ada yang mengerti dan memahami pasien. Pasienmengatakan
berdasarkan pandangan agamanya penyakit nya adalah ujian dari allah swt. Pasien
mengatakan tuhan tidak adil terhadapnya karena memberikan ujian seperti ini.
b. Kegiatan ibadah :
Saat di rawat pasien mengatakan tidak solat 5 waktu.
Masalah Keperawatan: Distress Spiritual

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan suami dan kedua orang tuanya adalah oranag yang sangat berarti
baginya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat/sekolah:
Pasien mengatakan jarang berperan serta dalam kegiatan
kelompok/masyarakat/sekolah.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain:
Pasien merasa tidak nyaman dekat dengan orang lain, pasien malas ngobrol dengan
orang lain, pasien lebih suka menyendiri.

IX. STATUS MENTAL


1. Penampilan
□ Bersih √Tidak rapi √Cara berpakaian tidak seperti biasanya
□ Rapi √Kotor √Penggunaan pakaian tidak sesuai
Jelaskan:
Pasien tidak mau merawat diri, tampak tidak terawat, baju tidak rapih,pasien mengatakan
malas mandi
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan
□ Sesuai □ Cepat □ Keras □ Apatis □ Inkoheren
□ Mendominasi □ Mengancam √ Lambat □ Gagap □ Membisu
√Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
Klien berbicara dengan nada yang pelan dan lambat, tidak jelas dan sulit dimengeti. Namun
klien tidak mampu untuk memulai pembicaraan kepada orang lain.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

3. Aktifitas motorik/perilaku
□ Normal □ Agitasi □ Konflusif √ Lesu/tidak bersemangat □ Grimasem
□ Tegang □ Gelisah □ Tremor √ Melamun/banyak diam □ Sulit diarahkan
□ TIK
Jelaskan :
Klien tampak lesu, malas beraktivitas, klien lebih sering berdiam diri dan sering
menghabiskan waktunya di tempat tidur.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

4. Alam perasaan
□ Sesuai □ Putus asa √Sedih □ Merasa tidak mampu
√Marah □ Ketakutan □ Labil □ Gembira berlebihan
□ Tertekan □ Khawatir □ Malu □ Tidak berharga/berguna
Jelaskan :
Klien mengatakan merasa sedih karena rindu dengan keluarganya, klien juga mengatakan
merasa sedih dan marah karena tidak pernah dijenguk keluarganya.
Masalah Keperawatan :Isolasi sosial

5. Interaki selama wawancara


□ Kooperatif □ Bermusuhan □ Curiga □ Tidak kooperatif
□ Kontak mata kurang □ Mudah tersinggung □ Defensif
Jelaskan
Selama wawancara kontak mata klien baik, pasien tampak ragu dalam menjawab pertanyaan
perawat sehingga perawat harus mengulangi beberapa pertanyaan kepada klien, tingkat
konsentrasi klien baik, ditandai dengan ketika wawancara, klien terfokus kepada perawat.
Selain itu klien tidak memiliki keinginan untuk berinteraksi kecuali perawat yang memulai.
Masalah Keperawatan:Tidak ada masalah
6. Afek
□ Sesuai □ Datar √ Tumpul □ Labil □ Tidak sesuai
Jelaskan
Ekspresi wajah klien datar, hanya saja jika diberikan stimulus cubitan pasien mengeluh
sakit dan menghindar.
Masalah Keperawatan: Defisit Perawatan Diri

7. Persepsi
□ Halusinasi □ Pendengaran □ Penghidu □ Penglihatan □ Pengecapan
□ Perabaan
Jelaskan

Klien tidak mengalami gangguan persepsi sensori ilusi dan halusinasi, baik itu halusinasi
pendengaran, pengelihatan, perabaan, pengecapan dan penghindu.

