DOSEN PEMBIMBING :
YULIATI AMPERANINGSIH, SKM.M.Kes
DISUSUN OLEH :
DELLA PUSPITA
1914301045
SARJANA TERAPAN TINGKAT 3 REGULER 1
A. Kasus (MasalahUtama)
1. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami kelainan dalam kemampuan
untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari hari secara mandiri. Tidak ada keinginan
untuk mandi secara teratur, tidak menyisir rambut, pakaian kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan
tidakrapi.
Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan dalam : kebersihan diri, makan, berpakaian,
berhias diri, makan sendiri, buang air besar atau kecil sendiri (toileting) (Keliat B. A, dkk, 2011).
Defisit perawatan diri merupakan salah satu masalah timbul pada pasien gangguan jiwa.
Pasien gangguan iwa kronis sering mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini merupakan
gejala perilaku negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik dalam keluarga maupun masyarakat
(Yusuf, Rizky & Hanik,2015:154)
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan
kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi
(hygiene), berpakaian atau berhias, makan, dan BAB atau BAK (toileting) (Fitria,2009).
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan
proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan
diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri diantaranya mandi, makan dan minum secara
mandiri, berhias secara mandiri, dan toileting.
3. Rentang respon
2) Faktor Presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan motivas
i, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menye
babkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri. (Depkes, 2000, dalam Anonim, 200
9) Sedangkan Tarwoto dan Wartonah (2000), dalam Anonim(2009), meyatakan bahwa kurangn
ya perawatan diri disebabkan oleh :
1. Kelelahan fisik
2. Penurunan kesadaran
3) Penilaian Terhadap Stressor
Pada mulanya klien merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman dalam
berhubungan dengan orang lain. Biasanya klien berasal dari lingkungan yang penuh
permasalahan, ketegangan, kecemasan dimana tidak mungkin mengembangkan kehangatan
emosional dalam hubungan yang positif dengan orang lain yang menimbulkan rasa aman. Klien
semakin tidak dapat melibatkan diri dalam situasi yang baru. Ia berusaha mendapatkan rasa
aman tetapi hdup itu sendiri begitu menyakitkan dan menyulitkan sehingga rasa aman itu tidak
tercapai. Hal ini menyebabkan ia mengembangkan rasionalisasi dan mengaburkan ralitas
daripada mencari penyebab kesulitan serta menyesuaikan diri dengan kenyataan. Keadaan
dimana seorang individu mengalami atau beresiko mengalami suatu ketidakmampuan dalam
menangani stressor internal atau lingkungan dengan adekuat karena ketidakadekuatan sumber-
sumber (fisik, psikologis, perilaku atau kognitif).
4) Sumber Koping
Menurut Herdman (2012), kemampuan individu yang harus dimiliki oleh klien defisit
perawatan diri adalah kemampan untuk melakukan aktivitas perawatan diri dalam hal
pemenuhan kebutuhan mandi ; berhias ; makan dan minum sera toileting. Sedangkan pada klien
defisit perawatan diri biasanya didapatkan data rendahnya motivasi klien dalam merawat diri,
keterbatasan intelektual klien yang sangat mempengaruhi dalam kemampuan perawatan diri dan
keterbatasan fsik serta ketidakmampuan memanfaatkan dukungan sosial.
5) Mekanisme Koping
Mekanisme koping berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi 2 (Stuart, GW, 2007) yaitu :
1. Mekanisme koping adaptif
Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan mencapi
tujuan. Kategorinya adalah klien bisa memenuhi kebutuhan perawatan diri secara mandiri.
2. Mekanisme koping maladaptif
Mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan,
menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan. Kategorinya adalah tidak mau
merawat diri.
C. Pohon Masalah dan Data Yang Perlu Dikaji
1) Pohon Masalah
Resiko Tinggi Isolasi
No Data Masalah
1 Klien mengalami ketidakmampuan dalam Defisit perawatan
membersihkan badan,memperoleh atau diri : mandi
mendapatkan sumber air,mengatur suhu atau
aliran air mandi,mendapatkan perlengkapan
mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan
keluarkamar
mandi.
2 Klien mempunyai kelemahan dalam Defisit perawatan
meletakkan atau mengambil potongan diri : berpakaian
pakaian ,menanggalkan pakaian,serta
memperoleh atau menukar pakaian.Klien juga
memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan
pakaian dalam,memilih pakaian,mengambil
pakaian
dan mengenakan sepatu .
