Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN MAKALAH KELOMPOK 3

TINJAUAN TERHADAP PANCASILA SEBAGAI DASAR


BERDEMOKRASI
Dosen pengampu: bpk. Dr. Riduan manik SH.MHum

Disusun oleh:

Kelompok 3 :

AFNI TASYA SIALLAGAN (216000056)

ENJELINA SIAHAAN (216000205)

EZRA GRATCHIA LUBU SITOMPUL (216000047)

GILANG IMMANUEL SIHOTANG (216000190)

IMANUEL JR SILALAHI (216000074)

LASMA JESIKA DAMANIK (216000084)

OCHA JULINSIUS SIALLAGAN (216000052)

SAHAT SIMON WILIAM PURBA (216000204)

YUSTRI SAN OKTAVIA PURBA (216000195)

UNIVERSITAS SIMALUNGUN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah kelompok
mengenai "tinjauan terhadap Pancasila sebagai dasar berdemokrasi." untuk melengkapi
tugas dalam pembelajaran mata kuliah Pancasila Universitas Simalungun
Pematangsiantar.
Tak ada gading yang tak retak karenanya kami sebagai penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari sisi materi maupun
penulisannya. Kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima berbagai
masukan maupun saran yang bersifat membangun yang diharapkan berguna bagi seluruh
pembaca.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menulis makalah ini dengan
harapan dapat memberi manfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan penulis untuk memperbaiki makalah ini. Akhir kata, kami sebagai penulis
mengucapkan terimakasih.

DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR......................................................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...........................................................................................................................

B. Perumusan Masalah ...................................................................................................................

C. Tujuan ........................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Demokrasi.................................................................................................................

B .Unsur-unsur Demokrasi .............................................................................................................

C. Demokrasi Pancasila ..................................................................................................................

D. Sejarah Pekembangan dan Pelaksaan Demokrasi Pancasila di Indonesia ................................

E. Prinsip Demokrasi Pancasila .....................................................................................................

F.Fungsi Demokrasi pancasila ........................................................................................................

G. Tujuan demokrasi Pancasila ......................................................................................................

H. Penerapan Demokrasi Pancasila di Kehidupan Masyarakat .....................................................

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan .................................................................................................................................

B .Saran ........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Demokrasi telah berlaku di negara di belahan dunia mana pun, banyak para ahli yang mendefinisikan
apa itu demokrasi menurut Filosofi J.J Rousseau sebagaimana dikutip Ray Rangkuti berpendapat :Demokrasi
perwakilan pada hakekatnya bukanlah demokrasi karena lebih banyak memuaskan keinginan segelintir orang
(will of the few) di legislatif ketimbang kainginan rakyat sebagai kehendak umum (general will). Dengan
demikian demokrasi langsung merupakan satu-satunya demokrasi yang tepat (benar).  Naum berbeda dengan
Indonesia yang telah mempunyai pengertian demokrasinya sendiri yaitu demokrasi berdasarkan pancasila
yang diatur dalam Undang-undang Dasar.Demokrasi pancasila digali oleh masyarakat Indonesia yang sangat
pluralis. Namun sanagt disayangkan keanekaragaman masyarakat yang dijunjung tinggi dan saling
menghormati  disesuaikan dengan nilai-nilai pancasila oleh para founding father kita sekarang sekarang
seakan-akan bias.maka dari itu kami merasa perlu untuk menggali kembali demokrasi pancasila.

