Di susun oleh :
PUTU CANDRAWATI
NPM : 20390031
TAHUN 2020
i
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas Berkat dan Rahmat dari Tuhan karena atas karunia, izin, hidayah
Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak, maka dengan ini
Malahayati.
3. Dainty Maternity, SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi Profesi bidan
ini
Penulis
ii
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 5
D. Manfaat Penulisan.............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN TEORI
A. TinjauanTeori medis........................................................................ 7
B. Konsep Dasar Anemia Ringan........................................................ 19
C. Tinjauan Teori Asuhan Kehamilan (ANC)...................................... 21
D. Konsep Dasar Manajemen Kebidanan............................................. 29
BAB III ANALISA KASUS
A. Pengkajian Data Subjektif ............................................................... 37
B. Pengkajian Data Obyektif................................................................ 40
C. Data Penunjang................................................................................ 43
D. Analisa Data..................................................................................... 43
E. Penatalaksanaan ............................................................................... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Temuan ............................................................................ 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................... 53
B. Saran.............................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAK
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dunia yaitu 289.000 jiwa. Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara
179.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di
hidup, Filipina 170 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000
(WHO, 2019).
kematian dan kesakitan ibu meningkat pada tahun 2015 yaitu 130/100.000
Sedangkan untuk provinsi lampung angka kematian ibu, pada tahun 2015
sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk AKB dapat dikatakan
penurunan on the track (terus menurun) dan pada SDKI 2012 menunjukan
1
2
masih tetap tinggi di 305 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kemenkes RI,
2018).
mungkin menghapuskan bagi ibu dan janin. Memang, AIP adalah faktor
risiko yang diketahui untuk banyak komplikasi ibu dan janin. Komplikasi
ibu termasuk persalinan premature, kenaikan berat badan yang buruk, dan
prematuritas, berat badan lahir rendah, skor Apgar yang buruk, tekanan
tingkat morbiditas yang lebih tinggi dan ikatan fana neonatal daripada bayi
tanpa anemia. Selain itu, bayi yang ibunya mengalami AIP selama
kecil dan selama kehamilan dan ibu menyusui. Anemia yang terjadi
tablet besi selama kehamilan yaitu 60 tablet dan diminum 1x100mg setiap
hari untuk mencegah terjadinya anemia dan pada ibu dengan anemia berat
Asia sebesar 48,2%, Afrika 57,1% , Amerika 24,1% dan Eropa 25,1%
2013, prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1%. ibu
hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl,
Provinsi Jawa barat pada tahun 2018 sebesar 18,64 % dan pada tahun 2012
fatal mulai dari kelahiran prematur sampai kematian ibu dan bayi.
resiko penting terjadinya kondisi ibu hamil dan neonatus yang buruk.
2020”.
B. Rumusan Masalah
2020”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
2. Bagi lahan
BAB II
TINJAUAN TEORI
darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah
gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada
hamil dan kurang dari 11 gram/dl untuk wanita hamil (Varney, 2011).
menjadi organ dan juga untuk memproduksi energy agar ibu hamil bisa
7
7
2. Etiologi
3) Malabsorbsi
lain- lain.
3. Patofisiologi
berkurang sehingga kebutuhan tubuh akan sumber zat gizi juga akan
(Manuaba, 2010).
ke-9 dan meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang atern
8
a. Umur Ibu
b. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu
baik lahir hidup maupun lahir mati. Seorang ibu yang sering
selama hamil zat-zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin
tidak terlepas dari keadaan sosial, ekonomi, dan bio sosial dari ibu
penapisan status gizi Kurang Energi Kronis (KEK). Ibu hamil KEK
energi dan protein dalam intake makanan sehari hari yang biasanya
malaria, TBC) (Anonim, 2014). Ibu yang sedang hamil sangat peka
e. Jarak kehamilan
pada ibu dengan prioritas 1 – 3 anak dan jika dilihat menurut jarak
yang dikandungnya.
f. Pendidikan
5x0,20 mg.
b. Anemia Megaloblastik
Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga
d. Anemia Hemolitik
b. Pusing, lemah
7. Klasifikasi Anemia
perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri. Pada kala nifas
(Manuaba, 2010).
16
9. Pencegahan anemia
hati.
besi pada ibu. Ibu yang mengalami kekurangan zat besi pada
penyerapan zat besi seperti teh dan kopi patut dihindari (Anonim,
2014).
antenatal care yang kedua yaitu pengukuran lingkar lengan atas (LiLA)
yang bertujuan untuk skrining ibu hamil yang beresiko kurang energi
care.
dan satu kali pada trimester ke tiga tetapi jika ibu hamil memiliki kadar
1. Pengertian
sebagai berikut:
a. Cepat lelah
b. Sering pusing
c. Mata berkunang-kunang
d. Badan lemas
Komplikasi anemia ringan pada ibu hamil dapat terjadi, hal ini
hamil. Pada kasus anemia ringan pada ibu hamil bila tidak segera
lain :
ringan.
