816 1771 1 SM
816 1771 1 SM
Abstrak. Kayu manis mempunyai kandungan senyawa kimia berupa fenol, terpenoid dan
saponin yang merupakan sumber antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
aktivitas antioksidan ekstrak metanol dari beberapa bagian tanaman Kayu Manis
(Cinnamomum burmani) asal kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, yang meliputi bagian daun
muda, daun dewasa, daun tua, kulit ranting, kulit dahan, dan kulit batang. Uji aktivitas
antioksidan menggunakan metode metode penangkapan radikal DPPH. Sebagai kontrol
positif digunakan α-tokoferol. Aktivitas antioksidan sampel ditentukan oleh besarnya
hambatan serapan radikal DPPH melalui perhitungan persentase inhibisi. Dari hasil
penelitian didapatkan nilai persen inhibisi ekstrak metanol beberapa bagian tanaman kayu
manis berkisar antara 73,26% sampai 98,56%. Berdasarkan nilai persen inhibisi, peroleh
nilai IC50 untuk masing-masing ekstrak metanol daun muda, daun dewasa, daun tua, kulit
ranting, kulit dahan, dan kulit batang Kayu Manis, masing-masing sampel berturut-turut
memperoleh nilai : 111, 94, 9 . 49. 53, dan 53 ppm. Sedangkan untuk nilai IC5 α-
tokoferol adalah sebesar 84 ppm. Berdasarkan data pengujian aktivitas antioksidan ini dapat
disimpulkan bahwa ekstrak metanol kayu manis cukup potensial sebagi sumber senyawa
antioksidan karena kemampuan aktivitas antoksidannya setara dengan aktivitas α-tokoferol
sebagai senyawa antioksidan.
menemukan sumber antioksidan baru perlu dahan dan kulit batang Kayu manis).
dilakukan, terutama yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan (Stojanovic et al., Uji Aktivitas Antioksidan
2001). Terhadap masing-masing ekstrak
Pemanfaatan tumbuhan kayu manis dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan
sebagai sumber antioksidan cukup menggunakan metode penangkapan radikal
potensial, mengingat beberapa penelitian DPPH (Selvi, et al., 2003) . Dibuat
tentang aktivitas antioksidan dari berbagai serangkaian larutan sampel dari keempat
lingkungan tumbuh yang berbeda bahan yang diekstrak pekat dengan variasi
menunjukkan tingkat aktivitas antioksidan konsentrasi 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm,
yang beragam. Penelitian Prasad et al., 400 ppm, dan 500 ppm, menggunakan
(2009) tentang aktivitas antioksidan pelarut DMSO. Untuk penentuan aktivitas
dengan metode DPPH terhadap 5 spesies antioksidan, sebanyak 0,2 ml larutan
Cinnamomum, ternyata yang memberikan sampel dipipet dengan pipet mikro ke
nilai aktivitas antioksidan yang tertinggi dalam vial, kemudian ditambahkan 3,8 ml
adalah C. zeylanica yaitu 92,1 ± 0,06% larutan DPPH 50 µM. Campuran larutan
lebih tinggi dibanding BHT (85± 1,1%). dihomogenkan dan dibiarkan selama 30
Dari penelusuran literatur belum menit ditempat gelap. Serapan diukur
ditemukan laporan penelitian tentang dengan spektrofotometer UV-Vis pada
aktivitas antioksidan Kayu Manis Asal panjang gelombang 517 nm. Untuk kontrol
Kabipten Kerinci, sementara untuk Provinsi positif digunakan α-tokoferol, perlakuan
Jambi, penghasil Kayu Manis yang terbesar yang sama seperti sampel. % inhibisi
berasal dari Kabupaten Kerinci. Dalam dihitung menggunakan rumus :
makalah ini akan dilaporkan hasil % Inhibisi = ( absorban kontrol –
pengujian aktivitas antioksidan dari ekstrak absorban sampel/ absorban kontrol) x 100
metanol daun muda, daun dewasa, daun tua, Selanjutnya ditentukan nilai IC50
kulit ranting, kulit dahan dan kulit batang diperoleh dari nilai % inhibisi yang
Kayu manis dengan metoda DPPH. dihitung dengan menggunakan analisis
statistik Regresi Linier dari persamaan Y =
METODE PENELITIAN a+b X, dimana
Y = variable tak bebas (% Inhibisi),
Umum. Pelarut yang digunakan pada X = variable bebas (konsentrasi larutan
percobaan ini adalah pelarut teknis yang sampel), a = intersepsi, dan b = koefisien
telah didestilasi sebelum digunakan. regresi.
