Anda di halaman 1dari 3

Mardiana

2102201005
Teknik Sipil
Semester 1 kelas sabtu
1. JUDUL FILM
Freedom Writers
2. PEMEREN
Hilary Swank, Petrick Rumpsei, Erin Gruwell, Scott Sileen, Steve Gruwell,
Imelda , Jhon
3. LOKASI DALAM FILM
Long Beach, California,  Amerika Serikat,
4. KRONOLOGI

FREEDOM Writers merupakan film yang diangkat dari kisah nyata


perjuangan seorang guru di wilayah New Port Beach, Amerika Serikat dalam
membangkitkan kembali semangat anak-anak didiknya untuk belajar.
Dikisahkan, Erin Gruwell, seorang wanita idealis berpendidikan tinggi, datang
ke Woodrow Wilson High School sebagai guru Bahasa Inggris untuk kelas
khusus anak-anak korban perkelahian antargeng rasial.  Misi Erin sangat
mulia, ingin memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak bermasalah
yang bahkan guru yang lebih berpengalaman pun enggan mengajar mereka.
Tapi kenyataan tidak selalu seperti yang dipikirkan Erin. Di hari pertamanya
mengajar, ia baru menyadari bahwa perang antargeng yang terjadi di kota
tersebut juga terbawa sampai ke dalam kelas. Di dalam kelas mereka duduk
berkelompok menurut ras masing-masing. Tak ada seorang pun yang mau
duduk di kelompok ras yang berbeda. Kesalahpahaman kecil yang terjadi di
dalam kelas bisa memicu perkelahian antarras.
Erin mencoba menaklukkan murid-muridnya dengan meminta mereka
menulis semacam buku harian. Di buku harian itu, mereka boleh menulis apa
pun yang mereka inginkan, rasakan, dan alami. Cara ini ternyata berhasil.
Buku-buku harian dari para murid-muridnya setiap hari kembali pada Erin
dengan tulisan mereka tentang apa yang mereka alami dan mereka pikirkan
setiap hari. Dari buku-buku harian itu, Erin paham bahwa dia harus membuat
para muridnya sadar bahwa perang antargeng yang mereka alami bukanlah
segalanya di dunia. Melalui cara mengajarnya yang unik, dia berusaha
membuat para muridnya sadar bahwa dengan pendidikan mereka akan bisa
mencapai kehidupan yang lebih baik.
Walaupun semua usahanya itu tidak didukung oleh rekan-rekan guru
yang lain dan pihak sekolah, Erin terus maju. Bahkan, dia rela mengorbankan
waktu luangnya untuk bekerja sambilan demi membeli buku-buku bacaan
yang berguna  bagi para muridnya. Hasilnya, semangat belajar murid-
muridnya kembali muncul. Akhirnya, banyak dari murid-murid di kelas Erin
Gruwell yang menjadi orang pertama dari keluarga mereka yang melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi. Buku harian yang mereka tulis diterbitkan
menjadi sebuah buku berjudul ‘The Freedom Writers Diary’.
Film ini tidak menjual mimpi From Zero to Hero, tapi lebih
menampilkan bagaimana satu orang yang peduli pada pendidikan anak-anak
yang sudah dianggap sebagai sampah masyarakat mampu merubah mereka
menjadi orang yang lebih berguna. Mengingatkan kita pada film berjudul
‘Dead Poet Society’ yang juga bertema sama dan pernah  dibuat pada akhir
tahun 80-an dengan Robin William sebagai bintang utama. Buku-buku yang
digunakan Erin Gruwell untuk mendidik murid-muridnya di film ini
semuanya adalah buku yang benar-benar ada. Termasuk buku ’Diary of Anne
Frank’ yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan sudah dijual di
pasaran. Freedom Writers memiliki alur cerita yang mudah dipahami dan juga
dialog yang gampang dimengerti. Permasalahan-permasalah remaja yang
ditampilkan di film ini juga cukup dekat dengan permasalah remaja pada
umumnya, tentang pencarian jati diri dan pelanggaran-pelanggaran peraturan
untuk mengukuh-kan eksistensi diri.  Semua itu dibungkus dalam
pemasalahan perang antargeng.
Fakta menarik dari film ini salah satunya ada pada adegan saat murid-
murid Erin bertemu dengan orang-orang korban Holocaust. Yang berperan
menjadi korban Holocaust adalah benar-benar korban Holocaust sendiri.
Sutradara Richard Lagravenese tak perlu susah payah meng-arahkan aktor dan
aktris pemeran murid-murid Erin untuk terlihat tercengang saat mendengar
cerita para korban Holocaust itu. Hal ini karena saat pengambilan adegan itu,
para aktor dan aktrisnya benar-benar tercengang mendengar cerita para korban
Holocaust tersebut. Peraih Academy Award 2 kali, Hilary Swank meme-
rankan Erin Gruwell de-ngan sangat pas. Ada pula Imelda Staunton, pameran
Dolores Umbridge di Harry Potter and The Order of The Pheonix, yang
menjadi kepala departemen sekolah yang menyebalkan dan selalu iri dengan
keberhasilan Erin. Selain itu ada Patrick Demsey, pemeran dr McDreamy
dalam Grey’s Anatomy, yang bermain sebagai suami Erin yang tidak
mendukung usaha istrinya.
Selain tiga nama di atas tidak ada lagi nama bintang besar yang
berperan dalam film ini. Pemeran murid-murid di kelas Erin Gruwell,
sebagian besar merupakan wajah baru di dunia perfilman yang belum begitu
dikenal baik masyarakat Amerika Serikat sendiri maupun masyarakat
Indonesia. Namun, mere-ka berhasil membawakan peran masing-masing de-
ngan sangat baik dan meyakinkan.
5. KESIMPLAN
Pentingnya pendidikan bagi semua kalangan baik yang muda maupun yang
tua untuk menghindari kekerasan fisik yang tidak patut kita contoh dengan
pendidikan semua orang bisa tau cara menghargai dan menghormati
perbedaan baik dilingkngan sekolah mapn dilingkungan masyarakat.
6. TANGGAPAN
Pendidikan bisa memuat nilai-nilai positif kepada manusia secara menyeluruh
dalam memperbaiki akal pikaran serta budi pekerti yang saling bersinergi
pada toleransi satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai