PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
Pasal 2 : Nama pekerjaan dari proyek ditentukan oleh Owner seperti berikut ini :
Pasal 3 : Tempat dan lokasi pekerjaan ditentukan oleh Owner seperti berikut ini :
OTSUS 2021
1. Berdasarkan Kontrak Kerja yang dibuat oleh Owner dengan Penyedia Jasa
Nesara atau menurut perubahannya jika ada kecuali ditentukan lain oleh
1. Project Manager
2. Site Manager
3. Supervisor Lapangan
4. Surveyor
5. Drafman
7. Kepala Tukang
tenaga ahli Kontraktor Pelaksana yang berada dilokasi pekerjaan jika tenaga
di lokasi pekerjaan.
2. Shop Drawing yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh
pertama.
2. As Built Drawing yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh
Pemilik/Pengguna Bangunan.
4. Satu set As Built Drawing yang telah disetujui harus disimpan di tempat
1. Instalasi Listrik
untuk memperbaikinya.
bukan atas dasar perintah tertulis dari Konsultan Supervisi tetap menjadi
4. Kerusakan dan cacat pada bangunan akibat pemakaian atau sebab lain tanpa
Kontrak Kerja.
Supervisi.
Supervisi.
teknis.
Owner.
dianggap sah dan diakui apabila disetujui minimal oleh Konsultan Supervisi
atau Perencana.
dan Owner tidak boleh dipakai sebagai material bangunan dan harus
Konsultan Supervisi.
Konsultan Supervisi.
2. Semua material dan peralatan sesuai dengan rencana material dan peralatan
pekerjaan.
teknis.
teknis.
Pelaksana.
yang dilakukan diluar jam kerja normal atau pada malam hari.
pekerjaan.
2. Format laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan yang dibuat
3. Laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan yang dibuat oleh
kelapangan akan kebenaran data yang ada dalam laporan harian, laporan
luar proyek tidak perlu melalui dan diketahui oleh Konsultan Supervisi.
1. Berdasarkan Kontrak Kerja yang dibuat oleh Owner dengan Penyedia Jasa
Nesara atau menurut perubahannya jika ada kecuali ditentukan lain oleh
1. Site Engineer
2. Inspector
Pelaksana.
tenaga ahli Konsultan Supervisi yang berada dilokasi pekerjaan jika tenaga
pekerjaan.
kepada Owner atas segala hal yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan oleh
Kontraktor pelaksana.
10. Bentuk, format dan isi laporan Konsultan supervisi adalah berdasarkan hasil
diskusi dan konsultasi dengan Owner serta Konsultan Manajemen jika ada.
bentuk tulisan.
diikuti oleh Kontraktor Pelaksana selama disertai oleh alasanalasan yang jelas
dibawah ini :
baik atau hal-hal lain yang menyimpang dari Spesifikasi Teknis dan
Gambar Bestek.
Pasal 18 : Lain-Lain
satu ketentuan yang mengikat dan wajib diikuti oleh semua pihak yang
PEKERJAAN PERSIAPAN
3. Papan nama proyek rangka dan kakinya terbuat dari kayu dengan kualitas
proyek. Latar papan nama dapat berupa papan kayu tebal minimal 2 cm atau
multiplek dengan tebal minimal 12 mm. Penggunaan bahan dan material lain
4. Papan nama proyek belatar belakang putih dengan tulisan warna hitam,
kecuali untuk logo atau simbul dapat dipakai warna yang bervariasi.
dengan rangka dinding kayu ukuran 5/10 cm dari kayu kelas II. Dinding
8. Atap Gudang Penyimpanan Material dari bahan seng BJLS 0,20 mm.
9. Pengantian bahan dan material berbeda dari seperti yang telah disebutkan
10. Posisi dan letak Gudang Penyimpanan Material ditentukan bersama antara
Penyimpanan Material tidak boleh berada terlalu dengan dekat dengan posisi
pekerjaan kecuali dalam keadaan memaksa dan sulit mencari lokasi lain.
3. Pada Barak Pekerja harus disediakan juga dapur untuk keperluan kosumsi
4. Barak Pekerja tidak boleh dibuat dari material hasil bongkaran bangunan
lama.