3 Klien mempunyai ketidakmampuan dalam Defisit perawatan
menelan makanan,mempersiapkan diri : makan
makanan,melengkapi makanan,mencerna
makanan menurut cara yang diterima
masyarakat,serta mencerna cukup makanan
dengan aman.
4 Klien memiliki keterbatasan atau Defisit perawatan
ketidakmampuan dalam mendapatkan jamban diri : eliminasi /
atau kamar kecil,duduk atau bangkit dari toileting
jamban,memanipulasi pakaian untuk
toileting,membersihkan diri setelah BAB/BAK
dengan
tepat,dan menyiram toilet atau kamar kecil.
D. Diagnosis Keperawatan
Defisit Perawatan Diri
Harga Diri Rendah
Resiko Tinggi Isolasi
Dalam …x 3) Keramas
menjelaskan 5) Berhias
cara menjaga 6) Guntingkuku
perawatan diri:
− Cara mandi
c. Berikan pujian
− Cara gosok gigi
untuk setiap respon
− Cara keramas
kliken yangpositif
− Cara
berpakaian
− Cara berhias
− Cara
guntingkuku
TUK 4 : Dalam …x a. Bantu klien saat
Klien dapat interaksi klien perawatan diri :
melaksanak mempraktekan 1) Mandi
an perawatan perawatan diri 2) Gosokgigi
diri dengan dengan dibantu 3) Keramas
bantuan oleh perawat : 4) Berpakaian
perawat − Mandi
5) Berhias
− Gosok gigi
6) Guntingkuku
− Keramas
− Berpakaian
b. Beri pujian setelah klien
− Berhias
selesai melaksanakan
− Gunting kuku
perawatan diri
TUK 5 : Dalam …x a. Pantau klien dalam
interaksi klien melaksanakan
Klien dapat melaksanakan perawatan diri :
melaksanak praktek 1) Mandi
an perawatan perawatan diri 2) Gosokgigi
secara secara mandiri: 3) Keramas
mandiri
Mandi 2x 4) Berpakaian
sehari 5) Berhias
c. Diskusikan dengan
keluarga hal-hal yang
perlu dilakukan
keluarga dalam
perawatan diri:
1) Anjurkan keluarga
untuk
mempraktekan
perawatan diri
(mandi, gosok gigi,
keramas, ganti
baju, berhias dan
guntingkuku)
2) Ingatkan klien
waktu mandi,
gosok gigi,
keramas, ganti
baju, berhias dan
gunting kuku
3) Bantu jika klien
mengalami
hambatan dalam
perawatandiri
4) Berikan
pujianatas
keberhasilan
klien
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B. A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN (Basic
Course).Yogyakarta: EGC.
Mukhripah & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi
Keempat. Jakarta: Salemba Medika.
Yusuf, Rizky, & Hanik. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.
STRATEGI PELAKSANAAN
2) Evaluasi
Bagaimana keadaan ibu hari ini ? ibu apakah sudah mandi ? Sudah berganti baju ?
3) Kontrak
Topik : ibu saya ingin berbincang – bincang Tentang Pentingnya Kebersihan
Waktu : Ibu kita akan berbincang – bincang jam berapa ? berapa lama ? bagaimana jika jam 09.30-
09.45 ?
Tempat : Ibu dimana kita akan berbincang – bincang? Bagaimana kalau ditaman ?
b. Kerja
Ibu mengapa baju ibu tidak rapi kuku panjang dan tercium bau ? Apakah ibu sudah mandi ? Apa
ibu tidak merawat diri ? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut ibu
yang bisa muncul ? Ya betul, selain Bau badan , masalah yang dapat timbul yaitu kudis, panu, kutu ,
gatal – gatal, dan lain – lain.
Menurut ibu kita mandi harus bagaimana ? sebelum mandi apa yang perlu kita siapkan ? benar
sekali, Ibu perlu menyiapkan handuk, sikat gigi dan pasta gigi, sabun, shampoo, dan sisir.
Bagaimana kalau sekarang kita kekamar mandi , saya akan membimbing ibu melakukannya.