Tabel 2.2
2 Daging 2,8
3 Telur 3,0
4 Kedelai 1,0
5 Tempe 12,4
6 Tahu 3,4
7 Bayam 0
20
8 Kangkung 4,4
9 Pepaya 1,7
10 Jeruk 0,4
Sumber : Proverawati,2011
a) Peroral
lebih.
b) Parental
indikasi, serta intervensi dasar dan khusus (sesuai resiko yang ada).
berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian
VDRL, test reduksi urine, test protein urine, test Hb, terapi iodium,
secara umum.
22
sebagai berikut :
23
minggu
sesuai standar.
Adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali kapan saja pada masa
murni.
7. Kunjungan Ulang
Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan dengan kedua dan
8. K4
Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau
a. Oksigen
yang bersih, tidak kotor atau polusi udara, tidak bau, dsb. Pada
b. Nutrisi
a) Pertumbuhan janin
b) Plasenta
c) Uterus
d) Payudara
e) Organ lain
seperti biasa.
lebih 285 dan protein lebih tinggi dari biasanya menjadi 1,5
gr/kg BB.
protein. Kebutuhan total protein 950 gr, Fe 0,8 gr, dan asam folik
1. Pengertian
1. Data Subjektif
kesehatan.
2015).
dkk, 2015).
28
Wulandari, 2010).
k) Kebiasaan Sehari-hari
2. Data Objektif
a) Pemeriksaan fisik
b) Pemeriksaan Sistematis
2013).
(Sulistyawati, 2013)
(Sulistyawati, 2013).
2013)
c) Pemeriksaan khusus
Abdomen
janin.
Kontraksi
3. Pemeriksaan penunjang
Sujanti,2010)
benar terjadi.
melakukan rujukan.
SOAP yaitu:
I varney.
BAB III
ANALISA KASUS
No.Telp :
A. Data Subjektif
1. Keluhan utama
pergerakan janin aktif 10 kali dalam 12 jam, ibu mengatakan ada sakit
Tidak ada demam tinggi, tidak ada bengkak pada mata, tangan dan
2. Riwayat Haid
3. Riwayat perkawinan
JK BB
1. 2015 BPM Aterm Spontan Bidan - L 3000 8 Bulan
2. Hamil
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun dan tidak ada
riwayat penyakit anemia seperti yang di derita oleh Ny. W dan tidak
eliminasi
sikat gigi, mengganti pakaian minimal 2 x/hari, BAB 1 /hari, BAK 5-8
x/hari.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a) Inspeksi
- Kepala
Kulit Kepala : Bersih,tidah berketombe
Rambut : Hitam, Tidak rontok
- Muka : oval
Mata
Kelopak Mata : Tidak oedema
Sklera : An ikterik
39
Konjungtiva : An anemis
- Mulut dan Gigi
Lidah dan Gusi : Bersih,tidak ada epulsi
Gigi : Tidak berlubang, tidak ada caries
- Leher
Kelenjar Tyroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar Getah Bening : Tidak ada pembesaran
Vena Jugularis : Tidak ada pembesaran
- Dada
Jantung : Normal bunyi “Lup Dup”
Paru-paru : Tidak ada whezing dan ronchi
Payudara : Normal
Pembesaran : Normal
Putting Susu : Menonjol
Simetris : Ya
Benjolan : Tidak ada
Pengeluaran : tidak ada
Rasa Nyeri : Tidak ada
- Abdomen
Pembesaran : Normal, sesuai usia kehamilan
Luka Bekas Operasi : Tidak ada
Strie Gravidarum : nigra
Benjolan : Tidak ada
b) Palpasi Abdomen
- Leopold I :
TFU 2 jari dibawah pusat, Pada bagian fundus teraba bagian bulat,
lunak dan tidak melenting yaitu bokong
- Leopold II :
40
1. Ekstremitas
Reflek patela : positif
Odema :tidak ada
Varises : tidak ada
2. Auskultasi
DJJ : (+) positif
Frekuensi : 140x/menit
Punctum Maximum : 3 jari di bawah pusat sebelah kanan
3. Pemeriksaan Penunjang
Golongan Darah: O
4. Assesmen
a. Diagnosa kebidanan
41
b. Dasar
5. Planning
saat ini.
Evaluasi :
Evaluasi:
nutrisi dan hidrasi dengan minum air putih lebih banyak, mengonsumsi
Rasional: agar ibu dapat memenuhi kebutuhan harian dengan jadwal dan
Evaluasi:
gizi seimbang
sudah dibuat
43
Evaluasi:
zat besi
Evaluasi:
Fe
mengkonsumsi tablet Fe
secara rutin
Evaluasi:
tablet per hari pada pagi dan malam hari sebanyak 30 tablet diminum
Evaluasi:
pada malam hari 7-8 jam dan tidur siang minimal 1 jam serta mengurangi
yang cukup
Evaluasi:
obat tidur
45
III yaitu sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak pada wajah
kaki dan tangan, nyeri perut yang hebat, gerakan janin berkurang, keluar
bahaya kehamilan.