6. Jika Barak Pekerja harus dibuat dalam bentuk bangunan panggung maka
dinding kayu ukuran 5/10 cm dari kayu kelas II. Dinding dapat juga dibuat
9. Pengantian bahan dan material berbeda dari seperti yang telah disebutkan
10. Posisi dan letak Barak Pekerja ditentukan bersama antara Konraktor
pekerjaan-pekerjaan konstruksi.
selama 24 jam.
PEKERJAAN AWAL
2. Yang dimaksud dengan muka tanah dasar pada Gambar Bestek adalah muka
tanah yang telah bersih dari pepohonan, semak belukar, dan lapisan tanah
humus.
3. Hasil bongkaran bangunan lama dan pengupasan tanah humus tidak boleh
dipakai sebagai material timbunan atau diolah kembali untuk dipakai sebagai
material bangunan.
lapisan humus harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang sejauh
lingkungan hidup.
kembali akan kebenaran posisi bangunan yang akan dibangun seperti yang
2. Hasil pekerjaan Seetting Out tidak boleh berbeda dengan Lay Out bangunan
yang ada dalam Gambar Bestek kecuali ditentukan lain oleh Perencana.
Owner.
acuan tetap pada semua bangunan yang akan dikerjakan termasuk septictank
m dan maksimal 2 m.
bangunan yang akan dibangun dan tidak boleh berubah posisi dan
Out.
Supervisi.
BAB V
2. Posisi galian pondasi harus tepat benar dengan posisi perletakan tapak
3. Pekerjaan galian pondasi tidak boleh merusak struktur tanah disekitar galian
pondasi.
4. Bentuk galian dan kedalaman galian pondasi sesuai dengan Gambar Bestek.
mengadakan pembersihan.
Supervisi.
8. Dasar galian yang telah selesai digali harus dipadatkan kembali dengan alat
9. Jika pada saat pengalian ditemukan akar-akar tumbuhan lama atau puing-
puing bangunan lama maka akar dan puing tersebut harus diangkat serta
diurug kembali denga pasir urug hingga mencapai elevasi kedalaman yang
diperlukan.
10. Hasil galian pondasi yang akan dipakai kembali untuk urugan pondasi harus
11. Dimensi, ukuran, dan kedalaman galian harus tetap dan tidak berubah
12. Kontraktor Pelaksana harus membuat dinding penahan tanah sementara jika
tanah disekitar galian adalah tanah agresif, labil, dan mudah runtuh sehingga
13. Pengalian dengan alat berat dibenarkan selama tidak merusak struktur tanah
disekitar galian.
14. Hasil pekerjaan galian pondasi harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.
dikerjakan.
2. Untuk urugan pondasi dapat digunakan tanah hasil galian pondasi atau
3. Tanah urugan pondasi harus dipadatkan dengan alat pemadat Stemper atau
berhubungan dengan Instalasi Air Kotor, Instalasi Air Bersih, dan Instalasi
Limbah Kimia.
4. Galian pipa tidak boleh menggangu struktur dan konstruksi bangunan lain
bungkah, bukan tanah liat, bukan tanah sawah, bukan hasil bongkaran
berat.
5. Timbunan harus dipadatkan dengan alat Stemper atau alat lain yang
disetujui oleh Konsultan supervisi lapis berlapis dengan ketebalan tiap lapis
minimal 30 cm.
kepadatan standar.
1. Pasir Urug hanya dipergunakan untuk urugan dan timbunan serta alas
2. Pasir Urug tidak untuk digunakan pada pekerjaan beton structural dan beton
non struktural.
3. Pasir Urug terdiri dari butiran-butiran yang keras dan bersifat kekal.
PEKERJAAN PONDASI
1. Batu gunung yang dipergunakan adalah dari kualitas baik dari jenis yang
2. Batu gunung tidak boleh mengandung atau menempel tanah dan ukuran
2. Pada lapisan paling dasar diberi lapisan pasir urug setebal minimal 5 cm atau
sesuai dengan Gambar Bestek. Lapisan pasir urug harus dipadatkan dengan
3. Diatas lapisan pasir urug diberi pasangan batu kosong (aanstamping) dengan
harus benar-benar merekat satu dengan yang lain oleh perekat dari campuran
5. Bentuk dan ukuran pasangan batu gunung harus sesuai dengan Gambar
Bestek.
6. Permukaan hasil pekerjaan pasangan batu gunung harus benarbenar rata dan
Supervisi.