Sekarang,buka pakaian dan siram seluruh tubuh ibu termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokan
pada kepala ibu sampai berbusa, lalu bilas sampai bersih. Bagus sekali! Selanjutnya ambil sabun,
gosokan diseluruh tubuh secara merata, lalu disiram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi
pakai pasta gigi, giginya disikat mulai dari atas sampai bawah. Gosok seluruh gigi ibu mulai dari
depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur – kumur sampai bersih. Terakhir, siram lagi seluruh
badan ibu sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. ibu bagus sekali melakukannya.
c. Terminasi
1) Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah belajar cara menjaga kebersihan diri (mandi) yang benar.
2) Evaluasi Obyektif
Coba ibu sebutkan lagi apa saja cara – cara mandi yang baik yang sudah ibu lakukan.
3) Kontra
- Topik
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang – bincang tentang kebersihan diri ibu
setelah saya ajarkan perawatan diri hari ini.
- Tempat
Ibu mau berbincang – bincang dimana?
2) Evaluasi
a) Bagaimana ibu hari ini sudah BAB/BAK ?
b) ibu ketika BAB/BAK apa saja yang harus dilakukan.?
3) Kontrak
Topik : ibu saya ingin berbincang – bincang tentang melakukan berhias/berdandan.
Waktu : ibu kita akan berbincang – bincang jam berapa ? Dan berapa lama ? Bagaimana jika jam
08.00 – 08.15 ?
Tempat : Dimana kita akan berbincang – bincang ?
Bagaimana kalau kita berbincang – bincang di ruangan?
b.Kerja
“apa yang ibulakukan setelah selesai mandi? Apa ibu sudah ganti baju?”
“untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian yang bersih 2 kali
sehari. Sekarang coba bapak ganti baju. Ya, bagus seperti itu.”
“apakah ibu menyisir rambut? Bagaimana cara bersisir? Coba kita praktikkan, lihat ke cermin, bagus
sekali
c.Terminasi
1) Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah berhias/berdandan?
2) Evaluasi Obyektif
Coba ibu, sebutkan cara berhias diri yang baik sekali lagi
3) Kontrak
- Topik
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang – bincang lagi tentang kondisi ibu yang
lain.
- Tempat
Besok kita akan berbincang – bincang dimana ? bagaimana kalau di taman ?
- Waktu
Bagaimana kalau kita berbincang – bincang kembali hari ini jam 08.00 selama 30 , apakah ibu
setuju ?
4)Rencana tindak lanjut
Saya harap ibu melakukan berhias atau berdandan yang baik dan jangan lupa masukkan dalam jadwal
kegiatan harian. (Kelliat, 2007:171).
3. Riwayat operasi :-
Reaksi Alergi : -
Jelaskan -
III. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? √ Tidak □ Ya
Penolakan ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Tindakan kriminal ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Jelaskan : -
Jelaskan :-
Keterangan Genogram : -
Masalah Keperawaan : Tidak ada masalah
V. PERSEPSI KESEHATAN
Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak sakit dan merasa baik-baik saja
Masalah Keperawatan : kurangnya pengetahuan
1. Keluhan fisik :
□ tidak √ ya , jika ya sebutkan : pasien mengatakan badan terasa gatal, pasien sering
menggaruk anggota tubuhnya
TD : 110/90 mmhg nadi : 80 x/m RR: 21 x/m
Suhu :36.5 ◦c
2. Penilaian Nyeri
Keluhan nyeri : √□ tidak □Ya, Jika ya Skor nyeri - /10
□ nyeri kronis: Lokasi :-- kualitas :-- frekuenis :-- durasi :--
□ nyeri akut : Lokasi :-- kualitas :-- frekuenis :-- durasi :--
Nyeri hilang : □ minum obat □istirahat □mendengar music □berubah
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan dalam 6 bulan
terakhir?
1-5 kg 1
6-10 kg 2
11-15 kg 3
>15 kg 4
Tidak yakin penurunannya 2√
IMT : BB = 42 = 42 = 58 = 17,48
TB2 171 cm2 1,552 2,92
IMT : 17,48 (berat badan kurang)
2. Apakah asupan makanan berkurang karena berkurangnya nafsu makan?
a. Tidak 0√
b. Ya 1
Total score
Bila score ≥ 2/ pasien dg diagnosis/kondisi khusus lakukan pengkajian lanjut oleh ahli gizi
Masalah keperawatan : Resiko defisit nutris.
