Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

TEKNOLOGI INFORMASI PEMERINTAHAN

JUDUL : IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM


PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR/DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN TOLITOLI

DISUSUN OLEH :
SURYANI C19020009

SINDIANI C19020003

NASMITA C19020014

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MADAKO TOLITOLI
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Masalah teknologi informasi selalu menarik perhatian besar individu,atau masyarakat
tak terkcuali bagi karyawan kantor dinas lingungan hidup.Sudah berbagai cara dilakukan
oleh pemerintah untuk memecahkan masalah tersebut.Masalah teknologi informasi
merupakan suatu masalah yang juga sering terjadi di wilayah kabupaten tolitoli
khususnya juga di kantor dinas lingkungan hidup kabupaten tolitoli dan masalah yang
sering terjadi yaitu masalah jaringan seluler maupun jaringan wifi yang kadang kalah
memburuk akibatnya seluruh aktifitas kerja yang dilakukan melalui online harus berhenti
karena masalah jaringan yang memburuk dan ketika jaringan yang mulai mmburuk
karyawan di kantor dinas lingkungan hidup kabupaten tolitoli belum menemukan
solusinya kecuali menunggu jaringan membaik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1) Kegiatan apakah yang sering di kerjakan dalam teknologi informasi pemerintahan
di kantor lingkungan hidup?
2) jaringan apakah yang digunakan di kantor lingkungan hidup dan berapa jumlah
jaringannya?
3) Teknologi apakah yang dipakai di kantor dinas lingkungan hidup?
4) Apa saja manfaat di kantor dinas lingkungan hidup yang mereka proleh dari
penggunaan teknologi informasi?
5) Masalah yang sering terjadi ketika mengakses teknologi informasi?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Implementasi
Pengertian Implementasi Secara etimologis pengertian implementasi menurut Kamus
Webster yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab ( 2004 ) ( Webster dalam Wahab
( 2004:64 ) adalah : Konsep implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to implement.
Dalam kamus besar webster, to implement ( mengimplementasikan ) berati to
provide the means for carrying out ( menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu )
dan to give practical effect to ( untuk menimbulkan dampak/akibat terhadap sesuatu )
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yaitu to implement yang berarti
mengimplementasikan. Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk melaksanakan
sesuatu yang menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu. Sesuatu tersebut
dilakukan untuk menimbulkan dampak atau akibat itu dapat berupa undang–undang,
Peraturan Pemerintah, Keputusan Peradilan dan Kebijakan yang dibuat oleh Lembaga–
Lembaga Pemerintah dalam kehidupan kenegaraan. Menurut Solichin Abdul Wahab
dalam bukunya yang berjudul Analisis Kebijakan Dari Formulasi ke Implementasi
Kebijaksanaan Negara ( 2001 ) dalam ( Wahab ( 2001:65 ) mengemukakan pendapatnya
mengenai Pelaksanaan atau implementasi sebagai berikut : Implementasi adalah
tindakan–tindakan yang dilakukan oleh individu atau pejabat–pejabat, kelompok–
kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada terciptanya tujuan–tujuan yang
telah digariskan dalam keputusan kebijakan.

2.2 Implementasi dalam pelayanan publik


1) Sumber Daya Manusia ( Staff )
Implementasi kebijakan tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari sumber daya
manusia yang cukup kualitas dan kuantitasnya. Kualitas sumber daya manusia berkaitan
dengan keterampilan, dedikas, profesionalitas, dan kompetensi di bidangnya, sedangkan
kuatitas berkaitan dengan jumlah sumber daya manusia jumlah sumber daya manusia
dikantor dins lingkungan hidup kabupaten tolitoli berkisar 73 orang staff . Sumber daya
manusia sangat berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi, sebab tanpa sumber
daya manusia yang mempunyai kehandalan, implementasi kebijakan akan berjalan lambat
.
2) Anggaran ( Budgetary )
Dalam implementasi kebijakan, anggaran berkaitan dengan kecukupan modal atau
investasi atas suatu program atau kebijakan untuk menjamin terlaksananya kebijakan
tersebut, sebab tanpa dukungan anggaran yang memadai, kebijakan tidak akan berjalan
dengan efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran.
3) Fasilitas
Fasilitas atau sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
dalam implementasi kebijakan. Pengadaan fasilitas yang layak, seperti gedung, tanah dan
peralatan perkantoran akan menunjang dalam keberhasilan implementasi suatu program
atau kebijakan.
4) Informasi dan Kewenangan
Informasi juga menjadi faktor penting dalam implementasi kebijakan, terutama
informasi yang relevan dan cukup terkait bagaimana mengimplementasikan suatu
kebijakan. Sementara wewenang berperan penting terutama untuk meyakinkan dan
menjamin bahwa kebijakan yang dilaksanakan sesuai dengan yang dikehendaki.

