Dari potongan artikel di atas, kita dapat menemukan istilah rata-rata yang
digunakan untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apakah
𝑛
1
𝑋̅ = ∑ 𝑥𝑖
𝑛
𝑖=1
𝑛
G = √𝑋1 𝑥 𝑋2 𝑥 … 𝑋𝑛
G = rata-rata geometric
X1 , X 2 ...xn = adalah data
n = banyak data
𝑛
1
𝐿𝑜𝑔 (𝐺) = ∑ log(𝑥𝑖)
𝑛
𝑖=1
Bunga Deposito
NO Bank (%)
1 Bank Mandiri 6.5
2 Bank BCA 6.25
3 Bank BRI 6
4 Bank BNI 5.75
5 Bank Permata 6.75
5
√6.5 𝑥 6.25 𝑥 6 𝑥 5.75 𝑥 6.75
5
√9460546875
= 6.24
0.795183
G = 10 = G = 6.24
3 3 3 3 3 3.00 3.00
2 3 3 3 4 3.00 2.93
2 2 5 3 3 3.00 2.825
H = rata-rata Harmoni
n = banyak data
Contoh
Rasio hutang terhadap pendapatan 5 perusahaan yang bergerak dalam
sektor pertambangan adalah sebagai berikut.
0.11 0.16 0.21 0.22 0.24
Hitunglah rata-rata harmoni dari data di atas!
Rata-rata Harmoni dapat dicari dengan cara sebagai berikut ini.
𝑛
H = 1 1 1 1 1
+ + + +
𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥5
5
H = 1 1 1 1 1
+ + + +
0.11 0.16 0.21 0.22 0.24
5
H = 28.815
H = 0.173
Jawab
Jika rata-rata yang kita gunakan adalah rata-rata aritmatik, maka kecepatan
30+15
rata-rata berkendara Claudia adalah = 22.5 km/jam. Sebenarnya,
2
nilai rata-rata ini bias karena tidak menggambarkan rata-rata yang
sebenarnya. Mengapa demikian?
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 60
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 =
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
. 3=
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
2 2
H= 1 1 H= 3 = 20
+ +
30 15 30
KOORDINAT
NO KELURAHAN X Y PENDUDUK
1 SIAGA 20 20 200
2 DUREN TIGA 35 40 300
3 PETOJO 15 60 400
4 KRAMAT 50 45 350
5 SENEN 10 35 234
Dari data di atas, jika dirjen pajak ingin memastikan di titik mana sebaiknya
kantor pajak di bangun maka ia akan melakukan penghitungan sebagai
berikut.
40340
Maka akan didapat koordinat X adalah = = 27.2 dan Y =
1484
63940
= 43.1
1484
Maka, koordinat ideal dimana kantor pajak tersebut dibangun adalah pada
titik (27.2, 43.1).
USIA JUMLAH
20 − 24 12
25 − 29 22
30 − 34 28
35 − 39 11
Nilai Tengah
Usia Jumlah (f) fx M
(M)
20 − 24 12 22 264
25 − 29 22 27 594
30 − 34 28 32 896
35 − 39 11 37 407
73 2,161
𝑓.d
𝑥̅ =A+
𝑁
Dimana 𝑥̅ = rata-rata
A = rata-rata sementara
d = deviasi
N = banyak data (total frekuensi)
25-29 22 27 -5 -110
30-34 28 32 0 0
35-39 11 37 5 55
73 -175
𝑓.d
𝑥̅ = A+
𝑁
−175
𝑥̅ = 32 +
73
𝑥̅ = 32 + -2,40
𝑥̅ = 29.60
2. 7. Median
Median adalah nilai yang berada di tengah-tengah pada sebuah distribusi
data yang telah disusun dari data terkecil sampai data terbesar. Jika data
berjumlah genap maka median adalah hasil penjumlahan dua nilai di tengah
dan dibagi dengan 2. Median memiliki sifat unik karena tidak terpengaruh
dengan nilai-nilai ekstrim baik yang ada di bawah maupun di atas. Artinya,
nilai median yang sama belum tentu menunjukkan distribusi data yang yang
sama pula.