Demokrasi terbentuk menjadi suatu sistem pemerintahan sebagai respon kepada masyarakat umum
yang ingin menyuarakan pendapat mereka. Dengan adanya sistem demokrasi, kekuasaan absolut satu pihak
melalui tirani, kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari.Demokrasi memberikan
kebebasan berpendapat bagi rakyat, namun pada masa awal terbentuknya belum semua orang dapat
mengemukakan pendapat mereka melainkan hanya laki-laki saja. Sementara itu, wanita, budak, orang asing
dan penduduk yang orang tuanya bukan tidak memiliki hak untuk itu. Demokrasi ditinjau dari cara
penyaluran kehendak rakyat ada dua bentuk yaitu :

Demokrasi langsung

Dipraktikkan di negara-negara kota (polis, city state) pada zaman Yunani Kuno. Pada abad ke-6
sampai abad ke-3 sebelum masehi merupakan demokrasi lansung (drect democracy), yaitu suatu bentuk
pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusa-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh
warga Negara yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas, seluruh rakyat dapat menyampaikan aspirasi
dan pandangannya secara langsung.dengan demikian, pemerintah dapat mengetahui secara langsung pula
aspirasi dan persoalan-persoalan yang sebenarnya dihadapi masyarakat.

Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan

Sistem demokrasi (demokrasi langsung) yang dalam menyalurkan kehendaknya, rakyat memilih
wakil-wakil mereka untuk duduk dalam parlemen. Aspirasi rakyat disampaikan melalui wakil-wakil mereka
dalam parlemen, tepi demokrasi perwakilan berlainan menurut konstitusi negara masing-masing. Sistem
pemilihan ada dua macam, yaitu: pemilihan secara langsung dan pemilihan bertingkat. Pada pemilihan secara
langsung, setiap warga negara yang berhak secara langsung memilih orang-orang yang akan duduk di
parlemen. Sedangkan pada pemilihan yang dipilih rakyat adalah orang-orang di lingkungan mereka sendiri,
kemudian orang-orang yang yang dipilih rakyat itulah yang akan menjadi anggota parlemen yang akan
bekerja sesuai aspirasi rakyat. Demokrasi merupakan suatu sistim kekuasaan Negara dimana pemegang
kekuasaan tertinggi adalah rakyatnya sendiri yang diwakilkan beberapa orang diantara mereka yang dianggap
sanggup dan baik yang duduk sebagai anggota parlemaen yang dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum
dalam lima tahun sekali.

Parlemen ini berfungsi sebagai kekuasaan Negara berada ditangan rakyat yang berstatus sebagai
anggota Legislatif yang memiliki wewenag dan kekuasaan tertinggi untuk merancang dan menetapkan segala
bentu hukum dan UU guna mengatur jalannya kehidupan bernagsa dan bernegara. Ditangan parlemen inilah
selaku mandataris untuk menjalankan segala kegiatan dari ketetapan parlemen diserahkan kepada beberapa
orang yang berasal dari partai-partai, berbagai golongan yang dipilih langsung oleh rakyat

B.     Rumusan Masalah

Apa pengertian demokrasi ?

Apa saja unsur-unsur demokrasi ?

Apa itu demokrasi pancasila ?

Bagaimana sejarah pekembangan dan pelaksaan demokrasi pancasila di Indonesia ?

Apa saja prinsip demokrasi pancasila ?

Apa fungsi demokrasi pancasila

Apa tujuan demokrasi pancasila

Bagaimana penerapan demokrasi pancasila di kehidupan masyarakat ?

C.    Tujuan

Tujuan pembahasan karya ilmiah kami yaitu tentang Tinjauan terhadap Pancasila sebagai dasar
berdemokrasi agar kami dapat mengetahui sejauh mana penerapan demokrasi Pancasila sesuai yang
diamanatkan supaya kami dapat mengetahui demokrasi Pancasila pada masa lampau

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Demokrasi

           Pengertian demokrasi secara harfiah identik dengan makna kedaulatan rakyat yang berarti
pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah (pemerintahan rakyat). Filosofi J.J Rousseau
sebagaimana dikutip Ray Rangkuti berpendapat :

Demokrasi perwakilan pada hakekatnya bukanlah demokrasi karena lebih banyak memuaskan keinginan
segelintir orang (will of the few) di legislatif ketimbang kainginan rakyat sebagai kehendak umum (general
will). Dengan demikian demokrasi langsung merupakan satu-satunya demokrasi yang tepat (benar).