2.3 faktor yang mendukung agar implementasi berjalan lancar


1). Faktor Komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari komunikator kepada
komunikan. Sementara itu, komunikasi kebijakan berarti merupakan proses penyampaian
informasi kebijakan dari pembuat kebijakan ( policy makers ) kepada pelaksana kebijakan
( policy implementors ).
Informasi perlu disampaikan kepada pelaku kebijakan agar pelaku kebijakan dapat
memahami apa yang menjadi isi, tujuan, arah, kelompok sasaran ( target group )
kebijakan, sehingga pelaku kebijakan dapat mempersiapkan hal–hal apa saja yang
berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan, agar proses implementasi kebijakan bisa
berjalan dengan efektif serta sesuai dengan tujuan kebijakan itu sendiri.
2). Sumber Daya
Sumber daya memiliki peranan penting dalam implementasi kebijakan, ini diartikan
bahwa, bagaimana pun jelas dan konsistensinya ketentuan–ketentuan dan aturan–aturan
serta bagaimana pun akuratnya penyampaian ketentuan– ketentuan atau aturan–aturan
tersebut, jika para pelaksana kebijakan yang bertanggung jawab untuk melaksanakan
kebijakan kurang mempunyai sumber– sumber daya untuk melaksanakan kebijakan
secara efektif maka implementasi kebijakan tersebut tidak akan efektif.
3). Disposisi
Kecenderungan perilaku atau karakteristik dari pelaksana kebijakan berperan penting
untuk mewujudkan implementasi kebijakan yang sesuai dengan tujuan atau sasaran.
Karakter penting yang harus dimiliki oleh pelaksana kebijakan misalnya kejujuran dan
komitmen yang tinggi. Kejujuran mengarahkan implementor untuk tetap berada dalam
asa program yang telah digariskan, sedangkan komitmen yang tinggi dari pelaksana
kebijakn akan membuat mereka selalu antusias dalam melaksanakan tugas, wewenang,
fungsi, dan tanggung jawab sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
4). Struktur Birokrasi
Struktur organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi
kebijakan. Aspek struktur organisasi ini melingkupi dua hal yaitu mekanisme dan struktur
birokrasi itu sendiri. Aspek pertama adalah mekanisme, dalam implementasi kebijakan
biasanya sudah dibuat Standart Operation Procedur ( SOP ). SOP menjadi pedoman bagi
setiap implementator dalam bertindak agar dalam pelaksanaan kebijakan tidak melenceng
dari tujuan dan sasaran kebijakan. Aspek kedua adalah struktur birokrasi, struktur
birokrasi yang terlalu panjang dan terfragmentasi akan cenderung melemahkan
pengawasan dan menyebabkan prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks yang
selanjutnya akan menyebabkan aktivitas organisasi menjadi tidak fleksibel.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kegiatan apakah yang sering di kerjakan dalam teknologi informasi


pemerintahan di kantor lingkungan hidup

Kegiatan sehari hari yang sering di kerjakan dalam penggunaan teknologi informasi
pemerintahan di kantor dinas lingkungan hidup yaitu staff dari kantor dinas lingkungan hidup
sering memanfaatkan teknologi informasi untuk mengkafer data-data pekerjaan mereka
memakai komputer untuk hal itu dan mencari informasi-informasi penting melalui internet.

3.2 jaringan apakah yang digunakan di kantor lingkungan hidup dan berapa
jumlah jaringannya

Jaringan yang digunakan di kantor dinas lingkungan hidup yaitu mereka

menggunakan jaringan wifi untuk lebih mudah mengakses penggunaan teknologi informasi
mereka memakai hingga 8 unit jaringan wifi untuk lebih mempermudah.

3.3 Teknologi apakah yang dipakai di kantor dinas lingkungan hidup

Teknologi yang dipergunakan untuk megakses dan mempermuda pekerjaan di dinas


lingkungan hidup yaitu komputer.Mereka menggunakan komputer untuk memper mudah
pekerjaan mereka sehari-hari mengkafer data,mencari berbagai teknologi informasi hingga
pekerjaan lainnya menggunakan komputer.

3.4 Apa saja manfaat di kantor dinas lingkungan hidup yang mereka proleh dari
penggunaan teknologi informasi

Manfaat penggunaan teknologi informasi yaitu :

1). Mempermudah proses pekerjaan

2).Mempermudah mendapatkan informasi

3).Mempermudah proses pengiriman data atau berkas

4).Dan mempermudah proses berinteraksi jarak jauh.


3.5 Masalah yang sering terjadi ketika mengakses teknologi informasi

Masalah yang sering terjadi ketika penggunaan teknologi informasi atau mengakses
teknologi informasi yaitu ketika jaringan yang tersedia eror atau tidak bagus ketika jaringan
tersebut eror maka kegiatan teknologi informasi pemerintahan yang menggunakan jaringan
harus berhenti sampai jaringan tersebut membaik.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Pada dasarnya pengaruh teknologi informasi terhadap otomatisasi manajemen kantor


yang dilihat dari aktifitas yang terjadi di kantor Dinas lingkungan hidup kabupaten tolitoli
berjalan efektiv dan efisien, hal tersebut tidak terlepas dari pemanfaatan sumber daya yang
ada termasuk sarana prasarana teknologi dan sumber daya manusianya itu sendiri sebagai
pengguna atau juga sebagai operator.

Dalam mengoperasikan sarana prasarana tersebut yang menunjang terjadinya


efektifitas kerja karyawan. Dalam prosesnya teknologi informasi yang ada dalam mendukung
otomatisasi kantor ditandai dengan penggunaannya.

4.2 Saran

Saran dari kami penggunaan teknologi informasi harus di perkembang serta alat
untuk mengakses seperti leptop dan jaringan wifi harus di perbanyak agar lebih
mempermudan dan memperlancar proses pekerjaan di dinas lingkungan hidup kabupaten
tolitoli.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/568/5/111801090_file%205.pdf
LAMPIRAN

(DEKOMENTASI)

Anda mungkin juga menyukai