Contoh
2 6 8 10 15
4 6 8 20 60
Kedua data di atas memiliki nilai median yang sama, yaitu 8, tetapi bentuk
distribusi kedua data pasti sangat jauh berbeda. Pada data berkelompok
median dapat dicari dengan terlebih dahulu memastikan adanya frekuensi
komulatif dalam tabel distribusi frekuensi. Rumus untuk mencari median
pada data berkelompok adalah sebagai berikut.
Contoh
Jumlah
Usia Komulatif
(f)
20-24 12 12
25-29 22 34
35-39 11 74
74
Untuk mendapatkan median dari data di atas, maka data harus dibagi dua
terlebih dahulu dan kita dapatkan 74/2 = 37. Nilai ke 37 terdapat pada
frekuensi komulatif 63 karena frekuensi komulatif di atasnya 34 masih
lebih kecil dari 37. Dengan demikian, kita bisa langsung mengetahui kelas
interval median yaitu ( 30−34 ) dengan frekuensi 29, batas bawahnya adalah
30, dan interval sama dengan 5
Diketahui
n = 74
n/2 = 37 ada pada komulatif ke 64
28 Pengukuran Pusat Data
fc = 34 frekuensi komulatif sebelum kelas median
F = 29 . frekuensi kelas median
b = 30 batas bawah kelas median
𝑛
2
−𝑓𝑐
. Med = b+ 𝑥𝑖
𝐹
74
2
−34
Med = 30 + 𝑥5
29
15
Med = 30 + 29
Med = 30 + 0.52
Med = 30,52
2.8. Modus
Dalam satu distribusi data biasanya ada data yang muncul lebih banyak dari
data yang lain. Dalam ilmu statistik disebut sebagai ukuran yang paling
sering muncul dan disebut sebagai modus. Modus dalam satu distribusi data
bisa lebih dari satu nilai, bahkan bisa tidak ada sama sekali. Pada data tidak
berkelompok, modus bisa langsung ditemukan dengan melihat data dan
melihat ukuran yang muncul lebih banyak dibandingkan dengan ukuran
yang lain
Contoh 2 4 5 5 5 6 7 8
Contoh
Jumlah
Usia
(f)
20-24 12
25-29 22
Kelas Modus
30-34 29
35-39 11
74
b = 30
b1 = 29-22 =7
b2 = 29-11 = 18
i = 5
𝑏1
Mod = b + 𝑏1+𝑏2
𝑥𝑖
Mod = 30 + 7+18
7
𝑥5
Mod = 31.4
𝑖(𝑛+1)
Q =
4
Q = Quartil
I = 1..2…3…4
N = Banyak data
Contoh Data
35 20 25 65 40 55 50 30 45 60
70 75 80
Tentukanlah quartil pertama dan ketiga!
Pada data berkelompok, quartil dapat dicari dengan cara yang sama dengan
cara kita mencari median. Perbedaanya hanya pada angka pembagi yaitu
menjadi angka 4.
Contoh
Jumlah
Kelas Komulatif Q1 jatuh pada kelas 31-40
(f) karena komulatif frekuensi
48/4 = 12 ada pada interval
21-30 6 6
tersebut
31-40 12 18 Q1
41-50 15 33 Q3 jatuh pada interval 51-60
karena komulatif frekuensi 3
51-60 9 42 Q3
(48)/4 = 36 ada pada interval
60-61 6 48 tersebut
48
𝑛
−𝑓𝑐
Q1 = b+ 4
𝑥𝑖
𝐹
= 31 + 5
= 36
3(𝑛)
−𝑓𝑐
Q3 = b+ 4
𝑥𝑖
𝐹
3(48)
−33
51 + 4
𝑥10
9
= 51 + 30/9
= 53.3
Desil
Desil adalah pembagian data atas 10 bagian. Pada data tidak berkelompok,
desil diperoleh dengan cara yang sama dengan cara kita mencari quartil,
tetapi membagi data dengan 10.