2. Kontraktor harus membuang semua air tanah yang ada dalam galian pondasi
4. Pada bagian paling dasar pondasi dilapisi dengan pasir urug dengan
5. Diatas lapisan pasir urug dikerjakan pekerjaan lantai kerja (line concrete)
lantai kerja tidak boleh dilakukan dalam kondisi galian pondasi tergenang
air.
6. Perakitan tulangan pondasi dilakukan langsung diatas lantai kerja atau dapat
8. Hasil pekerjaan harus benar-benar tegak lurus dalam arah horizontal dan
tegak lurus arah vertikal hal ini dibuktikan dengan pekerjaan theodolit atau
pengukuran manual.
supervisi.
PEKERJAAN BETON
2. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% dari berat kering, apabila
4. Bersifat kekal dan tidak hancur oleh karena pengaruh panasm matahari.
5. Mempunyai gradasi atau susunan butiran yang baik dan sesuai untuk
6. Tidak mengandung zat alkali atau zat-za lain yang dapat merusak beton.
7. Pasir yang akan digunakan untuk campuran beton harus melalui proses
8. Semua Peraturan dan Standar yang disyaratkan untuk Pasir Beton dalam
Peraturan Beton Indonesia (PBI) berlaku juga pada Spesifikasi Teknis ini.
1. Terdiri dari butiran-butiran yang keras dan tajam serta bersifat kekal.
2. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dari berat kering, apabila
4. Bersifat kekal dan tidak hancur oleh karena pengaruh panas matahari.
6. Tidak mengandung zat alkali atau zat lain yang dapat merusak beton.
7. Kerikil yang akan digunakan untuk campuran beton harus melalui proses
Peraturan Beton Indonesia (PBI) berlaku juga pada Spesifikasi Teknis ini.
2. Merk Semen Portland yang dipakai harus seragam untuk semua pekerjaan
Pasal 4 : Air
1. Secara visual air harus bersih dan bening, tidak berwarna dan tidak berasa.
2. Tidak mengandung minyak, asam alkali, garam dan zat organic yang dapat
merusak beton.
3. Air setempat dari sumur dangkal atau sumur bor serta yang didatangkan
1. Pemakaian zat additive pada campuran beton untuk segala alasan yang
Kontraktor Pelaksana.
Kontraktor Pelaksana.
1. Bebas dari karatan. Toleransi terhadap karatan pada baja tulangan ditentukan
6. Baja tulangan mempunyai bentuk dan penampang yang sesuai dengan yang
1. Kolom K-225.
3. Job Mix Disain adalah hasil pekerjaan ahli beton pada Laboratorium Beton.
4. Laporan Job Mix Disain untuk masing-masing mutu beton minimal harus
mencantumkan :
5. Job Mix Disain yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh
Campuran Lapangan (Job Mix Formula) beton structural dengan mutu K-175
2. Job Mix Formula tidak boleh berbeda dengan Job Mix Disain terutama dari
3. Hasil perhitungan Job Mix Formula harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.
Kontraktor Pelaksana.
1. Penggunaan beton Ready Mix oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh
Konsultan Supervisi.
3. Job Mix Disain harus disetujui oleh Konsultan Supervisi sebelum digunakan.
dengan Gambar Bestek atau standar yang ada dalam Peraturan Beton
Indonesia (PBI).
dimensi, model, dan panjang penyaluran tulangan pada bengkel kerja untuk
4. Tulangan balok, kolom, dan pondasi yang telah selesai dirakit jika tidak
langsung dipasang harus diletakan ditempat yang terlindungi dari hujan dan
5. Untuk tulangan plat lantai dan plat atap dirakit langsung diatas bekisting
6. Pada tulangan kolom, balok, pondasi tapak, plat dack, harus diberi balok-
balok beton tahu dengan tebal yang disesuaikan dengan tebal selimut beton.
7. Untuk tulangan plat dack harus diberi support atau penyanga untuk
keperluan menjaga kestabilan jaring tulangan dari besi tulangan dengan
diameter yang lebih besar dari diameter tulangan plat. Setiap 1 m2 plat harus
ada minimal 4 buah support atau penyangga.
8. Semua tulangan utama balok dan kolom harus terikat dengan baik oleh
sengkang dengan alat ikat kawat beton.
9. Jaring tulangan plat harus terikat dengan baik satu dengan yang lain dengan
alat ikat kawat beton.