Evaluasi:
trimester III
sekarang
mengganti pakaian dalam apabila basah, serta cebok dengan cara yang
Evaluasi:
deterjen
ke fasilitas kesehatan
Evaluasi:
Januari 2020
saat ini
Evaluasi:
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisa Kasus
48
umur 32 tahun dengan anemia ringan di PMB Emawati, S.ST penulis akan
membahas dan menguraikan isi dari laporan kasus ini, khususnya tinjauan
kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan. Pada pembahasan ini
gr/dl. Pada trimester I dan III kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada
trimester II kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dl. Pada ibu hamil
2010 dalam Astarina, 2014). Ini sesuai dengan kasus yang didapatkan
trimester II hanya 10,2 gram/ dl, kurang dari 10,5 gram/ dl (pemeriksaan
hemoglobin dalam darah Ny.W adalah 10,6 gram/ dl. Hal ini menunjukkan
mengantuk, malaise, pusing, lemah, nyeri kepala, luka pada lidah, kulit
meminum tablet Fe secara teratur. Selain itu, juga didukung oleh konsumsi
bisa disebabkan oleh penurunan asupan atau penyerapan zat besi, termasuk
konsumsi makanan seperti hati, daging, telur, beras, sayuran hijau (bayam,
Pada kasus Ny. W G2P1A0 dengan anemia ringan bila tidak segera
ditangani akan terjadi anemia sedang tetapi dalam kasus ini tidak
dengan dosis 2 x 1 tablet per hari dan vitamin C dengan dosis 2 x 1 dalam
penyerapan Fe. Cara minum tablet Fe yang benar yaitu dengan air putih
Pada kasus ini sudah sesuai dengan tinjauan teori di mana, seorang
ibu hamil diberikan tablet Fe untuk mencegah dan mengatasi anemia yang
selama kehamilan.
mengalami anemia ringan dan kadar Hb-nya dapat meningkat dari 10,2
gram/dl menjadi minimal 11 gram/dl. Namun, hal itu akan sulit dapat
meningkat sebesar 0,4 gram/ dl yaitu menjadi 10,6 gram/ dl. Dan ini tidak
prematur, persalinan tidak normal atau dengan cara SC. hambatan tumbuh
2010). Namun, bahaya yang disebutkan ini tidak ditemukan pada Ny. W
masa nifas, dan infeksi mamae, Untuk anemia pada masa nifas, tidak dapat
diketahui oleh penulis karena ibu belum bersalin di BPM Emawati, SST
memberikan ibu terapi tablet Fe dengan dosis 1x100mg dalam sehari dan
60 tablet selama kehamilan. Selain itu, ibu juga diberikan konseling untuk
mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi serta makanan bergizi
lainnya.
53
yang kurang zat besi dan protein serta menjelaskan kepada ibu dampak
yang akan terjadi apabila tidak segera ditangani. Selain itu, tenaga
potensial yang akan terjadi apabila anemia ringan tidak dapat diatasi yaitu
dukungan kepada ibu agar dapat mengonsumsi makanan yang tinggi zat
dengan kebutuhan ibu. Namun, asuhan ini masih sangat kurang karena
dari anemia itu sendiri serta tidak menjelaskan dengan lebih jelas tentang
nutrisi dan kebutuhan pada ibu hamil. Misalnya, tenaga kesehatan tidak
yang mengandung zat besi dalam sehari. Selain itu, tenaga kesehatan juga
tidak memberitahu ibu makanan apa saja yang mengandung tinggi zat besi
seperti hati, ikan, telur, dan sayuran hijau. Dengan demikian, kurangnya
yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Pada pengkajian data, juga terjadi
dengan lebih rinci mengenai keluhan yang dirasakan oleh ibu dan tidak
mengkaji lebih dalam lagi mengenai pola makan ibu sehari-hari. Tenaga
kesehatan tidak mengkaji porsi makan ibu dalam sehari dan jenis makanan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
yaitu 60 tablet selama kehamilan dan diminum 1x1 setiap hari serta
B. Saran
1. Bagi Penulis
masyarakat
56
3. Bagi Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin 2011. Anemia Defisiensi Zat Besi pada Ibu Hamil di Indonesia
(evidence based). Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS.http:
//ridwanamiruddin. wordpress.com. Diakses 12 Januari 2011
Bahar, 2010). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Ke-3. Balai Penerbit FKUI,
Jakarta
Darlina, 2013. Faktor Resiko Anemia pada Ibu Hamil di Kota Bogor.Media Gizi
Depkes RI, 2017. Data dan informasi Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016.
Jakarta: Pusat Data dan Informasi.
Rukiah, 2010. Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: CV. Trans Info Media dan
Keluarga.Vol.2 No.1. 34-41