         Demokrasi sendiri Secara Etimologis (tinjauan bahasa) terdiri dari dua kata berasal dari bahasa Yunani
yaitu “demos” yang berarti rakyat (penduduk suatu tempat) dan “cratein” atau “cratos” yang berari kekuasaan
(kedaulatan). Jadi secara bahasa demokrasi adalah keadaan negara di mana dalam sistem pemerintahannya
kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat
berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat.

B.     Unsur-unsur Demokrasi :

Ahli lain Robert A. Dahl, menyebut adanya delapan unsur demokrasi yaitu :

a. kebebasan membentuk dan kerja sama organisasi organisasi;

b. kebebasan berekspresi;

c. Hak memilih

d. diperkenankan adanya jabatan publik;

e. hak pemimpin politik untuk turut serta untuk mendukung dan pemungutan suara;

f. sumber-sumber alternatif informasi

g. pilihan bebas dan adil;

h. lembaga-lembaga pembuat keputusan pemerintah bertangggung jawab pimilih dan ekspresi pilihan. Amien
Rais menambahkan kriteria lain sebagai parameter demokrasi yaitu,

a. adanya partisipasi dalam pembuatan keputusan,

b. distribusi pendapat secara adil

c. kesempatan memperoleh pendidikan,

d. ketersediaan dan keterbukaan informasi,

e. mengindahkan fatsoen politik,

f. kebebasan individu,

g. semangat kerjasama,
h. hak untuk protes.[1]

C. Demokrasi Pancasila

Diberbagai belahan bumi ini, ternyata persepsi demokrasi diartikan berbeda-beda, seperti yang dapat
kita lihat pada penerapannya di berbagai negara, dan Indonesia pun punya pandangan tersendiri dalam
memaknai dan menerapkan demokrasi tersebut dalam tatanan kenegaraan negara kesatuan Republik
Indonesia. Demokrasi yang diterapkan Di Indonesia dikenal dengan nama Demokrasi pancasila. Demokrasi
Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan filsafat bangsa Indonesia yang
perwujudannya seperti tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.Dasar Demokrasi Pancasila adalah Kedaulatan
Rakyat (Pembukaan UUD ’45) Negara yang berkedaulatan – Pasal 1 ayat (2) UUD 1945. Keikutsertaan rakyat
kehidupan bermasyarakat dan kehidupan bernegara ditentukan peraturan perundang-undangan. Di Indonesia,
Demokrasi Pancasila berlaku semenjak Orde Baru. Demokrasi pancasila dijiwai, disemangati dan didasari
nilai-nilai pancasila.

D. Sejarah perkembangan dan pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

a. perkembangan dan pelaksanaan demokrasi

 Menurut UUD 1945, yang berdaulat itu adalah rakyat dan dilakukan oleh MPR, sebagaimana yang
ditentukan pasal 1 ayat 2 UUD 1945. Karena MPR melakukan kedaulatan rakyat, oleh UUD 1945 ditetapkan
pula beberapa tugas dan wewenangnya, di antaranya menetapkan UUD dan GBHN, memilih dan mengangkat
presiden, dan mengubah UUD. MPR sebagai pemegang kedaulatan yang tertinggi dalam sistem
ketatanegaraan, dengan jumlah anggota yang begitu banyak tidak dapat bersidang setiap hari oleh karenanya
untuk melaksanakan tugas sehari di serahkan kepada presiden sebagai mandataris MPR. Presiden dalam
menyelenggaarakan pemerintahan dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menterinya. Dengan demikian
secara konstitunental, berdasarkan UUD 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensiil yang
berarti bahwa pemegang kendali dan penanggung jawab jalanya pemerintahan negara adalah presiden
sedangkan para menteri hanyalah sebagai pembantu presiden.

b. Perkembangan dan pelaksanaan demokrasi pada masa konstitusi RIS 1949.