10. Tulangan yang telah selesai dirakit tidak boleh dibiarkan terlalu lama dalam
bekisting.
pelaksanaan untuk bekisting balok, kolom, dan plat dack serta konstruksi lain
3. Penggunaan bekisting system bongkar pasang dari bahan besi harus disetujui
atau cairan Ter supaya hasil campuran beton tidak menempel pada bekisting
rapi.
8. Ekisting yang telah dicor beton tidak boleh dibuka kurang dari 28 hari
9. Pekerjaan membuka bekisting tidak boleh merusak permukaan beton jika hal
Konsultan Supervisi.
5. Urutan pemasukan material beton dimulai dengan kerikil beton, pasir beton,
semen, air dan zat additive jika ada. Urutan ini bisa dirubah dengan
6. Lama pengadukan material beton dalam Concrete Mixer minimal 1,5 menit
8. Beton segar hasil pengadukan molen dapat diangkut dengan kereta dorong
9. Beton segar harus segera dituang kedalam bekisting dan tidak boleh
dibiarkan lebih dari 10 menit berada dalam wadah kereta sorong atau bak
10. Beton segar yang telah dituangkan harus dipadatkan dengan Concrete
11. Tinggi jatuh penuangan beton untuk bekisting kolom minimal 1,5 meter.
12. Penuangan beton dalam balok, plat lantai, plat atap, dan kolom tidak boleh
13. Jika terjadi sangkar kerikil Kontraktor Pelaksana harus memperbaiki bagian
Supervisi.
14. Pengecoran beton tidak boleh dilakukan langsung diatas tanah Kontraktor
sehingga air semen tidak meresap dalam tanah dan bentuk penampang beton
16. Untuk pengecoran dengan Beton Ready Mix (beton curah) alat-alat untuk
pengecoran seperti Mixer Dump Truck, Concrete Pump, Air Pump dan
a. Slump Test
dimana nilai slump yang diperoleh harus sesuai dengan nilai slump
2. Benda uji beton harus diambil minimal 20 benda uji untuk setiap mutu
3. Benda uji beton harus dirawat dalam bak dan terendam dalam air
dan tanggal pengambilan benda uji yang tidak mudah hilang dan luntur.
minimal 20 benda uji kubus atau silinder untuk setiap mutu beton.
dianggap tidak sah. Semua biaya untuk pemeriksaan kuat tekan beton
tiap lantai.
3. Penyambungan pada posisi tengah kolom dan tengah bentang balok tidak
diperbolehkan.
4. Untuk sambungan pada balok dan plat lantai harus dilakukan pada posisi 80
5. Bentuk akhir dari konstruksi beton lama (plat lantai dan balok) harus dibuat
6. Penyambungan pada kondisi beton lama yang sudah berumur lebih dari 3
hari harus dilakukan dengan Bonding Agent hal ini harus disetujui oleh
Konsultan supervisi.
PEKERJAAN LANTAI
yang seragam.
diinginkan dengan alat Stemper atau alat pemadat mekanik lain. Tidak
5. Hasil pekerjaan lapisan pasir urug harus benar-benar rata dan elevasi hal ini
6. Untuk lantai 2 (dua) tidak diperlukan lagi pekerjaan lapisan pasir urug.
2. Permukaan hasil pekerjaan beton cor bawah lantai harus benar-benar rata
1. Lantai Keramik ruangan adalah dari material yang berkualitas baik dengan
2. Keramik lantai mempunyai permukaan yang rata dengan bentuk yang benar-
4. Kontraktor harus memperlihat contoh warna, corak, motif, dan ukuran granit
untuk minimal dua merk yang berbeda kepada Perencana untuk disetujui.
6. Motif keramik pada lantai teras, lantai selasar, dan lantai tangga adalah
lantai.
7. Warna keramik lantai dapat diganti oleh Kontraktor Pelaksana dalam tahap
8. Warna keramik lantai harus seragam untuk setiap jenis warna yang sama.
10. Keramik lantai dipasang diatas lapisan beton cor bawah lantai 1 Pc : 3 Ps : 6
Ps.
11. Pemasangan keramik lantai harus dimulai dari bagian tengah bidang lantai
atau sesuai dengan pola lantai yang ada pada Gambar Bestek.
potongan.
13. Celah-celah yang terbentuk antar keramik akibat pemasangan keramik dan
sebagai tempat isian perekat antar keramik dalam bidang tebalnya adalah
maksimal 2 mm.