Bahan Tumbuhan. Bahan tumbuhan
berupa daun muda, daun dewasa, daun tua, HASIL DAN PEMBAHASAN
kulit ranting, kulit dahan dan kulit batang
Kayu manis asal Kabupaten Kerinci. Ekstrak yang diperoleh dari hasil
Ekstraksi. Serbuk masing-masing sampel maserasi sebesar 25 gram untuk masing
(25 g), diekstraksi dengan metanol sampel adalah sebesar 11,6; 9,6; 10,0;
sebanyak 125 mL kemudian dimaserasi 17,8; 13,4; dan 17, 2 gram, berturut-turut
selama 24 jam pada suhu ruang. Maserasi untuk daun muda (M1) , daun dewasa (M2),
dilakukan dua kali ulangan. Maserat yang daun tua (M3), kulit ranting (M4), kulit
diperoleh dipekatkan dengan menggunakan dahan (M5) dan kulit batang (M6).
rotary vacum evaporator, sehingga Terhadap masing-masing ekstrak dilakukan
diperoleh ekstrak pekat metanol masing- Uji aktivitas antioksidan. Hasil pengukuran
masing sampel (ekstrak pekat daun muda, rata-rata serapan DPPH 0,05 mM dalam
daun dewasa, daun tua, kulit ranting, kulit metanol pada panjang gelombang 517 nm
yaitu 0,6845. Data Persen inhibisi masing- hidrogen. Persentase inhibisi dari tiga
masing sampel disajikan pada Tabel 1. sampel yang tertinggi nilainya pada bagian
Nilai persentase inhibisi ekstrak daun kulit melebihi persentase inhibisi kontrol
dan kulit tumbuhan Kayu Manis pada positif α-tokoferol). Sedangkan nilai
Tabel 1 menunjukkan bahwa keenam inhibisi dari tiga sampel lainnya pada
sampel mengandung senyawa yang bagian daun mempunyai persen inhibisi
berpotensi sebagai antioksidan dengan % dibawah α-tokoferol. Hal ini kemungkinan
inhibisi yang tinggi pada variasi konsentrasi adanya perbedaan kadar atau jumlah
adalah pada bagian kulit yaitu M4, M5, dan metabolit sekunder yang aktif antioksidan
M6. Tinggi atau rendahnya aktivitas antara daun dan bagian kulit kayu manis.
antioksidan sampel dengan metoda Selanjutnya untuk mengetahui
penangkapan radikal DPPH ini diketahui bagaimana efektivitas dari sampel uji
dari persentase inhibisinya. Semakin besar ditentukan dengan nilai IC50, yaitu
nilai persentase inhibisi sampel maka kemampuan sampel uji untuk dapat
semakin tinggi aktivitas antioksidannya. mematikan 50 % sel uji. Nilai IC50 masing-
Proses inhibisi diperkirakan terjadi ketika masing senyawa uji ditampilkan pada Tabel
radikal DPPH bereaksi dengan senyawa 2.
antioksidan melalui pengambilan ion
Tabel 1. Nilai Persen Inhibisi ekstrak Tumbuhan Kayu Manis dan senyawa kontrol pada berbagai
konsentrasi
Persen Inhibisi (% I)
Konsentrasi
α-
(ppm) M1 M2 M3 M4 M5 M6
tokoferol
0 0 0 0 0 0 0 0
100 73,26 74,49 75,51 91,49 90.27 91,29 82,38
200 82,07 89,55 89.44 92,93 91,91 92,21 86,13
300 84,32 90,57 93,03 96,72 96,31 93,54 89.65
400 88,42 91,29 93,34 97,54 97,34 96,93 97,78
500 89,65 96,61 97,96 98,26 98,56 98,56 98.91
.Tabel 2. Nilai IC50 ekstrak metanol beberapa bagian Tumbuhan Kayu Manis dan senyawa kontrol
α-tokoferol 84