Mandiri 2√
Mandiri 3√
Mandiri 3√
Mandiri 2√
Butuh pertolongan 1
Mandiri 2√
Mandiri 2
Total score 18
Usia ≥ 50 tahun 8√
50-79 tahun 10
≥ 80 tahun 26
Agitasi/cemas 13
Memakai kateter/astomy 12
Obat-obatan jantung 10
Dimensia /delitrium 12
Vertigo/hipotensi ortostatik/kelemahan 10
VIII. PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Klien mengatakan bagaian tubuh yang paling disukainya adalah mata, karena dengan
mata ia dapat melihat.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
b. Identitas diri :
Klien mampu menyebutkan nama, dan alamatnya. Klien mengatakan tinggal
bersama suami dan juga orang tuanya.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
c. Peran :
Klien merupakan anak ke 3 daari empat bersaudara. Klien telah memiliki suami. Klien
seorang ibu rumah tangga
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
d. Ideal diri :
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan dapat diterima di masyarakat sekitar. klien
mengatakan ingin bertemu dengan suaminya.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
e. Harga diri :
Klien mengatakan dirinya sudah tidak berguna dan berarti lagi karena telah gagal
menjadi seorang istri yang baik untuk suaminya.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
2. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien mengatakan tidak ada yang mengerti dan memahami pasien. Pasienmengatakan
berdasarkan pandangan agamanya penyakit nya adalah ujian dari allah swt. Pasien
mengatakan tuhan tidak adil terhadapnya karena memberikan ujian seperti ini.
b. Kegiatan ibadah :
Saat di rawat pasien mengatakan tidak solat 5 waktu.
Masalah Keperawatan: Distress Spiritual
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan suami dan kedua orang tuanya adalah oranag yang sangat berarti
baginya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat/sekolah:
Pasien mengatakan jarang berperan serta dalam kegiatan
kelompok/masyarakat/sekolah.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain:
Pasien merasa tidak nyaman dekat dengan orang lain, pasien malas ngobrol dengan
orang lain, pasien lebih suka menyendiri.
2. Pembicaraan
□ Sesuai □ Cepat □ Keras □ Apatis □ Inkoheren
□ Mendominasi □ Mengancam √ Lambat □ Gagap □ Membisu
√Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
Klien berbicara dengan nada yang pelan dan lambat, tidak jelas dan sulit dimengeti. Namun
klien tidak mampu untuk memulai pembicaraan kepada orang lain.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
3. Aktifitas motorik/perilaku
□ Normal □ Agitasi □ Konflusif √ Lesu/tidak bersemangat □ Grimasem
□ Tegang □ Gelisah □ Tremor √ Melamun/banyak diam □ Sulit diarahkan
□ TIK
Jelaskan :
Klien tampak lesu, malas beraktivitas, klien lebih sering berdiam diri dan sering
menghabiskan waktunya di tempat tidur.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
4. Alam perasaan
□ Sesuai □ Putus asa √Sedih □ Merasa tidak mampu
√Marah □ Ketakutan □ Labil □ Gembira berlebihan
□ Tertekan □ Khawatir □ Malu □ Tidak berharga/berguna
Jelaskan :
Klien mengatakan merasa sedih karena rindu dengan keluarganya, klien juga mengatakan
merasa sedih dan marah karena tidak pernah dijenguk keluarganya.
Masalah Keperawatan :Isolasi sosial
7. Persepsi
□ Halusinasi □ Pendengaran □ Penghidu □ Penglihatan □ Pengecapan
□ Perabaan
Jelaskan
Klien tidak mengalami gangguan persepsi sensori ilusi dan halusinasi, baik itu halusinasi
pendengaran, pengelihatan, perabaan, pengecapan dan penghindu.