14. Pemasangan lantai keramik harus memperhatikan elevasi lantai antar ruang
dan tidak melengkung keatas. Elevasi lantai keramik hasil pasangan harus
1. Batu bata harus mempunyai dimensi dan ukuran yang standar sesuai
2. Batu bata mempunyai dimensi seperti berikut : lebar 10 cm, panjang 20 cm,
3. Batu bata adalah dari hasil pembakaran yang sempurna dari pabrik batu bata
dimana kondisinya tidak rapuh dan tidak mudah hancur ketika diangkut dan
dimensi dan ukuran yang berlaku pada daerah tertentu harus disetujui oleh
Konsultan supervise.
KM/WC, bak air, dan pasangan bata yang tertanam dalam tanah.
3. Batu bata harus disiram terlebih dahulu dengan air sebelum dipasang.
4. Batu bata harus dipasang dengan posisi lapis demi lapis saling bersilangan
5. Untuk dinding selain kamar mandi tinggi pasangan batu bata ½ bata dengan
6. Untuk dinding kamar mandi tinggi pasangan batu bata ½ bata dengan
(trasram).
8. Pasangan batu bata tidak boleh melengkung dalam arah vertikal dan dalam
arah horizontal.
7. Lama antara plesteran lama dengan plesteran baru tidak boleh lebih dari satu
7. Lama antara plesteran lama dengan plesteran baru tidak boleh lebih dari satu
Lingkup Pekerjaan UPVC dan Kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan,
alat-alat bantu yang diperlukan, sehingga konstruksi kayu selesai dilaksanakan.
Bagian pekerjaan adalah :
1. Pekerjaan Kosen UPVC, pintu dan jendela
2. Daun pintu, jendela dan ventilasi mengunakan bahan UPVC
3. Lisplank, papan talang dan riuter mengunakan bahan dai kayu
Bahan Finishing
Treatment untuk permukaan jendela dan pintu yang bersentuhan dengan
bahan alkaline seperti beton adukan atau plester dan bahan lainnya harus
diberi lapisan finish dari laguer yang jernih atau anti corrusive treatment
dengan insulating varnish seperti asphaltir varnish atau bahan insulation
lainnya.
Syarat-syarat Pelaksanaan
Sebelum memulai pelaksanaan kontraktor diwajibkan meneliti gambar
gambar dan kondisi lapangan (ukuran) dan peil lubang dan membuat contoh
jadi untuk semua detail sambungan dan profil aluminium yang berhubungan
dengan system konstruksi bahan lain. Prioritaskan proses pabrikasi harus siap
sebelum pekerjaan dimulai, dengan mebuat lengkap dahulu shop drawing
dengan petunjuk Pemberi Kerja/Pengawas meliputi gambar denah, lokasi,
merk, kualitas, bentuk dan ukuran. Semua frame/kosen baik untuk dinding,
jendela dan pintu dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti seperti dengan
ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya
dapat dipertanggungjawabkan. Pemotongan aluminium hendaknya
dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi
pada permukaannya. Disarankan untuk dikerjakan pada tempat yang aman
dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
Pengelasan dibenarkan menggunakan non-acvated gas (argon) dari ara
bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata. Akhir bagia kosen
harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivel, stap dan harus
cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang
sesuai dengan gambar. Angkur-angkur untuk rangka/kosen uPVC terbuat
dari steel plate setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari setiap
sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air
sebesar 1.000 kg/cm”. Celah antara kaca dan sistem kosen aluminium harus
ditutup oleh sealent.
Diisyaratkan bahwa kosen uPVC dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan
sebagai berikut :
Dapat menjadi kosen untuk dinding dan kaca mati.
Dapat cocok dengan jendela geser, jendela gulung dan lain-lain.
Sistem kosen dapat menampung pintu kaca Frame less maupun pintu kayu
double teakwood. Mempunyai accessories yang mampu mendukung
kemungkinan diatas. Untuk fitting hard ware dan reinforoing material yang
mana kosen uPVC akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka
permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk
3. Untuk semua rangka lisplank papan talang dan papan ruiter digunakan kayu
klas I kualitas terbaik.
4. Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran terpasang, kayu
harus betul-betul kering, tidak keropos, lurus, tidak cacat/ bermata.