Masalah Keperawatan:tidak ada masalah

8. Proses pikir
√Sesuai □ Sirkumsial □ Flight of ideas □ Pengulangan pembicaraan
□ Tangensial □ Bloking □ Kehilangan asosiasi
Jelaskan
Pasien mampu menjawab saat diberikan pertanyaan
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

9. Isi Pikir
√Sesuai □ Obsesi □ Fobia □ Hipokondria
□ Pikiran magis □ Ide yang terkait □ Depersonalisasi □ Agama
□ Waham □ Kebesaran □ Curiga □ Nihilistik
Jelaskan
Pasien mampu menjawab menjawab pertanyaan yang diberikan
Masalah keperawatan: tidak ada masalah

10. Tingkat kesadaran


□ Compos mentis □ Apatis □ Stupor √ Bingung □ Sedasi
Disorientasi : □ Tidak □ Ya □ Waktu □ Tempat □ Orang
Jelaskan
Tingkat kesadaran klien bingung.
Masalah Keperawatan:tidak ada masalah

11. Memori
□Gangguan daya ingat jangka panjang □Gangguan daya ingat jangka pendek
√Gangguan daya ingat saat ini □ Konfabulasi
Jelaskan
Pasien tidak ingat hari dan tanggal
Masalah Keperawatan :gangguan memori

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


√Konsentrasi baik □ Tidak mampu berkonsentrasi
□ Mudah beralih □ Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan
Klien mampu untuk berkonsentrasi penuh, klien mampu berhitung sederhana dibuktikan dengan klien

dapat menyebutkan perhitungan dari 1-10 dan sebaliknya 10-1.


Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

13. Kemampuan penilaian


□ Gangguan ringan □ Gangguan bermakna
Jelaskan:
Klien tidak ada masalah pada kemampuan penilaian, terbukti dengan pada saat diberi
pilihan mau makan setelah mandi atau mandi setelah makan, klien memilih makan
setelah mandi.
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah

14. Daya tilik diri (insight)


□ Mengingkari penyakit yang diderita □ Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan:
Pasien merasa dirinya sehat, tidak mengalami sakit ataupun gangguan jiwa
Masalah Keperawatan : koping individu tidak efektif

X. SUMBER KOPING
Pasien suka menyendiri, duduk-duduk sendirian, tiduran, menyendiri dikamar, pasien
jarang ngobrol dengan orang lain
Masalah Keperawatan: koping individu tidak efektif
XI. PERSIAPAN PULANG / DISCHARGE PLANNING
NO Komponen yang dibutuhkan Ya Tidak
1 Tempat tinggal √
2 Care giver √
3 Layanan kesehatan masyarakat (puskesmas/CMHN) √
4 Group support √
Masalah Keperawatan:Tidak ada masalah

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medis :
Therapy medis:
 Obat anti psokosis : Penotizin
 Obat anti depresi : Amitripilin
 Obat anti ansietas : Diasepam, Bromozepam, Clobozam
 Obat anti insomnia : Phneobarbital
XIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG ( tulis pemeriksaan penunjang)
Parameter Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 14.7 14-18 g/dl
Leukosit 5.08 5.000-10.000
Basofil 0 0-1%
Eosinofil 0 0-4%
N.Batang 0 0-6%
N.Segmen 73 50-70%
Limfosit 20 20-40%
Monosit 7 20-40%
Hematokrit 43 40-54%

A. DATA FOKUS

DS :

 Pasien masuk RSJ karena memiliki riwayat sering mengurung diri dikamar
 Pasien tidak mau merawat diri
 Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 9 Agustus 2021 pasien sulit diajak berkomunikasi, sering
menyendiri dan tidak mau berbicara dengan teman-temannya.
 Pasien mengatakan malas mandi
 Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak sakit dan merasa baik-baik saja
 Pasien mengatakan badannya terasa gatal
 Pasien mengtaakan tuhan tidak adil terhadapnya karena memberikan ujian seperti ini.
 Pasien merasa tidak nyaman dekat dengan orang lain
 Pasien malas ngobrol dengan orang lain
 Pasien mengatakan dirinya sehat, tidak mengalami sakit ataupun gangguan jiwa

DO :
 TTV :
- TD : 110/90 mmhg
- Nadi : 80x/menit
- RR : 20X/menit
- Suhu : 35.5 o C
 TB : 155cm, BB: 42kg, IMT : 17,48 (berat badan kurang)
 Pasien tampak tidak terawat
 Baju tidak rapi
 Gigi kotor
 Kuku panjang
 Tercium bau
 Pasien serimg menggaruk anggota tubuh
 Pasien lebih suka menyendiri, duduk-duduk sendirian, tiduran, menyendiri dikamar
 Pasien hanya berbicara jika diajak ngobrol
 pasien jarang ngobrol dengan orang lain
 Klien tampak lesu, malas beraktivitas
 klien lebih sering berdiam diri dan sering menghabiskan waktunya di tempat tidur.

B. ANALISIS DATA

NO DATA MASALAH
1. DS: Defisit Peraawatan Diri
- Pasien mengatakan malas mandi
- Tidak mau merawat diri
- Pasien mengatakan badannya terasa gatal
DO :
- Pasien tampak tidak terawat
- Baju tidak rapi
- Gigi kotor
- Kuku panjang
- Tercium bau
- Pasien serimg menggaruk anggota tubuh
- Klien tampak lesu, malas beraktivitas
2. DS : Isolasi Sosial
- Pasien sering mengurung diri dikamar
- Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 9
Agustus 2021 pasien sulit diajak berkomunikasi,
sering menyendiri dan tidak mau berbicara
dengan teman-temannya.
- Pasien merasa tidak nyaman dekat dengan orang
lain
DO :
- Pasien hanya berbicara jika diajak ngobrol
- Pasien lebih suka menyendiri
- pasien jarang ngobrol dengan orang lain
- klien lebih sering berdiam diri dan sering
menghabiskan waktunya di tempat tidur.
3. DS : Koping individu tidak
- Pasien mengatakan dirinya sehat, tidak
mengalami sakit ataupun gangguan jiwa
DO :

- Pasien suka menyendiri, duduk-duduk


sendirian, tiduran, menyendiri dikamar,
pasien jarang ngobrol dengan orang
lain

C. POHON MASALAH

Isolasi sosial

Effect

Defisit perawatan diri

Core problem

Koping individu tidak


efktif
Causa
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Nama Klien : Ny.Y DX Medis : …………………..


RM No. : 018765 Ruangan : R.Psikiatri .

No Dx Perencanaan
Tgl Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx Keperawatan
9 D.0109 Defisit Tujuan Umum:
Agustus
perawatan diri Klien dapat mandiri
2021
dalam perawatan diri
Tujuan Khusu Setelah 1x pertemuan pasien Bina hubungan saling percaya :
Pertemuan Pengkajian menunjukkan tanda-tanda percaya  Beri salam setiap berinteraksi.
Pasien mampu kepada perawat dan mengenal masalah  Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan
menunjukkan tanda- yang dialami, dengan kriteria: tujuan perawat berkenalan
tanda percaya kepada  Ekspresi wajah bersahabat  Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien
perawat dan mengenali  Ada kontak mata  Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
masalah yang dialami  Mau berkenalan berinteraksi

 Bersedia menceritakan masalah  Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi

yang dialami klien


 Buat kontrak interaksi yang jelas
 Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan
empati
 Penuhi kebutuhan dasar klien
Pertemuan II Setelah 2x pertemuan pasien diharapkan Diskusikan dengan klien:
Pasien mampu mengenal mengetahui pentingnya perawatan diri,  Penyebab klien tidak merawat diri
Defisit Perawatan diri klien menyebutkan :  Manfaat menjaga perawatan diri untuk keadaan
dan latihan personal  Penyebab tidak merawat diri fisik, mental, dan sosial.
hygine  Manfaat menjaga perawatan diri  Tanda-tanda perawatan diri yang baik

 Tanda-tanda bersih dan rapi  Penyakit atau gangguan kesehatan yang bisa dialami

 Gangguan yang dialami jika oleh klien bila perawatan diri tidak adekuat

perawatan diri tidak diperhatikan

Klien mengetahui cara-cara melakukan


perawatan diri.
- klien menyebutkan frekuensi - Diskusikan frekuensi menjaga perawatan diri selama ini
menjaga perawatan diri:  Mandi
 Frekuensi mandi  Gosok gigi
 Frekuensi gosok gigi  Keramas

 Frekuensi keramas  Berpakaian

 Frekuensi ganti pakaian  Berhias


 Gunting kuku
 Frekuensi berhias
 Frekuensi gunting kuku
- klien menjelaskan cara
- Diskusikan cara praktek perawatan diri yang baik dan
menjaga perawatan diri:
benar
 Cara mandi
 mandi
 Cara gosok gigi
 gosok gigi
 Cara Keramas
 Keramas
 Cara Berpakaian
 Berpakaian
 Cara berhias
 Berhias
 Cara gunting kuku  Gunting kuku
- Berikan pujian untuk setiap respon klien yang positif

klien mempraktekkan perawatan diri - Bantu klien saat perawatan diri :


dengan dibantu oleh perawat:  Mandi
 Mandi  Gosok gigi
 Gosok gigi  Keramas
 Keramas  Ganti pakaian