8. Proses pikir
√Sesuai □ Sirkumsial □ Flight of ideas □ Pengulangan pembicaraan
□ Tangensial □ Bloking □ Kehilangan asosiasi
Jelaskan
Pasien mampu menjawab saat diberikan pertanyaan
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
9. Isi Pikir
√Sesuai □ Obsesi □ Fobia □ Hipokondria
□ Pikiran magis □ Ide yang terkait □ Depersonalisasi □ Agama
□ Waham □ Kebesaran □ Curiga □ Nihilistik
Jelaskan
Pasien mampu menjawab menjawab pertanyaan yang diberikan
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
11. Memori
□Gangguan daya ingat jangka panjang □Gangguan daya ingat jangka pendek
√Gangguan daya ingat saat ini □ Konfabulasi
Jelaskan
Pasien tidak ingat hari dan tanggal
Masalah Keperawatan :gangguan memori
X. SUMBER KOPING
Pasien suka menyendiri, duduk-duduk sendirian, tiduran, menyendiri dikamar, pasien
jarang ngobrol dengan orang lain
Masalah Keperawatan: koping individu tidak efektif
XI. PERSIAPAN PULANG / DISCHARGE PLANNING
NO Komponen yang dibutuhkan Ya Tidak
1 Tempat tinggal √
2 Care giver √
3 Layanan kesehatan masyarakat (puskesmas/CMHN) √
4 Group support √
Masalah Keperawatan:Tidak ada masalah
A. DATA FOKUS
DS :
Pasien masuk RSJ karena memiliki riwayat sering mengurung diri dikamar
Pasien tidak mau merawat diri
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 9 Agustus 2021 pasien sulit diajak berkomunikasi, sering
menyendiri dan tidak mau berbicara dengan teman-temannya.
Pasien mengatakan malas mandi
Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak sakit dan merasa baik-baik saja
Pasien mengatakan badannya terasa gatal
Pasien mengtaakan tuhan tidak adil terhadapnya karena memberikan ujian seperti ini.
Pasien merasa tidak nyaman dekat dengan orang lain
Pasien malas ngobrol dengan orang lain
Pasien mengatakan dirinya sehat, tidak mengalami sakit ataupun gangguan jiwa
DO :
TTV :
- TD : 110/90 mmhg
- Nadi : 80x/menit
- RR : 20X/menit
- Suhu : 35.5 o C
TB : 155cm, BB: 42kg, IMT : 17,48 (berat badan kurang)
Pasien tampak tidak terawat
Baju tidak rapi
Gigi kotor
Kuku panjang
Tercium bau
Pasien serimg menggaruk anggota tubuh
Pasien lebih suka menyendiri, duduk-duduk sendirian, tiduran, menyendiri dikamar
Pasien hanya berbicara jika diajak ngobrol
pasien jarang ngobrol dengan orang lain
Klien tampak lesu, malas beraktivitas
klien lebih sering berdiam diri dan sering menghabiskan waktunya di tempat tidur.
B. ANALISIS DATA
NO DATA MASALAH
1. DS: Defisit Peraawatan Diri
- Pasien mengatakan malas mandi
- Tidak mau merawat diri
- Pasien mengatakan badannya terasa gatal
DO :
- Pasien tampak tidak terawat
- Baju tidak rapi
- Gigi kotor
- Kuku panjang
- Tercium bau
- Pasien serimg menggaruk anggota tubuh
- Klien tampak lesu, malas beraktivitas
2. DS : Isolasi Sosial
- Pasien sering mengurung diri dikamar
- Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 9
Agustus 2021 pasien sulit diajak berkomunikasi,
sering menyendiri dan tidak mau berbicara
dengan teman-temannya.
- Pasien merasa tidak nyaman dekat dengan orang
lain
DO :
- Pasien hanya berbicara jika diajak ngobrol
- Pasien lebih suka menyendiri
- pasien jarang ngobrol dengan orang lain
- klien lebih sering berdiam diri dan sering
menghabiskan waktunya di tempat tidur.
3. DS : Koping individu tidak
- Pasien mengatakan dirinya sehat, tidak
mengalami sakit ataupun gangguan jiwa
DO :
C. POHON MASALAH
Isolasi sosial
Effect
Core problem
No Dx Perencanaan
Tgl Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx Keperawatan
9 D.0109 Defisit Tujuan Umum:
Agustus
perawatan diri Klien dapat mandiri
2021
dalam perawatan diri
Tujuan Khusu Setelah 1x pertemuan pasien Bina hubungan saling percaya :
Pertemuan Pengkajian menunjukkan tanda-tanda percaya Beri salam setiap berinteraksi.
