Sub Pokok Bahasan : Cara pencegahan PJK dan Makanan sehat bagi Jantung
Penyaji
: Mohammad Prihantono
: Muhammad Muklas
: Yohanes Adi
Observer : S uhendri
: Hadi Setiawan
C. Kegiatan Penyuluhan
percaya.
Menyampaikan tujuan
pokok materi PelaksanaanMenjelaskan materi
tentang: 1.Mendengar kan Ceramah 15 menit
3.Menyampaikan hasil
4.Menutup penyuluhan
(salam)
D. Setting Tempat
A B Keterangan :
A = Penyaji
C C
B = Pembawa Acara C =
Audience
D = Observer
D
E. Garis Besar Materi Materi ( Terlampir)
F. Evaluasi
Evaluasi Struktural
- Kesiapan Leaflet
Evaluasi Proses
Evaluasi Hasil
H. LAMPIRAN
- Materi Lengkap
Sarwono. 2002. Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam ; Jilid I: Edisi 3. Jakarta. FKUI
Suddarth & Brunner. 2007. Keperawatan Medikal Bedah; Edisi 8. Jakarta. EGC
SAP Keperawatan Komunitas II
I. Pengertian
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang ditandai dengan penyempitan
pembuluh darah jantung.
Terdapat hubungan langsung antara resiko penyakit jantung koroner dan kolesssterol
darah. Kolesterol ditransport dalam darah dalam bentuk lipoprotein, 75% LDL
(Lemak jahat) dan 20% dalam bentuk HDL. Kadar kolestrol yang rendah memiliki
peran yang baik pada PJK dan terdapat hubungan terbalik antara kadar HDL dan
insidensi PJK
2. Kebiasaan merokok
Sekitar 24% kematian PJK pada laki-laki dan 11% pada perempuan disebabkan
kebiasaan merokok. Pengaruh merokok terhadap kejadian PJK :
a) Timbulnya aterosklerosis
Setelah 1 tahun berhenti merokok risiko PJK turun menjadi 50% dan menjadi normal
setelah 4 tahun berhenti merokok.
Resiko terjadinya PJK apada pasien diabetes mellitus adalah 2-4 kali lebih tinggi dari
populasi umum dan tidak terkait dengan keparahan atau dengan durasi diabetes
SAP Keperawatan Komunitas II
mellitus. Meskipun diabetes merupakan faktor risiko untuk PJK juga berkaitan dengan
adanya abnormalitas metabolisme lipid, obesitas, hipertensi sistemik dan peningkatan
trombogenesis.
5. Hipertensi sistemik
Resiko PJK berhubungan langsung dengan tekanan darah, untuk setiap penurunan
tekanan diastolik sebesar 5 mmHg risiko PJK berkurang sekitar 16%.
Morbitiditas PJK pada laki-laki 2 kali lebih besar dibandingkan perempuan, dan
terjadi hampir 10 tahun lebih dini pada laki-laki daripada perempuan. Estrogen
endogen pada perempuan bersifat protektif terhadap insidernsi PJK.
7. Riwayat keluarga
Riwayat keluarga PJK pada keluarga yang langsung berhubungan darah yang berusia
kurang dari 70 tahun merupakan faktor risiko independen untuk terjadinya PJK.
Terdapat beberapa bukti bahwa riwayat keluarga yang positif dapat mempengaruhi
usia terjadinya PJK pada keluarga dekat.
8. Kelas Sosial
Resiko kematian akibat PJK lebih tinggi pada kelas sosial ekonomi rendah daripada
kelas sosial ekomonomi tinggi.
9. Kepribadian
Stres baik fisik maupun mental merupakan faktor risiko PJK. Perilaku yang rentan
terjadinya PJK anaara lain : agresif, kompetitif, kasar, sinis, keinginan untuk dipandang,
keinginan untuk mencapai sesuatu, gangguan tidur, dan kemarahan di
jalam.
Olah raga yang teratur berkaitan dengan penurunan insidensi PJK sebesar 20-40%.
12. Infeksi
13. Alkohol
Alkohol dalam dosis rendah meningkatkan trombolisis endogen mengurangi adesi
platelet dan meningkatkan kadar HDL dalam sirkulasi, namun peningkatan dosis
alkohol dikaitkan dengan peningkatan mortalitas kardiovaskuler karena aritmia,
hipertensi sistemik dan kardiomiopathy dilatasi.
a) Nyeri dada sebelah kiri{ dengan atau tanpa penjalaran ke bagian belakang lengan dan
leher ) sampai dengan ulu hati, dengan sifat nyeri sebagai berikut :
Rasa terbakar
c) Banyak keringat
IV. Pencegahan
f) Hindari stres
a) Riwayat keluarga
c) Kepribadian
d) Pembekuan darah
a) Omega 3 yang terdapat dalam aneka ikan laut misalnya lkan teri, tuna, tengiri dan
minyak ikan yang dapat
b) Anti oksidan yang banyak terkandung dalam wortel, bamboo kuning, mangga, bayam,
kailan, asparagus, taoge, kacang - kacangan, daun singkong, jeruk, brokoli dan jambu
biji, yang dapat mencegah : Radikal bebas yang mengubah LDL menjadi plak
(plak menempel sehingga akan menyumbat pembuluh darah)
c) Asam Follat yang terkandung dalam kacang - kacangan (merah, hijau, tanah), hati
ayam, Jeruk, bayam dll.
d) Vitamin B 6 yang terdapat dalam pisang, beras merah, ikan laut, Asam folat dan B6
menghambat terjadinya penyumbatan pembulh darah
e) Flafanoid terdapat dalam jeruk anggur, papaya, jambu biji (sebagai anti oksidan)
• Menurunkan LDL
• Meningkatkan HDL
h) Minyak Zaitun
• Menurunkan LDL
• Meningkatkan HDL
• Mencegah kerusakan pembuluh darah