BAB XI
1. Material utama rangka atap yang digunakan pada bangunan ini dari
2. Rangka Baja ringan yang digunakan adalah dengan ketebalan tidak kurang
3. Rangka Baja ringan yang didatangkan kelokasi pekerjaan tidak boleh dalam
1. Pemasangan rangka atap baja ringan dilakukan oleh tenaga ahli yang
dan petunjuk pemasangan yang ada pada standart yang dikeluarkan oleh
pabrik.
3. Jarak pemasangan antara kuda-kuda baja ringan antara 1 s/d 1,30 meter atau
bergelombang.
BAB XII
1. Material utama penutup atap yang digunakan pada bangunan ini dari Seng
Metal.
4. Perlu diperhatikan bahwa bekas potongan atap, paku, dan kotoran lain harus
dibersihkan dari atap dan talang selama pekerjaan berlangsung dan pada
lapisan galvalume/seng dapat terjadi ketika besi atau bahan dasar tembaga
lembab.
BAB XIII
PEKERJAAN PLAFOND
Pasal 1 : Plafond PVC
1. Material utama plafond adalah PVC dengan ukuran standar dengan tebal 6
mm.
2. Plafond PVC adalah hasil produksi pabrik dengan kualitas terbaik dan harus
3. Rangka plafond harus digantung pada konstruksi kuda-kuda atau pada plat
lantai beton bertulang atau balok lantai dengan alat gantung besi diameter 8
3. Cara pemasangan harus mengikuti denah rangka plafond yang ada dalam
Gambar Bestek.
5. Plafond yang telah selesai dipasang kalau terpasang dibongkar karena alasan
standardnya pada posisi penjangkaranya pada rangka plafond dan hal ini
6. Harus ada koordinasi yang baik antara pekerjaan plafond dengan pekerjaan
instalasi listrik, instalasi air bersih, dan instalasi air kotor sehingga plafond
BAB XIV
PEKERJAAN CAT
Pasal 1 : Referensi
berikut
b. NI-3 1970
c. NI-4
1. Cat dasar dan cat akhir yang akan dipakai adalah buatan pabrik dari kualitas
terbaik.
2. Cat harus dalam bungkus dan kemasan asli dimana tercantum merk dagang,
3. Cat yang dipakai untuk tembok dan plafond adalah Cat standart atau yang
setara dengannya.
6. Jenis cat dan warna yang akan dipakai pada semua posisi bangunan kecuali
ditentukan lain dalam Gambar Bestek adalah seperti dalam table berikut ini :
Pasal 3 : Pelaksanaan
ahli.
4. Dinding yang telah diplamur harus digosok sampai rapi dan rata
5. Urutan pekerjaan cat adalah seperti berikut ini kecuali ditentukan lain dalam
a. Cat Tembok Exterior : 1 Kali Plamur Tembok, 1 Kali Cat dasar, dan 2 Kali
Cat warna.
b. Cat Tembok Interior : 1 Kali Plamur Tembok, 1 Kali Cat dasar, dan 2 Kali
Cat warna.
PEKERJAAN LISTRIK
menyala. Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang
disesuaikan dengan jumlah yang tertera dalam gambar. Titik Lampu dan
Stop Kontak mengandung maksud tempat mata lampu dan stop kontak
1. Kabel NYWGBY
2. Kabel NYM
3. Kabel NYA
4. Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonite kualitas baik.
berikut :
Lampu TL :
Body dari plat besi, tebal minimum 0,9 mm, dicat putih didepan, abu-
abu di belakang.
Fitting :
Sekering BOX
Warna : Abu-abu
Pasal 3 : Penggunaan
dinding.
1. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta
listrik pada dinding maupun beton harus ditanam (sistem inbouw) dan
khusus dengan jarak 1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafon
usaha instalasi listrik atau izin sebagai instalatur yang masih berlaku
instalasi PLN. Pemasukan arus ini bila harus menambah tiang maka
PEKERJAAN SANITARY
peralatan :
Pasal 2 : Material
1. Merk material ditentukan seperti berikut ini atau yang setara denganya :
2. Kontraktor harus mengajukan contoh material dan brosur minimal dua merk
LAIN - LAIN
Pasal 1 : Semua hal yang tidak ditentukan dalam spesifikasi ini akan ditentukan
kemudian oleh Konsultan Perencana dan Owner dan menjadi suatu ketentuan