 Ganti pakaian  Berhias

 Berhias  Gunting kuku


-Beri pujian setelah klien selesai melaksanakan perawatan
 Gunting kuku
diri
- Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan mandi,sikat
gigi (2 kali per hari), cuci rambut (2 kali per minggu),
potong kuku (satu kali per minggu)
Pertemuan III Setelah 3x pertemuan klien diharapkan - Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian
Pasien mampu latihan mampu menyebutkan: - Jelaskan cara dan alat untuk berhias
merias sendiri  perawatan diri yang sudah - Latih cara berhias setelah kebersihan diri: cara memakai
dilakukan baju yang rapih, sisiran, rias muka untuk perempuan; sisiran,

 cara berhias: cukuran untuk pria

 Wanita: berhias/berhias, cara - Masukkan pada jadual kegiatan untuk kebersihan diri dan
memakai baju yang rapih berhias
Pertemuan IV Setelah 4x pertemuan klien diharapkan - Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berhias, makan & minum.
Pasien dapat menyebutkan mampu menyebutkan: Beri pujian
cara BAB/BAK yang baik  perawatan diri dan berhias yang - Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik
sudah dilakukan  BAB/BAK di toilet
 cara/adab BAB/BAK:  Membersihkan diri setelah BAB/BAK
 BAB/BAK di toilet  Membersihkan/menyiram toilet setelah BAB/BAK
 Membersihkan diri setelah - Bantu/Latih BAB dan BAK yang baik
BAB/BAK - Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan kebersihan
 Membersihkan/menyiram diri, berhias, dan BAB&BAK
toilet setelah BAB/BAK

Klien dapat merawat diri Klien mampu menyebutkan cara - Evaluasi kegiatan latihan perawatan diri: kebersihan diri,
secara mandiri merawat diri dengan baik berhias, makan & minum, BAB & BAK. Beri pujian
 Membersihkan diri - Latih kegiatan harian
 Berhias - Nilai kemampuan yang telah mandiri

 Makan/minum - Nilai apakah perawatan diri telah baik

 BAB & BAK


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

Nama Klien : Ny.Y DX Medis : …………………..


RM No : 018765 Ruangan : R.Psiaktri .

Dx Perencanaan
No
Tgl Keperawata Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx
n
Isolasi sosial TUM: Klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain

TUK:
1. Klien dapat 1. klien menunjukkan tanda-tanda Bina hubungan saling percaya dengan:
mengidentifikasi percaya kepada / terhadap  Beri salam setiap berinteraksi.
isolasi sosial yang perawat:  Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan
dialami latihan  Wajah cerah, tersenyum perawat berkenalan
berkenalan  Mau berkenalan  Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
 Ada kontak mata  Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
 Bersedia menceritakan berinteraksi
perasaan  Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi
 Bersedia mengungkapkan kllien
masalahnya  Buat kontrak interaksi yang jelas
 Bersedia mengungkapkan  Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan
masalahnya klien

2. klien dapat menyebutkan minimal Tanyakan pada klien tentang:


satu penyebab menarik diri dari:  Orang yang tinggal serumah / teman sekamar klien
 diri sendiri  Orang yang paling dekat dengan klien di rumah/ di
 orang lain ruang perawatan
 lingkungan  Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
 Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah/di
ruang perawatan
 Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang
Tersebut
 Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang
lain
- Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri
atau tidak mau bergaul dengan orang lain.
- Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya

3. klien dapat menyebutkan Tanyakan pada klien tentang :


keuntungan berhubungan sosial,  Manfaat hubungan sosial.
misalnya  Kerugian menarik diri.
 banyak teman Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan
 tidak kesepian sosial dan kerugian menarik diri.
 bisa diskusi - Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
 saling menolong, perasaannya
dan kerugian menarik diri,
misalnya:
 sendiri
 kesepian
 tidak bisa diskusi

4. klien dapat melaksanakan Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial .


hubungan sosial secara bertahap - Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan /
dengan: berkomunikasi dengan :
 Perawat lain
 Perawat dan klien lain
 Klien lain
- Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
- Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat.
- Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan
2. Klien dapat klien dapat melaksanakan hubungan 1.2 Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial .
berkenalan degan sosial secara bertahap dengan: Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan /
beberapa orang beberapa orang/Kelompok saat berkomunikasi dengan kelompok/beberapa orang
melakukan kegiatan Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian
(latih 2 kegiatan)
1.4. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
- Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat.
- Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan
3. Klien dapat klien dapat melaksanakan hubungan Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (berapa orang) &
berkenalan dengan sosial secara bertahap dengan: bicara saat melakukan dua kegiatan harian. Beri pujian
lebih banyak orang beberapa orang saat melakukan Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2
lain kegiatan baru kegiatan baru)
1.3.
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan >
5 orang, berbicara saat melakukan 4
kegiatan harian
4. Klien dapat klien dapat melaksanakan hubungan 1.1 Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat
berkenalan dan sosial saat melakukan kegiatan di melakukan empat kegiatan harian. Beri pujian
bersosialisasi saat luar ruangan/luar rumah/ libatkan Latih cara bicara sosial: belanja ke warung, meminta
melakukan kegiatan dalam TAKS sesuatu, menjawab pertanyan
di luar ruangan/luar Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan berkenalan
rumah >5 orang, orang baru, berbicara saat melakukan kegiatan
harian dan sosialisasi
Libatkan klien dalam Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi
Klien mampu klien dapat melaksanakan Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, berbicara saat
bersoisalisasi secara hubungan sosial secara mandiri melakukan kegiatan harian dan sosialisasi. Beri pujian
mandiri Latih kegiatan harian
Nilai kemampuan yang telah mandiri
Nilai apakah isolasi sosial teratasi
5. Klien mendapatkan 5.1. Keluarga menyampaikan 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien,
dukungan keluarga masalah dalam merawat pasien jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya
untuk defisit perawatan diri (gunakan booklet)
meningkatkan  Penyebab klien tidak bersosialisasi
kemampuan  Tindakan yang telah dilakukan klien selama di rumah
sosialisasi dan sakit dalam bersosialisasi dan kemajuan yang telah
melatih klien dialami oleh klien
berkenalan  Dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam bersosialisasi
Menjelaskan cara-cara 2. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu dilakukan
membantu klien dalam keluarga dalam mengajarkan klien bersosialisasi :
bersosialisasi  Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses
terjadinya isolasi sosial (gunakan booklet)
 Jelaskan cara merawat isolasi sosial
 Latih dua cara merawat berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian
Keluarga mempraktekan cara 3. Anjurkan keluarga untuk membantu klien seuai jadwal
bersosialisasi pada klien dan beri pujian

6. keluarga dapat Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
mendampingi klien kemampuan dalam berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan harian.
berdiskusi saat merawat/melatih klien Beri pujian
melakukan 2 berosialisasi
kegiatan Menjelaskan cara-cara 2. Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan
membantu klien dalam berhias pasien berbicara
 makan,
 sholat bersama
 lain-lain: ............................
3. Latih cara membimbing pasien berbicara dan memberi
pujian :
Keluarga mempraktekan cara  Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan cara
berhias pada klien bercakap-cakap
 Ingatkan klien waktu bercakap-cakap.
 Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
bercakap-cakap
- Berikan pujian atas keberhasilan klien
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
7. Klien mendapatkan Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
dukungan keluarga kemampuan dalam berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan
untuk merawat/melatih pasien dalam RT. Beri pujian
meningkatkan melakukan kegiatan sosial
sosialisasi: keluarga Menjelaskan cara-cara 2. Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan sosial
melatih klien membantu klien dalam  berbelanja,
melakukan kegiatan melakukan kegiatan sosial  meminta sesuatu
sosial  dll ........................
3. Latih keluarga mengajak pasien melakukan kegiatan
sosial:
 Belanja
 Meminta sesuatu
 Dll ................
7.4. Keluarga mempraktekan cara 4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan
berhias pada klien pujian

8. keluarga memahami Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
cara follow up kemampuan dalam berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian/RT,
merawat/melatih pasien berbelanja. Beri pujian
berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian/RT,
berbelanja
Menjelaskan cara-cara follow 2. Jelaskan perawatan berkelanjutan
up ke PKM, tanda kambuh, dan  follow up ke PKM,
rujukan  tanda kambuh,
 rujukan
Keluarga mempraktekan cara 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan
membantu klien sesuai jadwal pujian

Keluarga mampu Keluarga dapat menyebutkan cara  Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
merawat pasien secara merawat pasien dengan masalah pasien dalam bersosialisasi. Beri pujian
mandiri Isolasi sosial  Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
 Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke PKM
 Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
 Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN KOPING TIDAK EFEKTIF

Nama Klien : Ny.Y DX Medis : …………………..