     Praktek penyelenggaraan ketatanegaraan mengalami perubahan yang sangat fundamental sejak
berlakunya Konstitusi RIS 1949, yaitu setelah negara Republik Indonesia tidak lagi berbentuk negara
Kesatuan melainkan menajadi negara serikat 27 desember 1949. Konsekuensi dari bentuk negara serikat
adalah pada sistem pemerintahan, yaitu dipergunakannya sistem pertanggungjawaban Menteri (sistem
parlemen). Artinya para menterilah sebagai penyelenggara pemerintahan negara dan mereka bertanggung
jawab kepada parlemen. Ciri pokok sistem pemerintahan parlemen menurut konstitusi RIS menurut Wilopo
adalah, bahwa pemerintah tak dapat dijatuhkan oleh parlemen dan parlemen tak dapat dibubarkan.

c. Perkembangan dan pelaksanaan demokrasi pada masa UUDS 1950.

     Sistem ketatanegaraan berdasarkan KRIS tidak berumur panjang. Hal ini disebabkan isi konstitusi itu
tidak mengakar dari kehendak rakyat dan bukan pula merupakan keputusan politik dari rakyat Indonesia, akan
tetapi merupakan rekayasa dari luar baik dari pihak Belanda maupun PBB. Persetujuan mendirikan Negara
Kesatuan Republik Indonesia kembali tertuang dalam perjanjian 19 Mei 1950. Untuk mewujudkan kemauan
itu dibentuklah suatu panitia yang bertugas membuat UUD yang baru pada tanggal 12 Agusutus 1950.
Rancangan UUD tersebut oleh Badan Pekerja Komite Nasional Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat serta
senat RIS pada tanggal 14 Agustus 1950 disahkan, dan dinyatakan mulai berlaku pada tanggal 17 Agustus
1950. Mengenai bentuk negara diatur dalam alinea IV UUDS 1950 yang menentukan : Maka ini kami
menyusun kemerdekaan kami itu, dalam suatu piagam negara yang berbentuk Republik Kesatuan ... “
Demikian pula yang ditegaskan dalam pasal 1 ayat 1 UUDS 1950 yang menentukan republik Indonesia yang
merdeka dan berdaulat ialah negara hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan. [2]

d. Perkembangan dan pelaksanaan demokrasi pada masa berlakunya kembali UUD 1945.

    Konstituante dibentuk dari hasil pemilu, yang telah bersidang selama kurang lebih 2,5 tahun belum
dapat menyelesaikan tugasnya membuat UUD. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pada tanggal 22 April
1959 atas nama pemerintah, Presiden memberikan amanat di depan sidang pleno Konstituante yang berisi
anjuran agar konstituante menetapkan seja UUD 1945 sebagai UUD yang tetap bagi Negara RI. Setelah
diberikan tenggang waktu, konstituante belum juga mampu menyusun UUD. Dengan demikian situasi di
tanah air sedemikian rupa sehingga dikhawatirkan akan terjadi disintegrasi dan perpecahan.

1. Demokrasi Terpimpin. 

      Berdasarkan prinsip demokrasi terpimpin, musyawarah sebagai inti dari demokrasi ditujukan untuk
mencapai mufakat, tetapi jika kata mufakat tidak dapat dipenuhi, maka musyawarah mengambil
kebijaksanaan dengan menempuh jalan – bahwa persoalan itu diserahkan kepada pimpinan untuk mengambil
kebijaksanaan dengan memperhatikan pendapat-pendapat yang bertentangan.

2. Demokrasi Pancasila.

     Pelaksanaan demokrasi terpimpin yang berakhir dengan adanya kudeta G 30 S/PKI telah
memporakporandakan sendi-sendi demokrasi di Indonesia. Berangkat dari hal tersebutlah tampilan
pemerintahan orde baru dengan konsep demokrasi pancasilanya. Prinsip dari Demokrasi pancasila tersebut
adalah, bahwa hakekat berdasarkan mufakat yang diik’tikadkan untuk dilaksanakan secara jujur dan
bertanggung jawab.

e. Perkembangan dan pelaksanaan Demokrasi pada masa pacsa Amandemen UUD 1945.

