A. TUJUAN PERCOBAAN
Membuat inokulum untuk bahan dasar pembuatan asam asetat
Membiakkan starter asam asetat dengan menggunakan mikroba
Membuat asam asetat dengan fermentasi aerob
Membandingkan produk asam asetat yang terbentuk dengan berbagai kondisi
operasi.
B. DASAR TEORI
1. Definisi Asam Asetat
Asam asetat merupakan salah satu produk industri yang banyak dibutuhkan di
Indonesia. Asam asetat dapat dibuat dari substrat yang mengandung alkohol, yang
diperoleh dari berbagai macam bahan seperti buah-buahan, kulit nanas, pulp kopi,
dan air kelapa. Hasil dari fermentasi asam asetat sering disebut sebagai vinegar
yang berarti sour wine. Dalam keadaan murni asam asetat bebas dari air (asam
asetat glasial) merupakan cairan berwarna bening yang menyerap air dari
lingkungan (bersikap higroskopis) dan membeku dibawah suhu 16,7oC (62oF)
menjadi sebuah kristal padat tidak berwarna (Eric, 2013). Asam asetat atau acetic
acid atau ethanoic acid adalah senyawa organik yang termasuk dalam golongan
carboxylic acid dengan gugus fungsinya adalah:
2. BAHAN
Apel
Air kelapa
Gula
Ragi
NaOH
Cuka apel
3. VARIABEL
o Variabel tetap : apel segar 100 ml dan air kelapa 100 ml
o Variabel berubah : pH stater 2,3,4,5 jenis stater air lejen
o Respon yang diamati : volume larutan, densitas larutan, dan kadar asam
asetat
D. LANGKAH KERJA
a. Pembuatan asam dari buah apel
1) Sterilisasi alat dengan menggunakan autoclave.
2) Lalu cuci bersih dan potong buah apel sebanyak 250 gr
3) Siapkan blender dan masukan apel 250 gr, air sebanyak 1 : 4, dan tambahkan
sukrosa 25 gr.
4) Kemudian saring sari apel yang sudah diblender dan dimasukan ke dalam
gelas kimia.
5) Ukur pH sari apel yang sudah diblender dan dimasukkan ke dalam gelas kimia
6) Tambahkan ragi 0,5 % w
7) Tutup rapat
8) Simpan selama 14 hari
E. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud inokulum?
Jawab
Inokulum merupakan mikroorganisme yang diinokulasikan ke dalam medium
fermentasi
2. Tuliskan mekanisme reaksi pembuatan asam asetat!
Jawab
Reaksi kimia secara keseluruhan dilakukan oleh bakteri yang diuraikan sebagai
berikut :
C6H12O6 → 3CH2COOH
Bakteri yang diuraikan tersebut menghasilkan asam asetat dari suatu senyawa
karbon, seperti methanol, karbon monoksida, atau campuran karbon dioksida dan
hydrogen. Reaksinya :
2CO2 +4H2 → CH2COOH + 2H2O
3. Bagaimana pengaruh pH optimum terhadap fermentasi?
Jawab
pH optimum untuk proses fermentasi berkisar antara 4,5 – 5. Pada pH 3 proses
fermentasi akan berkurang kecepatannya. Hal tersebut dikarenakan pH
mempengaruhi efektivitas enzim yang dihasilkan mikroorganisme dalam bentuk
kompleks enzim substrat.
F. DATA PENGAMATAN
Hari Pengamatan Hari Hari Pengamatan Hari Hari Pengamatan Hari Hari Pengamatan
ke- 1 ke-7 ke-10 ke-12
I. ANALISIS PENGAMATAN
Pada proses pembuatan asam asetat dengan air kelapa diawali dengan
penyaringan kemudian dimasukkan gula dan tambahkan ragi 0,5 % dan berat air
kelapa, sehingga dihasilkan :
Banyak ragi = berat air kelapa × 0,5 %
= 1000 ml × 0,5 %
= 5 gram
Setelah ragi dimasukkan sebanyak 5 gram, aduk rata dan lakukan pengecekan
pH dengan menambahkan etanol hingga pH = 7, lalu tutup rapat dengan
menggunakan tali dan benang. Setelah hari ke-7 dilakukan penyaringan, karena air
kelapa tersebut menghasilkan endapan mendapatkan hasil 800 ml kemudian ditambah
cuka apel sebanyak 10 %.
Starter = 800 ml × 10 %
= 80 ml
Setelah cuka apel dimasukkan ditutup kembali dengan rapat dan pada hari ke-
12 dilakukan kembali penyaringan dan mendapatkan asam asetat dari air kelapa
sebanyak 470 ml.
Pada proses pembuatan asam asetat menggunakan apel diawali dengan
memblender apel lalu disaring untuk mendapatkan sari apel kemudian ditambahkan
gula dan tambahkan ragi 0,5 % dari volume sari apel :
= berat air apel × 0,5 %
= 1000 ml × 0,5 %
= 5 gram
Setelah itu ragi dimasukkan dan dilakukan pengecekan pH dengan
menambahkan etanol hingga pH = 7, lalu tutup rapat. Setelah 7 hari dilakukan air apel
menghasilkan endapan saring air apel dan didapatkan hasil 820 ml kemudian
ditambah cuka apel sebanyak 10 %.
Starter = 820 ml × 10 %
= 82 ml
Setelah cuka apel dimasukkan ditutup kembali dan dilakukan penyaringan
kembali pada hari ke-12 dan mendapatkan hasil akhir sebanyak 500 ml asam asetat
dengan menggunakan air apel.
J. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. pH awal air kelapa yaitu 7 → pH akhir yaitu 4
2. pH awal air apel yaitu 7 → pH akhir yaitu 4
3. Mol air kelapa dan air apel adalah 8 n
4. % air kelapa = 47 %
5. % air apel = 50 %
6. ρ air kelapa = 0, 47 g/cm3
7. ρ air apel = 0,5 g/cm3
8. Analisis ekonomi
Harga bahan baku = Rp. 35.000
Harga jual = Rp. 52.500
Harga jual/botol = Rp. 17.500 / botol
Keuntungan = Rp. 17.500
O.
ERLENMEYER GELAS KIMIA GELAS UKUR
PIPET TETES PIPET UKUR BOLA KARET