RM No : 018765 Ruangan : R.Paikiatri .

Perencanaan
Tanggal No. Dx Diagnosa Keperawatan Intervensi
Tujuan Kriteria Hasil
Koping tidak efektif TUM :
D.0096
Klien dapat memiliki
koping yang efektif

TUK 1 : Setelah dilakukan interaksi


Bina hubungan saling percaya dengan
Klien dapat membina selama 10 menit, klien dapat
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :
hubungan saling percaya menunjukkan tanda-tanda
- Sapa klien dengan ramah
dengan perawat percaya pada perawat dengan
- Kenalkan nama, dan tujuan memperkenalkan
kriteria :
diri
- Ekspresi wajah bersahabat
- Tanyakan nama lengkap dan panggilan
- Menunjukkan rasa senang
- Buat kontrak yang jelas
- Ada kontak mata
- Tunjukan sikap jujur dan menepati janji
- Mau berjabat tangan
- Beri perhatianpada klien
- Mau menyebutkan nama
- Mau menjawab salam
- Tanyakan perasaan klien dan masalah yang
dihadapinya

TUK 2 : A.Setelah dilakukan interaksi


A. Ijinkan klien untuk menangis
Klien dapat memventilasi selama 10 menit, klien mampu - Sediakan kertas dan alat tulis jika klien belum
perasaannya secara bebas memventilasi perasaannya mau bicara
secara bebas - Nyatakan kepada klien bahwa perawat dapat
mengerti apabila klien belum siap membicarakan
masalahnya
TUK 3 : A. Setelah dilakukan interaksi
A. - Tanyakan kepada klien apakah pernah mengalami
Klien dapat selama 10 menit, klien dapat hal yang sama
mengidentifikasi koping mengidentifikasi koping dan - Tanyakan cara-cara yang dapat dilakukan dalam
dan perilaku yang perilaku yang berkaitan dengan mengatasi perasaan dan masalah
berkaitan dengan kejadian kejadian yang dihadapi C. - Identifikasi koping yang pernah dipakai
yang dihadapi - Diskusikan dengan klien alternatif koping yang
tepat bagi klien
TUK 4 : A. Setelah dilakukan interaksi
A. Diskusikan tentang masalah yang dihadapi klien
Klien dapat memodifikasi selama 15 menit, klien dapat - Klarifikasi pembicaraan negatif dan bantu
pola kognitif yang negatif memodifikasi pola kognitif yang untuk menurunkan melalui interupsi substitusi
negatif - Bantu klien meningkatkan pemikiran yang
positif
- Identifikasi ketetapan persepsi klien yang
tepat, penyimpangan dan pendapat yang tidak
rasional
- Kurangi penilaian yang negatif tentang dirinya
- Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan
kesimpulan yang dibuat klien
- Bantu klien untuk menyadari nilai yang
dimilikinya / perilaku dan perubahan yang
terjadi
TUK 5 : A. Setelah dilakukan interaksi
A. - Libatkan klien dalam menetapkan tujuan perawatan
Klien dapat berpartisipasi selama 10 menit, klien dapat yang ingin dicapai
dalam pengambilan berpartisipasi dalam -Motivasi klien untuk membuat jadwal aktivitas
keputusan yang berkenaan pengambilan keputusan yang perawatan diri
dengan perawatan dirinya berkenaan dengan perawatan -Beri klien privasi sesuai kebutuhan yang
dirinya ditentukan
- Beri reinforcement positif untuk keputusan yang
dibuat
- Beri pujian jika klien berhasil
- Motivasi klien
TUK 6 : A. Setelah dilakukan interaksi
A. - Bantu klien untuk menetapkan tujuan yang
Klien dapat memotivasi selama 10 menit, klien dapat realistik. Fokuskan kegiatan pada saat ini, bukan
untuk aktif mencapai memotivasi untuk aktif kegiatan masa lalu
tujuan yang realistik mencapai tujuan yang realistik - Bantu klien mengidentifikasi area situasi
kehidupan yang dapat dikontrolnya
- Identifikasi cita-cita yang ingin dicapai
- Dorong untuk berpartisipasi dalam beraktivitas
tersebut
- Motivasi keluarga untuk berperan aktif dalam
membantu klien menurunkan rasa bersalah

Anda mungkin juga menyukai