     Berdasarkan konstitusi, maka wakil presiden yang dalam hal ini BJ Habibi naik sebagai presiden RI
menggantikan presiden Soeharto semapai habis massa jabatannya. Di sini dimulai masa transisi menuju
demokratis dibangun. Presiden BJ Habibi dalam interregnum-nya memperkuat momentum transisi Indinesia
menuju demokrasi melalui berbagai kebijaksanaan sejak dari penerapan mulripartai, pemilu 1999 yang dinilai
paling demokratis sejak Indonesia merdeka sampai pada kebebasan pers dan meningkatnya
fungsi check and balances DPR.

2. Demokrasi pasca amandemen ke empat UUD 1945.

   Mewujudkan amanat reformasi perlu adanya pembenahan dan penataan kembali terhadap sistem
ketatanegaraan dan pemerintahan negara. Dengan demikian secara umum hasil amandemen UUD 1945 lebih
memberikan dasar konstitusi bagi lahir dan tumbuhnya negara hukum demokrasi Indonesia dalam
kelangsungan sistem ketatanegaraan kedepan.  [3]

Dalam demokrasi Pancasila Rakyat adalah Subjek demokrasi, yaitu rakyat sebagai keseluruhan berhak
ikut serta aktif “menentukan” keinginan-keinginan dan juga sebagai pelaksana dari keinginan-keinginan itu.
Keinginan rakyat tersebut disalurkan melalui lembaga-lembaga perwakilan yang ada yang dibentuk melalui
Pemilihan Umum.

Di samping itu perlu juga kita pahami bahwa demokrasi Pancasila dilaksanakan dengan bertumpu
pada:
- Demokrasi yang berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa;
- Menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia;
- Berkedaulatan rakyat;
- Didukung oleh kecerdasan warga negara;
- Sistem pemisahan kekuasaan negara;
- Menjamin otonomi daerah;
- Demokrasi yang menerapkan prinsip rule of law;
- Sistem peradilan yang merdeka, bebas dan tidak memihak;
- Mengusahakan kesejahteraan rakyat; dan
- Berkeadilan sosial.

E. Prinsip Demokrasi Pancasila

Prinsip dalam demokrasi Pancasila sedikit berbeda dengan prinsip demokrasi secara universal. Ciri
demokrasi Pancasila:

- Perlindungan terhadap hak asasi manusia


- Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah
- Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka, artinya
terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR atau
lainnya
- adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk menyalurkan aspirasi rakyat
- Pelaksanaan Pemilihan Umum
- Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar (pasal 1 ayat 2
UUD 1945)
- Keseimbangan antara hak dan kewajiban
- Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri sendiri,
masyarakat, dan negara ataupun orang lain
- Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional
- Pemerintahan berdasarkan hukum,

Dalam penjelasan UUD 1945 dikatakanDalam penjelasan UUD 1945 dikatakan: Indonesia ialah negara
berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat), Pemerintah berdasar
atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas), Kekuasaan yang
tertinggi berada di tangan MPR. Perlindungan terhadap hak asasi manusia, Pengambilan keputusan atas dasar
musyawarah, Peradilan yang merdeka, berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka,
artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR, DPA
atau lainnya adanya partai politik dan organisasi sosial politik, karena berfungsi “Untuk menyalurkan aspirasi
rakyat ” Pelaksanaan Pemilihan Umum, Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh
MPR (pasal 1 ayat 2 UUD 1945), Keseimbangan antara hak dan kewajiban, Pelaksanaan kebebasan yang
bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang
lain, Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.

F. Fungsi Demokrasi Pancasila


- Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara Contohnya: ikut mensukseskan
Pemilu; ikut mensukseskan Pembangunan; ikut duduk dalam badan perwakilan/permusyawaratan.