Pasien mampu kepada perawat dan mengenal masalah Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan
menunjukkan tanda- yang dialami, dengan kriteria: tujuan perawat berkenalan
tanda percaya kepada Ekspresi wajah bersahabat Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien
perawat dan mengenali Ada kontak mata Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
masalah yang dialami Mau berkenalan berinteraksi
Tanda-tanda bersih dan rapi Penyakit atau gangguan kesehatan yang bisa dialami
Gangguan yang dialami jika oleh klien bila perawatan diri tidak adekuat
Wanita: berhias/berhias, cara - Masukkan pada jadual kegiatan untuk kebersihan diri dan
memakai baju yang rapih berhias
Pertemuan IV Setelah 4x pertemuan klien diharapkan - Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berhias, makan & minum.
Pasien dapat menyebutkan mampu menyebutkan: Beri pujian
cara BAB/BAK yang baik perawatan diri dan berhias yang - Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik
sudah dilakukan BAB/BAK di toilet
cara/adab BAB/BAK: Membersihkan diri setelah BAB/BAK
BAB/BAK di toilet Membersihkan/menyiram toilet setelah BAB/BAK
Membersihkan diri setelah - Bantu/Latih BAB dan BAK yang baik
BAB/BAK - Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan kebersihan
Membersihkan/menyiram diri, berhias, dan BAB&BAK
toilet setelah BAB/BAK
Klien dapat merawat diri Klien mampu menyebutkan cara - Evaluasi kegiatan latihan perawatan diri: kebersihan diri,
secara mandiri merawat diri dengan baik berhias, makan & minum, BAB & BAK. Beri pujian
Membersihkan diri - Latih kegiatan harian
Berhias - Nilai kemampuan yang telah mandiri
Dx Perencanaan
No
Tgl Keperawata Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx
n
Isolasi sosial TUM: Klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain
TUK:
1. Klien dapat 1. klien menunjukkan tanda-tanda Bina hubungan saling percaya dengan:
mengidentifikasi percaya kepada / terhadap Beri salam setiap berinteraksi.
isolasi sosial yang perawat: Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan
dialami latihan Wajah cerah, tersenyum perawat berkenalan
berkenalan Mau berkenalan Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
Ada kontak mata Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
Bersedia menceritakan berinteraksi
perasaan Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi
Bersedia mengungkapkan kllien
masalahnya Buat kontrak interaksi yang jelas
Bersedia mengungkapkan Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan
masalahnya klien
6. keluarga dapat Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
mendampingi klien kemampuan dalam berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan harian.
berdiskusi saat merawat/melatih klien Beri pujian
melakukan 2 berosialisasi
kegiatan Menjelaskan cara-cara 2. Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan
membantu klien dalam berhias pasien berbicara
makan,
sholat bersama
lain-lain: ............................
3. Latih cara membimbing pasien berbicara dan memberi
pujian :
Keluarga mempraktekan cara Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan cara
berhias pada klien bercakap-cakap
Ingatkan klien waktu bercakap-cakap.
Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
bercakap-cakap
- Berikan pujian atas keberhasilan klien
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
7. Klien mendapatkan Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
dukungan keluarga kemampuan dalam berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan
untuk merawat/melatih pasien dalam RT. Beri pujian
meningkatkan melakukan kegiatan sosial
sosialisasi: keluarga Menjelaskan cara-cara 2. Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan sosial
melatih klien membantu klien dalam berbelanja,
melakukan kegiatan melakukan kegiatan sosial meminta sesuatu
sosial dll ........................
3. Latih keluarga mengajak pasien melakukan kegiatan
sosial:
Belanja
Meminta sesuatu
Dll ................
7.4. Keluarga mempraktekan cara 4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan
berhias pada klien pujian
8. keluarga memahami Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
cara follow up kemampuan dalam berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian/RT,
merawat/melatih pasien berbelanja. Beri pujian
berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian/RT,
berbelanja
Menjelaskan cara-cara follow 2. Jelaskan perawatan berkelanjutan
up ke PKM, tanda kambuh, dan follow up ke PKM,
rujukan tanda kambuh,
rujukan
Keluarga mempraktekan cara 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan
membantu klien sesuai jadwal pujian
Keluarga mampu Keluarga dapat menyebutkan cara Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
merawat pasien secara merawat pasien dengan masalah pasien dalam bersosialisasi. Beri pujian
mandiri Isolasi sosial Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke PKM
Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN KOPING TIDAK EFEKTIF
Perencanaan
Tanggal No. Dx Diagnosa Keperawatan Intervensi
Tujuan Kriteria Hasil
Koping tidak efektif TUM :
D.0096
Klien dapat memiliki
koping yang efektif