Anda di halaman 1dari 2

Fiber To The ome

Mengapa Menggunakan Fiber Optik


Salah satu teknologi yang telah dan terus dikembangkan sebagai media komunikasi
berbasis internet adalah teknologi fiber optik. Fiber optik populer untuk  sektor
pengguna tetap seperti perkantoran, bangunan tinggi, sekolah, atau rumah seperti
produk Telkom Indonesia yaitu IndiHome, First Media, MyRepublic, Biznet. dan CBN.
Apalagi di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, jaringan internet yang handal
berbasis fiber optik menjadi semakin dibutuhkan. Fiber optik sendiri merupakan kabel
dari material silika (kaca) yang mampu menyalurkan cahaya. Jadi, alih-alih dikirimkan
melalui arus listrik di kawat tembaga seperti pada jaringan telepon, data dikirimkan
dalam bentuk cahaya yang merambat melalui kaca fiber optik. Bahkan selain sebagai
media menyalurkan informasi, fiber optik juga dapat digunakan sebagai sensor dengan
berbagai aplikasi. Salah satunya adalah fiber optik sebagai sensor pernapasan.

Keuntungan memilih teknologi fiber optik ini diantaranya adalah kecepatan yang tinggi
dan kapasitas lebih besar, baca juga  Keunggulan Serat Optik – Perevolusi Dunia
Telekomunikasi. Bayangkan, data dikirimkan dengan kecepatan cahaya. Tidak ada di
alam semesta ini yang melebihi kecepatan cahaya. Tentunya informasi dapat mencapai
tujuan lebih dulu jika dibandingkan dengan kecepatan rambat arus listrik di kabel
tembaga, bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan transmisi data pada
fiber optik telah melebihi 100 Gb/s! [7] Artinya film Bluray 1080p yang memiliki ukuran
file sekitar 7 GB dapat dikirim dalam waktu 7 detik saja.

Kapasitas atau bandwidth dari jaringan ini juga besar karena dalam satu kabel, beberapa
rangkaian data dapat dikirim dalam waktu yang bersamaan, menggunakan teknik WDM
(Wavelength Division Multiplexing). Dengan berbagai penelitian yang dilakukan saat ini,
tidak menutup kemungkinan kecepatan komunikasi dengan fiber optik akan terus
meningkat, apalagi adanya teknik DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) [5].

Komponen Komunikasi Fiber Optik


Seperti halnya segala bentuk komunikasi, diperlukan komponen pengirim (transmitter),
jalur komunikasi, dan penerima (receiver) dalam membentuk suatu sistem komunikasi
fiber optik. Selain itu, diperlukan beberapa peralatan yang dapat dikategorikan
dalam komponen aktif dan pasif [1]. Komponen aktif adalah alat yang membutuhkan
sumber listrik untuk beroperasi. Contohnya adalah laser, amplifier, modulator, attenuator,
dan switch. Sedangkan komponen pasif adalah alat yang tidak membutuhkan sumber
energi lain dan hanya bekerja menyalurkan sinyal cahaya. Contohnya adalah fiber optik,
konektor, splices, filter optik, dan coupler.
Gambar 1. Susunan dasar komunikasi optik

Struktur dasar sistem komunikasi fiber optik ditunjukkan pada gambar 1. Terdapat tiga
aspek penting yaitu transmitter, jalur komunikasi, dan receiver.  Masing-masing akan
dijelaskan dalam uraian berikut :

Transmitter
Transmitter terdiri atas beberapa bagian. Bagian utamanya adalah sumber cahaya yang
dibantu oleh komponen  multiplexer, modulator, coupler,  dll. Sumber cahaya yang
digunakan dalam bidang komunikasi adalah laser dioda atau LED. Keduanya
dibedakan berdasarkan mekanisme pembangkitan cahaya yang terjadi.

Multiplexer adalah suatu komponen yang memungkinkan peningkatan kapasitas fiber


optik melalui sistem TDM (Time Division Multiplexing) dan WDM (Wavelength Division
Multiplexing). Pada TDM, informasi dari banyak sumber dikirimkan berurutan ke satu
tujuan, sedangkan pada WDM, sinyal tidak dikirimkan satu persatu melainkan tiap
sumber memiliki panjang gelombang yang berbeda, sehingga dapat dikirimkan
bersamaan dalam satu fiber. Hal ini menyebabkan kapasitas pada jaringan fiber optik
WDM jauh lebih besar. [1]

Anda mungkin juga menyukai