- Menjamin tetap tegaknya negara RI,

- Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem konstitusional,

- Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila,

  - Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara lembaga negara,

- Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab, Contohnya:  Presiden adalah Mandataris
MPR; Presiden bertanggung jawab kepada MPR.

G. Tujuan Demokrasi Pancasila

Tujuan Demokrasi Pancasila adalah untuk menetapkan bagaimana bangsa Indonesia mengatur hidup
dan sikap berdemokrasi seharusnya.Bagi bangsa Indonesia dalam berdemokrasi harus sesuai dengan Pancasila
karena:

- sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia;


- meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME;
- lebih menghargai hak asasi manusia;
- menjamin kelangsungan hidup bangsa;
- mewujudkan masyarakat Indonesia yang demokrasi dan ke adilan sosial.

H. Penerapan Demokrasi Pancasila di Kehidupan Masyarakat

Hak-hak warga negara dalam pelaksanaan Demokrasi Pancasila di bidang politik, pendidikan,
ekonomi, dan sosial budaya.

Di Bidang Politik yaitu hak yang diakui dalam kedudukannya sebagai warga yang sederajat. Oleh
karena itu setiap warga negara wajar mendapat hak ikut serta dalam pemerintahan: yakni hak memilih dan
dipilih, mendirikan organisasi atau partai politik, serta mengajukan petisi dan kritik atau saran.

Di Bidang Pendidikan untuk memahami hak warga negara dalam bidang pendidikan, perhatikanlah
arti dan makna yang terkandung dalam Pasal 31 UUD 1945.
Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa “Tiap-tiap Warga Negara berhak mendapat pengajaran” Pasal
31 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pengajaran Nasional yang diatur dengan Undang-undang ”Makna isi Pasal 31 (1) UUD 1945 tersebut
merupakan pengakuan bangsa Indonesia atas hak memperoleh pengajaran. Dalam hal ini berarti pemerintah
dituntut untuk mengadakan sekolah-sekolah baik umum maupun kejuruan, dengan mengingat kemampuan
pembiayaan dan perlengkapan lain yang dapat disediakan oleh pemerintah. Menurut Pasal 31 ayat (2) UUD
1945 mengandung maksud “Pemerintah harus mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
Nasional, sesuai dengan Undang-undang yang telah ditetapkan. Undang-undang yang mengatur Pasal 31 itu
adalah UU No. 2 Tahun 1989 yang masih berlaku saat ini, sedangkan Peraturan Pemerintah yang mengatur
tentang pendidikan antara lain: Peraturan Pemerintah (PP) No. 27, No. 28, 29, dan No. 30 Tahun 1990. Dalam
UU No. 2 Tahun 1989 itu antara lain disebutkan fungsi Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.
Sedangkan tujuan Pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, y aitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Di Bidang Ekonomi  negara Indonesia menganut sistem demokrasi ekonomi; artinya perekonomian


itu dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan atau pengawasan anggota masyarakat.
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.Dalam hal ini perekonomian
jangan sampai jatuh ke tangan orang yang berkuasa, dan rakyat banyak yang tertindas.

Pancasila Tenggelam di Era Reformasi

SEJAK Indonesia memasuki era reformasi, Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu
yang tidak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika kehidupan berbangsa dan bernegara.

pancasila seolah hilang dari memori kolektif, semakin jarang diucapkan, dikutip, dibahas, baik dalam konteks
kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan, maupun kemasyarakatan. “Bahkan, Pancasila seperti tersandar di
sebuah lorong sunyi di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang semakin hiruk-pikuk dengan
demokrasi dan kebebasan berpolitik,” ungkap Martin Hutabarat, Ketua Badan Pengkajian MPR, di hadapan
peserta diskusi bertajuk Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara, Ideologi Bangsa dan Negara dalam UUD
Negara Republik Indonesia, di Yogyakarta, kemarin.

Setelah hampir sembilan belas tahun menjalani era reformasi, kata dia, bangsa Indonesia seolah terjebak pada
arus kebebasan individu yang mengatasnamakan demokrasi. Akhirnya, terombang-ambing karena lupa apa
tujuan yang ingin dicapai. Bangsa ini seolah kehilangan identitas dan jati dirinya.