Contoh: 20 25 30 35 40 45 50 55
60 65 70 75 80
Carilah desil ketiga dan ketujuh dari data di atas!
Jawab
3(𝑛+1)
D3 =
10
3(13+1)
=
10
= 4.2
Data ke 4 + 0.2 X (data ke 5 - data ke 4)
D3 = 35 + 0.2 ( 40-35)
D3 = 36
7(13+1)
D7 =
10
98
D7 = === 9.8
10
60 + 0.8 ( 65-60)
60 + 4
64
Pada data berkelompok, cara mencari desil sama dengan cara mencari
median dan quartil. Perbedaannya hanya pada pembagi banyak data yaitu
menjadi 10.
Rumusnya menjadi:
1(𝑛)
−𝑓𝑐
10
D = b+ 𝑥𝑖
𝐹
21-30 6 6
31-40 12 18
41-50 15 33
51-60 9 42
60-61 6 48
48
7(𝑛)
−𝑓𝑐
10
D7 = b+ 𝑥𝑖
𝐹
51 +
33,6−33
= 𝑥10
9
= 51.6
Persentil
Persentil membagi data atas 100 bagian. Pada data tidak berkelompok,
rumus mencari persentil sama dengan rumus mencari median, quartil, dan
desil. Perbedaanya hanya pada bilangan pembagi banyak data menjadi 100.
Contoh; Hitunglah persentil ke 20 dan persentil ke 75 dari data berikut!
34 38 43 43 45 48 48 51 51 56
58 58
Pengukuran Pusat Data 35
Penyelesaian
20(𝑛+1)
Persentil ke 20 =
100
20(12+1) 260
= = 2,6
100 100
= 51 + 0.75 (56-51)
= 51 + 3,75
= 54,75
Pada data berkelompok, persentil juga dapat dicari dengan cara yang sama
dengan mencari median, quartil dan desil. Perbedaanya adalah pada angka
pembagi banyak data menjadi 100.
Contoh: Carilah persentil ke 20 dan persentil ke 75 dari data berikut ini
21-30 6 6
31-40 12 18
41-50 15 33
51-60 9 42
61-70 6 48
48
20(𝑛)
−𝑓𝑐
P20 = b+ 100
𝑥𝑖
𝐹
9,6−6
P20 = 31 + 𝑥10
12
P20 = 34
75(𝑛)
−𝑓𝑐
100
Persentil ke 75 = 51 + 𝑥𝑖
𝐹
36−33
= 51 + 𝑥10
9
= 54,33
Pengukuran Pusat Data 37
Persentil l ke 75 didapat dari 75 (48)/100 = 36 yang menunjukkan interval
kelas persentil ada pada komulatif ke 42. Frekuensi komulatif sebelum kelas
persentil ke 75 adalah 33. Kelas interval persentil ke 75 adalah kelas
interval (51 − 60) dengan frekuensi 9.
Jika nilai rata-rata, median dan modus sama, maka distribusi data akan
berbentuk kurva normal simetris seperti gambar di bawah ini
Pada distribusi yang condong positif, maka modus merupakan nilai yang
tertinggi karena mempunyai frekuensi yang paling besar , tetapi median dan
rata-rata bergerak ke arah kanan sehingga hubungan ketiganya dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Pada distribusi yang menceng ( condong) ke kiri atau negatif, modus masih
merupakan nilai yang mempunyai frekuensi tertinggi sementara median dan
rata-rata bergerak ke kiri. Hubungan ketiganya dapat digambarkan seperti
kurva di bawah ini
55 37
b. 15 20 23 23 10 8 9 17 17 16
12
c. 90 87 88 75 93 98 74 67 71
b. 6% 7.5% 8% 12% 3%
NILAI FREKUENSI
35 – 39 4
40 – 44 12
45 – 49 20
50 – 54 8
55 – 59 4
NILAI FREKUENSI
0-9 3
10 - 19 8
20 - 29 18
30 - 39 12
40 - 49 7
NILAI FREKUENSI
0-9 3
10.- 19 8
20 - 29 18
30 - 39 12
40 - 49 7