Ia mengakui bahwa sebagian besar bangsa ini tidak lagi mempersoalkan hal-hal mendasar yang telah
disepakati bersama, yaitu ideologi, dasar negara, NKRI, kebinekaan maupun hubungan negara dan agama.
Namun, implementasi Pancasila dalam kehidupan nyata mulai meredup. ‘Kita mengakui Pancasila sebagai
falsafah bangsa, dasar negara, ideologi bangsa dan negara, kita juga sepakat bahwa Pancasila ialah way of life,
jati diri serta perekat dan pemersatu bangsa. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa kita kadang melupakan
dan mengabaikan kesepakatan dan nilai-nilai luhur itu dalam kehidupan nyata,” ucap Martin.

Menurut dia, salah satu tantangan ke depan ialah bagaimana mendudukkan kembali Pancasila pada tempatnya
yang terhormat sebagai sumber segala sumber hukum, sumber pencerahan, sumber inspirasi, dan sumber
solusi atas masalah-masalah yang dihadapi. Keberadaan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
lanjutnya, sangat tergantung pada cara masyarakat dan anak bangsa mengimplementasikannya. Pancasila
harus terus dipahami dan dimaknai agar nilai-nilai fundamentalnya dapat menjadi pemandu arah
penyelenggaraan kehidupan berbangsa. Dengan demikian, pemaknaan Pancasila harus sampai pada tahap
bahwa nilai-nilai Pancasila dapat menjadi perekat yang efektif dalam praktik kehidupan berbangsa dan
bernegara. Untuk itu, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa tidak bisa bila dipandang sebagai
romantisme historis saja. “Harus dipandang sebagai suatu fakta riel dan kebutuhan sebagai instrumen
pemersatu bangsa ini,” paparnya. (AU/P-3)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan filsafat bangsa
Indonesia yang perwujudannya seperti tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Perkembangan pelaksaan
demokrasi di Indonesia mengalami beberapa perubahan yang berujung pada berlakunya kembali demokrasi
pancasila seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945.
Tujuan Demokrasi Pancasila adalah untuk menetapkan bagaimana bangsa Indonesia mengatur hidup dan
sikap berdemokrasi seharusnya.Bagi bangsa Indonesia dalam berdemokrasi harus sesuai dengan Pancasila A.
Kesimpulan

Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem demokrasi pemerintahan, yang keduanya bisa dipakai di negara
mana pun, dengan cara masing-masing di Indonesia sendiri demokrasi Pancasila sudah mendarah daging di
setiap warganya, karena demokrasi itu mencerminkan kehidupan bermasyarakat, sistem demokrasi liberal
tidak akan cocok untuk diterapkan di Indonesia karena adat dan kebudayaan Indonesia bertolak belakang
dengan negara barat, NKRI harga mati, demokrasi Pancasila harus dibudayakan kepada anak cucu kita.

Makna Demokrasi Pancasila bisa bermakna keikutsertaan rakyat kehidupan bermasyarakat dan kehidupan
bernegara ditentukan peraturan perundang-undangan. Dalam demokrasi Pancasila, rakyat adalah subjek
demokrasi, yaitu rakyat sebagai keseluruhan berhak ikut serta aktif menentukan keinginan-keinginan dan juga
sebagai pelaksana dari keinginan-keinginan itu. Keinginan rakyat tersebut disalurkan melalui lembaga-
lembaga perwakilan yang ada yang dibentuk melalui Pemilihan Umum.

B. Saran

Sebagai warga negara Indonesia kita harus memahami demokrasi Pancasila sebagai pedoman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Daftar Pustaka

https://fahriyahblog.blogspot.com/2012/09/pelaksaan-demokrasi-pancasila-menurut.html
https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/130156/pancasila-tenggelam-di-era-reformasi

Anda mungkin juga menyukai